Perhatikan Jika Bibir Bayi Biru, Waspadai Sianosis!
Orang tua mana yang tidak panik saat menemukan bibir bayi berubah menjadi biru. Namun, sebelum kepanikan Moms berlanjut, seringkali bibir bayi biru bisa disebabkan oleh efek dari sesuatu yang tidak begitu darurat.
Tetapi di sisi lain, bibir bayi biru juga dapat menjadi pertanda adanya masalah pada kesehatan bayi. Temukan perbedaannya di bawah ini.
Kondisi Normal Bibir Bayi Biru
Foto: rookiemoms.com
Perhatikan temperatur dan cuaca saat ini, Moms. Jika suhu tubuh Si Kecil turun hingga 35 derajat Celsius (batas normal adalah 37 derajat Celsius), maka dapat membuat bibir bayi biru. Aktivitas berenang yang menyebabkan perpindahan panas dengan relatif cepat dari tubuh ke air yang dingin, juga dapat menyebabkan bibir bayi biru.
Saat suhu tubuh inti turun, maka tubuh akan mencoba mempertahankan panas dengan mengurangi sirkulasi darah ke kulit dan bibir bayi. Jika bibir bayi biru karena hal ini, maka segera hangatkan tubuh bayi.
“Pada kasus cuaca dingin, jika kulit Si Kecil mati rasa setelah dihangatkan kembali, maka kemungkinan besar ia mengalami radang dingin dan perlu mendapatkan saran medis. Suhu tubuh yang begitu dingin dapat menyebabkan aritmia jantung yang fatal saat sudah dihangatkan kembali,” ungkap dokter kulit di Manhattan, Janet Prystowsky, seperti dikutip dari sheknows.com.
Selain suhu dingin, bibir bayi biru juga bisa disebabkan karena konsumsi makanan tertentu. Tanyakan pada pengasuh Si Kecil atau jika Moms menjaga Si Kecil sendiri, maka runut kembali makanan apa saja yang baru dimakan Si Kecil hingga membuat bibir bayi biru.
Beberapa makanan, seperti blueberry atau blackberry dapat membuat bibir bayi biru. Hal ini bisa mudah diatasi dengan mengusap perlahan bibir bayi menggunakan kain hangat yang basah agar mengurangi bibir bayi biru.
Baca Juga: Penyebab Bibir Sumbing pada Anak dan Cara Menanggulanginya Sejak Dini
Bibir Bayi Biru Karena Sianosis
Foto: healthline.com
Penyebab lain bibir bayi biru juga ada yang membahayakan bagi bayi. “Jika bibir bayi biru, atau selaput di mulut dan lidah membiru, ini adalah tanda bahwa bayi tidak mendapatkan oksigen cukup,” ungkap dokter anak Carrie Drazba, MD, di Rush University Medical Center, Chicago, seperti dikutip dari webmd.com. Kondisi inilah yang disebut sebagai sianosis.
Ada dua jenis sianosis, yaitu sianosis perifer dan sianosis sentral. Pada sianosis perifer lebih mempengaruhi tangan atau kaki bayi menjadi berwarna biru, terutama bagian ujung jari dan kuku. Sedangkan sianosis sentral memperlihatkan warna kebiruan di seluruh bagian inti tubuh, seperti bibir bayi, lidah, dan jari kaki juga tangan. Baik sianosis perifer maupun sianosis sentral memiliki penyebab yang sama dan berhubungan dengan masalah jantung, darah, paru-paru, serta sistem saraf.
Baca Juga: Lip Balm Mint Bikin Bibir Makin Kering, Ketahui 3 Bahan Terbaiknya
Kapan Saatnya Mengunjungi Dokter
Foto: childrensasthmaandlung.com
Saat Moms mencurigai adanya gejala bibir bayi biru disertai warna kebiruan di kuku dan lidah, maka kemungkinan besar Si Kecil mengalami sianosis dan perlu mendapatkan perawatan medis sesegera mungkin.
Pada bayi yang mengalami sianosis, biasanya juga disertai dengan gejala sesak napas atau napas pendek. Dalam beberapa kasus, penderita sianosis juga dapat mengalami nyeri di bagian dada. Biasanya terjadi pada sianosis yang berhubungan dengan pneumonia.
Gejala demam dan penebalan pada ujung jari penderita sianosis, juga perlu mendapatkan evaluasi kesehatan dari Dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat pada masalah sianosis.
Baca Juga: Kenapa Orang Menggigit Bibir Ketika Gugup? dan Bagaimana Cara Mengatasi Kebiasaan ini
(GS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.