5 Tanda Tahi Lalat Berbahaya pada Anak
Adanya tahi lalat pada kulit anak-anak umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Tahi lalat baru muncul menjelang masa kanak-kanak dan remaja.
Saat anak tumbuh, tahi lalat secara alami akan menjadi lebih besar. Tahi lalat pada kulit anak yang berubah menjadi gelap atau cerah juga merupakan hal normal.
Beberapa tahi lalat pada kulit menghilang. Perubahan ini sering terjadi dan jarang merupakan tanda melanoma, sejenis kanker kulit yang dapat dimulai pada tahi lalat. Faktanya, melanoma jarang terjadi pada anak kecil.
Baca Juga: 5 Hal Ini Merupakan Penyebab Kanker Kulit yang Harus Diwaspadai
Tahi Lalat Berbahaya
Ada kalanya tahi lalat perlu diwaspadai hingga diperiksa oleh dokter kulit untuk memastikan keamanannya. Apa saja tanda tahi lalat berbahaya? Yuk, lihat di bawah.
1. Tahi Lalat Berubah
Foto: lasaderm.co.uk
Merupakan hal yang normal bagi tahi lalat untuk tumbuh pada tingkat yang sama seperti anak-anak. Wajar jika tahi lalat anak suatu saat menjadi lebih gelap atau lebih terang.
Mengutip dari jurnal American Academy of Dermatology, jika tahi lalat tumbuh (atau berubah) dengan cepat, hal ini bisa mengkhawatirkan.
Tahi lalat juga bisa mengkhawatirkan jika perubahan menyebabkan tahi lalat terlihat berbeda dari tahi lalat anak lainnya.
Dermatologis menyebut tahi lalat ini "bebek jelek." Perubahan seperti itu bisa menjadi tanda melanoma.
2. Tahi Lalat Berbentuk Kubah
Tanda tahi lalat berbahaya lainnya, yaitu memiliki tepi yang bergerigi, atau mengandung warna yang berbeda.
Jika melihat tahi lalat bulat dan terangkat pada kulit anak yang berwarna merah muda, merah, atau cokelat, kemungkinan nevus spitz.
Tahi lalat yang tidak berbahaya yang biasanya muncul antara 10 dan 20 tahun.
Seorang anak juga bisa dilahirkan dengan jenis tahi lalat ini. Permukaan yang terangkat bisa halus atau kasar. Terkadang, permukaannya pecah dan berdarah.
Walaupun tidak berbahaya, jenis ini bisa sangat mirip dengan melanoma, jenis kanker kulit yang paling serius.
Melanoma bisa berdarah, pecah, atau berbentuk kubah. Baik spitz nevus dan melanoma dapat memiliki lebih dari 1 warna.
Baca Juga: Tahi Lalat pada Bayi, Apakah Berbahaya?
3. Tahi Lalat Berdarah
Foto: aad.org
Tahi lalat yang timbul bisa menyenggol sesuatu dan menjadi iritasi. Namun, jika tahi lalat berdarah tanpa alasan, maka sebaiknya diperiksa.
Tahi lalat yang terlihat seperti luka terbuka juga mengkhawatirkan. Pendarahan atau kerusakan pada kulit bisa menjadi tanda melanoma.
4. Tahi Lalat yang Banyak
Merupakan keadaan yang normal jika tumbuh tahu lalat pada seorang anak atau remaja.
Pada saat seorang anak menjadi dewasa, sudah umum untuk memiliki 12 hingga 20 tahu lalat.
Namun, jika anak sudah memiliki lebih dari 50 tahi lalat, Moms harus segera berkonsultasi ke dokter.
Beberapa anak yang memiliki banyak tahi lalat, bisa menderita melanoma di awal kehidupan.
Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa lebih dari setengah dari pasien melanoma yang berusia 15 hingga 19 tahun memiliki setidaknya 100 tahi lalat.
Baca Juga: Tahi Lalat Terasa Mengganggu? Ini Cara Menghilangkannya, Moms!
5. Tahi Lalat yang Besar
Foto: parenting.firstcry.com
Sebagian besar tahi lalat berbentuk bintik-bintik bulat (atau oval) yang lebih kecil.
Beberapa anak mendapatkan tahi lalat yang lebih besar. Tahi lalat berukuran besar dapat diukur diameter 18 cm atau lebih.
Tahi lalat raksasa dapat menyelimuti bagian tubuh anak. Anak-anak dengan tahi lalat jenis ini biasanya sudah memilikinya sejak lahir.
Memiliki tahi lalat besar dapat meningkatkan risiko anak terkena melanoma dan masalah kesehatan lainnya.
Risiko ini lebih besar ketika anak masih muda. Lebih dari setengah melanoma yang berkembang di tahi lalat raksasa didiagnosis pada usia 10 tahun.
Itu dia beberapa tanda tahi lalat berbahaya yang harus Moms waspadai pada anak.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.