15 Puisi tentang Ramadan, Indah dan Menyejukkan Hati!

Daftar isi artikel
Puisi tentang Ramadan menjadi salah satu media untuk mengekspresikan perasaan dan refleksi.
Sajak-sajak indah tentang bulan suci ini mampu membangkitkan semangat dan mengingatkan umat Islam tentang makna dan keutamaan Ramadaan.
Terlebih, momen ini menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan diri, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Yuk, simak puisi tentang Ramadan di bawah ini, Moms.
Puisi tentang Ramadan
Berikut puisi tentang Ramadan yang bisa Moms baca.
1. Puisi tentang Ramadan: Bulan Suci Penuh Harap

Bulan sabit melengkung tinggi,
pertanda suci telah tiba.
Ramadan datang penuh arti,
saatnya puasa dan taqwa.
Imsak memanggil menahan diri,
menahan lapar dan dahaga pasti.
Menundukkan kepala dalam sujud suci,
memohon ampunan dari Ilahi Rabbi.
Tarawih malam syahdu bergema,
lantunan ayat suci penuh pesona.
Buka puasa berbagi suka cita,
kebersamaan terjalin indahnya.
Lailatul Qadr malam penuh berkah,
doa dipanjatkan dengan penuh syahdu.
Semoga diampuni segala salah,
meraih kemenangan dan fitrah baru.
Ramadan pergilah dengan senyap,
meninggalkan kesan mendalam dan harap.
Semoga amalan diterima dengan lapang,
dan menjadi bekal menuju kampung akhirat.
2. Puisi tentang Ramadan: Jejak Cahaya di Bulan Suci
Di langit Ramadan, bulan terpatri,
Menyinari hati, menyapu gelisah dan hati yang mati.
Suci mengalir, di setiap detik, di setiap nafas,
Mengajak jiwa, menapaki jalan taqwa yang khas.
Azan berkumandang, memanggil jiwa yang haus,
Mereka berbondong, menuju sajadah tanpa ragu atau kaus.
Di bulan yang agung, puasa kita junjung,
Menahan lapar, dahaga, dan kata-kata yang menjungkung.
Tarawih bersama, di malam yang tenang,
Doa dan harapan, kita panjatkan dengan perasaan yang hangat.
Al-Qur'an dibaca, ayat-ayatnya mengalun indah,
Membimbing hati, menuju surga yang terbentang luas.
Di sepertiga malam, kita berdoa dalam diam,
Memohon ampunan, dan rahmat yang tak terkira.
Lailatul Qadar, malam seribu bulan,
Kita cari dan harap, agar hati terpaut pada iman.
Zakat fitrah kita beri, kepada yang membutuhkan,
Tanda syukur kita, kepada-Nya yang Maha Pemberi.
Bulan Ramadan, bulan penuh berkah,
Menyucikan jiwa, dan menguatkan ikatan sesama.
Kini Ramadan perlahan meninggalkan,
Meninggalkan pelajaran, dan kenangan yang akan terpahatkan.
Selamat tinggal, wahai bulan suci,
Semoga kita bertemu lagi, di tahun yang akan datang nanti.
3. Puisi tentang Ramadan: Melodi Ramadan
Bulan purnama berhias indah,
Menyambut Ramadan penuh berkah.
Kumandang takbir menggema di angkasa,
Menandakan suci telah tiba.
Sahur di pagi hari menyapa,
Menahan lapar dan dahaga.
Menundukkan kepala dalam sujud,
Memohon ampunan di bulan penuh rahmat.
Tarawih di malam hari bergema,
Lantunan ayat suci penuh pesona.
Menebar ketenangan di jiwa,
Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Buka puasa bersama di meja,
Berbagi keceriaan dan suka cita.
Kebersamaan terjalin indah,
Menyempurnakan indahnya Ramadan.
Lailatul Qadr malam penuh berkah,
Doa dipanjatkan dengan penuh syahdu.
Mengharap ampunan dan ridha Allah,
Meraih kemenangan di akhir Ramadan.
Ramadan pergilah dengan senyap,
Meninggalkan kesan mendalam dan harap.
Semoga amalan diterima dengan lapang,
Dan menjadi bekal menuju kampung akhirat.
4. Puisi tentang Ramadan: Bulan Pencerah dan Kebajikan
Di awal bulan, gemintang berseri,
Ramadan tiba, membawa berkah di bumi.
Jiwa-jiwa berharap, di pintu rahmat berdiri,
Menyambut bulan suci, dengan hati yang gembira berceri.
Sahur di pagi buta, suara adzan membangunkan,
Seruan Ilahi, mengajak jiwa untuk bersantap sejenak.
Kemudian menahan, segala yang membatalkan,
Dari fajar menyingsing, hingga matahari tenggelam tak terjejak.
Siang hari berlalu, dalam kesabaran dan doa,
Mencari kekuatan, di tengah rasa haus dan lapar terasa.
Mengingatkan kita, pada mereka yang kurang berbahagia,
Membuka hati, untuk lebih banyak berbagi dan merasa.
Datanglah magrib, dengan azannya yang merdu,
Buka puasa tiba, waktu yang ditunggu.
Kurma dan air, menjadi pembuka yang syukur,
Bersama doa, memohon ampunan dari Sang Maha Guru.
Tarawih bersama, di masjid atau di rumah sendiri,
Menghidupkan malam, dengan lantunan ayat suci.
Mencari Lailatul Qadar, malam lebih baik dari seribu bulan,
Berdoa agar diampuni, dan diberkahi dengan kebaikan yang melimpah.
Bulan Ramadan, bulan untuk merenung dan memperbaiki diri,
Mengajarkan kita, tentang kesabaran, kasih, dan empati.
Semoga di akhir Ramadan, kita menjadi lebih baik lagi,
Dan membawa esensi bulan suci, sepanjang tahun dalam hidup ini.
5. Puisi tentang Ramadan: Jejak Takwa di Bulan Suci

Fajar menyingsing, imsak memanggil,
Sahur ditelan, niat teguh terpasang.
Puasa menyapa, latih diri menahan,
Menuju takwa, hasrat terkekang.
Senja beranjak, adzan mengalun syahdu,
Buka bersama, berbagi suka cita.
Tarawih malam, doa dipanjatkan syahdu,
Lailatul Qadr, ampunan dinanti.
Ramadan pergi, meninggalkan jejak,
Fitri menyambut, suci jiwa terwujud.
6. Puisi tentang Ramadan: Syair Iman dan Harapan
Bulan suci kian mendekat,
Ramadan membawa cerita.
Hati bersih, jiwa terangkat,
Dalam doa, kita bersatu rasa.
Fajar sahur mengawali cerita,
Senja magrib menyapa penuh makna.
Tarawih malam, bersujud dalam cita,
Mencari Lailatul, di hati tersembunyi asa.
Ramadan, oh Ramadan,
Bulan pengampunan dan rahmatan.
Kita berpisah dengan kekayaan iman,
Menanti kedatanganmu kembali, penuh harapan.
7. Puisi Ramadan: Bulan Penuh Berkah
Ramadan datang dengan sinar berkah,
Menyinari jiwa, membersihkan hati,
Pintu-pintu surga terbuka lebar,
Membawa harapan dan cinta yang suci.
Saat fajar menyapa, kita bersyukur,
Menahan lapar, menahan dahaga,
Menundukkan hati, mendekatkan diri,
Pada Sang Pencipta, yang Maha Kuasa.
Marhaban Ya Ramadan, bulan penuh ampunan,
Semoga kita menjadi hamba yang lebih baik,
Beribadah dengan hati yang tulus,
Menyambut takdir-Nya dengan penuh keikhlasan.
8. Puisi Ramadan: Cinta dalam Kehidupan
Ramadan datang dengan pelajaran,
Tentang sabar, tentang keikhlasan,
Meninggalkan dunia demi akhirat,
Menemukan cinta dalam setiap langkah.
Bulan penuh rahmat, bulan penuh cinta,
Bersihkan hati, jernihkan jiwa,
Bersama keluarga, sahabat, dan sesama,
Menjadi lebih baik di bawah sinar-Nya.
Saat Ramadan berlalu, tak ingin kita kehilangan,
Semangat yang telah tumbuh dalam diri,
Mari bersama menjaga cahaya-Nya,
Selalu berdoa dan berharap dalam hidup ini.
9. Puisi Ramadan: Pelita Hati yang Penuh Cahaya
Ramadan adalah pelita bagi jiwa,
Menerangi hati yang kadang terlupakan,
Dengan setiap amal yang kita lakukan,
Hati menjadi lebih lapang, lebih tenang.
Setiap detik yang berlalu penuh makna,
Mengajarkan arti kesabaran dan ketulusan,
Malam yang penuh doa dan harapan,
Di bulan yang mulia, kita mendekat pada-Nya.
Ketika Ramadan berakhir,
Tak hanya kenangan yang kita bawa,
Tapi juga perubahan dalam diri,
Menjadi pribadi yang lebih baik, lebih kuat.
Puisi tentang Ramadan Versi Singkat
Simak juga puisi tentang Ramadan versi singkat, ya Moms.
10. Bulan Suci

Bulan sabit di ufuk senja,
Menandakan Ramadan tiba.
Bulan penuh berkah dan ampunan,
Saatnya mendekatkan diri pada Tuhan.
11. Puasa
Menahan lapar dan dahaga,
Bukan hanya untuk raga.
Tetapi juga untuk jiwa,
Menahan hawa nafsu dan amarah.
12. Tarawih
Malam hari di bulan Ramadan
Masjid penuh dengan jamaah.
Bersama-sama mendirikan sholat Tarawih,
Membaca ayat suci Al-Quran dengan penuh tadabbur.
13. Buka Puasa
Berkumpul bersama keluarga,
Menyantap hidangan berbuka puasa.
Berbagi kebahagiaan dan keceriaan,
Di bulan penuh berkah dan ampunan.
14. Lailatul Qadr
Malam seribu bulan,
Malam penuh kemuliaan.
Berdoa dengan penuh kekhusyu'an,
Memohon ampunan dan ridha Allah SWT.
15. Idul Fitri

Hari kemenangan setelah sebulan berpuasa,
Berkumpul bersama keluarga dan handai taulan.
Saling bermaafan dan bersilaturahmi,
Menyambut fitrah dengan hati yang suci.
Baca Juga: 20 Contoh Materi Pesantren Kilat SD di Bulan Ramadan
Itulah puisi tentang Ramadan. Semoga menginspirasi, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.