Sakit Perut pada Balita, Hindari 3 Langkah Ini!
Penyebab sakit perut pada balita bisa macam-macam, mulai dari diare, gastritis atau maag, sembelit, hingga flu perut (gastroenteritis). Terkadang, sakit perut pada balita juga disertai gejala muntah-muntah dan demam.
Sebelum terburu-buru memberi obat kepada anak, Moms harus memastikan jenis sakit perutnya. Namun, mengetahui jenis sakit perut pada balita juga bukan hal mudah. Alasannya, anak balita umumnya belum mampu mendeskripsikan rasa sakit yang ia rasakan.
“Makin kecil usia anak, biasanya gejala sakit perut lebih umum dan mereka lebih sulit memberitahu bagian mana yang benar-benar dirasa sakit,” kata Marsha H. Kay, M.D., dokter spesialis gastroenterologi anak dan kepala endoskopi anak di Cleveland Clinic Children’s Hospital di Ohio.
Untuk memperkirakan jenis penyakit si Kecil, Moms dapat mengajukan beberapa pertanyaan dan mencoba mengidentifikasi penyakitnya.
Saat balita sakit perut, Moms tak perlu langsung membawanya ke dokter.
Dikutip dari Harvard Health, sebagai langkah awal, Moms dapat melakukan langkah-langkah untuk meredakan gejalanya dan membuat si Kecil nyaman.
Baca Juga: Ajak Si Kecil Merawat Gigi! Hindari 3 Penyebab Sakit Gigi Balita yang Tidak Diduga Ini
Selain itu, Moms juga perlu mengetahui beberapa tindakan yang sebaiknya Moms hindari saat balita sakit perut:
1. Menyuruh si Kecil Minum Air Putih Setelah Ia Muntah-Muntah
Foto: whatparentsask.com
Alasannya: Perut si Kecil kemungkinan sedang meradang akibat muntah-muntah. “Kalau anak langsung minum setelah ia muntah, airnya bisa naik lagi [dan memicu rasa ingin muntah],” terang Vipul Singla, M.D., dokter spesialis anak di Advocate Illinois Masonic Medical Center di Chicago.
Oleh karena itu, Moms sebaiknya menunggu selama 15–30 menit sebelum menyuruh si Kecil minum. Bila Moms khawatir si Kecil akan dehidrasi, Moms dapat mencoba memberikan cairan dengan cara menyuapinya setiap 10 atau 15 menit sekali.
2. Cepat-Cepat Menurunkan Panas Si Kecil
Foto: kangaroosmile.com
Alasannya: Suhu badan anak yang meninggi merupakan pertanda sistem kekebalan tubuhnya sedang melawan penyebab infeksi. Selama si Kecil masih bisa makan dan minum dan tidak terlihat lemas, Moms tidak perlu terburu-buru memberikan obat penurun panas.
Tetapi, bila suhu badan si Kecil mencapai lebih dari 38 derajat Celcius dan ia terlihat gelisah dan tidak nyaman, barulah Moms bisa memberikan obat penurun panas. Tanya Remer Altmann, M.D., dokter spesialis anak dan penulis buku Mommy Calls menganjurkan untuk memberikan asetaminofen alih-alih ibuprofen karena obat yang kedua berisiko memperparah iritasi pada lambung.
Baca Juga: Ciri Sakit Perut pada Balita yang Harus Diwaspadai
3. Membatasi Asupan Si Kecil
Foto: hips.hearstapps.com
Alasannya: Biasanya orang tua akan memberlakukan pantangan makan bagi balita sakit perut. Misalnya, hanya membolehkan anak makan bubur dan beberapa jenis buah, seperti pisang.
Ternyata, si Kecil justru harus kembali pada pola makan hariannya yang normal, yaitu yang sehat. Mengonsumsi asupan bergizi seimbang justru dapat membantu mengembalikan kesehatan pencernaan si Kecil, dan memenuhi kebutuhan nutrisinya yang berkurang selama ia sakit. Namun, Moms tetap harus meliburkan si Kecil dari makanan yang berpotensi memicu gangguan pencernaan, seperti yang berkadar gula atau lemak tinggi.
Baca Juga: Tangan Balita Terjepit? Ini 4 Langkah Untuk Meredakan Rasa Sakitnya
(AN/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.