Mengenal 7 Satelit Jupiter, Ajarkan pada Si Kecil, Yuk!
Satelit Jupiter merupakan yang terbanyak di tata surya, dengan total 79 satelit yang sudah ditemukan.
Dari semua satelit tersebut, empat satelit utama, yang dikenal sebagai satelit Galilea, menarik perhatian banyak peneliti.
Satelit ini pertama kali diamati oleh Galileo Galilei pada tahun 1610, meski Simon Marius juga menemukannya pada tahun yang sama namun tidak mempublikasikannya.
Hal ini membuat banyak orang menganggap Galileo sebagai penemunya. Yuk, simak lebih dalam mengenai keunikan dan fakta menarik tentang satelit Jupiter!
Baca Juga: Apakah Bulan Memiliki Cahaya Sendiri? Ini Jawabannya!
Satelit Jupiter
Saat itu, Galileo dan Simon menemukan empat satelit Jupiter, yaitu Io, Europa, Ganymede dan Callisto.
Keempat satelit ini memiliki ukuran yang berbeda-beda, Moms. Berikut penjelasannya.
1. Io
Io merupakan satelit terdalam di antara empat satelit Galileo yang mengelilingi planet Jupiter.
Satelit Jupiter ini memiliki diameter sekitar 3.642 kilometer dan menjadi satelit terbesar keempat di tata surya.
Secara geologis, Io merupakan objek dengan aktivitas vulkanik paling aktif di tata surya karena memiliki 400 gunung api aktif.
Hal ini disebabkan oleh pemanasan pasang surut dari friksi yang dihasilkan di dalam Io ketika mengalami penarikan oleh Jupiter dan satelit lainnya.
Beberapa gunung berapi menghasilkan sulfur dan sulfur dioksida yang dapat mencapai ketinggian 500 km di atas permukaan.
Di permukaan, Io juga terdapat 100 gunung yang terangkat akibat kompresi di dasar kerak silikat Io.
Tidak seperti satelit lain di tata surya yang umumnya terbuat dari es air, Io terdiri dari batu silikat yang mengelilingi inti besi cair atau besi sulfida.
Sebagian besar permukaan Io merupakan dataran luas yang dilapisi oleh sulfur dan sulfur dioksida beku. Hal ini membuat Io terlihat berwarna ketika diamati dari jauh, Moms.
Selain itu, Io juga memiliki gunung terbesar di tata surya, yaitu Gunung Olympus.
Gunung tersebut memiliki tinggi melebihi gunung Everest yang merupakan puncak tertinggi di bumi.
Baca Juga: 9 Gunung di Jawa Tengah, Ada Gunung Slamet dan Gunung Merapi
2. Europa
Penemuan satelit ini sempat menjadi perdebatan antara Galileo dan Simon Marius.
Pasalnya, Galileo menyebut telah menemukan satelit ini pada 1610, sedangkan Simon mengaku sudah menemukan satu tahun sebelumnya.
Europa diambil dari nama seorang wanita bangsawan yang kemudian dinikai oleh Dewa Zeus hingga akhirnya menjadi ratu dari Kreta.
Berbeda dengan Io, satelit Europa terdiri dari es yang menutupi lautan air di bawahnya.
Mengutip website resmi Nasa, Europa memiliki dua klai lebih banyak air dibandingkan bumi.
Karena banyaknya sumber air, banyak peneliti yang mencari tahu apakah tempat ini layak dihuni oleh manusia atau tidak.
Di antara keempat satelit Jupiter reguler, Europa merupaoakan yang paling terkecil, Moms.
Baca Juga: 13 Ciri-Ciri Planet Mars, Planet yang Dekat dengan Bumi
3. Ganymede
Ganymede merupakan satelit terbesar dan menempati urutan ketujuh di tata surya.
Satelit Jupiter ini, merupakan satelit ketiga yang ditemukan oleh Galileo.
Menurut para peneliti, ukuran satelit ini lebih besar dari planet Merkurius. Satelit ini sebagian besar terdiri dari batu silikat dan es air.
Ganimede merupakan benda langit yang berdiferensiasi sepenuhnya dengan inti yang cair dan kaya akan besi.
Adanya kandungan inti besi cair ini, membuat Ganymede menjadi satu-satunya satelit yang memiliki magnetosfer.
Magnetosfer yang kecil itu terkubur oleh medan magnet Jupiter yang jauh lebih besar dan terhubung dengannya lewat garis medan terbuka.
Sementara itu, nama Ganymede diambil dari nama pembawa cangkir dewi-dewi Yunani dan kesayangan Zeus.
Nama tersebut diusulkan oleh Simon Marius.
Baca Juga: 9 Ciri-ciri Planet Bumi, Tidak Berbentuk Bulat Sempurna!
4. Kalisto
Kalisto adalah satelit planet Jupiter yang ditemukan pada tahun 1610 oleh Galileo Galilei.
Dalam Tata Surya, kalisto merupakan satelit terbesar ketiga di Tata Surya dan terbesar kedua di Jupiter setelah Ganimede.
Diameter satelit ini berukuran dua kali lipat dari planet Merkurius, tetapi massanya hanya sekitar sepertiganya.
Berdasarkan jarak, ia adalah satelit Galileo keempat dari Jupiter dengan jari-jari orbit sekitar 1.880.000 km.
Rotasi Kalisto terkunci pasang surut terhadap Jupiter, sehingga belahan yang sama selalu menghadap ke arah Jupiter dan Jupiter tampak diam di langit Kalisto.
Kalisto tidak terlalu terpengaruh oleh magnetosfer Jupiter dibanding satelit Galileo lainnya karena orbitnya yang jauh
Satelit ini terdiri dari batu dan es dengan rata-rata massa jenis sekitar 1,83 g/cm3.
Senyawa di permukaan yang dideteksi dengan spektroskopi meliputi es air, karbon dioksida, silikat, dan senyawa organik.
5. Thermisto
Selain reguler, Jupiter juga memiliki satelit ireguler yang dikenal dengan nama Themisto.
Satelit tersebut pertama kali ditemukan pada 1975 oleh Charles T. Kowal dan Elizabeth Roemer.
Karena sifatnya ireguler, satelit ini sempat hilang dan akhirnya pada tahun 2000 Scott S. Sheppard, David C. Jewitt, Yanga R. Fernández dan Eugene A. Magnier kembeli menemukannya.
Sebelum disebut Themisto, satelit ini diberinama sementara S/1975 J 1. Kemudian setelah ditemukan kembali, akhirnya satelit ini diberinama Themisto.
Berbeda dengan satelit lainnya, Themisto mengorbit sendirian dan terletak di tengah-tengah antara satelit-satelit Galileo dan Kelompok Himalia.
Baca Juga: 10+ Tokoh Sumpah Pemuda yang Berjasa, Kenali Yuk!
6. Kelompok Himalia
Kelompok Himalia merupakan sekelompok satelit yang mengikuti orbut mirip dengan Himalia.
Beberapa peneliti juga menyebut, satelit ini memiliki asal usul yang sama.
Satelit ireguler ini, tersebar dengan jarak lebih dari 1,4 Gm pada sumbu semi-mayor, 1,6° pada inklinasi (27,5 ± 0,8°), dan ekesentrisitas antara 0,11 dan 0,25.
Diperkirakan bahwa kelompok tersebut mungkin merupakan sisa dari pecahnya asteroid dari sabuk asteroid.
Jari-jari asteroid induk mungkin sekitar 89 km, hanya sedikit lebih besar dari Himalia, yang mempertahankan sekitar 87% dari massa asteroid induk.
Baca Juga: Ini 8 Urutan Planet yang Melakukan Rotasi Paling Cepat
7. Amalthea
Amalthea adalah salah satu satelit Jupiter alami yang cukup besar.
Namanya diambil dari mitologi Yunani, di mana Amalthea adalah seorang nymph yang merawat dewa Zeus ketika dia masih bayi.
Satelit ini ditemukan pada tahun 1892 oleh ilmuwan Amerika, Edward Emerson Barnard.
Satelit Jupiter bernama Amalthea ini mengorbit Jupiter dalam jarak yang relatif dekat.
Periode orbitnya sekitar 11 jam 57 menit, yang membuatnya menjadi salah satu satelit tercepat dalam Tata Surya.
Amalthea memiliki bentuk yang tidak beraturan dan permukaan yang kasar.
Permukaannya penuh dengan kawah, tebing, dan bentuk geologis lainnya yang mengindikasikan bahwa satelit ini telah mengalami sejumlah besar tumbukan selama sejarahnya.
Baca Juga: 12 Rasi Bintang Zodiak, Elemen dan Karakteristiknya
Itu dia artikel tentang satelit Jupiter yang perlu diketahui.
Semoga bisa menambah informasi Moms serta Si Kecil, ya!
- https://airandspace.si.edu/exhibitions/exploring-the-planets/online/solar-system/jupiter/moons.cfm
- https://solarsystem.nasa.gov/moons/jupiter-moons/in-depth/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.