Serba-serbi Penyimpanan ASI Perah yang Tepat, Jangan Salah!
Bagi Moms yang kerap memompa ASI, pasti membutuhkan tempat untuk penyimpanan ASI perah, bukan?
Terlebih jika kondisi Moms tidak memungkinkan untuk menyusui langsung, baik karena kondisi fisik, kesehatan, atau pekerjaan.
Jika demikian, WHO pun menyarankan untuk memberikan ASI perah. Namun, masa penyimpanan ASI perah ini tidak bisa lama-lama, lho Moms.
Meski memang memompa dan menyimpan ASIP terkadang menjadi pekerjaan yang tidak mudah, ya.
Namun, Moms harus paham karena penyimpanan ASIP atau ASI perah yang salah dapat membahayakan kondisi kesehatan bayi.
Nah, pastikan Moms tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam menyimpan ASIP ya! Lantas, apa saja kesalahan dalam menyimpan ASI perah?
Baca Juga: 9+ Rekomendasi Kulkas ASI untuk Menyimpan Stok ASI Perah dan Harganya, Catat!
Kesalahan dalam Penyimpanan ASI Perah
Ini beberapa kesalahan dalam penyimpanan ASI perah. Pernahkah Moms melakukan kesalahan ini?
1. Tidak Memberikan Label
Memberi label pada setiap tempat penyimpanan ASI perah yang digunakan adalah hal penting yang tidak boleh Moms lewatkan.
Jika tidak memberikan label pada masing-masing kantong penyimpanan, Moms akan kesulitan untuk mengetahui tanggal dan waktu ASIP tersebut dipompa.
Akibatnya, Moms berpotensi menggunakan ASIP yang sudah disimpan terlalu lama atau kedaluwarsa.
Baca Juga: 7 Teknik Memperbanyak Jumlah ASI Perah
2. Tidak Memperhatikan Lama Penyimpanan
Menggunakan ASIP yang sudah disimpan terlalu lama atau kedaluwarsa tentunya dapat berdampak sangat buruk bagi bayi.
Maka dari itu, penting untuk memperhatikan berapa lama ASIP sudah disimpan. Inilah mengapa Moms perlu melabeli setiap kantong ASIP sebelum disimpan.
Ketika mengambil ASIP yang disimpan, baca label tersebut dan buang ASIP yang sudah tidak layak konsumsi.
Menurut American Academy of Pediatrics, ASIP yang disimpan di dalam kulkas atau chiller dapat bertahan setidaknya selama delapan hari.
Penyimpanannya juga harus diperhatikan, yakni di rak bawah di bagian belakang kulkas, bukan di bagian pintu.
Jika Moms menyimpan ASIP di dalam cooler box, pastikan tidak lagi memberikannya pada si kecil setelah lewat dari 24 jam.
Sementara ASIP yang disimpan di freezer, tergantung kepada kulkas yang Moms punya di rumah.
Kulkas 1 pintu maksimal penyimpanan ASIP 2 minggu, lalu kulkas 2 pintu, ASIP yang disimpan bisa bertahan hingga 3 bulan.
Sementara kulkas khusus dengan minus 18 derajat, bisa disimpan selama 6 bulan ke depan, ya.
3. Menggunakan Lemari Es Umum
Kembali bekerja mungkin membuat Moms bingung mencari tempat untuk menyimpan ASIP di kantor.
Meskipun begitu, jangan pernah menggunakan lemari es umum yang ada di kantor untuk menyimpan ASIP karena sangat berbahaya.
Selain sangat mungkin rekan kerja salah mengambil ASIP tersebut karena mengiranya sebagai susu biasa atau creamer.
ASIP yang disimpan di dalam kulkas kantor juga berisiko terkontaminasi dengan berbagai makanan yang ada di dalamnya.
Salah satu solusi yang bisa digunakan untuk menyimpan ASIP saat berada di kantor adalah cooler bag.
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Ibu Menyusui Kesulitan Memberi ASI Eksklusif
4. Menggunakan Plastik Liner dan Kantong Plastik Biasa
Plastik liner dan kantong plastik biasa adalah penyimpanan yang sangat tidak direkomendasikan untuk penyimpanan ASI perah, ya Moms.
Kedua bahan tersebut mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan bayi.
Seperti yang sudah Moms ketahui juga bahwa bahan plastik memang kurang baik untuk kesehatan.
5. Membiarkan Kantong ASIP Miring
Membiarkan kantong penyimpanan ASI perah dalam kondisi miring saat berada di dalam kulkas, freezer, atau cooler bag sangatlah berbahaya.
Penyimpanan ASIP harus berdiri sedatar mungkin dan tidak terkontaminasi oleh bahan lain apapun di dalam pendingin yang digunakan.
6. Mencampur ASI Perah Segar dengan ASIP Beku
Menambahkan ASI perah yang masih segar dan baru dipompa ke dalam ASIP yang sudah dibekukan sebaiknya jangan Moms lakukan.
Sebab, menurut Deborah Campbell, pakar bayi dan anak dari Children’s Hospital of Montefiore di Bronx, perubahan suhu yang ekstrem dapat membuat ASI berubah dan tidak layak lagi dikonsumsi.
Apalagi ASIP yang dicampur memiliki selisih tanggal yang cukup jauh, tentu keduanya memiliki kualitas ASI yang sudah tidak lagi sama dan tidak seharusnya dicampur.
Baca Juga: Do's and Don'ts Menyimpan ASI Perah
Langkah Penyimpanan ASI Perah yang Benar
Setelah Moms mengetahui kesalahan dalam penyimpanan ASI perah, tentu Moms bertanya-tanya mengenai langkah penyimpanan ASI yang benar.
Ini dia langkah penyimpanan ASIP yang benar seperti mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention.
1. Sebelum Memerah ASI
Sebelum memerah ASI, tentu ada langkah yang harus Moms ikuti untuk memastikan bahwa ASI yang sudah diperah tetap dalam keadaan steril.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air. Jika tidak ada, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang setidaknya mengandung 60 persen alkohol.
- Moms bisa memeras ASI manual dengan tangan, pompa manual, atau elektrik.
- Jika menggunakan pompa, periksa terlebih dahulu apakah pompa dan selang dalam keadaan bersih. Jika selang kotor dan berjamur, segera ganti dengan yang baru, ya.
- Pastikan semua yang Moms gunakan dalam keadaan bersih agar Si Kecil terhindar dari bakteri.
2. Penyimpanan ASI Perah setelah Memerah
- Gunakan kantong penyimpanan ASI berbasis food grade yang bersih. Pastikan wadah penyimpanan terbuat dari kaca atau plastik yang rapat.
- Hindari menggunakan botol daur ulang dengan nomor 7 atau simbol yang menunjukkan bahwa botol tersebut terbuat dari plastik yang mengandung BPA.
- Hindari penyimpanan ASI perah di botol sekali pakai atau kantong plastik karena botol sekali pakai tidak aman untuk dikonsumsi berulang kali terlebih untuk bayi.
- ASI yang baru diperah jika disimpan dalam suhu ruangan atau 25 derajat celcius atau lebih dingin, bisa bertahan 4 jam.
- ASI yang disimpan di lemari es bisa bertahan hingga 4 hari.
- ASI yang disimpan di freezer bisa bertahan selama 3 bulan hingga 6 bulan.
Meski penyimpanan ASI perah yang benar bisa tahan hingga berbulan-bulan, lebih baik berikan ASI secara langsung ya, Moms karena kualitasnya tentu akan lebih terjaga.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Jumlah ASI Sedikit dan Tanda Bayi Kurang ASI
Tips Penyimpanan ASI Perah
Ada beberapa tips penyimpanan ASI perah yang bisa Moms praktikkan. Masih mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention, ini dia tips-nya!
- Beri label dengan jelas di setiap botol ASI dengan tanggal diperah.
- Jangan menyimpan ASI di pintu kulkas atau freezer yang kerap dibuka tutup. Hal ini akan membantu melindungi ASI dari perubahan suhu akibat membuka dan menutup pintu pendingin.
- Jika Moms tidak akan menggunakan ASI yang baru saja diperah dalam waktu 4 hari, Moms perlu membekukan ASI. Hal ini untuk menjaga kualitas ASI.
- Jangan terlalu banyak menyimpan ASI di lemari pendingin untuk menghindari pemborosan. Simpan kurang lebih 60 hingga 120 mililiter ASI atau tergantung dari yang dikonsumsi Si Kecil.
- Sisakan sedikit ruang di dalam botol atau wadah ASI karena akan mengembang saat membeku.
- Berikan nama pada setiap botol ASI ke tempat penitipan anak atau jika Moms memiliki 2 bayi.
- Jika berpergian, terus disimpan dalam cooler box.
Baca Juga: Benarkan Pijat Payudara Saat Hamil dapat Meningkatkan Jumlah ASI? Begini Faktanya!
Berapa Lama ASI Perah Baik Disimpan?
Nah, Moms sejauh ini sudah paham kan tentang penyimpanan ASI perah? Lalu, berapa lama ASI perah bisa disimpan dan baik untuk dikonsumsi Si Kecil?
Ini dia lama waktu penyimpanan ASI perah seperti mengutip dari Mayo Clinic.
1. Suhu Kamar
Penyimpanan ASI perah di suhu ruangan atau suhu kamar, bisa bertahan hingga 6 jam.
Namun, jika suhu ruangan cukup hangat atau di cuaca panas, hanya bertahan 4 jam.
2. Cooler
Jika penyimpanan ASI perah di dalam cooler dan di dalam kantung es, ASIP bisa bertahan hingga 1 hari.
3. Kulkas
ASI yang sudah diperah dan langsung masuk ke bagian belakang kulkas, bisa bertahan hingga 4 hari tapi dalam kondisi bersih, ya Moms.
Lalu, ASIP yang disimpan dalam kulkas lebih berkualitas jika dikonsumsi dalam 3 hari.
4. Freezer
Penyimpanan ASI perah dalam freezer yang beku, bisa bertahan hingga 12 bulan.
Meski bisa bertahan hingga 1 tahun, mengonsumsi susu beku dalam waktu 6 bulan lebih berkualitas, ya Moms.
Baca Juga: 12 Rekomendasi ASI Booster untuk Melancarkan Produksi ASI
Mencairkan ASI Perah yang Aman
Jika penyimpanan ASI perah dilakukan dengan membekukannya, tentu ada langkah yang tepat untuk mencairkan ASI tersebut.
Ini dia cara yang benar untuk mencairkan ASI beku.
- Cairkan ASI yang paling lama terlebih dahulu. ASI yang masuk kulkas pertama, harus keluar pertama karena kualitas ASI menurun seiring berjalannya waktu.
- Moms bisa mendiamkan ASI di kulkas atau chiller.
- Jika didiamkan di dalam chiller, langsung konsumsi ASI dalam 24 jam atau setelah ASI mencair.
- Bisa ditaruh dalam wadah berisi air hangat atau suam-suam kuku.
- Bisa ditaruh di bawah air hangat yang mengalir.
- Hindari mencairkan ASI dengan cara di microwave. Microwave bisa merusak nutrisi dalam ASI dan menimbulkan hot spot, yang berisiko membakar mulut bayi.
- Setelah ASI mencair atau dibawa ke suhu kamar atau dihangatkan, gunakan dalam waktu 2 jam.
- Jangan membekukan ASI jika sudah dicairkan. Langsung buang jika tidak habis.
Itulah Moms beberapa kesalahan dalam menyimpan ASI yang harus dihindari dan penyimpanan ASI perah yang tepat untuk menghindari kualitas ASI yang menurun.
Yuk bagikan pengalaman Moms dalam memompa dan menyimpan ASI perah melalui kolom komentar yang sudah kami sediakan di bawah artikel ini.
- https://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-milk-storage/art-20046350
- https://www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/storing-breast-milk/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.