Aturan Pakai Obat Plantacid untuk Atasi Gangguan Lambung
Asam lambung bisa menjadi masalah kesehatan yang mengganggu. Dari banyak obat yang beredar, Plantacid menjadi salah satunya.
Apa fungsinya? Bagaimana cara meminumnya? Simak ulasannya berikut, ya!
Baca Juga: Mengenal Sucralfate (Obat Tukak Lambung): Manfaat, Efek Samping, dan Dosis
Mengenal Plantacid untuk Gangguan Lambung
Plantacid adalah obat yang digunakan untuk mengurangi gejala mual yang berhubungan dengan asam lambung, tukak lambung, tukak usus 12 jari.
Obat yang satu ini merupakan salah satu produksi perusahaan farmasi Indonesia, Kalbe Farma.
Obat lambung yang satu ini juga tersedia dalam bentuk sirup dan tablet dengan tiga kandungan aktif yang sama, yaitu:
- Aluminium hydroxide 300 mg
- Magnesium hydroxide 300 mg
- Dimethyl polysiloxane 30 mg.
Melansir Drugs, salah satu kandungannya, yakni aluminium hidroksida digunakan untuk mengobati mulas, sakit perut, asam lambung, atau gangguan pencernaan asam.
Aluminium hidroksida juga digunakan untuk mengurangi kadar fosfat pada orang dengan kondisi ginjal tertentu.
Sementara kandungan magnesium berfungsi untuk mengurangi asam lambung dan meningkatkan air di usus untuk melancarkan buang air besar.
Polymethylsiloxane atau yang lebih dikenal dimethicone adalah polimer berbasis silikon yang digunakan sebagai pelumas dan zat pengkondisi.
Nah untuk membedakan Plantacid sirup dan tablet, bagaimana dosis yang tepat dan cara minumnya, serta efek sampingnya, yuk simak terus ulasan berikut.
Baca Juga: 3 Jenis Obat Asam Lambung dan Cara Kerjanya, Wajib Tahu!
Penggunaan Plantacid Tablet
Foto: kalbemed.com
Plantacid tablet adalah obat kunyah.
Kandungan aktif dalam obat yang satu ini berfungsi untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi aktivitas proteolitik dari pepsin, meredakan sembelit sekaligus meredakan mulas.
Melansir Kalbe Med, kompisis Plantacid tablet termasuk aluminium hydroxide 400 mg, magnesium hydroxide 400 mg dan dimethyl polysiloxane 30 mg.
Berikut adalah fungsi dan dosis tepat menggunakan Plantacid tablet.
Fungsi:
Mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung, tukak usus 12 jari dengan gejala-gejala.
Di antaranya seperti mual, perut kembung, dan perasaan penuh pada lambung.
Dosis:
Dewasa: 1-2 tablet 3-4 kali per hari.
Anak usia 6 - 12 th: ½ - 1 tablet 3-4 kali per hari.
Aturan Pakai:
Diberikan 1 - 2 jam setelah makan dan menjelang tidur. Tablet kunyah harus dikunyah dulu sebelum ditelan.
Penggunaan Plantacid Sirup
Foto: kalbemed.com
Plantacid sirup tersedia untuk penderita yang maag yang kurang menyukai tablet.
Meski komposisi sirup sama dengan tablet, namun kandungan aktif polysiloxanenya jauh lebih tinggi ketimbang tablet.
Menurut Drugs, dimethyl polysiloxane merupakan suatu zat anti-busa, komponen yang biasa terdapat dalam preparat antasida.
Zat ini ditambahkan untuk mengurangi busa dari cairan lambung, agar mengurangi rasa kembung dan flatulen.
Berikut adalah komposisi, fungsi, dan dosis penggunaan Plantacid sirup seperti dikutip dari Kalbe Med.
Komposisi:
Aluminium hydroxide 300 mg, magnesium hydroxide 300 mg dan dimethyl polysiloxane 30 mg.
Fungsi:
Mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung, tukak usus 12 jari dengan gejala-gejala.
Di antaranya, seperti mual, kembung dan perasaan penuh pada lambung.
Dosis:
Dewasa: 3-4 kali sehari 5-10 ml.
Anak-anak 6-12 tahun: 3-4 kali sehari 2.5-5 ml.
Aturan Pakai:
Dewasa: Berikan 1 jam sesudah makan dan menjelang tidur malam.
Anak-anak: Diberikan 1-2 jam setelah makan dan menjelang tidur.
Perlu diketahui, sebaiknya Plantacid tidak digunakan untuk anak di bawah usia 6 tahun.
Baca Juga: Adakah Bahaya Jahe untuk Asam Lambung?
Efek Samping yang Ditimbulkan
Foto: Orami Photo Stock
Plantacid menjadi salah satu obat gangguan pencernaan yang dijual bebas.
Artinya, Moms bisa menggunakannya tanpa perlu resep dokter.
Meski begitu, banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakannya.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi akibat dosis yang tidak tepat.
Selain itu, efek samping juga bisa terjadi lantaran komposisi bahan aktif yang terdapat dalam Plantacid.
Hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari efek samping termasuk:
- Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan hipermagnesemia.
- Penggunaan lebih dari 2 minggu dapat menimbulkan ketergantungan fungsi lambung.
- Dapat mengganggu absorpsi tetracycline dan cimetidine per oral. Harus diberikan dengan interval 2 jam.
- Peringatan keras, sebaiknya Plantacid tidak digunakan oleh anak di bawah usia 6 tahun.
- Penderita yang hipersensitif terhadap Al, Mg, dimethyl polysiloxane sebaiknya tidak menggunakan obat yang satu ini.
Seperti diketahui, Plantacid mengandung tiga bahan aktif yang dapat berinteraksi terhadap beberapa zat.
Hingga sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat-obatan yang mengandung:
Cimetidine dan antibiotik tetracycline
Penggunaan bersama pada menurukan kemampuan penyerapan obat tersebut.
Aspirin
Penggunaan obat yang mengandung aluminium hidroksida bersama dengan aspirin dapat menurunkan efektivitas aspirin.
Ergocalciferol
Mengonsumsi obat ergocalciferol bersama dengan obat yang mengandung magnesium hidroksida dapat menyebabkan peningkatan kadar magnesium darah.
Ini dapat terjadi terutama pada pasien dengan masalah fungsi ginjal.
Gejala kadar magnesium tinggi ditandai dengan:
- Mual dan muntah
- Mengantuk
- Pusing
- Kebingungan
- Kelemahan otot
- Refleks berkurang
- Tekanan darah rendah
- Detak jantung lambat
- Gangguan pernapasan
Asam askorbat
Penggunaan asam askorbat bersama dengan obat yang mengandung aluminium dapat menyebabkan keracunan (toksisitas).
Ini dapat terjadi pada pasien dengan penyakit ginjal lanjutan karena akan terjadi gangguan kemampuan untuk membersihkan aluminium dari tubuh.
Risiko keracunan aluminium dapat lebih meningkat jika digunakan dengan asam askorbat dosis tinggi, yang akan meningkatkan penyerapan aluminium dari usus.
Baca Juga: 6 Fungsi Usus Besar dalam Pencernaan Makanan Manusia
Ciprofloxacin
Ciprofloxacin tidak boleh diminum bersamaan aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida.
Obat yang mengandung magnesium, aluminium, kalsium, besi, atau mineral lainnya dapat mengganggu penyerapan ciprofloxacin ke dalam aliran darah dan mengurangi efektivitasnya.
Pada umumnya, efek samping yang ditimbulkan Plantacid tidak terlalu serius, dan dapat hilang ketika menghentikan penggunaan obat.
Namun, beberapa efek samping mungkin dapat membahayakan penggunaan obat yang satu ini.
Efek samping umum yang ditimbulkan termasuk:
- Mual dan muntah
- Konstipasi
- Diare
Gejala berat yang ditimbulkan termasuk:
- Nyeri tulang dan kelemahan otot
- Perubahan kondisi mental
- Pusing disertai sesak napas
- Detak jantung cepat
- Kulit pucat
- Kebingungan
- Kejang
Pastikan untuk menghentikan penggunaan obat ketika gejala berat ditimbulkan.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter atau petugas medis ketika gejala-gejala tersebut muncul setelah penggunaan obat.
Baca Juga: Ini 13 Pertolongan Pertama saat Asam Lambung Naik, Catat!
Itulah beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang Plantacid.
Obat yang satu ini memang bisa didapatkan dengan mudah dengan harga beragam, tergantung apotek.
Namun, pastikan untuk menggunakannya sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan.
Semoga bermanfaat!
- https://www.drugs.com/mtm/aluminum-hydroxide.html
- https://www.kalbemed.com/product/id/190
- https://www.kalbemed.com/product/id/191
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.