Puasa Sunah Idul Adha: Niat dan Keutamaannya, Masya Allah!
Sudah siapkah Moms menyambut Hari Raya Idul Adha dengan amalan puasa sunah Idul Adha di bulan Zulhijah, yaitu puasa Arafah dan puasa Tarwiyah?
Tak terasa, Hari Raya Idul Adha akan segera tiba. Artinya, seluruh umat Muslim akan melewati satu hari istimewa yang Insya Allah dirahmati oleh Allah SWT.
Karena itu, untuk menyambut Hari Raya Idul Adha, kita perlu mempersiapkan diri dengan baik untuk mendapat keridaan tersebut.
Salah satunya dengan menjalankan puasa sunah Idul Adha atau puasa yang dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha.
Puasa ini juga dilakukan untuk mendapatkan kemuliaan karena bulan Zulhijah termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Meski puasa ini termasuk puasa sunah, atau tidak wajib dijalankan, dengan melakukannya insya Allah akan menambah pahala dan ketaatan kita pada Allah SWT.
Puasa Idul Adha ini pun sebaiknya dilakukan oleh umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji.
Untuk itu, yuk cari tahu bagaimana aturan puasa Idul Adha yang bisa membuat kita insya Allah mendapatkan pahala berikut ini
Baca Juga: Niat dan Doa Puasa Dzulhijjah, Paling Utama 9 Hari Pertama
Aturan Puasa Sunah Idul Adha
Perlu diketahui, yang dimaksud dengan puasa sunah Idul Adha adalah puasa yang dilakukan sebelum tanggal 10 Zulhijah.
Biasanya puasa tersebut dimulai dari tanggal 1 hingga 9, namun yang sering dilakukan banyak umat muslim adalah puasa pada tanggal 8 dan 9 Zulhijah.
Puasa ini dinamakan dengan puasa Tarwiyah dan Arafah.
Dilansir dari Islam NU, tahun ini puasa Tarwiyah dan puasa Arafah bertepatan pada Senin, 26 Juni, dan Selasa, 26 Juni 2023.
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus mengenai puasa sunah Idul Adha atau puasa Arafah dan Tarwiyah.
Puasa ini dilakukan sama seperti puasa Ramadan baik syarat atau rukunnya. Berikut definisi mengenai puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
1. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah merupakan puasa yang jatuh pada tanggal 8 Zulhijah.
Mulanya, nama Tarwiyah diambil karena kebiasaan para jemaah haji yang berbondong-bondong membawa air zamzam saat menjalankan ibadah haji.
Sehingga Tarwiyah dapat diartikan membawa bekal air.
2. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa yang dijalankan pada hari Arafah, atau hari kesembilan dari bulan Zulhijah.
Rasulullah SAW bahkan menyebutkan bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu’ailhi wa sallam bersabda,
“Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.
Puasa Asyuro (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu,” (HR. Muslim no. 1162).
Bagi kaum Muslimin yang mempunyai tanggungan atau utang puasa Ramadan juga disarankan untuk mengerjakannya pada hari Arafah ini, atau hari-hari lain yang disunahkan untuk berpuasa.
Dengan begitu, akan mendapatkan dua pahala sekaligus, yakni pahala puasa wajib (qadha puasa Ramadhan) dan pahala puasa sunah.
Dilansir dari Islam NU, bahwa bagi umat Muslim yang berniat puasa sunah, lebih baik juga berniat melakukan puasa wajib jika memang memiliki tanggungan puasa.
Namun, bila tidak mempunyai tanggungan maka cukup berniat puasa sunah saja, insya Allah akan memperoleh apa yang diniatkannya.
Baca Juga: Bacaan Doa Menyembelih Hewan Kurban Saat Iduladha yang Dapat Diamalkan
Niat Puasa Sunah Idul Adha
Dalam setiap ibadah yang kita lakukan tentunya membutuhkan niat untuk memulainya.
Berikut ini niat masing-masing puasa Tarwiyah dan Arafah:
1. Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta'ālā."
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Arafah
Adapun bacaan niat yang bisa diucapkan ketika akan berpuasa Arafah, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya niat puasa Arafah sunah karena Allah Ta'ala."
Baca Juga: Qurban: Sejarah, Hukum, Dalil dan Aturan Pelaksanaan
Keutamaan Puasa Sunah Idul Adha
Meskipun bersifat sunah atau tidak wajib, puasa sunah Idul Adha sangat istimewa dan punya beberapa keutamanya.
Berikut ulasannya.
1. Amal Saleh yang Dicintai Allah
Berpuasa pada bulan Zulhijah merupakan salah satu ibadah yang dicintai dan diistimewakan oleh Allah SWT. Abnu Abbas RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ أَياَّمُ اْلعُشْرِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهُ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ
Artinya: "Diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijah.
Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah?
Rasulullah bersabda: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid," (HR Bukhari).
2. Dihapuskan Dosa Selama 1 Tahun yang Lalu dan 1 Tahun yang akan Datang
Umat Muslim yang melakukan puasa pada 9 Zulhijah atau sehari sebelum Idul Adha, atau puasa Arafah, maka akan dihapuskan dosanya setahun sebelumnya.
Adapun tentang keutamaan berpuasa hari Arafah tanggal 9 Zulhijah didasarkan pada hadis berikut ini:
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
Artinya: "Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat." (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah).
Baca Juga: Salat Iduladha: Tata Cara, Niat, Doa Setelah Salat, dan Sunah yang Bisa Diamalkan
3. Mendapat Pahala Langsung dari Allah SWT
Karena ibadah puasa termasuk ibadah satu-satunya yang diperuntukkan untuk Allah SWT, ibadah ini akan mendapatkan ganjaran langsung dari Allah.
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.
Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.
Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim no. 1151).
4. Meningkatkan Ketaqwaan
Selain memperoleh pahala dan membersihkan diri, puasa sunah Idul Adha merupakan amalan yang dapat meningkatkan ketaqwaan seseorang kepada Allah.
Sebab, puasa sunah Idul Adha memberikan kesempatan untuk merefleksikan dan memperdalam pengabdian kepada Allah.
Tips Melaksanakan Puasa Sunah Idul Adha dengan Lancar
Menjalankan puasa sunah Idul Adha, termasuk puasa Arafah, bisa menjadi pengalaman spiritual yang memperkaya dan meningkatkan keimanan.
Agar puasa ini dapat dilaksanakan dengan lancar dan penuh berkah, berikut beberapa tips yang dapat Moms ikuti:
1. Niat yang Ikhlas
Pastikan niat puasa Moms ikhlas karena Allah SWT, meskipun ini puasa sunah.
Ingatkan diri bahwa tujuan puasa adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan meningkatkan ketakwaan.
Sebaiknya niat puasa sunah dilakukan pada malam hari sebelum puasa dimulai, namun niat bisa juga dilakukan di pagi hari sebelum waktu dhuha.
2. Persiapan Fisik
Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga stamina selama berpuasa. Usahakan untuk tidur lebih awal agar tubuh mendapat istirahat yang cukup.
Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat. Jika merasa kurang sehat, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.
3. Sahur yang Sehat
Jangan lewatkan sahur, karena ini adalah waktu makan penting untuk memberikan energi sepanjang hari. Makan sahur mendekati waktu Subuh adalah yang terbaik.
Konsumsi makanan yang kaya akan serat, protein, dan karbohidrat kompleks seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan daging tanpa lemak.
Hindari makanan yang terlalu manis dan berlemak tinggi.
4. Hidrasi yang Cukup
Pastikan Moms minum cukup air saat sahur dan berbuka untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Hindari minuman berkafein dan bersoda yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Konsumsi buah-buahan yang tinggi kandungan air seperti semangka, jeruk, dan mentimun untuk membantu hidrasi tubuh.
5. Aktivitas Ringan
Hindari aktivitas fisik yang berat selama berpuasa. Fokuskan pada aktivitas ringan yang tidak menguras banyak energi.
Manfaatkan waktu istirahat siang untuk tidur atau sekadar beristirahat sejenak guna memulihkan energi.
Itulah ulasan tentang puasa Arafah dan puasa Tarwiyah, beserta keutamaannya. Yuk, tingkatkan ibadah kita, Moms!
- https://dalamislam.com/puasa/puasa-sunah-idul-adha
- https://islam.nu.or.id/ubudiyah/fadhilah-puasa-arafah-4t8pu
- https://islam.nu.or.id/ubudiyah/puasa-tarwiyah-dan-arafah-ugEOz
- https://www.nu.or.id/nasional/jumat-8-juli-umat-islam-disunnahkan-puasa-tarwiyah-berikut-niatnya-2lMZb
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.