Inilah Nutrisi Penting untuk Bantu Atasi Alergi pada Anak
Seringkah Si Kecil mengalami bersin, muntah, diare berulang, atau bercak-bercak kemerahan disertai gatal? Ketika anak mengalami hal demikian, bawalah ke dokter untuk mendapat pengobatan lebih lanjut serta Moms harus mengetahui apakah gejala tersebut adalah alergi
Alergi pada anak bisa didapat dari mana saja baik karena bawaan atau keturunan keluarga atau faktor lingkungan.
Apakah Alergi pada Anak Pengaruhi Tumbuh Kembangnya?
Foto: Orami Photo Stocks
Mengutip artikel ilmiah Tatalaksana Alergi Makanan, alergi pada anak terjadi sekitar 5-8 persen. Ini sering terjadi pada Si Kecil dalam tahun pertama kehidupan.
Gejala dapat dirasakan dalam beberapa detik atau hitungan jam setelah konsumsi alergen makanan.
Yang paling berbahaya termasuk kesulitan bernapas dan penurunan tekanan darah, atau syok yang berpotensi fatal.
Alergi pada anak bisa bervariasi, mulai dari alergi dingin, alergi kacang, alergi susu sapi, dan dermatitis atopik (eksim).
Dermatitis atopik biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, tetapi dapat menyerang orang dari segala usia.
Alergi pada anak ini adalah kondisi yang membuat kulit menjadi merah dan gatal. Mengutip Mayo Cilinic, ini bisa disertai asma atau alergi serbuk bunga.
Lantas yang menjadi khawatir banyak orang tua adalah, apakah ini akan memengaruhi tumbuh kembangnya? Mari simak fakta berikut.
1. Menurunkan Nafsu Makan Si Kecil
Jadi, alergi pada anak akan cenderung membuat dia merasa tidak nyaman hingga mampu menurunkan nafsu makannya. Padahal, asupan gizi sangat berperan penting dalam tumbuh kembang anak.
Alergi pada anak sering dipengaruhi oleh jenis makanan seperti telur, ayam, makanan laut, atau bahan makanan lainnya.
Sehingga, orang tua perlu lebih teliti dalam memilih makanan sebagai salah satu penyebab alergi pada Si Kecil.
Karena ini tak jarang Si Kecil menjadi terbatas asupan makanannya.
Hal ini membuat asupan gizi anak menjadi berkurang sehingga berpengaruh pada penurunan berat badan anak.
Baca Juga: Waspada! Gangguan Pencernaan Bisa Hambat si Kecil Tumbuh Hebat
2. Kecemasan Psikologis
Foto: Orami Photo Stocks
Tak ayal, alergi pada anak juga dapat berdampak pada kualitas hidup anak seiring pertumbuhannya.
Studi yang dilakukan dalam jurnal berjudul Influence of Allergic Disorders on Physical Development membuktikan, bahwa kualitas hidup alergi pada anak dipengaruhi oleh berbagai faktor psiko-sosial termasuk rasa cemas akan makanan tertentu yang dikonsumsi.
Sebab, pemicu alergi bisa dari berbagai macam. Tes kulit atau tes alergi pada anak dapat membantu untuk mengetahui apakah ruam tersebut disebabkan dari makanan atau benda yang ia sentuh.
3. Nutrisi Tidak Terpenuhi
Selain itu, alergi pada anak juga bisa membuat kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi.
Si Kecil dengan alergi makanan cenderung menghindari bahan makanan tersebut sehingga berdampak negatif bagi tumbuh kembangnya.
Bahan makanan yang menimbulkan alergi banyak mengandung makrnonutrien seperti protein dan lemak.
Menghindari sumber makanan tersebut, akan menyebabkan Si Kecil kekurangan protein. Ini tentunya bisa berdampak terhadap tumbuh kembangnya.
Alergi pada anak juga membuat imun tubuhnya lebih rentan terhadap penyakit daripada Si Kecil yang tidak memiliki indikasi alergi.
Sebuah studi Allergies yang diterbitkan oleh Healthy Children, membuktikan kurva pertumbuhan anak dengan alergi makanan berada di bawah 25 persen dibandingkan anak tanpa alergi.
Penghindaran makanan juga akan berdampak terhadap kekurangan mikronutrien seperti vitamin D dan kalsium.
Kekurangan mikronutrien ini akan menyebabkan pertumbuhan tulang terganggu yang berakibat keterlambatan kemampuan berjalan dan motorik anak.
Baca Juga: 5 Jenis Hewan Peliharaan yang Aman Untuk Anak Alergi atau Asma
4. Berisiko Penyakit Kronis
Foto: Orami Photo Stocks
Alergi pada anak akan memicu keterlambatan pertumbuhan karena berhubungan dengan jenis dan pantangan makanan.
Anak yang memiliki alergi makanan juga bisa meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi dan jantung.
Melansir studi Allergies and the Immune System oleh Johns Hopkins Medicine, alergi pada anak yang disebabkan riwayat keluarga, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit serius.
Gejala alergi pada anak dapat berkisar dari ringan hingga parah serta bisa mengancam jiwa (anafilaksis).
Syok anafilaksis, juga disebut anafilaksis, adalah reaksi parah yang mengancam jiwa terhadap alergen tertentu.
Jaringan tubuh bisa membengkak, termasuk jaringan di tenggorokan. Syok anafilaksis juga ditandai dengan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
5. Menurunkan Kemampuan Belajar Anak
Faktanya, alergi pada anak dapat menyebabkan ketidakmampuan belajar, atau kondisi lain yang dapat memengaruhi pembelajaran seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)," kata Dr. Maria Garcia-Lloret, ahli alergi pediatrik bersertifikat di UCLA Mattel Children's, yang terdapat dalam studi The Mediterranean Diet and ADHD in Children and Adolescents.
Orang dewasa bisa mengekspresikan alerginya dengan lebih jelas, tapi alergi pada anak bisa membuat anak-anak sulit menjelaskannya.
Si Kecil yang kehabisan tenaga bisa menjadi tidak fokus dan terlihat sulit dalam belajar.
Selain itu, gejala tidak nyaman seperti hidung tersumbat dapat menurunkan kualitas tidur Si Kecil di malam hari, sehingga semakin sulit dalam belajar.
Studi Food Allergies dalam Centers for Disease Control and Prevention (CDC), alergi menjadi penyebab utama dari enam penyakit kronis di Amerika Serikat.
Terutama alergi pada anak dapat memengaruhi tumbuh kembangnya seiring ia dewasa.
Baca Juga: 5 Penyebab Anak Malas Belajar dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu!
Jika Si Kecil memiliki salah satu faktor risiko di atas, maka Moms harus melakukan pengawasan lebih intens yang bertujuan untuk memastikan tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal.
Pengawasan yang Moms bisa lakukan adalah dengan memantau dan mengenali lebih jelas gejala alergi yang terjadi, sumber alergi dan melakukan intervensi
Nutrisi yang Diperlukan untuk Membantu Mencegah Alergi pada Anak
Foto: Orami Photo Stocks
Cara yang bisa dilakukan dalam mencegah alergi pada anak adalah memantau asupan nutrisi anak serta menggantinya dengan nutrisi yang lebih mudah untuk dicerna.
Moms juga bisa melakukan pencegahan dengan melakukan pemberian ASI eksklusif untuk bayi hingga berusia dua tahun atau lebih. Hal ini terbukti efektif dalam mencegah timbulnya alergi makanan pada Si Kecil.
Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Anak dengan Optimal, Ini Makanan Berserat yang Wajib Konsumsi
1. Vitamin dan Mineral
Untuk mencegah alergi pada anak yakni dengan memberikan nutrisi penting dalam tubuh kembangnya.
Vitamin C dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bertindak sebagai antihistamin alami. Antihistamin adalah kandungan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi, seperti dermatitis atopik.
Journal of International Medical Research menemukan vitamin C dalam memainkan peran penting dalam mencegah dan mengatasi alergi pada anak. Karena vitamin C adalah antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat, vitamin C dapat bertindak sebagai pengobatan untuk alergi.
Selain suplemen, dapat dikonsumsi dari buah-buahan yang mengandung vitamin C tinggi yakni jeruk, kiwi, strawberry dan buah lainnya.
MengutipJournal of Inflammation mineral, seng dan magnesium, juga memiliki peran khusus dalam mempertahankan kekebalan tubuh dan mencegah alergi pada anak kambuh kembali.
2. Probiotik
Foto: Orami Photo Stocks
Probiotik adalah mikroorganisme yang menawarkan manfaat kesehatan dengan membantu tubuh menjaga keseimbangan bakteri usus yang sehat.
Siapa sangka, ini juga dapat meningkatkan sistem kekebalan seseorang, yang dapat membantu tubuh melawan alergi.
Mengutip studi Probiotics dalam National center for Biotechnology Information, bakteri baik, Bifidobacterium Lactis, dapat membantu melawan pertumbuhan inflamasi dalam tubuh akibat alergi pada anak, serta meningkatkan fungsi sistem pencernaan.
B. lactis juga bertanggung jawab untuk memecah limbah tubuh dan membantu penyerapan vitamin dan mineral dalam tumbuh kembang anak.
Yogurt, tempe, tahu, kefir adalah salah satu sumber probiotik terbaik dalam mencegah kambuhnya alergi pada anak.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak, Gampang Kok!
3. Omega 3, Omega 6 dan Minyak Ikan
Asam lemak omega-3 dan omega-6 berperan penting dalam mencegah alergi pada anak.
Journal of Allergy memaparkan, asam lemak omega-3, asam docosahexaenoic (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA), ditemukan secara alami dalam minyak ikan dan umumnya dianggap sebagai nutrisi anti-inflamasi, dengan efek perlindungan pada penyakit inflamasi termasuk asma dan alergi pada anak.
Studi yang dilakukan Allergology International yang berjudul “Role of omega-3 fatty acids and their metabolites in asthma andallergic diseases” senyawa ini memainkan peran pelindung dalam penyakit kardiovaskular, serta untuk mengatasi dermatitis atopik. Bahkan berguna untuk asupan kehamilan.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar setiap orang mendapatkan asupan minyak ikan tercukupi setidaknya dua kali seminggu.
Salmon dan tuna sangat tinggi mengandung asam lemak omega-3 serta minyak ikan.
4. Protein Terhidrolisa Parsial
Foto: Orami Photo Stocks
Nutrisi yang tidak kalah penting dalam mencegah alergi pada anak yakni dengan minum susu yang mengandung protein hidrolisa parsial.
Dalam Journal of Biological Chemistry, protein terhidrolisis parsial merupakan hasil teknologi yang memotong panjang rantai protein menjadi lebih pendek dan membuat ia lebih mudah dicerna dan diterima bagi Si Kecil yang punya reaksi alergi.
Lewat cara ini, dapat memungkinkan alergi pada anak khususnya dermatitis atopik untuk tetap memperoleh nutrisi dengan asupan protein yang dibutuhkan dalam mendukung tercapainya pertumbuhan yang optimal.
Bahkan, bagi anak yang normal, tanpa memiliki gejala alergi, protein hidrolisa parsial juga aman dikonsumsi secara rutin.
NANKID pHPro 3 adalah susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun yang diformulasikan khusus oleh Nestlé Research Center Switzerland untuk membantu mencegah alergi pada anak.
NAN pHPro merupakan satu-satunya yang diakui oleh Food Drug and Administration (FDA) untuk membantu menurunkan risiko dermatitis atopik.
Selain proteinnya terhidrolisa parsial, NANKID pHPro juga mengandung probiotik Bifidobacterium Lactis.
Selain itu, NANKID pHPro 3 memiliki nutrisi penting lainnya seperti LA & ALA dan DHA, juga minyak ikan, omega 3 & 6, 12 vitamin dan 9 mineral.
Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan asupan nutrisi yang dibutuhkan Si Kecil dalam mengatasi alergi, ya Moms. Yuk #SiapkanSekarang, bantu cegah sensitivitas dan dukung pertumbuhannya.
(ADV)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.