14 January 2025

Gonore pada Pria: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Umumnya menular melalui hubungan intim

Ditinjau secara medis oleh

dr. Alexander Chandra, Sp. D. V. E, FINSDV

Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi Estetika — RS Pondok Indah – Puri Indah

Artikel ditulis oleh Amelia Riskita Putri
Disunting oleh Orami Author

Gonore merupakan salah satu infeksi menular seksual yang perlu diwaspadai oleh beragam jenis kelamin dari segala usia.

Maka, penting bagi Moms dan Dads untuk memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Hal ini karena gonore yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan penderitanya mengalami infertilitas atau gangguan kesuburan.

Whatsapp channel

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Penyebab Gonore atau Kencing Nanah

Penyebab Gonore
Foto: Penyebab Gonore (Pixabay.com)

Menurut dr. Alexander Chandra, Sp. D. V. E, FINSDV, penis bernanah/kencing nanah/gonore merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhea atau Gonococcus.

Penyakit ini bisa menjangkiti pria atau pun wanita, sebab bakteri gonococcus biasanya ditemukan di cairan penis dan vagina dari orang yang terinfeksi.

Bakteri gonore dapat menyerang dubur, serviks (leher rahim), uretra (saluran kencing dan sperma), mata, dan tenggorokan.

“Gonore paling sering menular melalui kegiatan hubungan intim,” jelasnya.

Misalnya seperti oral atau anal, penggunaan mainan seks yang terkontaminasi atau tidak dilapisi dengan kondom baru setiap digunakan, dan berhubungan intim tanpa menggunakan kondom.

Meski umumnya bisa terjadi pada siapa pun, risiko mengalami gonore dapat meningkat jika seseorang memiliki banyak pasangan untuk berhubungan seksual dan pernah menderita penyakit menular seksual lainnya.

Pria yang sering kali berhubungan seksual dengan sesama pria lebih rentan mengalami gonore.

Ibu hamil juga dapat terkena gonore, bahkan bisa menularkan penyakitnya ke bayi melalui proses persalinan.

Pada bayi, biasanya menjangkiti mata bayi, hingga berpotensi mengakibatkan kebutaan permanen.

Perlu diketahui, bakteri gonore tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia untuk waktu yang lama.

ADVERTISEMENT

hijack-massilia

Itu sebabnya penyakit ini tidak menular melalui dudukan toilet, peralatan makan, berbagi handuk, kolam renang, berbagai gelas, ciuman, dan pelukan.

Gejala Gonore pada Pria

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Careersinpsychology.org)

Infeksi gonore sering kali tidak menimbulkan gejala.

Namun, jika gejalanya muncul, infeksi gonore dapat berdampak pada berbagai organ tubuh selain sistem reproduksi.

Periode inkubasi, atau masa terpapar bakteri hingga muncul gejala gonore, biasanya terjadi sekitar 10 hari.

Namun, kondisi ini tidak sama untuk setiap pengidap, dan terkadang tidak muncul hingga berbulan-bulan.

Mengutip dari National Health Service, berikut gejalanya pada pria yang perlu Moms ketahui:

  • Frekuensi buang air kecil yang cukup sering,
  • Keluarnya nanah dari penis (tetesan cairan) berwarna putih, kuning, krem, atau kehijau-hijauan
  • Bengkak dan kemerahan di bukaan penis.
  • Bengkak atau nyeri pada testis.
  • Sakit tenggorokan yang datang secara terus-menerus.

Diagnosis Gonore

Diagnosis Gonore
Foto: Diagnosis Gonore (Pexels.com)

Jika Moms mencurigai pasangan mengalami beberapa gejala gonore yang telah disebutkan sebelumnya, segeralah minta pertolongan kepada tenaga medis untuk memeriksa dan menanganinya.

Biasanya, penyedia layanan kesehatan akan mendiagnosis gonore melalui beberapa pemeriksaan fisik dan pertanyaan terkait riwayat seksual penderitanya.

Menurut Cleveland Clinic, tes urine sering kali dapat mendiagnosis gonore.

Pada pria, tes lainnya seperti pengambilan cairan dari penis juga mungkin dibutuhkan selama pemeriksaan.

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan kultur tenggorokan atau anal untuk melihat apakah terdapat infeksi ada di area tersebut.

Cara Mengatasi Gonore atau Kencing Nanah

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Pexels.com)

Gonore tidak dapat sembuh dengan sendirinya.

Jika dalam waktu 7-14 hari setelah berhubungan seksual Dads mengalami gejala gonore, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis dermatologi venereologi estetika untuk mendapatkan terapi pengobatan yang tepat.

“Penyakit gonore dapat sembuh melalui terapi pengobatan dengan antibiotik yang tepat. Penyakit ini biasanya dapat sembuh dalam waktu 2-3 hari,” kata dr. Alexander.

Jenis obat yang diresepkan bisa saja diberikan melalui suntikan atau mulut dengan cara diminum.

Setiap resep antibiotik yang diberikan harus dikonsumsi hingga habis sesuai petunjuk dokter.

Jangan sampai dosisnya tidak sesuai karena konsumsi antibiotik yang kurang bisa menghambat proses penyembuhan.

Dosis antibiotik yang berlebihan pun dapat membuat tubuh menjadi resisten sehingga membutuhkan pilihan pengobatan lain.

Pasangan dari penderita gonore juga perlu diobati untuk menghentikan penularan infeksi

Hal ini karena penderitanya rentan menginfeksi pasangan seksualnya.

"Gonore yang sudah sembuh ditandai dengan tidak adanya nanah di urine dan penderitanya tidak lagi mengalami nyeri saat buang air kecil,” jelas dr. Alexander.

Jika penderita gonore sudah sembuh total dari penyakitnya, maka dapat berhubungan seksual kembali.

Dampak Gonore pada Pria

Masa Subur Pria
Foto: Masa Subur Pria (Freepik.com/freepik)

Ketika sudah diobati, infeksi ini mungkin masih akan bertahan di tubuh selama beberapa hari.

Pada kasus yang jarang ditemukan, gonore dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh, khususnya uretra dan testis.

Rasa nyeri juga dapat dirasakan hingga ke rektum.

Pada pria, konjungtivitis dapat terjadi jika sperma atau cairan vagina yang terinfeksi mengenai mata.

Infeksi pada mata dapat menyebabkan pembengkakan, keluarnya cairan dari mata, iritasi, dan rasa sakit.

Sementara infeksi pada tenggorokan biasanya tidak menimbulkan gejala.

Infeksi pada dubur menyebabkan keluarnya cairan, rasa sakit, dan tidak nyaman.

Gonore juga dapat menjangkiti persendian dan membuat persendian terasa sakit saat digerakkan, bengkak, berwarna merah, hingga terasa hangat.

Apabila penyakit ini dibiarkan begitu saja dan tidak diobati, gonore dapat menyebabkan luka di saluran kemih sehingga nanah mengendap di penis, dan berisiko menyebabkan kemandulan.

Jadi, sangat disarankan bagi Moms dan Dads untuk memeriksakan diri jika merasa memiliki risiko terinfeksi.

Bahkan, walaupun Moms dan Dads tidak mengalami gejala yang jelas, atau gejala telah hilang dengan sendirinya.

Cara Mencegah Gonore

Pasangan Berhubungan
Foto: Pasangan Berhubungan (Freepik.com/racool-studio)

Moms dan Dads bisa melakukan beberapa hal yang dilansir dari Mayo Clinic di bawah ini untuk mencegah gonore:

1. Gunakan Kondom

Tidak berhubungan seks mungkin menjadi cara yang ampuh untuk terhindar dari risiko penyakit ini.

Namun, hal ini mungkin akan terasa sangat sulit bagi orang dewasa, apalagi bagi mereka dengan hasrat seksual yang tinggi.

Pria yang aktif secara seksual disarankan untuk selalu menggunakan kondom agar terlindungi dari infeksi menular seksual.

Penggunaaan kondom ini berlaku pada aktivitas seksual apapun, seperti seks anal, seks oral, atau seks vaginal.

2. Membatasi Jumlah Pasangan Seks

Berada dalam hubungan monogami di mana tidak ada pasangan yang berhubungan seks dengan orang lain dapat menurunkan risiko gonore.

Jadi, sebaiknya setia dengan pasangan agar terhindar dari infeksi menular seksual, ya.

3. Lakukan Pemeriksaan Reproduksi

Cara lain yang dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan adalah dengan melakukan pemeriksaan.

Pastikan bahwa Moms atau Dads bebas dari masalah kesehatan reproduksi.

4. Jangan Berhubungan dengan Pasangan yang Terinfeksi

Jika Moms atau Dads mencurigai pasangan memiliki tanda atau gejala infeksi menular seksual, seperti rasa terbakar saat buang air kecil, ruam, atau nyeri pada alat kelamin, janganlah berhubungan seks dengan orang tersebut.

Hal ini bertujuan untuk mencegah diri dari risiko penularan infeksi menular seksual.

Baca Juga: 11 Penyebab Penis Bengkak dan Cara Mengatasinya, Simak!

Nah, itulah informasi lengkap seputar gonore pada pria yang perlu Moms ketahui.

Jika ternyata Dads memiliki risiko dan menunjukkan gejala, segara cari bantuan medis agar tidak berdampak buruk pada kesehatan ya.

  • https://www.nhs.uk/conditions/gonorrhoea/symptoms/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gonorrhea/symptoms-causes/syc-20351774
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4217-gonorrhea

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


ADVERTISEMENT

advertisement

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.