Bentuk Penis Kecil, Apakah Berdampak pada Kesuburan Pria?
Ada anggapan yang bilang, pria dengan penis kecil memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah.
Apakah hal tersebut sesuai dengan fakta medis, atau hanya mitos saja?
Memang, ukuran penis kecil memang bisa mempengaruhi rasa percaya diri seorang pria.
Selain itu, pria dengan penis kecil juga dianggap kurang perkasa saat di atas ranjang.
Ada pula yang bilang, penis kecil pada pria turut mempengaruhi kesuburan.
Apakah hal-hal tersebut benar adanya, atau hanya sebatas mitos saja?
Yuk, cari tahu kebenarannya lewat ulasan di bawah ini!
Baca Juga: 12 Posisi Seks Terbaik Menurut Kamasutra, Penasaran?
Penyebab Penis Kecil
Pada pria dewasa panjang penis normal saat tidak ereksi antara 3-4 inci atau 7,5-10 sentimeter, sementara saat ereksi antara 4-6 inci atau 10-15,25 sentimeter.
"Penyebab penis kecil adalah saat masa pertumbuhan sebelum akil balig level hormon testosteron tidak optimal," ungkap dr. Nugroho Setiawan, Sp.And, Dokter Spesialis Andrologi & Seksologi RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Jika level hormon testosteron selalu rendah pasti memiliki dampak dengan kesuburannya.
Adapun beberapa penyebab lainnya seseorang bisa memiliki penis kecil, antara lain:
1. Obesitas
Jika berat badan bertambah, terutama di sekitar perut bagian bawah, penis mungkin mulai terlihat lebih kecil.
Penyebab penis kecil ini karena lapisan lemak yang tebal mulai menyelimuti batang penis, Dads.
Saat melihatnya, penis mungkin akan tampak mengecil. Pada pria yang sangat gemuk atau obesitas, lemak dapat menutupi sebagian besar penis.
Baca Juga: Benarkah Posisi Seks Pengaruhi Jenis Kelamin Bayi?
2. Dampak Prostatektomi
Dalam jurnal penelitian International Journal of Impotence Research disebutkan dampak dari prostatektomi.
Penelitian ini menemukan hingga 70 persen pria mengalami penis kecil atau pemendekan pada penis mereka setelah kelenjar prostat yang bersifat kanker diangkat.
Prosedur ini disebut prostatektomi radikal.
Para ahli tidak yakin mengapa bisa menyebabkan penis kecil setelah pembedahan ini.
Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kontraksi otot abnormal pada selangkangan pria yang menarik penis lebih jauh ke dalam tubuhnya.
Kesulitan ereksi setelah operasi ini membuat jaringan ereksi kekurangan oksigen, yang menyebabkan menyusutnya sel-sel otot di jaringan ereksi spons.
Hal ini juga disebabkan karena bentuk jaringan parut yang kurang melar di sekitar jaringan ereksi.
3. Pertambahan Usia
Penyebab lainnya penis kecil adalah karena faktor usia, Dads.
Jika kita semakin tua, penis dan testikel mungkin menjadi sedikit lebih kecil.
Salah satu alasannya adalah karena penumpukan lemak di arteri sehingga mengurangi aliran darah ke penis.
Hal ini dapat menyebabkan melemahnya sel otot di dalam tabung spons jaringan ereksi di dalam penis.
Seiring waktu, jaringan parut dari luka kecil berulang pada penis saat berhubungan seks atau aktivitas olahraga dapat menyebabkan jaringan parut menumpuk.
Penumpukan ini terjadi pada selubung jaringan penis, yang sebelumnya lentur dan elastis.
Ini bisa mengurangi ukuran pada penis dan memicu penis kecil.
Baca Juga: Berapa Ukuran Penis Normal dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
4. Efek Samping Obat-obatan
Salah satu penyebab penis kecil adalah karena terkena efek samping obat-obatan.
Ada beberapa obat yang bisa memberikan efek samping kurang baik bagi penis, yaitu:
- Adderall
Obat ini biasanya diresepkan untuk gangguan hipersensitivitas atau ADHD.
- Antidepresi
Obat anti depresi digunakan untuk menurunkan kadar stres seseorang. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama bisa berpengaruh pada kesehatan penis.
- Dutasteride
Dutasteride atau avodart merupakan obat untuk pembesaran prostat.
- Finasteride
Finasteride atau proscar adalah obat yang digunakan untuk pembesaran prostat dan rambut rontok.
5. Penyakit Peyronie
Penyebab penis kecil yang terakhir adalah dikarenakan penyakit peyronie.
Penyronie adalah kondisi di mana penis bengkok abnormal akibat pembentukan plak yang menumpuk dan mengeras menjadi sebuah jaringan.
Jaringan ini berbentuk parut di sepanjang batang penis, terkadang sering muncul juga di bagian sisi atas.
Penebalan jaringan parut lama-lama akan membuat penis melengkung dan membengkok. Hal inilah yang membuat penis terlihat mengecil.
Dalam sebuah penelitian yang berjudul Peyronie’s Disease: A Review of Etilogy, Diagnosis, and Management dijelaskan mengenai penyakit peyronie.
Penyakit penis bengkok ini memiliki sudut kelengkungan yang cukup tajam dan tampak tidak wajar.
Penyakit peyronie membuat penderitanya merasa sakit dan tidak nyaman saat berhubungan intim dan hal ini berpengaruh pada sulitnya penis untuk mengalami ereksi.
Baca Juga: Penis Suami Kecil: Penyebab Hingga Posisi Seks yang 'Hot'
Kondisi Penis Kecil dan Jenisnya
Nah, seperti yang dikatakan sebelumnya, penis kecil terbagi tiga yakni micro penis, small penis, dan normal penis.
Berikut perbedaan dari ketiganya, seperti:
1. Mikropenis
Mikropenis adalah kondisi langka yang dapat terjadi sekitar 1,5 dari 10.000 anak laki-laki, atau 0,015 persen bayi laki-laki di Amerika Serikat.
Mengutip jurnal penelitian dari Reproductive Toxicology, mikropenis dan kelainan lahir lainnya dapat dikaitkan dengan faktor lingkungan, seperti paparan pestisida selama kehamilan.
Akibatnya, kondisi ini mungkin lebih umum terjadi pada populasi tertentu.
Gejala utama mikropenis adalah penis yang panjangnya kurang dari 1,9 cm saat bayi.
Panjang penis rata-rata (rata-rata) untuk bayi baru lahir adalah 3,5 cm.
Pada laki-laki dewasa, mikropenis didefinisikan sebagai penis kecil berukuran 9 cm atau kurang dari itu.
Mikropenis dapat menyertai masalah kesehatan lainnya karena gangguan hormonal atau kondisi bawaan lahir, yang dapat menyebabkan berbagai gejala.
Baca Juga: Mengenal Balanitis, Radang pada Kepala Penis bagi Pria yang Tidak Sunat
2. Small Penis
Penis kecil adalah salah satu kondisi umum yang terjadi pada pria.
Rata-rata penis kecil yang tidak ereksi berukuran 9,16 sentimeter. Serta anjang penis ereksi rata-rata adalah 13,12 cm (5,17 inci).
Inipun terbagi lagi pada beberapa jenis, seperti:
- Buried Penis
Penis yang terkubur disebabkan oleh penumpukan kulit yang berlebihan di sekitar penis.
Penis mungkin terkubur, atau tersembunyi, di bawah perut, skrotum, atau bahkan paha.
Dalam kebanyakan kasus, penis dapat berfungsi normal.
Namun, kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan dengan gairah dan fungsi seksual serta buang air kecil.
- Webbed Penis
Penis berselaput terjadi ketika kulit skrotum menempel terlalu tinggi pada penis.
Hal ini dapat mempengaruhi sudut di mana penis bersandar, menyebabkan penis tampak "berselaput" dan lebih pendek dari biasanya.
Bedah plastik adalah pengobatan yang umum untuk kondisi ini.
- Trapped Penis
Penis yang terperangkap bisa terjadi akibat penyunatan yang tidak sembuh dengan benar.
Dengan penis yang terperangkap, jaringan parut akibat penyunatan menyebabkan penis terperangkap di bawah kulit yang sembuh.
Kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius dengan disfungsi saluran kemih, sehingga diperlukan terapi steroid atau pembedahan.
Ukuran penis hanyalah satu elemen kecil dalam menarik pasangan gairah seksual.
Selain itu, satu studi tahun 2006 menemukan bahwa hampir 85 persen wanita puas dengan ukuran penis pasangannya.
Baca Juga: 9+ Penyebab Penis Bengkak dan Cara Mengatasinya, Jangan Dianggap Enteng!
3. Normal Penis
Secara umum, panjang penis yang normal adalah 7,6 - 10,2 cm (saat lemas/flacid) dan 12,7 - 17,8 cm saat sedang ereksi.
Cara mengukur panjang penis adalah dari penis atas hingga ujung kepala atau kelenjar penis.
Bagian atas penis adalah tempat terhubung ke tulang kemaluan.
Ujung kelenjar adalah bagian bundar di ujung penis. Kompres lemak di depan tulang kemaluan saat sedang mengukur.
Selain itu, jangan menyertakan panjang tambahan yang terkait dengan kulup penis, ya.
Ukur lingkar di sekitar alas atau tengah poros.
Baca Juga: Serba-serbi Bintik pada Penis, Waspada Penyakit Menular
Dampak pada Kesuburan
"Sejauh ini tidak ada penelitian pendukung lain yang meneliti teori ukuran penis dengan kesuburan pria, ungkap Daniel Kort.
Daniel memiliki sertifikasi dewan ganda dalam bidang Kebidanan dan Ginekologi serta Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas di Neway Fertility, New York City.
Salah satu penyebab ketidaksuburan adalah karena oligospermia.
"Oligospermia adalah kondisi jumlah sperma saat dilakukan analisis sperma dengan syarat terpenuhi minimal 2 kali pemeriksaan ditemukan konsentrasi sperma di bawah 15 juta per mililiternya," tambah dr. Nugroho.
Penyebab oligospermia bermacam-macam, bisa disebabkan karena level hormon testosteron yang rendah, kebiasaan berendam di air panas, pekerjaan dengan suhu ruangan yang panas.
Pemicunya juga bisa karena gangguan pertumbuhan skrotum, gaya hidup yang tidak sehat, dan lain sebagainya.
Pengobatannya disesuaikan penyebabnya dan keadaan ini dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
Baca Juga: 15+ Cara Membesarkan Penis, Pilih Alami atau Medis?
Apakah Penis Kecil Bisa Kembali ke Ukuran Normal?
Pertanyaan ini pasti ada banyak yang menanyakan. Untuk menjawab pertanyaan ini sebenarnya tidak ada jawaban yang pasti.
Bisa atau tidaknya penis yang mengecil kembali ke ukuran normal sebenarnya tergantung dari penyebab utamanya.
Penis yang mengecil dikarenakan obesitas bisa kembali seperti semula jika berat badan dikembalikan ke ukuran normal.
Dengan cara menurunkan berat badan, maka ukuran penis lambat laun akan kembali seperti sediakala.
Tapi jika dikarenakan obat-obatan, maka penggunaan obat harus dihentikan.
Untuk menghentikan penggunaan obat pastinya Moms harus berkonsultasi dengan dokter terebih dahulu.
Jika penyebabnya adalah karena penyakit peyronie, maka prosedur operasi dengan menghilangkan jaringan parut di bawah permukaan penis.
Selain cara-cara tersebut, ada beberapa cara yang bisa membantu mengembalikan ukuran penis menjadi normal, yaitu:
- Rutin melakukan olahraga
- Makan makanan yang bergizi dan bernutrisi
- Hindari makanan cepat saji dan frozen food
- Berhenti merokok dan minum alkohol
- Hindari penggunaan celana ketat
Baca Juga: Penis Bernanah, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Itu dia serba-serbi penis kecil, dengan berbagai penyebabnya.
Jadi, sudah tahu faktanya, bukan? Mulai saat ini, jangan khawatir berlebihan lagi, ya, Dads!
- https://www.nature.com/ijir
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0890623817302241
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4535719/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324569
- https://www.webmd.com/men/what-is-micropenis
- https://www.healthline.com/health/why-is-my-penis-small
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.