7 Penyebab Vertigo Kambuh yang Tidak Disadari, Waspada!
Jika Moms pernah mengalami vertigo, penting sekali untuk memahami penyebab vertigo yang mungkin dapat terjadi. Penyebab vertigo kambuh nyatanya ada beragam, serta bergantung pada setiap orang.
Dikutip dari laman Medical News Today, vertigo adalah sensasi pusing berputar, seolah-olah ruangan atau lingkungan sekitarnya berputar-putar di sekitar orang tersebut.
Sederhananya, apakah Moms pernah mengalami pusing berputar-putar atau terasa seperti gempa? Nah, kondisi ini dinamakan vertigo.
Ada orang yang tidak menyadari sedang mengalami vertigo, ada pula yang gejalanya sangat parah sampai berdiri saja jadi tidak seimbang.
"Gejala ini sangat umum terjadi pada semua usia, tapi lebih sering terjadi pada usia senja.
Ciri vertigo sangat spesifik, yaitu sensasi seperti berputar-putar hebat yang berlangsung selama 30 detik dan kemudian hilang dengan sendirinya.
Kondisi ini biasanya terjadi ketika pasien berbaring dan membalikkan badan," ujar dr. Douglas Paauw, profesor di Departemen Kedokteran Bagian Dalam dan Direktur Program Mahasiswa Kedokteran Bagian Dalam di University of Washington, Seattle.
Serangan vertigo bisa menyerang tiba-tiba dan bertahan selama beberapa detik atau menit.
Apabila Moms mengalami vertigo yang parah, gejalanya mungkin bisa sampai berhari-hari hingga bisa menghambat aktivitas sehari-hari.
Dikutip dari Jurnal Aging and Disease, vertigo bisa dialami oleh semua kelompok usia.
Namun, umumnya paling banyak menyerang kelompok usia 65 tahun ke atas.
Baca Juga: Pusing Berputar-Putar, Hati-Hati Vertigo! Kenali Gejala dan Cara Penanganannya!
Kenali Beberapa Penyebab Vertigo Kambuh
Ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab vertigo kambuh, yaitu di antaranya:
1. BPPV
Salah satu penyebab vertigo kambuh, yaitu Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV).
Kondisi ini dikenal juga dengan vertigo posisional paroksismal benigna, yang merupakan gangguan keseimbangan perifer paling umum.
Ini menjadi salah satu penyebab vertigo kambuh yang paling umum.
BPPV terjadi ketika partikel-partikel kalsium kecil (canaliths) menggumpal di kanal telinga bagian dalam.
Telinga bagian dalam mengandung struktur yang disebut organ otolith, yang mengandung cairan dan partikel kristal kalsium karbonat.
Telinga bagian dalam ini berfungsi mengirimkan sinyal ke otak tentang gerakan kepala dan tubuh sesuai gravitasi sehingga Moms bisa menjaga keseimbangan setiap harinya.
Dengan adanya partikel-partikel kecil yang menggumpal di bagian telinga dalam, otak menerima informasi yang tidak akurat tentang posisi seseorang, dan pusing berputar-putar terjadi.
Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa gejala BPPV yang mungkin terjadi, yaitu:
- Pusing
- Mual dan muntah
- Kehilangan keseimbangan atau tidak stabil
- Sensasi seperti berputar-putar
- Gerakan mata ritmik abnormal
Orang biasanya mengalami periode vertigo yang berlangsung kurang dari 60 detik, tetapi mual dan gejala lainnya juga dapat terjadi.
Perlu dipahami bahwa vertigo bisa menyerang tiba-tiba tanpa pandang usia.
Aktivitas yang menimbulkan tanda dan gejala BPPV dapat bervariasi dari orang ke orang.
Namun, umumnya kondisi ini disebabkan oleh perubahan posisi kepala.
Beberapa orang juga merasa tidak seimbang saat berdiri atau berjalan.
BPPV sering terjadi pada orang berusia 50 tahun ke atas, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. BPPV juga lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Cedera kepala atau gangguan lain pada organ keseimbangan telinga bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap BPPV.
2. Penyakit Meniere
Penyebab vertigo kambuh berikutnya, yaitu penyakit meniere.
Penyakit ini menyebabkan penumpukan cairan di telinga bagian dalam, yang dapat memicu serangan vertigo dengan telinga berdenging dan gangguan pendengaran.
Kondisi ini cenderung lebih umum pada orang-orang yang berusia antara 40 dan 60 tahun.
Adanya kondisi ini bisa menyebabkan serangan vertigo yang disertai denging di telinga (tinnitus) dan gangguan pendengaran.
National Institute on Deafness and Other Communication Disorders memperkirakan bahwa 615.000 orang di Amerika Serikat saat ini memiliki diagnosis penyakit Meniere, dengan diagnosis sekitar 45.500 kasus baru setiap tahun.
Penyebab pastinya tidak jelas, tetapi mungkin berasal dari penyempitan pembuluh darah, infeksi virus, atau reaksi autoimun.
Mungkin juga ada komponen genetik yang berasal dari keluarga.
Meski begitu, penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Pengobatan bisa dilakukan, tapi sifatnya hanya untuk mengurangi gejala.
Baca Juga: 13+ Menu Makanan Ibu Hamil Trimester 1 2 3, Moms Wajib Tahu!
3. Neuritis Vestibular
Penyebab vertigo kambuh selanjutnya adalah neuritis vestibular.
Neuritis vestibular adalah kondisi adanya masalah di telinga bagian dalam yang biasanya berhubungan dengan infeksi (biasanya virus).
Infeksi ini menyebabkan peradangan di telinga bagian dalam, tepatnya di sekitar saraf yang penting untuk membantu keseimbangan indera tubuh.
Neuritis vestibular bisa menyebabkan vertigo akut, baik pada perempuan dan laki-laki khususnya usia dewasa yang disertai dengan penglihatan yang kabur, mual dan muntah, atau perasaan tidak seimbang.
4. Labirinitis
Labirinitis adalah penyebab vertigo kambuh lainnya.
Pada bagian dalam telinga terdapat struktur bernama labirin yang berfungsi membantu tubuh mengatur keseimbangan.
Gangguan ini bisa terjadi bila infeksi menyebabkan radang labirin telinga bagian dalam.
Di dalam area ini terdapat saraf vestibulocochlear.
Apabila labirin mengalami iritasi, labirin akan memberi sinyal yang salah ke otak tentang keseimbangan tubuh.
Labirinitis merupakan peradangan pada telinga bagian dalam yang bisa menyebabkan vertigo.
Selain pusing dengan vertigo, pengidap labirinitis mungkin mengalami gangguan pendengaran, tinitus, sakit kepala, sakit telinga, dan perubahan penglihatan.
5. Kolesteatoma
Kolesteatoma adalah tumor jinak yang tumbuh di area telinga tengah atau di belakang gendang telinga.
Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi pada telinga tengah secara berulang kali.
Namun, ada pula yang mengalaminya karena cacat lahir.
Bila pertumbuhannya dibiarkan jadi lebih besar bisa dan tidak diobati maka bisa merusak telinga.
Kondisi ini juga menjadi penyebab vertigo kambuh.
Selain menjadi penyebab vertigo kambuh, kolesteatoma juga bisa menandakan beberapa kondisi yang lain. Dilansir dari National Health Service (NHS), kolesteatoma bisa menyebabkan:
- Infeksi telinga, yang menyebabkan keluarnya cairan dari telinga.
- Gangguan pendengaran, yang bisa terjadi secara permanen.
- Tinnitus, yaitu mendengar suara yang berasal dari dalam tubuh, yang bukan dari sumber luar.
- Kerusakan pada saraf wajah, yang menyebabkan kelemahan pada separuh wajah.
Itulah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab vertigo kambuh.
Perhatikan juga bahwa ada penyebab vertigo lainnya yang perlu dipahami. Simak ulasan berikutnya, ya.
Baca Juga: 16 Buah Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui, ASI Enggak Seret Lagi, Ibu dan Bayi Lebih Sehat!
6. Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan secara keliru menyerang selubung pelindung (mielin) yang menutupi serabut saraf, sehingga mengganggu masalah komunikasi antara otak dan seluruh tubuh.
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah pada gerakan tubuh, seperti tremor.
Namun, kondisi ini juga bisa menjadi penyebab pusing dan vertigo pada penderitanya.
7. Tumor Otak
Tumor otak juga bisa menjadi penyebab vertigo kambuh.
Kondisi ini terjadi ketika tumor bertumbuh dan berkembang di otak kecil (serebelum), yang merupakan bagian otak untuk mengontrol gerakan.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan masalah keseimbangan, sensasi seperti berputar, atau gejala tumor lainnya.
Baca Juga: 15+ Manfaat Ikan Salmon dan Cara Pengolahan yang Lezat
Penyebab Vertigo Kambuh Lainnya
Selain poin-poin di atas, berikut ini beberapa hal yang bisa juga menjadi penyebab vertigo kambuh pada Moms, yaitu:
- Migrain atau sakit kepala sebelah, yang menimbulkan rasa sakit yang lebih tajam dan terjadi secara berulang dengan durasi 2-72 jam pada setiap episodenya
- Cedera atau trauma di kepala
- Minum jenis obat-obatan tertentu
- Operasi telinga
- Terlalu lama tidur
- Sindrom Ramsay Hunt, infeksi virus akut herpes zoster atau cacar api dekat dengan telinga sehingga memengaruhi saraf wajah
- Otosclerosis, pertumbuhan tulang abnormal di bagian telinga tengah, menyebabkan gangguan pendengaran
- Sifilis
- Pukulan hebat
- Penyakit otak kecil atau batang otak
- Penyakit pada otak seperti stroke atau tumor
Baca Juga: 7 Tips Mengatur Jarak Pemberian ASI dan Susu Formula untuk Bayi, Catat!
Penyebab Vertigo Kambuh Saat Hamil
Serangan vertigo juga banyak dialami oleh ibu hamil. Mual dan pusing adalah masalah umum selama kehamilan.
Perubahan hormonal tampaknya berperan sebagai penyebab vertigo kambuh saat hamil, karena memengaruhi karakteristik cairan dalam tubuh.
Perubahan karakteristik cairan di telinga bagian dalam dapat menyebabkan gejala, seperti:
- Vertigo
- Ketidakstabilan dengan hilangnya keseimbangan
- Tinnitus dan masalah pada pendengaran
- Perasaan telinga penuh
Terdapat sebuah penelitian yang diungkapkan dalam Brazilian Journal of Otorhinolaryngology mensurvei 82 wanita selama kehamilan.
Lebih dari separuh dari mereka melaporkan mengalami pusing selama dua trimester pertama, sementara 1/3nya melaporkan pusing pada trimester ketiga.
Mual sering terjadi selama kehamilan, tetapi cenderung berkurang seiring perkembangan kehamilan.
Banyak wanita dalam survei mengaitkan mual dengan pusing. Masalah keseimbangan juga umum terjadi, tetapi cenderung memburuk selama trimester kedua dan ketiga.
Memburuknya masalah keseimbangan bisa jadi karena perubahan berat badan dan postur tubuh yang terjadi selama kehamilan.
Pada 2017, jurnal Benign Paroxysmal Positional Vertigo in Pregnancy menyatakan bahwa perubahan hormonal dapat menyebabkan BPPV selama kehamilan dan estrogen, secara khusus mungkin berperan dalam menjadi penyebab vertigo kambuh.
Perawatan obat mungkin tersedia untuk mengurangi mual, pusing, dan gejala terkait vertigo lainnya selama kehamilan, tetapi seorang wanita harus meminta nasihat dokternya.
Beberapa perawatan mungkin tidak cocok untuk digunakan saat ini.
Baca Juga: Kenali 7 Arti Suara Bayi Nangis dan Cara Mengatasinya
Benarkah Faktor Genetik Termasuk Penyebab Vertigo Kambuh?
Jika Moms memiliki pertanyaan, apakah benar faktor genetik menjadi salah satu penyebab vertigo, mari simak pembahasan berikut ini.
Faktanya, vertigo sendiri belum tentu penyakit turun-temurun, tetapi umumnya merupakan gejala dari berbagai kondisi dan sindrom.
Beberapa di antaranya tampaknya melibatkan faktor genetik tertentu dan mungkin diturunkan dalam keluarga.
Jika seseorang mengalami vertigo berulang, hal itu mungkin disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik.
Para ilmuwan telah meneliti profil genetik dari berbagai kondisi yang melibatkan vertigo.
Contoh kondisi yang dapat menjadi penyebab vertigo kambuh dan tampaknya melibatkan faktor genetik meliputi:
- Ataksia episodik familial
- Vertigo migrain
- Hipofungsi vestibular bilateral
- Penyakit keluarga Ménière
Seorang dokter mungkin bertanya kepada pengidap vertigo tentang riwayat kesehatan keluarga mereka. Migrain vestibular bisa melibatkan vertigo.
Beberapa jenis vertigo sembuh tanpa pengobatan, tetapi seseorang mungkin memerlukan pengobatan untuk masalah yang mendasarinya.
Misalnya, seorang dokter dapat meresepkan antibiotik untuk infeksi bakteri atau obat antivirus untuk herpes zoster.
Tersedia obat-obatan yang dapat meredakan beberapa gejala.
Obat-obatan ini termasuk antihistamin dan antiemetik untuk mengurangi mabuk perjalanan dan mual.
Pembedahan mungkin diperlukan jika perawatan lain tidak efektif. BPPV dan neuroma akustik adalah dua kondisi yang mungkin sesuai.
Baca Juga: 13 Manfaat Masker Putih Telur untuk Perawatan Wajah
Cara Mengatasi Vertigo yang Tiba-tiba Kambuh
Jika vertigo menyerang, usahakan untuk duduk tegak dan bernapas dalam-dalam.
Jangan melakukan gerakan mendadak seperti berdiri tiba-tiba atau menggelengkan kepala karena akan memperparah kondisi vertigo.
Lantas, adakah cara untuk mencegah vertigo? Dilansir dari Mayo Clinic, vertigo bisa dicegah dengan minum cukup air dan mengonsumsi makanan gizi seimbang.
Hindari asupan lemak berlebih, serta perbanyak lemak baik dan serat.
Selain itu, terlalu lama tidur juga kurang baik karena keseimbangan tubuh bisa terganggu akibat terlalu lama dalam posisi tidur.
Untuk itu, cukupkan waktu tidur Moms 7-8 jam per hari saja.
Jika dirasa sudah sangat menganggu sampai menghambat aktivitas Moms sehari-hari, segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat, ya.
- https://www.nhs.uk/conditions/cholesteatoma/
- https://www.nidcd.nih.gov/health/menieres-disease
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4306472/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5782948/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/160900#what-is-vertigo
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/dizziness-and-vertigo
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.