Pentingnya Mengajarkan Anak Berpikir Kritis Namun Tetap Santun
Membesarkan anak memang tidak mudah. Berawal dari mengajarkannya berbagai etika untuk bersosialisasi, seperti menyapa dengan santun, mengucapkan maaf, tolong, terima kasih, dan lainnya.
Di zaman modern dan era serba digital ini, tak bisa dipungkiri ada nilai-nilai yang mengalami pergeseran. Terkadang, bahkan hal paling sederhana yang sudah harus dikuasai dalam pergaulan, misalnya bagaimana meminta dengan baik-baik, belum tentu dilakukan si kecil dengan tepat. Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengajarkan si kecil agar tetap bersikap santun dan beretika dengan baik. Yuk, simak.
1. Jangan memotong pembicaraan
Anak kecil sulit mengendalikan diri dan bersikap sabar. Mereka juga terkadang merasa merekalah satu-satunya yang harus mendapatkan perhatian. Jadi, kasus yang sering terjadi adalah si kecil memotong pembicaraan Moms hanya karena ingin diperhatikan atau dijawab pertanyaannya.
Ajarkan: Jelaskan kepada si kecil dengan berkata, “Moms akan ngobrol sebentar sama Tante Lia. Kalau kamu mau tanya, kamu tunggu Moms selesai ngomong sama Tante Lia, ya.” Jika si kecil menunggu Moms dengan sabar, Moms bisa beralih kepadanya dan berkata, “Makasih ya sayang, kamu sudah sabar nunggu Moms.”
2. Mengucapkan terima kasih dengan tulus
Ini adalah hal sederhana tapi penting yang kerap terlupakan. Saat Moms mengingatkan si kecil untuk mengucapkan terima kasih setelah menerima kebaikan seseorang, terkadang kalimat yang keluar dari si kecil terdengar tidak tulus jika dia tidak terbiasa.
Ajarkan: Tanamkan bahwa berterima kasih atas pemberian atau kebaikan hati seseorang akan bisa membuat orang tersebut merasa bahagia seperti saat kita menerima pemberiannya. Jangan lupa juga untuk memberinya contoh. Saat Moms bertanya arah jalan kepada seseorang, ucapkan terima kasih. “Moms tadi bilang terima kasih karena Bapak itu membantu kita. Coba, deh, kalo dia tidak kasih tahu arah pada kita, kita bisa nyasar, lho tadi, Nak.”
Baca juga: 7 Sopan Santun yang Perlu Dikuasi Anak
3. Kontak mata dengan lawan bicara
Ajarkan hal ini terutama jika si kecil sudah terbiasa berbicara dengan lawan bicaranya sambil matanya tak lepas menatap layar gadgetnya.
Ajarkan: Ajak si kecil bermain peran. Mintalah si kecil untuk menyapa Moms sambil tersenyum dan menatap mata lawan bicara. Jika dia menolak untuk menegakkan kepala, tantang si kecil untuk mencari tahu warna mata Moms.
4. Meminta maaf
Si kecil merebut mainan temannya hingga menangis dan dia tetap asik saja bermain.
Ajarkan: Meminta maaf! Jelaskan terlebih dulu bahwa apa yang dilakukannya salah. “Adek, kalau kamu mau pinjam mainan Tama, kamu harus minta baik-baik. Nggak boleh rebut, ya! Sekarang minta maaf sama Tama.” Ajak si kecil mengembalikan mainan, lalu sodorkan tangannya untuk bersalaman. Bimbing dia untuk berkata, “Maafin aku, ya.” Jangan lupa juga untuk beri contoh, misalnya saat Moms tidak sengaja menyenggol seseorang hingga barangnya jatuh, katakan maaf dan jelaskan kepada si kecil mengapa Moms perlu meminta maaf.
(ECH)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.