3 Jenis Pengobatan Kanker Serviks agar Tidak Merusak Kesuburan
Yuk, simak jenis pengobatan kanker serviks agar pengaruh kanker serviks pada kesuburan Moms tidak merusak. Saat Moms didiagnosis mengidap kanker serviks, mungkin akan muncul banyak pertanyaan dan kekhawatiran.
Mungkin salah satunya adalah mengenai pengobatan kanker serviks agar tidak merusak kesuburan, terutama bagi Moms yang ingin memiliki atau menambah keturunan.
Hal ini sebenarnya tergantung dari beberapa hal, antara lain tahap kanker yang Moms idap dan perawatan atau pengobatan apa yang akan Moms jalankan.
Berikut ini beberapa pengobatan kanker serviks sesuai tingkat kerawanan penyakit beserta pengaruh kanker serviks pada kesuburan.
Baca Juga: Istri Ustaz Maulana Meninggal Akibat Kanker Usus, Kenali 7 Gejalanya!
Pengobatan Kanker Serviks
1. Konisasi
Foto: rothenburglaw.com
Jika pertumbuhan kanker di leher rahim berukuran kecil, maka perawatan konisasi atau cone biopsy ini yang akan Moms dapatkan sebagai pengobatan kanker serviks.
Dikutip dari webmd.com, proses konisasi diawali dengan anestesi atau pembiusan sebelum pembedahan.
Lalu Dokter akan menghilangkan area berbentuk kerucut (cone) di serviks, termasuk jaringan kanker dan beberapa jaringan sehat di sekitarnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kanker yang tertinggal. Kabar baiknya, pengobatan kanker serviks ini tidak akan merusak kesuburan Moms dan masih dapat memungkinkan Moms untuk hamil.
Dokter akan merekomendasikan untuk menunggu setidaknya 6-12 bulan sebelum mencoba untuk hamil.
Namun meski demikian, risiko keguguran atau infertilitas tetap ada. Hal ini disebabkan oleh bekas luka pada serviks setelah menjalani proses konisasi.
Baca Juga: Ustad Arifin Ilham Derita Kanker Nasofaring, Ini 6 Faktor Penyebabnya
2. Trachelektomi Ringan dan Trachelektomi Radikal
Foto: about-twins.com
Prosedur pengobatan kanker serviks ini dijalankan pada penderita dengan tumor kecil dan berada di tahap awal kanker serviks.
Kedua prosedur ini sama-sama menghilangkan sebagian atau semua serviks, namun lebih besar dari konisasi.
Pada prosedur radikal juga bisa mengangkat beberapa jaringan di sekitarnya, vagina bagian atas, hingga kelenjar getah bening terdekat.
Pengaruh kanker serviks pada kesuburan bagi yang menjalani prosedur ini masih ada harapan untuk hamil.
Sama seperti konisasi, Dokter akan menyarankan untuk menunggu selama 6-12 bulan setelah trachelektomi untuk mulai merencanakan kehamilan.
Menurut Leslie Randall, MD, ahli onkologi ginekologi di Saddleback Medical Center, Laguna Hills, California, jika Moms berencana untuk hamil setelah menjalani trachelektomi, maka “peluang kehamilannya sebesar 50-70%,” ungkapnya, seperti dikutip dari memorialcare.org.
Namun tetap berisiko tinggi dan berpeluang melahirkan melalui operasi caesar.
3. Kemoterapi, Radiasi & Histerektomi
Foto: medicalnewstoday.com
Histerektomi merupakan operasi untuk mengangkat serviks dan rahim. Sehingga pengobatan kanker serviks ini membuat Moms tidak dapat hamil.
“Kemoterapi dan radiasi juga dapat memengaruhi fertilitas,” ungkap Debbie Saslow, PhD, Direktur Kanker Payudara dan Ginekologi untuk American Cancer Society.
Pengobatan kemoterapi dan prosedur radiasi dapat menghancurkan telur atau merusak rahim.
Mengingat efek negatif yang dapat ditimbulkan, Moms sebaiknya menghindari untuk hamil selama kemoterapi atau radiasi.
Dokter menyarankan untuk menunggu setidaknya enam bulan setelah selesai menjadi prosedur ini untuk memulai rencana kehamilan.
Beberapa Dokter akan menyarankan untuk membekukan telur Moms sebelum menjadi kemoterapi atau radiasi, sehingga dapat digunakan pada program IVF.
Pengobatan kanker serviks memang perlu dipikirkan, terutama bagi Moms yang berharap akan mendapatkan keturunan di kemudian hari.
Sehingga pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan untuk menghindari beragam pengobatan yang dapat mengganggu fertilitas di atas.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wanita di bawah usia 26 tahun dapat berkonsultasi dengan Dokter untuk mendapatkan vaksin yang bertujuan untuk mencegah kanker serviks, yaitu vaksin HPV.
Nah, itulah 3 jenis pengobatan kanker serviks yang bisa Moms pahami. Tapi, mencegah lebih baik dari mengobati, ya, Moms.
Baca Juga: Minuman Herbal Pencegah Kanker Terpopuler
(GS/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.