Ketahui 4 Risiko Berjemur Saat Hamil yang Harus Moms Ketahui
Siapa yang tidak suka berjemur di bawah sinar matahari dan merasakan sinar menghangatkan kulit?
Walaupun matahari adalah sumber vitamin D yang sangat baik, matahari juga memiliki banyak risiko bagi kulit dan kesehatan kita.
Terlalu banyak terpapar sinar matahari sangat meningkatkan peluang kita terkena kanker kulit di kemudian hari.
Lalu bagaimana jika ingin berjemur saat hamil?
Dikutip dari Telegraph, sudah lama diketahui bahwa paparan sinar matahari baik apalagi jika kita kekurangan vitamin D.
Oleh karena itu, paparan sinar matahari juga penting bagi wanita hamil karena membantu dalam menciptakan tulang janin. Selain itu, kekebalan yang kuat untuk Moms dan bayi juga terjamin.
Bertentangan dengan fakta di atas, hamil menyebabkan kadar hormon kita meningkat. Ini, pada gilirannya, membuat kulit Moms lebih sensitif dari sebelumnya.
Dengan demikian, paparan sinar matahari yang lebih lama tidak boleh dilakukan saat hamil. Pilihlah waktu berjemur di pagi hari dan dibatasi 5-10 menit sudah dirasa cukup.
Baca Juga: 7 Jenis Alergi Langka di Dunia, Ada yang Alergi Sinar Matahari!
Risiko Paparan Matahari pada Kehamilan
Sensitivitas sinar matahari pada kehamilan meningkat dan mungkin penuh risiko untuk Moms dan Si Kecil dalam perut.
Adapun risiko potensial paparan sinar matahari selama kehamilan, di antara nya.
1. Kanker kulit
Foto: parenting.firstcry.com
Ini menjadi perhatian utama bagi wanita yang sedang hamil. Menurut Parenting First Cry, sebuah studi menunjukkan fakta bahwa wanita hamil yang terpapar sinar UV dalam waktu lama dapat mengembangkan kanker kulit.
Hal ini disebabkan oleh sengatan matahari yang terjadi setelah berjemur yang lama. Seperti yang sudah dibahas, wanita hamil rentan terhadap sensitivitas kulit sehingga ada lebih banyak kemungkinan terbakar matahari.
Baca Juga: 5 Hal Ini Merupakan Penyebab Kanker Kulit yang Harus Diwaspadai
2. Melasma
Foto: bustle.com
Umumnya dikenal sebagai "topeng kehamilan", adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan perubahan warna kulit.
Saat hamil, perubahan hormon dapat menyebabkan produksi melanin yang berlebihan. Kondisi seperti itu selanjutnya dapat menambah sensitivitas, membuat kulit Moms kehilangan warna saat terkena sinar matahari.
3. Dehidrasi
Foto: medicalnewstoday.com
Sementara kita menikmati berjemur saat hamil, Moms mungkin saja lupa untuk menelan cairan dalam jumlah yang cukup. Ini selanjutnya dapat menyebabkan dehidrasi.
Meskipun ini adalah kasus umum efek sampingnya dapat segera muncul dalam kehamilan. Dehidrasi pada wanita hamil dapat meningkatkan denyut jantung mereka dan juga dapat mengurangi jumlah oksigen untuk janin.
Baca Juga: Ini Gejala Dehidrasi saat Hamil, Moms Wajib Tahu!
4. Pemecahan Asam folat
Studi tertentu menunjukkan fakta bahwa terlalu banyak paparan sinar matahari pada wanita hamil dapat menyebabkan penurunan kadar folat.
Jika hal seperti itu terjadi, itu dapat menyebabkan keguguran atau cacat tabung saraf pada bayi.
Asam folat diperlukan terutama selama trimester pertama kehamilan, dan oleh karena itu disarankan untuk mengurangi aktivitas berjemur saat hamil.
Meskipun memiliki risiko berbahaya.
Namun, menurut MD Health kadar vitamin D yang buruk pada anak-anak terutama saat dalam kandungan dapat menyebabkan berkurangnya pertumbuhan, berkurangnya kepadatan tulang jangka panjang, penting untuk mencegah perkembangan osteoporosis di kemudian hari dan dalam kasus-kasus defisiensi parah suatu masalah yang disebut rakhitis.
Ini adalah ketika tulang mulai membungkuk karena kerangka tulang tidak terbentuk dengan benar dan tulang tidak mengeras seperti seharusnya. Maka Moms bisa tetap berjemur saat hamil di waktu yang tepat.
Jika Moms ingin berjemur saat hamil, Moms tetap bisa melakukannya tapi dengan bijak.
Pembatasan waktu perlu dilakukan, pastikan Moms melakukannya di pagi hari, bukan sengaja berjemur di tengah matahari terik siang hari.
Baca Juga: Apa Beda Folat dan Asam Folat? Mana Yang Harus Dikonsumsi Saat Program Hamil?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.