Penyakit Paru Interstisial pada Anak, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Penyakit paru instrisial pada anak, atau dikenal juga dengan istilah medis childhood interstitial lung disease (chILD), adalah istilah untuk sekelompok penyakit paru langka yang bisa dialami oleh bayi, anak, dan remaja.
Menurut keterangan dari National Heart, Lung, and Blood Institute, kesamaan dari semua penyakit paru tersebut adalah gejala dan dampaknya pada paru-paru, seperti kadar oksigen rendah, fungsi paru-paru abnormal, dan sulit bernapas.
Yuk Moms, simak dulu penjelasan berikut untuk tahu lebih banyak tentang seluk beluk penyakit paru interstisial.
Gejala Penyakit Paru Interstisial pada Anak
Foto: childrenscolorado.org
Setiap penyakit paru yang berada dalam kelompok penyakit paru interstisial pada anak sebenarnya memiliki gejala berbeda, tapi umumnya ditandai dengan:
- Bernapas dengan cepat, kesulitan bernapas, atau napas pendek.
- Hipoksemia atau kadar oksigen rendah dalam darah.
- Menggunakan otot iga atau leher untuk membantu pernapasan.
- Gagal tumbuh (failure to thrive) atau gagal mencapai berat dan tinggi badan ideal sesuai usianya.
- Mengi, suara berdesir, gemeretak, atau suara tidak biasa lain dari paru-paru.
- Mengalami batuk, pneumonia, atau bronkitis berulang.
Baca Juga: 7 Makanan Terbaik untuk Balita Penderita Pneumonia
Jenis Penyakit Paru Interstisial pada Anak
Foto: medicalnewstoday.com
Menurut British Lung Foundation, sampai saat ini diketahui ada setidaknya 200 jenis penyakit paru interstisial pada anak, di mana semuanya bersifat jangka panjang.
Namun, yang paling sering ditemui pada anak berusia di atas 2 tahun di antaranya adalah:
- Pneumonia interstisial idiopatik atau kelompok penyakit yang menyebabkan luka di paru-paru sehigga anak jadi sulit bernapas.
- Sindrom aspirasi atau gangguan pernapasan akibat masuknya zat asing ke dalam paru-paru.
- Penyakit paru interstisial yang berhubungan dengan proses penyakit sistemik, seperti sarcoidosis atau peradangan sel tubuh yang menyebabkan terbentuknya granuloma.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti infeksi oportunistik atau transplantasi sumsum tulang belakang.
Berbagai jenis penyakit paru interstisial bisa menyerang bagian paru-paru seperti alveoli atau kantung udara, tuba bronkial atau saluran pernapasan, juga kapilari atau pembuluh darah di sekitar kantung udara.
Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Bahaya Paru-paru Basah
Penyebab Penyakit Paru Interstisial pada Anak
Foto: clevelandclinic.org
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab penyakit paru interstisial pada anak, tapi diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
- Kondisi turunan, seperti gangguan surfaktan atau cairan yang melapisi bagian dalam paru-paru.
- Cacat lahir yang menimbulkan masalah pada struktur atau fungsi paru-paru.
- Aspirasi atau menghirup zat seperti makanan, cairan, atau muntah ke dalam paru-paru.
- Gangguan sistem imun.
- Paparan zat di lingkungan yang bisa melukai paru-paru, seperti lumut atau zat kimia.
- Gangguan autoimun atau sistemik, seperti radang usus atau penyakit vaskular kolagen.
Baca Juga: Mengenal Hipertensi Pulmonal, Tekanan Darah Tinggi yang Terjadi di Paru-Paru
Pengobatan Penyakit Paru Interstisial Pada Anak
Foto: icanresearch.org
Penyakit paru interstisial seringkali sulit dideteksi dan didiagnosis, sehingga Moms perlu segera memeriksakan Si Kecil ke dokter spesialis paru anak jika terlihat gejala seperti di atas.
Jika memang positif mengalami salah satu jenis penyakit paru interstisial, maka Si Kecil akan ditangani sesuai dengan kebutuhannya.
Beberapa prosedur yang sering dilakukan pada anak penderita penyakit paru interstisial di antaranya adalah terapi oksigen, penggunaan ventilator mekanik, pembersihan saluran pernapasan dari lendir, atau pemberian obat untuk melancarkan pernapasan.
Pada kasus yang parah, Si Kecil mungkin harus menjalankan prosedur transplantasi paru-paru untuk bisa terus hidup.
Menurut American Thoracic Society, anak penderita chILD juga wajib mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai dengan usia, makan lebih banyak untuk mendukung kerja paru-paru, serta dijauhkan dari segala macam polusi udara dan pewangi.
Tingkat keberhasilan pengobatan tidak selalu sama, ada yang terus perawatan jangka panjang dan kemudian semakin memburuk keadaannya, tapi ada juga yang kemudian sembuh dan hidup dengan normal.
Baca Juga: Cara Mencuci Pakaian untuk Menghindari Kontaminasi Covid-19
Semakin dini orang tua mengenali gejala penyakit interstisial pada anak, maka akan semakin besar pula kesempatan bagi dokter untuk memberikan hasil perawatan yang maksimal. Jadi terus perhatikan kondisi pernapasan Si Kecil ya, Moms.
Nah, apa Moms tahu apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru anak?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.