Sakit Gigi pada Anak: Penyebab, Risiko, dan Cara Mengatasinya
Sakit gigi pada anak bisa sangat membingungkan. Si Kecil bisa langsung lesu karena tak bisa makan dan hal ini tentu saja bisa membuat Moms dan Dads pusing.
Atau, pernahkah sakit gigi pada anak menggagalkan semua rencana liburan yang sudah direncanakan? Atau, pernah melihat Si Kecil kehilangan konsentrasi dan semangatnya pergi ke sekolah karena sakit gigi?
Bagi yang sudah pernah menderita sakit gigi, pasti tahu betapa mengerikan rasanya. Nyeri atau sakit gigi pada anak dapat merusak nafsu makan dan bahkan membuat ingin berhenti berbicara.
Saat Si Kecil mengalami sakit gigi pada anak, insting Moms sebagai ibu akan keluar ketika melihat Si Kecil mulai kesakitan. Namun, dibutuhkan usaha besar untuk membujuk Si Kecil agar mereka mau bertemu dokter gigi untuk konsultasi.
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang penyebab, risiko, dan cara mengatasi sakit gigi pada anak berikut ini.
Baca Juga: Ini Dia 5 Cara Menghilangkan Sakit Gigi Akibat Berlubang
Penyebab Sakit Gigi pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Penyebab umum sakit gigi pada anak harus dicari tahu dokter dengan melihat kondisi gigi. Biasanya, sakit gigi anak disebabkan kerusakan gigi yang sebenarnya mudah diperbaiki dengan tambalan, peradangan yang ditandai dengan gusi merah bengkak, erosi gigi karena bakteri dan asam, atau infeksi pada gigi dan mulut.
Mengutip University of Rochester Medical Center Rochester, sakit gigi sering kali terjadi setelah cedera pada gigi. Bentuk cedera gigi sebagai penyebab sakit gigi pada anak yang paling umum adalah dari gigi berlubang.
Gigi berlubang sering kali disebabkan oleh kebersihan gigi yang buruk. Gula dan pati dalam makanan memungkinkan bakteri di mulut merusak gigi.
Bakteri di mulut memakan gula dan pati dan membuat asam yang bisa memakan melalui gigi. Hal ini menyebabkan kerusakan gigi dan sakit gigi pada Si Kecil.
Dalam Journal of American Medical Association Pediatrics, sakit gigi terjadi karena berbagai sebab, baik odontogenik maupun nonodontogenik. Namun, penyebab paling umum dari sakit gigi adalah kerusakan gigi.
Proses kerusakan gigi ini adalah proses yang secara optimal penting untuk dicegah atau, paling tidak, diidentifikasi lebih awal dan kemudian ditahan melalui penyediaan perawatan gigi profesional yang teratur.
Mengutip Seattle Children's, beberapa hal yang menjadi penyebab sakit gigi pada anak antara lain adalah hal-hal berikut.
Baca Juga: Gigi Bayi Rusak, Waspadai Penyebab dan Gejalanya!
1. Kerusakan Gigi
Jika rasa sakit terus berlanjut lebih dari sehari, ini adalah penyebab paling umum. Cacat kuning-coklat pada email gigi mungkin terlihat. Tempat yang paling umum terjadi adalah permukaan salah satu gigi geraham.
2. Abses Gigi
Jika rasa sakitnya parah dan berdenyut-denyut, pembusukan sudah menjadi abses gigi. Itu berarti ada kantong nanah telah terbentuk di dalam akar gigi. Mengetuk gigi menyebabkan nyeri bertambah.
Jika tidak ditangani, abses akan mengikis hingga ke tulang. Sebuah "bisul getah" atau jerawat akan terlihat di bawah garis gusi. Pasien perlu menemui dokter gigi untuk mendapatkan saluran akar.
Baca Juga: 4 Cara Meredakan Rasa Sakit Akibat Abses Gigi pada Anak, Yuk Coba!
3. Enamel Retak
Menggigit benda keras secara tidak sengaja dapat merusak gigi dan jadi penyebab sakit gigi pada anak. Gigi menjadi sensitif terhadap cairan panas dan dingin.
Gigi mungkin terlihat normal, tetapi akan tampak garis fraktur yang mungkin berada di bawah garis gusi atau sulit dilihat.
Baca Juga: Benarkah Menyikat Gigi Secara Teratur Bisa Kurangi Penyakit Alzheimer?
4. Penyakit Gusi
Gingivitis adalah nama medis untuk gusi yang teriritasi. Warnanya merah dan lembut. Jika menyikat gigi dan flossing diabaikan, gusi bahkan bisa berdarah. Bisa sangat menyakitkan. Merespons pembersihan gigi dan flossing setiap hari.
5. Sisa Makanan
Makanan keras bisa terselip di antara 2 gigi. Membersihkan gigi dengan benang yang tepat akan menghilangkan makanan dan menghentikan rasa sakit.
Baca Juga: Pasta Gigi Anak yang Tepat Bantu Jaga Oral Hygiene Si Kecil saat Pandemi
6. Gigi yang Sensitif
Salah satu penyebab sakit gigi pada anak adalah gigi yang sensitif. Ya, kemungkinan Si Kecil memiliki gigi yang sensitif sehingga membuatnya merasa tidak nyaman pun bisa menjadi akar permasalahannya, Moms!
Ketika Si Kecil kurang menjaga kebersihan gigi, sering mengigit benda atau makanan keras, dan melakukan metode sikat gigi yang salah, hal tersebut bisa menjadi penyebab sakit gigi pada anak.
Ketika melakukan aktivitas di atas, maka lapisan pelindung gigi bisa terkikis Nah hal itulah yang bisa menjadi penyebab Si Kecil mengalami gigi sensitif.
Keluhan ketika Si Kecil memiliki gigi sensitif adalah, rasa nyeri atau sakit gigi pada anak ketika mengonsumsi makanan dan juga minuman yang dingin.
Bukan hanya itu Moms, keluhan gigi sensitif pun bisa dirasakan ketika SI Kecil mengonsumsi hidangan yang panas. Jadi, harap berhati-hati, ya!
Baca Juga: Mengatasi Bayi Rewel di Malam Hari Akibat Tumbuh Gigi
7. Gigi Anak Sedang Tumbuh atau Berganti
Nah, kalau penyebab sakit gigi pada anak yang satu ini tidak perlu dikhawatirkan nih, Moms! Biasanya gigi susu pada Si Kecil akan muncul saat ia berusia 6 bulan.
Gigi susu biasanya akan terus bertambah hingga memiliki bentuk yang sempurna dan lengkap ketika Si Kecil berusia 3 tahun, Moms.
Lalu, di usia 4-12 tahun, secara satu per satu gigi susu pun akan mulai copot dan berganti menjadi gigi permanen. Nah, momen ini lah yang kerap mengganggu Si Kecil.
Pada momen pergantian gigi susu ke gigi permanen, hal ini bisa menjadi salah satu penyebab sakit gigi pada anak. Hal tersebut dikarenakan Si Kecil bisa merasakan giginya yang sedang tumbuh.
Meski demikian, keluhan sakit gigi pada anak yang satu ini biasanya akan menghilang perlahan dan dengan sendirinya. Sakit gigi akan sepenuhnya hilang dalam waktu beberapa hari ke depan.
Jadi, jangan khawatir ketika Si Kecil memiliki sakit gigi pada anak dengan alasan ini, ya!
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Sakit Gigi pada Ibu Hamil
Gejala Sakit Gigi pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Mengutip National Institute of Dental and Craniofacial Research, sakit gigi pada anak bisa terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi minuman atau makanan yang mengandung gula berlebih seperti permen atau cokelat, dan kemudian tidak dibersihkan dengan tepat.
Donna S. Bautista, DDS, dokter gigi dari University of California San Francisco, menyatakan bahwa tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan masalah gigi adalah rasa sakit ketika menggigit atau mengunyah, hipersensitivitas gigi terhadap perubahan suhu, pipi atau gusi yang bengkak di dekat gigi, pendarahan gusi, dan rasa denyutan yang konstan pada gigi.
"Sakit gigi bisa timbul dengan rasa nyeri yang tumpul atau tajam, secara spontan atau dengan stimulasi. Gejala lainnya bisa jadi sakit kepala, sakit leher, sakit telinga, demam, dan rasa tidak enak atau bau di mulut," jelasnya.
Melansir Nationwide Children's, gejala sakit gigi pada setiap anak mungkin bisa sedikit berbeda.
Namun ada beberapa gejala sakit gigi yang paling umum seperti nyeri terus menerus dan berdenyut di gigi, nyeri pada gigi yang semakin parah saat gigi disentuh, nyeri pada gigi yang semakin parah dengan makanan atau cairan panas atau dingin.
Bisa juga rahang yang sakit dan lembut di sekitar gigi, anak demam, dan umumnya lelah dan merasa tidak enak badan.
Baca Juga: Anak Sering Bernapas Lewat Mulut? Begini Dampaknya Pada Kesehatan Gigi dan Mulut
Risiko Sakit Gigi pada Anak
Foto: Orami Photo Stock
Menjaga kesehatan gigi dan mulut Si Kecil adalah hal yang sangat penting. Karena itu, pahami juga ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko seorang anak mengalami sakit gigi.
Mengutip Mayo Clinic, berikut faktor risiko ini dapat meningkatkan risiko abses gigi yang juga dapat menyebabkan sakit gigi.
1. Kebersihan Gigi yang Buruk
Tidak merawat gigi dan gusi dengan benar, seperti tidak menyikat gigi dua kali sehari dan tidak menggunakan benang gigi, dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi, penyakit gusi, abses gigi, dan komplikasi gigi dan mulut lainnya.
2. Sering Konsumsi Gula
Sering makan dan minum makanan yang tinggi akan kandungan gula, seperti permen dan soda, dapat menyebabkan gigi berlubang dan berubah menjadi abses gigi.
Menurut Journal of the Indonesian Nutrition Association, menurut rekomendasi Permenkes, batasan konsumsi gula yaitu 50 gram per orang per hari, garam 5 gram per orang per hari, dan lemak 67 gram per orang per hari.
3. Mulut Kering
Mulut kering dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan menjadi penyebab sakit gigi. Mulut kering sering kali disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu atau masalah penuaan.
Selain itu, penting juga diketahui bahwa abses gigi tidak akan hilang tanpa pengobatan. Jika abses pecah, rasa sakitnya bisa berkurang secara signifikan tetapi Si Kecil masih memerlukan perawatan gigi.
Jika abses tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke rahang dan area lain di kepala dan leher, dan bahkan mungkin mengembangkan sepsis, yang merupakan infeksi mengancam jiwa yang menyebar ke seluruh tubuh.
Bila Si Kecil memiliki sistem kekebalan yang lemah dan membiarkan abses gigi tidak diobati, risiko penyebaran infeksi semakin meningkat.
Meskipun sakit gigi itu sendiri sangat menyakitkan, ingatlah selalu bahwa rasa sakit itu merupakan gejala dari masalah yang lebih besar.
Jika sakit gigi pada anak disebabkan oleh infeksi yang lebih serius seperti abses dan tidak diobati, maka dapat mengalami berbagai komplikasi serius termasuk gigi copot, infeksi bakteri darah atau mediastinitis, peradangan pada ruang antara paru-paru.
Infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak mulut dan wajah dan dapat menyebabkan pneumonia bahkan abses otak.
Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Karies Gigi pada Anak
Cara Mengatasi Sakit Gigi pada Anak
Anak-anak akan memiliki rasa sakit yang hilang timbul, tetapi itu tidak berarti sakit gigi harus diabaikan. Ini bisa mengarah ke masalah serius yang perlu ditangani oleh dokter gigi anak.
Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui beberapa jenis obat alami sebagai cara mengatasi sakit gigi pada anak yang akan sangat membantu penanganan sementara sakit gigi anak. Apa saja? Berikut daftarnya!
1. Air Garam
Foto: Orami Photo Stock
Jika sakit gigi menyumbat aktivitas penting Si Kecil, maka langkah awal dan cepat untuk cara mengatasi sakit gigi pada anak adalah air garam. Air garam memang dikenal sebagai obat alami sakit gigi anak bahkan untuk orang dewasa juga.
Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) menyarankan bahwa anak yang cukup besar dan mampu untuk berkumur dan meludah, diarahkan mencoba larutan air asin yang hangat untuk mengurangi peradangan mulut.
Caranya, campurkan satu sendok teh garam dapur ke dalam gelas kecil berisi air hangat, lalu kumur dan meludah seperti biasa ketika menyikat gigi.
2. Kompresan Es
Foto: Orami Photo Stock
Cara mengatasi sakit gigi pada anak yang alami dan cukup terkenal adalah kompresan air es. Menaruh kompresan air es atau air dingin pada bagian luar pipi anak atau dekat daerah yang sakit bisa jadi solusi sementara.
Moms juga bisa menggunakan gel yang bisa dibuat beku atau didinginkan di kulkas, lalu membungkusnya dengan handuk lembut agar mengurangi tekanan rasa sakit dan pembengkakan di dalam mulut.
Saat melakukan kompres dingin, pegang kantong es yang dibungkus handuk lalu tempelkan ke area yang sakit selama kurang lebih 20 menit. Moms dapat mengulanginya setiap beberapa jam.
3. Cengkih
Foto: Orami Photo Stock
Dalam kondisi apapun Moms tidak boleh menaruh aspirin atau obat penghilang rasa sakit pada gusi Si Kecil karena obat tersebut sangat asam dan dapat menyebabkan luka bakar.
Jika Moms membutuhkan perawatan topikal, menurut Libyan Journal of Medicine, obat alami sakit gigi yang disarankan banyak orang adalah minyak cengkih yang berupa minyak esensial anti-mikroba dan juga anti jamur yang digunakan sejak Yunani Kuno.
Moms bisa menaruh minyak cengkeh pada kapas dan mengoleskannya dengan lembut pada sekitar area gigi yang sakit untuk menghilangkan rasa nyeri yang tentunya hanya sementara.
Jika Si Kecil tidak keberatan, cengkih utuh kering juga bisa digunakan dengan mengunyah secara lembut agar minyak di dalamnya keluar. Tahan pada gigi yang sakit dan biarkan selama beberapa menit.
4. Bawang Putih
Foto: stocksnap.io
Untuk mengurangi rasa sakit gigi, bawang putih dapat digunakan sebagai cara mengatasi sakit gigi pada anak yang alami, seperti halnya antibiotik alami.
Moms dapat mencincang atau menghaluskan satu atau dua siung bawang putih dan oleskan pada area gigi yang sakit selama beberapa menit. Setelah itu, minta Si Kecil membilas mulutnya dengan menggunakan air garam.
Baca Juga: Bercak Putih pada Gigi Anak, Apa Sebabnya?
5. Peppermint
Foto: besthealthmag.ca
Peppermint sering digunakan untuk meringankan sakit kepala, pilek dan mual-mual. Namun, ternyata peppermint juga bisa menjadi obat alami sakit gigi untuk anak-anak.
Moms bisa menaruh daun peppermint atau menaruh kantong teh peppermint yang tentunya sudah diseduh air hangat, pada gigi Si Kecil yang sakit.
Supaya lebih maksimal, akan lebih baik jika Moms mendinginkan kantong teh di freezer sebelum menempelkannya. Jadi selain kantong teh, kompres dingin juga sekaligus dirasakan oleh Si Kecil.
Selain itu, mencampurkan beberapa minyak esensial peppermint dengan minyak cengkeh dan mengoleskannya ke bola kapas untuk letakkan pada gigi yang tampak sakit bisa menjadi solusi obat alami sakit gigi juga.
6. Daun Thyme
Foto: etsy.com
Daun thyme adalah salah satu yang dapat menangkal kerusakan gigi dan yang paling penting, merupakan obat alami sakit gigi karena dapat menjadi pereda nyeri alami.
Moms hanya perlu menaruh daun thyme di dalam air mendidih dan membiarkannya sampai sedikit dingin untuk digunakan sebagai air kumur-kumur. Jangan ragu untuk mengajak Si Kecil melakukan ini beberapa kali.
Namun, meskipun ini adalah obat alami untuk meredakan sakit gigi anak, rasa sakitnya mungkin akan bertahan atau kembali.
7. Lidah Buaya
Foto: Orami Photo Stock
Lidah buaya sudah lama digunakan untuk menyembuhkan luka bakar dan luka ringan, bahkan saat ini beberapa orang sudah menggunakan gel lidah buaya untuk membersihkan dan meredakan gusi bengkak.
Oleh sebab itu, lidah buaya bisa menjadi cara mengatasi sakit gigi pada anak yang alami. Moms bisa mengoleskan gel lidah buaya ke daerah mulut Si Kecil yang sakit, kemudian pijat dengan lembut.
Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa lidah buaya mengandung antibakteri alami dan bisa menghancurkan kuman yang jadi penyebab kerusakan gigi.
8. Kunjungi Dokter Gigi
Foto: Orami Photo Stock
Pada akhirnya, apabila berbagai cara mengatasi sakit gigi di atas tak kunjung mengurangi rasa sakit yang dialami Si Kecil, maka jangan ragu lagi untuk segera berobat ke dokter gigi ya, Moms.
Jika sakit gigi pada anak disebabkan lubang, dokter gigi bisa menambalnya dan rasa sakit pun bisa segera hilang.
Melansir Kids Health, American Dental Association merekomendasikan agar anak mengunjungi dokter gigi sejak umur mereka 1 tahun. Pada kunjungan pertama, dokter gigi akan menjelaskan teknik menyikat gigi dan flossing yang tepat untuk Si Kecil.
Kunjungan ini dapat membantu menemukan masalah gigi sejak dini dan membantu anak-anak terbiasa mengunjungi dokter gigi.
Cara yang terbaik adalah mengajak Si Kecil menemui dokter gigi untuk memastikan tidak ada masalah dengan kesehatan gigi mereka, dan ia bisa mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.
Nah itu dia Moms berbagai macam penyebab, risiko dan cara pengobatan sakit gigi pada anak. Jika memang tak kunjung sembuh, segera bawa Si Kecil ke dokter agar ia bisa mendapatkan perawatan serta obat yang tepat ya, Moms!
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=p01876
- https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/383915
- https://www.nationwidechildrens.org/conditions/health-library/toothache-pulpitis-in-children
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tooth-abscess/symptoms-causes/syc-20350901
- http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=887897&val=10794&title=ASUPAN%20GULA,%20GARAM,%20DAN%20LEMAK%20DI%20INDONESIA:%20Analisis%20Survei%20Konsumsi%20Makanan%20Individu%20(SKMI)%202014
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4558274/
- https://kidshealth.org/en/parents/healthy.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.