Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Benjolan di Leher Kiri
Benjolan di leher kiri kadang menimbulkan kekhawatiran.
Ini bisa jadi pertanda infeksi, tapi dapat juga mengarah pada kondisi yang lebih serius.
Lantas, apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Berikut ini ulasan yang bisa disimak, ya!
Penyebab Munculnya Benjolan di Leher Kiri
Foto: medicalnewstoday.com
Munculnya benjolan pada leher sebelah kiri kadang bisa diketahui saat sedang bercermin.
Bisa juga diketahui secara tidak sengaja ketika menyentuh area sekitar leher.
Pada banyak kasus, benjolan ini tidak bersifat serius.
Namun, pada sebagian kecil bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang serius dan butuh perawatan segera.
Ada banyak penyebab sehingga penanganannya pun berbeda-beda.
Untuk itu, kenali berbagai gejalanya berikut ini.
Baca Juga: Mengenal Tinea Cruris: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi
1. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Foto: Orami Photo Stock
Kelenjar getah bening berada di leher bagian belakang, tepatnya di dekat area telinga.
Fungsi dari kelenjar ini adalah membantu sistem imun melawan infeksi dari virus, bakteri, maupun zat asing mengancam kesehatan tubuh.
Nah, berkaitan dengan fungsinya ini, jika tubuh sedang terinfeksi, kelenjar getah bening bisa membengkak.
Biasanya benjolan terasa lunak seukuran kelereng.
Jika disentuh atau ditekan, benjolannya kadang berpindah.
Kondisi ini yang dikenal dengan sebutan pembengkakan kelenjar getah bening.
Biasanya, infeksi tersebut terjadi dekat dengan lokasi kelenjar getah bening ada di leher sebelah kiri.
Paling umum menandakan infeksi telinga.
Kadang, kelenjar ini bisa membengkak tanpa penyebab yang jelas.
Selama pembengkakan tersebut hilang, Moms seharusnya tidak perlu merasa khawatir.
Baca Juga: Mengetahui Fungsi Kelenjar Timus dan Cara Menjaga Kesehatannya
2. Kista Sebaceous
Penyebab benjolan di leher kiri yang mungkin dialami adalah kista sebaceous.
Kondisi ini adalah benjolan di bawah kulit yang mengandung protein keratin.
Kista ini muncul dan menghilang, atau muncul lalu membesar.
Meski sebagian besar kasus tidak menimbulkan rasa sakit, jika kista terinfeksi, tampilannnya seperti jerawat besar yang meradang.
Bagian puncak kista jika diremas akan mengeluarkan cairan.
Akan tetapi, cara ini tidak menyembuhkan kista malam memperbesar risiko terjadinya infeksi.
Kista yang terinfeksi ini biasanya ditandai dengan kemerahan, terasa hangat, dan nyeri ketika disentuh.
Baca Juga: Penjelasan tentang Rhemafar, Obat Alergi dan Penekan Sistem Imun
3. Mononukleosis
Foto: Orami Photo Stock
Penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr yang menyebar melalui air liur.
Penyebarannya bisa melalui menggunakan alat makan bergantian atau berciuman dengan orang yang terinfeksi.
Tidak hanya menyebabkan benjolan di leher kiri, infeksi virus ini juga menimbulkan gejala lain, seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Ruam pada kulit
- Sakit tenggorokan
- Pembengkakan limpa
Kesemua gejalanya, seperti demam dan sakit tenggorokan membaik dalam beberapa minggu.
Namun, untuk kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembengkakan limpa bisa berlangsung selama beberapa minggu lebih lama.
4. Gondok
Penyebab benjolan di leher kiri ini bukan masalah kesehatan yang asing.
Ya, gondok adalah pertumbuhan kelenjar tiroid yang tidak teratur.
Kelenjar ini berbentuk seperti kupu-kupu yang posisinya berada di pangkal leher tepat di bawah jakun.
Penyebab utama dari kondisi ini adalah kurangnya asupan yodium dalam makanan.
Jika kondisinya kecil, kadang benjolan tidak terlihat.
Namun pada beberapa kasus, kondisi ini bisa membesar dan bisa menyebabkan komplikasi.
Meski penyebabnya adalah asupan yodium yang tidak mencukupi, kemunculan gondok bisa jadi pertanda masalah pada kelenjar tiroid, yakni hipertiroid dan hipotiroid.
Hipertiroid yang membuat kelenjar tiroid terlalu aktif sehingga menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
Hipetiroid yang membuat kelenjar kurang aktif sehingga menghasilkan lebih sedikit hormon tiroid dari yang dibutuhkan.
Pada kasus hipotiroid, selain benjolan, orang dengan kondisi ini juga merasakan gejala kelelahan, mengantuk, kulit kering, kelelemahan otot, dan sulit konsentrasi.
Beda dengan gejala hipertiroid, yang menyebabkan tremor, tubuh berkeringat, denyut jantung cepat, susah tidur, kelelahan, dan siklus menstruasi yang berantakan.
Baca Juga: Tiroksin, Hormon yang Dikeluarkan Kelenjar Tiroid ke Aliran Darah
5. Kanker Tiroid
Foto: Orami Photo Stock
Penyebab benjolan di leher kiri ini perlu diwaspadai karena bisa membahayakan jiwa jika telat ditangani.
Kanker tiroid adalah pertumbuhan abnormal pada kelenjar tiroid.
Sel abnormal pada kelenjar ini akan terus membelah, menumpuk, dan akhirnya membentuk tumor ganas.
Adanya tumor ini yang membuat leher sebelah kiri memiliki benjolan yang tidak biasa.
Tumor ini akan terus tumbuh, menyebar, dan merusak fungsi organ maupun jaringan yang ada di sekitarnya.
Seperti kebanyakan kanker yang menyerang organ bagian dalam tubuh, kanker tiroid tidak menimbulkan gejala berarti di masa awal perkembangannya.
Gejalanya muncul saat kanker sudah memasuki stadium lanjut.
Beberapa gejala yang umumnya muncul adalah suara menajdi serak, kesulitan menelan, sakit pada leher, dan pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar tiroid.
Baca Juga: Karsinogenik, Zat Pemicu Kanker pada Makanan dan Produk Rumah Tangga
Bagaimana Cara Mengatasi Benjolan di Leher Kiri?
Foto: Orami Photo Stock
Benjolan di leher kiri umumnya bukan hal yang serius.
Namun, bukan berarti Moms dan Dads bisa mengabaikannya.
Apalagi jika kondisi ini terjadi pada Si Kecil.
Cara mengobati kondisi ini harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Pengobatan Pembengkakan Kelenjar Getah Gening
Pada kasus, penyebab yang paling umum adalah infeksi telinga.
Penyakit ini dapat diobati dengan minum pereda nyeri dan mengikuti terapi antibiotik jika infeksinya disebabkan oleh bakteri.
Prosedur lanjutan perlu dilakukan untuk menyedot cairan yang menyumbat telinga agar infeksi berulang tidak terjadi.
Pengobatan Kista Sebaceous
Sudah dijelaskan jika kondisi ini tidak akan sembuh jika memecet dan mengeluarkan cairan yang ada di dalamnya.
Cara ini malahan akan semakin membuat kondisinya bertambah parah.
Dokter akan merekomendasikan prosedur eksisi minimal, eksisi luas konvensional, dan eksisi dengan laser untuk menghilangkan kista.
Salep antibiotik perlu diberikan untuk mencegah infeksi.
Pengobatan Mononukleusis
Tidak pengobatan khusus untuk infeksi ini.
Oleh karena itu, pengobatan difokuskan dengan asupan nutrisi, istrirahat yang cukup, dan minum cukup air putih.
Tujuannya membantu tubuh melawan infeksi virus sehingga tubuh lebih cepat pulih.
Obat yang mungkin diresepkan antara lain paracetamol untuk menurunkan demam dan obat antibiotik jika terjadi infeksi bakteri.
Pengobatan Gondok
Penyebab benjolan di leher kiri ini dapat dilakukan dengan minum obat untuk mengurangi aktivitas hormon atau meningkatkan produksi hormon.
Bisa juga diresepkan dengan obat pereda nyeri, jika menimbulkan rasa sakit.
Pada beberapa kasus, kelenjar tiroid perlu diangkat sebagian atau seluruhnya jika memang menimbulkan kesulitan menelan atau bernafas.
Pengobatan Kanker Tiroid
Jika benjolan di leher kiri disebabkan oleh kanker tiroid, operasi adalah pengobatannya.
Ini dilakukan jika kanker masih di tahap awal, sehingga proses operasinya tidak begitu kompleks.
Beda jika kanker sudah memasuki stadium 3 atau 4, operasi bukan pengobatan lini pertama.
Dokter biasanya akan merekomendasikan kemoterapi atau radioterapi.
Itulah informasi kesehatan yang diperlukan, apabila Moms atau anggota keluarga mengalami benjolan di leher kiri.
Semoga membantu, ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mononucleosis/symptoms-causes/syc-20350328
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324866#allergic-reactions-and-skin-irritation
- https://www.healthline.com/health/neck-lump#pictures-of-neck-lumps
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/goiter/symptoms-causes/syc-20351829
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ear-infections/symptoms-causes/syc-20351616
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/thyroid-cancer/symptoms-causes/syc-20354161
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.