Mengenal Penyakit Kardiovaskular, Dapat Sebabkan Kematian!
Penyakit kardiovaskular adalah gangguan kesehatan yang menyerang jantung (kardio) dan/atau vaskular (pembuluh darah).
Jantung dan pembuluh darah saling berkaitan erat, layaknya pompa air dan pipanya.
Jantung merupakan pompa yang mengalirkan darah melalui pipa pembuluh darah ke seluruh tubuh.
Melalui situs resminya, WHO melaporkan kardiovaskular menjadi penyebab dari meninggalnya 17,9 juta orang di dunia pada tahun 2016.
Sebanyak 85% di antaranya disebabkan stroke dan serangan jantung yang merupakan 2 penyakit kardiovaskular yang paling terkenal.
"Penyakit kardiovaskular yang sering terjadi antara lain adalah penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan gangguan aritmia," jelas Dr. Alexandra Gabriella, Sp. JP., Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan RI, penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia.
Sedangkan, data Institute for Health Metrics and Evaluation, lembaga statistik kesehatan asal Amerika Serikat menyebutkan kematian akibat penyakit ini mencapai 36,3% dari total kematian di Indonesia pada 2016.
Lalu, apa saja penyebabnya dan bagaimana cara menanganinya? Berikut adalah penjelasan mengenai penyakit kardiovaskular.
Mengenal Penyakit Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular atau peredaran darah bertugas untuk memasok dan menyalurkan darah ke seluruh tubuh. Sistem ini terdiri dari jantung, arteri, vena, dan kapiler.
Tiap bagian dari sistem kardiovaskular memiliki ciri yang berbeda-beda ketika sudah terdampak risiko dari penyakit kardiovaskular.
1. Penyakit Kardiovaskular Jantung
Penyakit kardiovaskular memiliki berbagai jenis kondisi. Mengutip Medical News Today, berikut beberapa kondisi dan penyakit yang dapat menyerang jantung, yaitu:
- Angina: Sakit di bagian dada akibat menurunnya aliran darah ke jantung.
- Arrhythmia: Kondisi tidak wajar dari ritme antung maupun detak jantung.
- Congenital artery disease: Kondisi fungsi dan struktur jantung yang tidak sempurna sejak lahir.
- Heart attack: Pemberhentian suplai oksigen dan aliran darah ke jantung.
- Heart failure: Kondisi jantung tidak dapat berkontraksi dan relaksasi secara mormal.
Baca Juga: Ini 8 Makanan yang Ramah Jantung
2. Penyakit Kardiovaskular Arteri, Vena, dan Kapiler
Akibat sistem kardiovaskular yang kompleks, penyakit dapat timbul di mana saja dalam tubuh dengan berbagai bentuk.
Menurut Vascularcures Organization, penyakit kardiovaskular dapat terjadi bersamaan dengan diabetes dan penyakit lainnya.
Penyakit ini juga dapat menyerang arteri, vena, dan kapiler lain di seluruh tubuh.
Adapun jenisnya, mengutip dari American Journal of Medical Case Reports adalah:
- Aneurysm: Pembesaran arteri yang dapat pecah dan berdarah.
- Raynaud's disease: Menyebabkan arteri kejang akibat adanya pembatasan aliran darah.
- Peripheral venous disease: Kerusakan pada pembuluh darah yang mengangkut darah dari kaki dan lengan kembali ke jantung. Akibatnya, terjadilah pembengkakan kaki dan varises.
- Ischemic stroke: Pembekuan darah yang bergerak ke otak sehingga merusak bekuan darah vena.
- Blood clotting disorders: Di mana pembekuan darah terjadi terlalu cepat atau tidak cukup cepat, sehingga menyebabkan pembekuan atau pendarahan berlebihan.
Baca Juga: 8 Organ yang Bisa Terdampak Arteriosklerosis, Waspada!
Penyebab Penyakit Kardiovaskular
Dokter Alexandra menjelaskan bahwa penyebab penyakit kardiovaskular adalah hipertensi/darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes sakit gula, dan keturunan/faktor genetik dalam keluarga.
"Semuanya itu termasuk dalam faktor risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK)," jelas dr. Alexandra.
Belum ada penyebab pasti dari terjadinya penyakit kardiovaskular. Meskipun demikian, ada beberapa faktor risiko yang dapat dikenali untuk pencegahan serta penanganan lebih intensif.
Semakin banyak faktor risiko yang Moms miliki, maka semakin besar peluang mengalami penyaki kardiovaskular.
Mengutip National Health Service UK, berikut ini adalah faktor risiko penyakit kardiovaskular:
1. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu faktor terbesar penyakit kardiovaskular.
Jika tekanan darah terlalu tinggi, hal ini dapat merusak pembuluh darah.
Dikutip melalui Mayo Clinic, ada beberapa hal yang dapat Moms lakukan untuk menjaga tekanan darah, lho! Contohnya seperti:
- Menjaga berat badan
- Olahraga teratur
- Diet sehat
- Mengurangi sodium
- Tidak merokok
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Mengurangi kafein
2. Merokok
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa merokok memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Zat yang terkandung dalam tembakau dapat merusak dan mempersempit pembuluh darah.
Dikutip dari Food and Drug Administration, merokok menyebabkan plak akibat zat lilin yang terdiri dari kolestrol, kalsium, dan lemak, yang kemudian menumpuk di arteri.
Penumpukan ini menyebabkan penyakit yang disebut ateroklerosis.
Penyakit inilah yang menyebabkan darah menebal di arteri, sel darah menjadi lebih sulit bergerak melalui arteri, dan pembuluh darah lain untuk mencapai organ vital seperti jantung dan otak.
Akibatnya, seseorang menjadi rentan mengalami penyakit kardiovaskular.
3. Kolestrol Tinggi
Kolestrol adalah zat lemak yang ditemukan di dalam darah.
Apabila Moms memiliki kolestrol tinggi, hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan resiko penggumpalan darah.
Dilansir melalui Heart Foundation, kolestrol dapat terbentuk secara natural dari hati dan dari makanan yang dikonsumsi.
Walau tubuh memiliki beberapa kolestrol untuk bekerja, jumlah kolestrol yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit dan salah satunya adalah kardiovaskular.
4. Diabetes
Diabetes merupakan kondisi yang menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi. Kondisi ini dapat merusak pembuluh darah dan membuatnya cenderung menyempit.
Banyak penderita diabetes tipe 2 yang mengalami overweight atau kelebihan berat badan.
Sehingga memicu tekanan darah tinggi. Hal ini dapat mendorong faktor resiko penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Gejala Diabetes Pada Anak dan Pengobatannya
5. Keluarga dengan Riwayat Penyakit Kardiovaskular
Jika Moms memiliki keluarga dengan riwayat penyakit kardiovaskular, maka risiko untuk terjangkit penyakit serupa juga meningkat.
Jika kondisi demikian, maka sampaikan kepada dokter atau perawat yang mengecek kesehatan Moms secara rutin.
Dengan demikian, maka akan ada pemeriksaan lebih lanjut terkait tekanan darah dan level kolestrol dalam tubuh.
Dilansir melalui jurnal Canada Family Physician, saudara kandung pasien penyakit kardiovaskular memiliki resiko sekitar 40%.
Sedangkan keturunan dari orang tua dengan penyakit kardiovaskular, memiliki risiko 60-70%.
6. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas
Seseorang akan berisiko terkena penyakit kardiovaskular jika:
- Indeks masa tubuh (body mass index/BMI) adalah 25 atau lebih. Gunakan kalkukator berat badan sehat BMI.
- Jika pria dengan ukuran pinggang 94 cm atau lebih dan perempuan 80 cm atau lebih.
Cara Menangani Penyakit Kardiovaskular
Ketika pasien sudah di diagnosa mengalami penyakit kardiovaskular, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyebab utamanya.
"Apabila pasien mengalami PJK, maka harus dikontrol faktor risikonya. Mulai dengan turunkan darah tinggi, turunkan kolesterol, dan rajin olahraga. Apabila terbukti ada sumbatan, maka sumbatan koroner disarankan dibuka dengan ring/cincin atau bypass." terang Dr. Alexandra terkait langkah pemeriksaan pasien kardiovaskular.
Apabila memiliki hipertensi, jelas Dr. Alexandra, perlu dilakukan kontrol dengan pengawasan obat-obatan rutin oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
"Pada gangguan aritmia, perlu dicari pula apa penyebabnya. Jika suatu gangguan aritmia yang parah, ada indikasi dilakukan tindakan lanjut berupa pemasangan pacu jantung," tambahnya
Baca Juga: 4 Aktivitas yang Akan Membuat Jantung Si Kecil Semakin Sehat
Cara Mencegah Penyakit Kardiovaskular
enyakit kardiovaskular dapat menyerang siapapun, kapan pun, dan di manapun. Di seluruh dunia, penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian yang paling tinggi.
Mengenali faktor risiko (seperti usia tua, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, riwayat keluarga, diabetes, dan merokok) akan berguna untuk mengidentifikasi penyakit ini.
Selain itu, ada beberapa cara yang dijelaskan Vascularcures Organization untuk mencegah terjangkit penyakit ini. Adapun yang Moms dan keluarga dapat lakukan adalah:
1. Menjalani Diet dengan Makanan Sehat dan Seimbang
Diet selalu menjadi langkah tepat untuk Moms yang ingin memulai hidup lebih sehat.
Diet yang dimaksud bukan untuk mengurangi berat badan dan dilakukan secara ekstrem, melainkan memerhatikan asupan gizi yang seimbang.
Untuk mencegah penyakit kardiovaskular, Mayo Clinic membangikan cara untuk menjaga kesehatan jantung melalui diet sehat. Mulai diterapkan, yuk, Moms!
- Perhatikan porsi makan.
- Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang rendah sodium.
- Pilih serat gandum utuh.
- Kurangi lemak tidak sehat dari gorengan dan junk food.
- Pilih sumber makanan dan minuman yang rendah lemak.
Memilih menu diet yang tepat juga akan mencegah keluarga dari obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol.
Seperti yang diketahui, faktor-faktor tersebut juga menjadi pemicu risiko penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: 5 Menu Sarapan Pagi untuk Diet yang Ampuh
2. Olahraga secara Teratur
Sudah bukan rahasia lagi kalau olahraga menjadi kunci dari tubuh yang sehat.
Untuk menjaga stamina dan kesehatan kardiovaskular, University of Colorado Hospital membagikan jenis olahraga yang bisa menjadi pilihan untuk para Moms dan keluarga.
Aktivitas aerobik ringan dapat menjadi pilihan jika Moms baru ingin memulai olahraga. Di antaranya berjalan, jogging, bersepeda, berenang, menaiki tangga, dan menari.
Jika sudah terbiasa, maka Moms bisa meningkatkannya dengan melakukan tennis, basket, atau sepak bola, yang teruji dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular.
Baca Juga: Ini 5 Akibat Buruk Jika Malas Berolahraga
3. Kurangi Stres
Stres adalah bagian yang wajar dari kehidupan. Penyebabnya dapat berasal dari fisik sepeti sakit atau kurang tidur. Penyebab lainya bisa jadi karena faktor emosional.
Ternyata, stres sangat memengaruhi imun yang dapat berdampak pada kualitas kesehatan, lho, Moms!
Dilansir dari University of Rochester Medical Center, respon tubuh terhadap stres seharusnya dapat melindungi diri.
Jika konstan, maka akan timbul dampak yang merugikan.
Hormon kortisol yang dilepaskan akibat stres jangka panjang, dapat meningkatkan kolestrol darah, gula darah, dan tekanan darah. Ini adalah faktor risiko umum penyakit jantung.
Baca Juga: Siapa Sangka Stres Bisa Menular? Simak Penjelasannya di Sini!
4. Hindari atau Hentikan Merokok
Melansir John Hopkins Medicine, orang yang menggunakan tembakau berpotensi lebih besar mengalami serangan jantung, tekanan darah tinggi, pembekuan darah, stroke, aneurisma, dan gangguan sistem kardiovaskular.
Risiko mengalami penyakit kardiovaskular akan meningkat bersama dengan setiap jumlah rokok yang dihisap.
Oleh karena itu, merokok sangat tidak dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh, bukan hanya bagi perokok tetapi juga orang-orang disekitar yang juga dapat merasakan dampaknya.
Bahkan, merokok dapat membuat risiko kematian akibat penyakit jantung semakin tinggi.
Selain itu, rokok merupakan penyebab utama stroke dengan meningkatkan faktor pembekuan dalam darah, merusak lapisan pembuluh darah, dan berbaga komplikasi lainnya.
Itu tadi seputar penyakit kardiovaskular yang bisa berisiko bagi siapapun.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan berikan riwayat kesehatan diri dan keluarga secara rinci kepada dokter untuk deteksi sedari dini, ya Moms!
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=2171#:~:text=Studies%20suggest%20that%20the%20high,plaque%20deposits%20in%20the%20arteries.
- https://www.ucdenver.edu/docs/librariesprovider65/clinical-services/sports-medicine/training-for-cardiovascular-fitness.pdf?sfvrsn=a0345bb9_2#:~:text=Activities%20like%20walking%2C%20jogging%2C%20running,also%20improve%20your%20cardiovascular%20fitness.
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/smoking-and-cardiovascular-disease
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=2171#:~:text=Studies%20suggest%20that%20the%20high,plaque%20deposits%20in%20the%20arteries.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/in-depth/heart-healthy-diet/art-20047702
- https://vascularcures.org/prevention/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4229162/citedby/
- https://www.heartfoundation.org.nz/wellbeing/managing-risk/managing-high-cholesterol
- https://www.fda.gov/tobacco-products/health-effects-tobacco-use/how-smoking-affects-heart-health#:~:text=In%20addition%20to%20permanently%20damaging,vessels%20that%20carry%20blood%20from
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/in-depth/high-blood-pressure/art-20046974
- https://www.nhs.uk/conditions/cardiovascular-disease/
- http://pubs.sciepub.com/ajmcr/7/5/1/index.html
- https://vascularcures.org/types-of-vascular-diseases/
- http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/indonesia-dalam-risiko-penyakit-kardiovaskular
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.