Perhatikan Ini Ketika Diare pada Anak Terjadi pada Buah Hati Moms
Diare adalah buang air besar atau berair. Untuk beberapa anak, diare ringan dan akan hilang dalam beberapa hari. Bagi yang lain, ini bisa bertahan lebih lama. Ini bisa membuat anak Anda kehilangan terlalu banyak cairan (dehidrasi) dan merasa lemas.
Flu perut adalah penyebab umum diare pada anak. Perawatan medis, seperti antibiotik dan beberapa perawatan kanker juga dapat menyebabkan diare.
Baca Juga:Hentikan 5 Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Diare Pada Anak Ini
Minum Cairan Sebanyak Mungkin
Anak yang terserang diare akan dengan mudah kehilangan terlalu banyak cairan dan menjadi dehidrasi. Cairan yang hilang perlu diganti. Bagi kebanyakan anak-anak, minum jenis cairan yang mereka miliki seharusnya sudah cukup.
Minum air saja oke. Tetapi kalau hanya mengonsumsi air, pada usia berapa pun, bisa berbahaya.
“Produk seperti Pedialyte dan Infalyte, dapat membantu menjaga anak terhidrasi dengan baik. Produk-produk ini dapat dibeli di supermarket atau apotek,” ungkap Marsha H. Kay, MD, ahli gastroenterologi pediatrik dan kepala endoskopi pediatrik di Rumah Sakit Klinik Anak Cleveland di Cleveland, Ohio.
“Es loli dan Jell-O bisa menjadi sumber cairan yang baik, terutama jika anak Anda muntah. Anda bisa mendapatkan cairan dalam jumlah besar ke anak-anak dengan produk-produk ini. Selain itu, Anda juga bisa memberikan jus buah atau kaldu encer kepada anak Anda.”
Yang jelas, jangan menggunakan obat-obatan untuk memperlambat diare pada anak tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu.
Baca Juga: Bayi Terkena Diare, Apakah Perlu Diobati Antibiotik?
Diet untuk Anak Dengan Diare
Dalam banyak kasus, anak bisa tetap makan saat terserang diare. Diare pada anak biasanya akan hilang dalam waktu, tanpa perubahan atau perawatan. Tetapi sementara anak-anak mengalami diare, mereka harus:
Makan makanan kecil sepanjang hari, bukan 3 kali makan besar.
Makanlah beberapa makanan asin, seperti pretzel dan sup.
Tidak disarankan diet khusus. Tetapi anak-anak sering melakukan lebih baik dengan makanan hambar. Beri anak Anda makanan seperti:
- Daging sapi, ayam, ikan, atau kalkun panggang atau dipanggang
- Telur yang dimasak
- Pisang dan buah segar lainnya
- saus apel
- Produk roti terbuat dari tepung putih halus
- Pasta atau nasi putih
- Sereal seperti krim gandum, farina, oatmeal, dan cornflake
- Pancake dan wafel dibuat dengan tepung putih
- Roti jagung, disiapkan atau disajikan dengan sedikit madu atau sirup
- Sayuran yang dimasak, seperti wortel, kacang hijau, jamur, bit, ujung asparagus, biji labu, dan zucchini kupas
- Beberapa makanan penutup dan makanan ringan, seperti Jell-O, es loli, kue, kue, atau serbat
- Kentang panggang
Secara umum, membuang biji dan kulit dari makanan ini adalah yang terbaik. Selain itu, gunakan susu rendah lemak, keju, atau yogurt.
Jika produk susu memperburuk diare atau menyebabkan gas dan kembung, anak Anda mungkin perlu berhenti makan atau minum produk susu selama beberapa hari.
Yang terpenting, anak-anak harus diberi waktu untuk kembali ke kebiasaan makan normal mereka. Bagi beberapa anak, kembali ke pola makan teratur juga dapat menyebabkan diare pada anak. Ini sering disebabkan oleh usus yang kaget saat kembali mencerna makanan biasa. Tapi, waktunya tak akan lama.
Baca Juga: Ternyata Banyak Jenisnya! Ini 5 Macam Diare yang Dapat Menyerang Tubuh
Itulah serba-serbi diare pada anak yang bisa Moms pahami. Mari selalu sigap menjaga kesehatan anak, yuk, Moms.
(RYO/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.