01 Agustus 2024

5 Perbedaan Nabi dan Rasul yang Paling Mendasar, Simak!

Sama-sama menerima wahyu, apa beda nabi dan rasul?

Walaupun sama-sama menerima wahyu dari Allah SWT, terdapat beberapa perbedaan nabi dan rasul yang perlu diketahui.

Moms bisa menceritakan kisah nabi dan rasul kepada Si Kecil agar ia dapat memperdalam wawasan agamanya.

Mengenalkan kisah para nabi dan rasul merupakan pembiasaan yang baik untuk Si Kecil.

Salah satu manfaat membacakan cerita kepada anak menurut All4Kids adalah dapat meningkatkan perkembangan serta keterampilan kognitifnya.

Sebelum mengenalkannya, perlu diketahui terlebih dulu mengenai perbedaan nabi dan rasul.

Sebab, tak jarang banyak umat muslim yang juga tidak bisa membedakannya.

Jika telah dikenalkan dan diketahui sejak kecil, anak akan lebih memahami cerita dibaliknya dan tentunya menjadi ilmu yang berpahala baginya.

Baca Juga: Teladan Bagi Umat Muslim, Simak Sifat Mustahil Bagi Rasul!

Perbedaan Nabi dan Rasul

Umat Islam
Foto: Umat Islam (Orami Photo Stocks)

Secara umum, ulama mengatakan bahwa perbedaan nabi dan rasul terletak pada harus tidaknya menyampaikan wahyu Allah SWT.

Nabi merupakan seorang yang diberi wahyu oleh Allah SWT dengan suatu syariat, namun tidak diperintah untuk menyampaikannya.

Akan tetapi, mengamalkannya sendiri tanpa ada keharusan untuk menyampaikannya.

Sedangkan rasul adalah seorang yang mendapat wahyu dari Allah SWT dengan suatu syariat dan diperintahkan untuk menyampaikan serta mengamalkannya.

Perbedaan antara nabi dan rasul sebenarnya dapat diketahui dari berbagai macam aspek, di antaranya:

1. Perbedaan Nabi dan Rasul dari Pengertian Keduanya

Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata "naba’’ yang berarti "berita".

Ini berarti nabi adalah seseorang yang menerima dan memberi kabar atau berita.

Nabi diberi kabar atau wahyu dari Allah SWT. Mengenai hal itu, Allah SWT berfirman:

“Ia bertanya, ‘Siapakah yang memberitahukan hal ini kepadamu?’

Nabi menjawab, ‘Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal’,” (QS. Al-An-aam: 3).

Nabi juga memberi kabar dari Allah SWT, perintah-Nya, dan wahyu-Nya kepada kaum tertentu atau seluruh umat manusia.

Allah SWT berfirman: “Kabarkanlah kepada hamba-hambaku, bahwa sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Hijr: 49).

Adapun Rasul berasal dari kata "irsal" yang berarti "mengarahkan".

Maksudnya, para rasul diarahkan oleh Allah SWT untuk melakukan tugas tertentu.

Allah SWT berfirman:

“Kemudian, Kami utus rasul-rasul Kami berturut-turut.

Setiap kali seorang rasul datang kepada suatu umat, mereka mendustakannya, maka Kami silihgantikan sebagian mereka dengan sebagian yang lain (dalam kebinasaan).

Dan Kami jadikan mereka bahan cerita (bagi manusia). Maka kebinasaanlah bagi kaum yang tidak beriman,” (QS. Al-Mu’minun: 44).

Baca Juga: 20 Nama Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani

2. Perbedaan Nabi dan Rasul Terletak pada Jumlahnya

Alquran
Foto: Alquran (Pexels.com/Tayeb Mezahdia)

Dari beberapa hadis disebutkan bahwa jumlah nabi jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah rasul.

Jumlah nabi adalah sebanyak 124.000 orang sedangkan jumlah rasul sebanyak 315 orang.

Salah satunya keterangan dari Abi Dzar RA.

“Abi Dzar bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapa nabi pertama?’ Rasulullah menjawab: ‘Adam’.

Aku bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah beliau (Adam) seorang Nabi?’

Rasulullah menjawab: ‘Benar, ia seorang Nabi yang diajak bicara oleh Allah’.

Aku bertanya: ‘Wahai Rasulullah, ada berapa jumlah para Rasul?’

Rasulullah menjawab: ‘300 sekian belas, mereka sangat banyak’,” (HR. Ahmad no 21586, Al Hakim [2/652], Al Baihaqi no.18166).

Baca Juga: Ini Silsilah Nabi Muhammad SAW, Benarkah Ada di Indonesia?

Dalam riwayat lain dari Abu Umamah RA:

“Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi?’

Rasulullah menjawab: ‘Nabi ada 124.000 orang dan di antara mereka ada para Rasul sebanyak 315 orang, mereka sangat banyak’,” (HR. Ahmad no 22342, didhaifkan Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah [2/140]).

Namun, menurut sebagian ulama, tidak ada hadis sahih sama sekali mengenai jumlah para nabi dan rasul.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:

“Ini pendapat yang disebutkan Imam Ahmad, Muhammad bin Nashr dan ulama lainnya.

Mereka menjelaskan bahwa tidak diketahui berapa berapa jumlah kitab dan berapa jumlah rasul.

Dan hadis Abu Dzar dalam hal ini tidak sahih menurut mereka,” (Majmu’ Al Fatawa, 7/409).

Sedangkan jumlah 25 nabi yang diketahui oleh kebanyakan orang awam saat ini, itu adalah nama-nama nabi yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan bukan jumlah seluruh nabi.

Karena tidak semua nama nabi disebutkan dalam Al-Qur'an.

Dan yang lebih luar biasanya adalah bahwa seluruh nabi dan rasul yang banyak tersebut, semuanya mendakwahkan tauhid, dan tauhid adalah inti dari dakwah yang dilakukan oleh nabi dan rasul ini.

Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman:

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Ilah (yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian,” (QS. Al-Anbiya: 25).

Allah SWT juga berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut,” (QS. An-Nahl: 36).


3. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Tugas dan Tujuan Diutusnya

Perbedaan nabi dan rasul lainnya adalah tujuan diutusnya.

Nabi adalah seseorang yang diutus Allah SWT untuk mengokohkan syariat yang telah ada sebelumnya kepada kaum tertentu.

Sementara rasul adalah seseorang yang diutus Allah SWT untuk mengajarkan syariat yang baru.

Baca Juga: 4 Sifat Wajib bagi Rasul yang Harus Dikenalkan Si Kecil

4. Rasul Diberi Kitab

Alquran
Foto: Alquran (Freepik.com/freepik)

Terkait dengan tujuan diutusnya masing-masing nabi dan rasul, adalah adanya kitab yang berisi ajaran pokok yang harus disampaikan kepada umat tertentu atau seluruh umat manusia.

Mengacu pada hal tujuan diutusnya nabi yang hanya mengokohkan syariat yang dibawa oleh pendahulunya, maka seorang nabi tidak memiliki kitab tertentu.

Berbeda dengan rasul yang diutus oleh Allah untuk mengajarkan syariat baru kepada suatu kaum atau seluruh umat manusia, maka seorang rasul dibekali dengan sebuah kitab sebagai pegangannya.

Sehubungan dengan hal ini, Allah berfirman:

“Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab Taurat; di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya.

Yang dengan Kitab itu para nabi yang berserah diri kepada Allah memberi putusan atas perkara orang Yahudi, demikian juga para ulama dan pendeta-pendeta mereka, sebab mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya.

Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku.

Dan janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah.

Barang siapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir,” (QS. Al-Maidah: 44).

Baca Juga: 12 Kisah Istri Nabi Muhammad SAW, Patut Jadi Teladan!

5. Perbedaan Nabi dan Rasul dari Statusnya

Perbedaan nabi dan rasul selanjutnya adalah dilihat dari statusnya.

Jadi, setiap rasul adalah nabi namun tidak semua nabi adalah rasul.

Hal ini ditegaskan oleh Syaikh Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah yang mengatakan: “Semua rasul adalah nabi, namun tidak semua nabi adalah rasul,” (Majmu’ Fatwa 10/209).

Di antara para rasul ini ada yang bergelar Ulul Azmi, yakni gelar bagi para rasul yang memiliki ketabahan yang luar biasa.

Nabi dan rasul yang masuk dalam kategori ini adalah: Nabi Nuh A.S, Nabi Ibrahim A.S, Nabi Musa A.S, Nabi Isa A.S, dan Nabi Muhammad SAW.

Nah, Moms bisa juga mengenalkan perbedaan nabi dan rasul ini dalam setip cerita yang akan dibacakan kepada Si Kecil agar menambah pengetahuannya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.