4 Perbedaan Arteri dan Vena, Bukan Cuma dari Warnanya Saja, Lho!
Ada dua jenis pembuluh darah yang ada di tubuh, yakni ateri dan vena. Namun, apakah Moms dan Dads sudah tahu perbedaan arteri dan vena?
Arteri adalah pembuluh darah yang bertanggung jawab untuk membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke tubuh.
Sementara itu, vena adalah pembuluh darah yang membawa darah dengan sedikit oksigen dari tubuh kembali ke jantung, untuk kemudian dialirkan kembali oksigen.
Dua pembuluh darah ini adalah saluran yang mendistribusikan darah ke tubuh.
Mereka adalah bagian dari dua sistem tabung tertutup yang dimulai dan diakhiri di jantung.
Jika Moms dan Dads ingin tahu apa saja perbedaan arteri dan vena, mari simak ulasannya berikut ini!
Baca Juga: Serba-serbi Penyakit Jantung Lemah, Bisa Sebabkan Gagal Jantung Jika Tak Diobati
Perbedaan Arteri dan Vena
Foto Ilustrasi Pembuluh Darah (Niveinclinic.com)
Singkatnya, fungsi pembuluh darah arteri yaitu membawa darah dari jantung.
Sementara fungsi pembuluh darah vena adalah membawa darah kembali ke jantung.
Namun, ada beberapa hal lain yang membedakan keduanya, yaitu:
1 . Vena Punya Katup, Arteri Tidak
Ada atau tidaknya katup juga bisa menjadi salah satu hal yang menjadi perbedaan arteri dan vena.
Pembuluh darah vena memiliki katup atau pintu, fungsinya untuk mencegah darah mengalir ke arah yang tidak seharusnya.
Nah, katup ini berfungsi untuk menutup jalan agar darah yang sudah dibawa naik ke jantung.
Dengan begitu, darah tidak akan kembali turun ke jaringan serta organ lainnya.
Sedangkan arteri tidak memiliki katup, karena darah yang melewatinya hanya mengalir satu arah, yakni dari jantung ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Ketahui Fungsi Pembuluh Darah Arteri Pulmonalis dan Cara Kerjanya dalam Tubuh
2. Jenis Arteri dan Vena
Perbedaan arteri dan vena selanjutnya adalah dari segi jenisnya.
Ada tiga jenis arteri dan setiap jenisnya terdiri dari tiga lapisan, yakni luar, tengah, dan dalam.
- Arteri elastis, juga disebut arteri konduksi atau arteri saluran. Pembuluh arteri ini memiliki lapisan tengah yang tebal sehingga dapat meregang sebagai respons terhadap setiap denyut jantung.
- Arteri otot (distribusi), berukuran sedang. Jenis arteri ini mengambil darah dari arteri elastis dan bercabang menjadi pembuluh resistensi. Pembuluh darah ini termasuk arteri kecil dan arteriol.
- Arteriol, adalah divisi terkecil dari arteri yang mengangkut darah dari jantung. Jenis pembuluh arteri ini mengarahkan darah ke jaringan kapiler.
Sementara itu, pembuluh vena juga terdiri dari empat jenis, yaitu:
- Vena dalam, terletak di dalam jaringan otot. Jenis vena ini memiliki arteri yang sesuai di dekatnya.
- Vena superfisial, yang lebih dekat ke permukaan kulit. Beda dengan vena dalam, vena superfisial tidak memiliki arteri yang sesuai.
- Vena paru, berfungsi mengangkut darah yang telah diisi dengan oksigen oleh paru-paru ke jantung. Setiap paru-paru memiliki dua set vena pulmonalis, yakni kanan dan kiri.
- Vena sistemik, terletak di seluruh tubuh dari kaki sampai ke leher, termasuk lengan dan badan. Jenis pembuluh vena ini mengangkut darah terdeoksigenasi kembali ke jantung.
Baca Juga: Waspada Phlebitis, Peradangan pada Pembuluh Darah Vena
3. Cabang Pembuluh Darah Arteri dan Vena
Foto Ilustrasi Jantung (Orami Photo Stock)
Perbedaan arteri dan vena lainnya adalah dalam hal percabangannya.
Arteri yang paling besar dinamakan aorta.
Melalui aorta, darah kaya oksigen akan mengalir ke seluruh tubuh melewati cabang yang akan terus mengecil.
Selain itu, cabangnya juga akan memberikan asupan darah dan oksigen ke berbagai organ atau jaringan tubuh.
Berbeda dari arteri, vena tidak memiliki banyak percabangan.
Nah, vena yang mengalirkan darah tanpa kandungan oksigen dari kepala dan tangan ke jantung adalah vena cava superior.
Sementara itu, vena yang membawa darah tanpa oksigen dari area perut dan kaki disebut vena cava inferior.
4. Perbedaan Sirkulasi
Kedua pembuluh darah ini adalah bagian dari dua sistem sirkulasi tabung tertutup, yang dimulai dan akan diakhiri pada organ jantung.
Sistem tabung yang pertama adalah paru-paru (pulmonalis).
Pembuluh pulmonal adalah arteri yang mengangkut darah dengan sedikit oksigen dari ventrikel kanan jantung ke paru-paru.
Sementara vena pulmonalis mengangkut darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung.
Kemudian, jenis sistem tabung yang kedua adalah sistemik.
Pembuluh sistemik adalah arteri yang membawa darah kaya oksigen dari ventrikel kiri jantung ke jaringan di seluruh bagian tubuh.
Jenis pembuluh ini kemudian mengembalikan darah miskin oksigen melalui vena kembali ke atrium kanan jantung.
Baca Juga: 6 Penyebab Berbahaya Pembuluh Darah Pecah, Bisa Renggut Nyawa!
Gangguan pada Pembuluh Arteri
Foto Ilustrasi Serangan Jantung (Orami Photo Stock)
Perbedaan arteri dan vena juga bisa dilihat dari gangguan yang bisa memengaruhi fungsinya.
Apalagi, penyakit pada sistem peredaran darah juga bisa mengakibatkan komplikasi.
Nah, berikut ini adalah beberapa penyakit yang menyerang pembuluh darah arteri, seperti:
1 . Aterosklerosis
Arterosklerosis adalah kondisi saat terjadi penumpukan kolesterol atau plak di dinding pembuluh darah arteri.
Penumpukan plak yang terjadi di area jantung, otak, atau leher, perlu diwaspadai karena bisa memicu stroke hingga serangan jantung.
2. Trombosis Arteri
Trombosis arteri sebenarnya adalah kondisi yang mirip dengan penyumbatan pembuluh darah.
Penyumbatan ini terjadi saat gumpalan darah terbentuk secara tiba-tiba.
Kondisi ini nantinya bisa mengganggu aliran darah ke organ-organ lain, sehingga perlu segera ditangani.
Baca Juga: Bahaya Arteriosklerosis, Pengerasan Pembuluh Darah yang Bisa Sebabkan Serangan Jantung dan Stroke
3. Serangan Jantung
Jika gumpalan darah terbentuk di arteri yang menyuplai darah ke jantung, maka kondisi ini nantinya bisa memicu serangan jantung.
4. Stroke
Stroke adalah kondisi saat suplai darah ke otak berhenti.
Suplai darah ke otak bisa terganggu saat adanya gumpalan darah yang muncul secara tiba-tiba di arteri.
Namun, kondisi ini juga dapat terjadi jika arteri di otak pecah.
5. Penyakit Arteri Koroner
Aterosklerosis nyatanya bisa menyebabkan pembuluh arteri menjadi lebih sempit.
Akibatnya, aliran darah ke jantung juga menjadi terganggu.
Kondisi ini bisa menjadi pemicu munculnya serangan jantung nantinya.
Baca Juga: Penyakit Jantung Koroner: Ketahui Penyebab, Gejala, serta Cara Mencegahnya
Gangguan pada Pembuluh Vena
Foto Ilustrasi Gangguan Pembuluh Vena (Orami Photo Stock)
Ada sejumlah gangguan atau penyakit pembuluh darah vena yang sering kali terjadi, di antaranya:
1 . Deep Vein Thrombosis (DVT)
Foto Deep Vein Thrombosis (Orami Photo Stock)
DVT atau trombosis vena terjadi akibat gumpalan darah di area vena dalam, yang umumnya berada di kaki.
Nah, gumpalan darah ini bisa berpindah tempat, bahkan bisa mencapai paru-paru dan menyebabkan emboli paru.
2. Varises
Varises bisa menyerang vena superfisial yang berada di dekat permukaan kulit.
Kondisi ini juga bisa muncul saat katup di vena rusak, sehingga darah kembali mengalir ke bawah.
Selain itu, varises juga bisa terjadi akibat pembuluh darah vena yang melemah.
Baca Juga: Serba-serbi Varikokel (Varises pada Testis), Sudah Tahu Dads?
3. Tromboflebitis Superfisial
Apabila vena superficial mengalami peradangan dan terbentuk gumpalan darah, maka gangguan ini bisa timbul.
Nah, apabila gumpalan tersebut masuk ke vena bagian dalam, maka hal ini dapat menyebabkan trombosis vena (DVT).
4. Insufisiensi Vena Kronis
Insufisiensi vena kronis sebenarnya cukup mirip dengan varises.
Namun, biasanya kondisi ini jadi lebih serius, karena disertai munculnya perubahan tekstur kulit dan luka di kulit.
Baca Juga: Manfaat Duvadilan untuk Atasi Berbagai Masalah pada Pembuluh Darah
Nah, itu dia perbedaan arteri dan vena yang perlu Moms ketahui.
Jadi, kini Moms dan Dads paham betapa pentingnya menjaga kesehatan agar tidak terjadi penyumbatan di pembuluh darah.
- https://www.webmd.com/heart/difference-between-arteries-veins-capillaries
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/17059-how-does-blood-flow-through-your-body
- https://www.healthline.com/health/artery-vs-vein
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.