Periodontitis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Moms, pernahkah mendengar kondisi yang bernama periodontitis? Secara sederhana dapat dijelaskan, periodontitis adalah infeksi gusi yang terjadi cukup parah.
Infeksi ini pada akhirnya merusak jaringan lunak dan menghancurkan tulang yang menyangga gigi.
Periodontitis bisa menyebabkan gigi goyah atau bahkan tanggal. Periodontitis umum terjadi, namun sebagian besar kasusnya dapat dicegah.
Ada berbagai penyebab periodontitis yang biasanya diakibatkan karena kebersihan mulut yang buruk.
Selain itu, kondisi ini juga disebut dapat menyebabkan seorang wanita sulit hamil. Apakah ini mitos atau fakta?
Nah, untuk lebih lengkapnya, sebaiknya Moms perhatikan penjelasan tentang periodontitis berikut ini, ya!
Baca Juga: Radang Gusi saat Hamil, Tidak Sakit tapi Berdarah?
Gejala Periodontitis yang Dapat Terlihat
Foto: Orami Photo Stock
Gejala awal yang bisa terjadi saat Moms mengalami periodontitis, yaitu gusi berdarah. Selain itu, gusi mungkin terlihat merah dan membengkak.
Moms juga dapat melihat lapisan plak bakteri yang berubah warna pada gigi.
Jika tidak dihilangkan melalui pembersihan gigi yang benar, plak ini menjadi “termineralisasi”, yang berubah menjadi endapan keras.
Kondisi ini dikenal sebagai kalkulus atau karang gigi, yang tidak dapat dihilangkan dengan sikat gigi.
Nah, selanjutnya, apabila gingvitis (peradangan jaringan lunak di sekitar gigi) tidak segera diobati, dapat berubah menjadi periodontitis.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut ini beberapa gejala yang dialami saat mengalami periodontitis, yaitu:
- Gusi yang membengkak dan terasa lembut saat disentuh.
- Gusi yang mudah berdarah.
- Sikat gigi berwarna merah muda setelah Moms menyikat gigi.
- Meludahkan darah saat menyikat atau menggunakan benang gigi.
- Mengalami bau mulut yang tidak sedap.
- Munculnya nanah di antara gigi dan gusi.
- Gigi goyang atau kehilangan gigi.
- Proses mengunyah makanan menjadi sangat menyakitkan.
- Gusi yang terlepas dari gigi, membuat gigi terlihat lebih panjang dari biasanya.
- Perubahan cara gigi menyatu saat proses menggigit.
Seseorang mungkin saja tidak menyadari bahwa ia mengidap periodontitis, sampai akhirnya berusia 40-50 tahun.
Namun, dokter gigi dapat mendeteksi tanda-tanda penyakit lebih awal sehingga ada baiknya melakukan pemeriksaan gigi secara rutin, ya, Moms.
Lantas, apa yang dapat dilakukan untuk mengobati periodontitis? Simak ulasan berikutnya, ya!
Penyebab Periodontitis
Foto: Orami Photo Stock
Periodontitis adalah kondisi yang menyerang kesehatan gusi. Memang sangat penting untuk memerhatikan kesehatan gigi dan mulut termasuk pada area gusi, ya, Moms.
Dikutip dari jurnal Periodontology, istilah periodontitis terdiri dari dua kata, yaitu “periodon” yang artinya adalah struktur di sekitar gigi, dan “itis” yang artinya adalah peradangan.
Periodontitis pada awalnya menjadi penyakit yang berasal dari jaringan gingiva yang jika tidak ditangani mengakibatkan penetrasi inflamasi ke jaringan yang lebih dalam.
Kondisi ini dapat mengubah homeostasis tulang sehingga menyebabkan kehilangan gigi.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Penyebab utama terjadinya periodontitis, yaitu penumpukan bakteri dalam bentuk plak gigi. Hal ini bermula pada kesehatan gigi yang tidak berjalan dengan baik.
Akhirnya, muncul timbunan bakteri menumpuk di sebelah gusi, sehingga membentuk plak.
Kondisi ini menciptakan bakteri yang lebih berbahaya untuk berkembang biak. Pertahanan alami tubuh juga dapat terganggu karena hal ini.
Jika plak bakteri ini, yang lunak, tidak dihilangkan dengan menyikat, mineral disimpan di dalamnya dan endapan keras pada gigi yang disebut karang gigi.
Sebenarnya, ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi hingga menyebabkan terjadinya periodontitis.
Dikutip dari European Federation of Periodontology, periodontitis selalu diawali dengan peradangan pada gusi, yang dikenal sebagai gingivitis.
Peradangan ini melibatkan gusi yang memerah atau bengkak dan berdarah saat menyikat gigi atau menggigit makanan, yang menjadi respons tubuh terhadap bakteri yang dibiarkan menumpuk di gigi.
Kemudian, peradangan ini dapat menyebar ke bawah gusi dan sepanjang akar gigi.
Kondisi ini menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan (atau "ligamen periodontal") di sekitar gigi dan tulang pendukung.
Akibatnya, gigi dapat mulai mengendur dan akhirnya bisa hilang. Wah, dampaknya sungguh berbahaya, bukan?
Untuk itu, pahami gejala-gejala yang mungkin terjadi saat mengalami periodontitis. Simak ulasan berikutnya, ya!
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Gusi Ibu Hamil
Cara Mengobati Periodontitis
Foto: Orami Photo Stock
Jika ingin mengetahui cara mengobati periodontitis, kunci utamanya terletak pada penghilangan plak bakteri yang memicu proses penyakit dan membangun praktik kebersihan mulut yang baik.
Berikut ini tahapan yang bisa dilakukan dalam pengobatan periodontitis, yaitu:
- Pertama, dokter akan menjelaskan penyebab periodontitis dan memberikan petunjuk yang jelas tentang cara menjaga kebersihan gigi dan gusi.
Moms juga akan diberikan saran mengenai cara menggunakan berbagai alat dan teknik.
Misalnya, seperti teknik menyikat gigi yang paling tepat, cara memakai benang gigi, dan obat kumur antiseptik yang benar. - Kemudian, akan dilakukan pembersihan gigi secara profesional. Plak dan karang gigi akan dihilangkan dari area gigi.
- Kemudian, gigi akan dipoles dan dirawat dengan fluoride. Jika perlu, dokter gigi juga akan menghilangkan endapan bakteri dan karang gigi dari permukaan akar dan kantong gusi.
- Jika dibutuhkan, dokter akan melakukan prosedur pembedahan untuk menghilangkan bakteri plak pada area-area yang tidak dapat diakses oleh sikat dan benang gigi.
- Di akhir prosedur, gusi dijahit kembali ke tempatnya di sekitar gigi. Nah, jahitan ini biasanya dilepas antara satu dan dua minggu setelah operasi.
- Setelah semua prosedur dilakukan, dokter gigi akan meninjau kondisi gusi Moms secara berkala. Tujuannya untuk memeriksa apakah peradangan telah berhenti dan tidak kembali lagi, atau ada hal yang perlu ditinjau kembali.
Itulah cara mengobati periodontitis yang perlu dipahami. Terpenting adalah, apabila terjadi gejala yang mengarah pada periodontitis sebaiknya segera lakukan penanganan yang tepat.
Baca Juga: 5 Tips Menyenangkan agar Balita Tak Takut ke Dokter Gigi
Periondontitis Bisa Bikin Sulit Hamil, Benarkah?
Foto: Orami Photo Stock
Apakah benar periondititis bisa menyebabkan seorang wanita menjadi sulit hamil? Mari simak ulasan berikut ini.
Faktanya, penyakit ini sebenarnya tidak berkaitan dengan potensi kehamilan.
Namun, memang penting sekali bagi Moms yang tengah menjalani program hamil untuk tetap memerhatikan kesehatan gigi dan mulut.
Selanjutnya, periodontitis sangat memengaruhi komplikasi kesehatan ibu hamil dan bayi, termasuk potensi ibu kehilangan gigi serta peningkatan risiko kelahiran prematur atau berat lahir rendah bagi bayi.
Jika periodontitis diderita ibu hamil yang mengidap gestational diabetes, kondisi tersebut bisa berakibat lebih buruk.
Selain itu, ada beberapa kelompok orang yang berisiko mengalami periodontitis, di antaranya:
- Perokok. Perokok jauh lebih mungkin untuk mengembangkan periodontitis daripada mereka yang tidak merokok.
- Kebanyakan kasus periondontitis berkembang setelah seseorang berusia 35 tahun.
- Penderita diabetes yang gula darahnya tidak dikelola berisiko lebih tinggi mengalami periodontitis.
- Memiliki pola makan yang buruk, seperti mengonsumsi tinggi makanan olahan dan karbohidrat olahan, lebih mungkin untuk mengalami periodontitis.
- Memiliki tingkat stres yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan daya tahan gusi terhadap bakteri berbahaya.
Itulah penjelasan tentang periondontitis yang bisa dipahami. Untuk itu, lindungi kesehatan gigi dan mulut mulai dari sekarang, ya!
- https://www.efp.org/what-is-periodontitis/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22909103/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/periodontitis/symptoms-causes/syc-20354473
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.