12 Lagu Daerah Riau, Kenalkan untuk Pengetahuan Anak
Lagu daerah Riau merupakan salah satu warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan kearifan lokal.
Sebagai bagian dari kebudayaan Melayu, lagu-lagu ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Setiap lirik dan melodi yang terkandung dalam lagu daerah Riau mencerminkan kehidupan masyarakatnya, mulai dari kisah cinta, perjuangan, hingga keindahan alam yang mempesona.
Baca Juga: 12 Lagu Daerah Jawa Barat, Lengkap Lirik dan Maknanya!
Deretan Lagu Daerah Riau
Berikut deretan lagu daerah Riau beserta makna dan liriknya agar bisa dinyanyikan bersama.
1. Soleram
Lagu daerah Riau yang pertama adalah Soleram yang paling populer. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, lagu ini berkisah tentang anak dan ibu.
Lagu ini bermakna agar tidak meninggalkan teman lama dan rajinlah mencari teman baru.
Menariknya, Soleram kerap dijadikan lagu pengantar tidur untuk anak-anak, lho Moms.
Lirik:
Soleram, Soleram
Soleram anak yang manis
Anak manis janganlah dicium sayang
Kalau dicium merah lah pipinya
Satu dua
Tiga dan empat
Lima enam
Tujuh delapan
Kalau tuan dapat kawan baru sayang
Kawan lama ditinggalkan jangan.
2. Lancang Kuning
Lagu daerah Riau selanjutnya adalah Lancang Kuning yang dulunya menggunakan bahasa Melayu, lho Moms.
Namun, lama kelamaan lagu ini dibuat dalam bentuk bahasa Indonesia.
Berkisah tentang kapal Lancang Kuning yang melintas di antara Pulau Penyengat dan Tanjungpinang untuk menyemangati masyarakat Riau.
Lirik:
Lancang kuning
Lancang kuning belayar malam
Belayar malam...
Lancang kuning
Lancang kuning belayar malam
Hai belayar malam...
Haluan menuju
Haluan menuju ke laut dalam...
Haluan menuju
Haluan menuju ke laut dalam...
Lancang kuning belayar malam...(2X)
Kalau nakhoda
Kalau nakhoda kuranglah faham
Kuranglah faham...
Kalau nakhoda
Kalau nakhoda kuranglah faham
Hai kuranglah faham...
Alamatlah kapal
Alamatlah kapal akan tenggelam...
Alamatlah kapal
Alamatlah kapal akan tenggelam...
Lancang kuning belayar malam...(2X)
Lancang kuning
Lancang kuning menentang badai
Menentang badai...
Lancang kuning
Lancang kuning menentang badai
Hai menentang badai...
Tali kemudi
Tali kemudi berpilit tiga...
Tali kemudi
Tali kemudi berpilit tiga...
Lancang kuning belayar malam...(2X)
Baca Juga: 8 Lagu Daerah Papua Paling Populer, Ajarkan pada Si Kecil!
3. Laksamana Raja di Laut
Lagu daerah Riau satu ini dipopulerkan oleh Iyeth Bustami yang dikenal memiliki alunan musik khas dan lirik Melayunya.
Laksamana Raja di Laut bercerita tentang keindahan dan kebanggaan terhadap warisan budaya Melayu, khususnya tarian dan lagu Zapin.
Lagu ini populer juga di Malaysia, lho Moms.
Lirik:
Zapin aku dendangkan lagu Melayu
Pelipur hati
Pelipur lara
Cahaya manis kilau gemilau
Digantung tapir indah menawan
Aku bernyanyi lagu Zapin riang
Moga hadirin aduhai sayang jadi terkesan
Kembanglah goyang atas kepala
Lipatlah tangan sanggul dipadu
Kita berdendang bersuka ria
Lagulah Zapin aduhai sayang rentak Melayu
Laksmana raja di laut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai, hati siapa
Ahai, tak terpaut
Mendengar lagu Zapin Melayu
Laksmana raja di laut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai, hati siapa
Ahai, tak terpaut
Mendengar lagu Zapin Melayu
Membawa tepak hantaran belanja
Bertata perak indah berseri
Kami bertanda menghidup budaya
Tidak Melayu aduhai sayang hilang di bumi
Petinglah gambus sayang lantang berbunyi
Disambut dengan tingkah meruas
Saya bernyanyi sampai di sini
Mudah-mudahan hadirin semua menjadi puas
Laksmana raja di laut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai, hati siapa
Ahai, tak terpaut
Mendengar lagu Zapin Melayu
Laksmana raja di laut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai hati siapa
Ahai tak terpaut
Mendengar lagu Zapin Melayu
4. Pak Ngah Balek
Lagu daerah Riau selanjutnya adalah Pak Ngah Balek, menceritakan tentang pemimpin yang jujur dan mengayomi masyarakat.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang mampu menjaga adat dan budaya dari luar untuk tidak mengganggu keaslian budayanya.
Lirik:
Tetak dahan sikayu bulat
Dibawa orang dari sempadan
Pulau Bintan pulau penyengat ahai
Bagaikan bunga kembang setaman (2x)
Hai pak ngah balek
bulan mengambang
Pak ngah balek hari dah siang (2x)
Orang berlayar pulau penyengat
membawa kundur berkaki-kaki
Pemimpin jujur mendapat berkat ahai
Doa dan syukur pada Illahi (2x)
Hai pak ngah balek bulan mengambang
Pak ngah balek hari dah sian
Lebat bunge berbatang-batang
Untuk dirangkai di atas piring
Adat lembaga sama dipegang
Bagai pengantin duduk bersanding (2x)
Hai pak ngah balek
bulan mengambang
Pak ngah balek hari dah siang (4x)
Baca Juga: 8 Kumpulan Lagu Daerah Lampung, Lirik, dan Maknanya!
5. Kutang Barendo
Kutang Barendo juga masuk dalam deretan lagu daerah Riau yang berkisah tentang kritik terhadap anak gadis dan bujang yang kerap ditemukan di masa kini.
Perilaku anak muda zaman sekarang menjadi sorotan dari lagu ini.
Meski lagu ini sudah lama, namun masih memiliki kaitannya di zaman sekarang.
Lagu ini juga dijadikan pelajaran dan nasihat bagi anak muda untuk bisa menjaga diri.
Lirik:
Lailalah kutang barendo
Nan Tampuruang sayak babulu
Lah tamanuong nan tuo tuo
Takana mudo nan da ulu
Antah manga gadih jo bujang
Lah gilo raun tiok hari
Talingo lah samo basubang
Nan bapakai imitasi
Lailalah kutang barendo
Nan tampuruang sayak babulu
Rancak manjadi supir oto
Tiok bulan bakawan baru
Saromannyo sajo kasodonyo
Baiak jantan baiak batino
Jalan sairiang baduo duo
Caliak dahulu mako disapo
Lailalah kutang barendo
Nan tampuruang sayak babulu
Nan lah malang tibo diambo
Tiok dapek indak katuju
Caliak lagak urang kini
Antah apo lah namonyo
Lah malang nan gadih gadih
Tiok diawai tiok bapunyo
Lailalah kutang barendo
Nan tampuruang sayak babulu
Lah tamanuang gaek agogo
Takana mudo nan da ulu
Saroman sajo kasodonyo
Baiak jantan baiak batino
Dek tak tantu ujuang pangkanyo
Sansaro juo jadinyo
Lailalah kutang barendo
Nan tampuruang sayak babulu
Alah marandah sarang tampuo
Elok dicaliak lah dahulu
Sajak da ulu sampai kini
Barulah kini mulai tampak
Lah manjadi bujang jo gadih
Banyak nan tuo basipakak
6. Segantang Lada
Lagu daerah Riau selanjutnya adalah Segantang Lada. Lagu ini pernah populer pada masanya khususnya masyarakat Riau.
Lagu ini memiliki makna tentang perasaan rindu pada kekasihnya yang meninggal dalam waktu lama.
Lirik:
Segantang lada namanya Kepulauan Riau
Segantang lada namanya Kepulauan Riau
Ibu kotanya di Pulau Bintan
Ibu kotanya di Pulau Bintan
Hati gelisah nan risau
Hati gelisah nan risau
Bila dikenang wajahmu tuan
Bila dikenang wajahmu tuan
7. Pulau Bintan
Lagu daerah Riau selanjutnya adalah Pulau Bintan.
Pulau Bintan adalah pulau yang berlokasi di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Lagu ini bercerita keindah Pulau Bintan, seperti lautnya yang bitu, pasir yang putih, pegunungan yang menjulang dan penduduknya yang ramah.
Pulau Bintan mengandung ekspresi kerinduan penyanyinya terhadap orang yang ia cintai yang sudah lama tidak terlihat.
Lirik:
Ke mane ya' si dare sibarang
Pulau lah Bintan, ala sayang
Lautnya biru, alahai adek
Pulau Penyengat, ala sayang
Jelas melintang
Hati ku bimbang, ala sayang
Bertambah rindu, alahai adek
Semakin diingat, ala sayang
Semakin bimbang
Hiu-hiu di lautan biru
Beranaklah due, ala sayang
Hatiku rindu
Ape lah obatnye
Hiu-hiu di lautan biru
Beranaklah due, ala sayang
Hatiku rindu
Apelah obetnye
Pulaulah Bintan, ala sayang
Gunungnya tinggi, alahai adek
Tempat semayam, ala sayang
Pahlawan Melayu
Sudah kutimbang, ala sayang
Di dalam hati, alahai adek
Tuan seorang, ala sayang
Penawar rindu
Hiu-hiu di lautan biru
Beranaklah due, ala sayang
Hatiku rindu
Apelah obatnye
8. Selayang Pandang
Lagu daerah Riau selanjutnya adalah Selayang Pandang.
Lagu ini memiliki nuasansa bahagia, ceria, yang dipadukan dengan musik kencang.
Makna lagu ini adalah memberikan nasihat untuk membalas budi pada orang yang sudah membantu.
Lirik:
Lama sudah tidak ke ladang
Tinggi rumput dari lah lalang
Lama tak kupandang
Hatiku bimbang
Layang-layang selayang pandang
Hati di dalam rasa bergoncang
Jangan ragu dan jangan bimbang
Ini lagu selayang pandang
Manis sungguh kelapa tuan
Tidak tuan kelapa bali
Kalau tak tuan
Siapa lagi
Layang-layang selayang pandang
Hati di dalam rasa bergoncang
Jangan ragu dan jangan bimbang
Ini lagu selayang pandang
Pisang emas bawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang lah emas boleh dibayar
Hutang lah budi dibawa mati
Layang-layang selayang pandang
Hati di dalam rasa bergoncang
Jangan ragu dan jangan bimbang
Ini lagu selayang pandang
Manis sungguh tebu seberang
Dari akar sampai ke pucuk
Manisnya sungguh mulutnya orang
Hati menangis jadi terbujuk.
9. Ocu Maantau
Lagu Ocu Maantau, lagu daerah Riau, bercerita tentang perpisahan suami yang hendak mengadu nasib ke negera orang.
Di lagu ini sang suami menyampaikan harapan dan doa untuk keselamatan anak dan istri yang menunggu kepulangannya.
Lirik:
Ocu maantau ka nagoghi ughang
Ocu tinggekan anak jo bini
Mangadu nosib kanagoghi ughang
Doakan ocu salamat di jalan
Adiok nan sayang ocu tinggekan
Jan la adiok manghaso come
Doakan ocu copek pulang
Doakan ocu salamat di jalan
Ocu maantau diok
Kanagoghi ughang
Elok-elok la kau di umah
Ocu maantau diok
Kanaghoghi ughang
Jan omuo kau lolok batandang
Baca Juga: Lirik Lagu Komang Raim Laode, Terinspirasi dari Sang Istri!
10. Tambelan
Lagu daerah Riau selanjutnya adalah Tambelan. Berkisah tentang sebuah pulau yang bermana Tambelan, di Provinsi Riau.
Pulau ini sangat indah sehingga berhasil mendatangkan banyak wisatawan setiap tahunnya, baik wisatawan dari dalam maupun luar negeri.
Lirik:
Asal mulenye pulau tambelan
berasal dari pulau timbalan
asal mulenye pulau tambelan
konon dulunye pulau timbulan
hingge menjadi pulau tambelan
hingge menjadi pulau tambelan
Pulau tambelan pulau timbalan riau
pulau tambelan pulau timbalan riau
sudah termahsyur segenap negri
membuat orang ramai kemari
sudah termahsyur segenap negri
membuat orang ramai kemari
Asalmulenye negri terjadi
dari dipertuan sebuah negri
asalmulenye negri terjadi
dari dipertuan sebuah negri
Makenye sampai iye kemari
dengan tujuan membawa diri
makenye sampai iye kemari
dengan tujuan membawa diri
Abdullah muayatsyah name diberi
berasal dari johor negeri
abdullah muayatsyah name diberi
berasal dari johor negeri
atas kehendak takdir ilahi
sampai bermakam pule disini
atas kehendak takdir ilahi
sampai bermakam pule disini
Pulau tambelan pulau timbalan riau
pulau tambelan pulau timbalan riau
hasil lautnye banyak sekali
membuat orang ramai mencari
hasil lautnye banyak sekali
membuat orang ramai mencari
Pulau tambelan pulau timbalan
pulau tambelan timbalan riau
pulau tambelan pulau timbalan
pulau tambelan timbalan riau.
11. Anak Igat
Lagu Anak Igat dari Riau mengandung pesan agar anak-anak bersikap baik, karena jika tidak, mereka bisa kehilangan teman.
Lirik:
Cop, mike budak cingkelat
Main tak lepas ngelat
Dari pede kau kuumpat
Itu sebab aku ingat engkau anak jahat
Whe awak tak tahu malu
Datang nak dekat lalu
Duduk lagi dekat aku
Mintak kawanlah awak
Tu belum aku mau
Is ape sebab meringis
Kirenye awak nangis
Mari dekat anak manis
Igat kite sudah finis
Kite kikis habis
Bia bia bia bia bia tahu rase
Seda seda seda seda sedalah hendaknya
12. Dendang Nelayan
Lagu daerah Dendang Nelayan dari Kepulauan Riau menggambarkan perjuangan nelayan menghadapi pahit getirnya kehidupan saat berlayar.
Lirik:
Bertolak biduk bertolak biduk ke Indrapura
Nahkoda teruna nan perkasa
Berkainlah putih dan bersutra biru ala sayang
Pandangnya jauh hai jauh sebrang lautan
Wahai dendang nelayan
Madahpun tercipta di tengah samudra
Rentakpun ditingkah alunan gelombang
Pahitnya hidup pahitnya hidup tiada terkira
Duka dan nestapa nan menimpa terasalah
Perih disayat sembilu ala sayang
Makinlah jauh hai jauh terbuang badan
Wahai dendang nelayan
Madahpun tercipta di tengah samudra
Rentakpun ditingkah alunan gelombang
Baca Juga: 15 Lagu Daerah Jawa Timur Paling Populer, Nyanyikan yuk!
Itulah lagu daerah Riau yang bisa Moms nyanyikan bersama Si Kecil.
Yuk, perkaya pengetahuan anak dengan mengajarkan berbagai lagu daerah Riau di atas secara menyenangkan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.