5 Contoh Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Ada banyak upaya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah.
Hal ini karena setelah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia tidak langsung dapat menikmati kebebasannya.
Berbagai kekuatan asing masih berusaha menguasai kembali Tanah Air yang baru saja lepas dari cengkeraman kolonialisme.
Kondisi tersebut pun menempatkan bangsa ini dalam serangkaian konflik dan pertempuran sengit.
Pertempuran-pertempuran ini tidak hanya terjadi di satu atau dua lokasi, melainkan meluas di berbagai penjuru Nusantara.
Dari ujung Sumatera hingga pelosok Jawa, serta dari Kalimantan hingga Sulawesi, para pejuang kemerdekaan mengambil senjata untuk melawan kembali pasukan asing dan kolonial.
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang upaya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh bangsa ini.
Beri tahu pada Si Kecil juga ya, Moms, untuk menumbuhkan nasionalisme dalam dirinya.
Baca Juga: 29 Nama Pahlawan Nasional Indonesia dan Kisah Perjuangannya
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Berikut ini perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang dilakukan masyarakat Tanah Air di berbagai daerah.
1. Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Melansir laman Kemdikbud, pertempuran ini berlangsung di Kota Medan, Sumatera Utara, antara tahun 1945 dan 1946.
Pertempuran ini dimulai setelah kedatangan tentara Sekutu dan NICA (Netherland Indies Civil Administration) di Medan pada tanggal 9 Oktober 1945.
Mereka bertujuan untuk membebaskan tawanan perang dan melucuti tentara Jepang, namun juga mencoba mengembalikan kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia.
Konflik bermula ketika anggota NICA melakukan tindakan provokatif dengan menginjak-injak lencana merah putih, simbol kemerdekaan Indonesia, yang memicu kemarahan para pemuda.
Para pemuda Indonesia bersama dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), kemudian melakukan serangan balik dan berhasil merebut kembali gedung-gedung pemerintahan dari tangan Jepang.
Pertempuran mencapai puncaknya pada tanggal 10 Desember 1945, ketika pasukan Inggris melancarkan serangan besar-besaran ke markas komando Laskar Medan Area di Deli Tua.
Serangan ini menyebabkan pertempuran sengit yang menyebar ke seluruh Medan.
Meskipun TKR dan pemuda lokal berjuang gigih, pada bulan April 1946, Sekutu berhasil menguasai kota Medan.
Baca Juga: 10 Negara yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Sudah Tahu?
2. Pertempuran Surabaya
Selanjutnya, ada Pertempuran Surabaya yang juga menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 10 November 1945, dan menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme.
Kejadian ini dimulai setelah kedatangan pasukan Sekutu yang terdiri dari tentara Inggris dan India ke Surabaya pada akhir Oktober 1945.
Mereka bertujuan untuk melucuti tentara Jepang dan membebaskan tawanan perang, tetapi juga membawa misi untuk mengembalikan kekuasaan kepada Belanda melalui NICA (Netherland Indies Civil Administration).
Ketegangan meningkat ketika pasukan Sekutu menuntut agar masyarakat Surabaya menyerahkan senjata mereka.
Hal ini ditolak oleh warga Surabaya yang telah siap mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Konflik mencapai puncaknya setelah Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby, komandan pasukan Sekutu di Surabaya, tewas dalam baku tembak.
Ini memicu serangan besar-besaran oleh pasukan Sekutu pada 10 November 1945.
Meskipun pasukan Indonesia tidak sebanyak dan sesenjata pasukan Sekutu, mereka menunjukkan perlawanan sengit.
Pertempuran berlangsung selama beberapa minggu dengan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
Akhirnya, meskipun secara militer pasukan Indonesia kalah, semangat dan keberanian yang ditunjukkan dalam pertempuran ini menginspirasi perjuangan kemerdekaan di seluruh Indonesia dan memperkuat posisi politik Indonesia di mata internasional.
Tanggal 10 November kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan untuk menghormati keberanian para pejuang di Surabaya dan di seluruh Indonesia.
3. Peristiwa Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api termasuk dalam momen penting dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946.
Melansir laman Ensiklopedia Sejarah Indonesia Kemendikbud, latar belakang peristiwa ini bermula dari kedatangan pasukan Sekutu di Bandung yang dipimpin oleh Jenderal Sir Philip Christison dari AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies).
Awalnya, Sekutu mengaku menghormati kedaulatan Indonesia, namun seiring waktu, terbukti bahwa mereka memberi ruang bagi NICA untuk mengambil alih kembali kekuasaan di Indonesia.
Ketegangan meningkat ketika Sekutu memberikan ultimatum yang membagi Bandung menjadi dua zona, yang berujung pada permintaan agar penduduk mengosongkan kota.
Untuk menghindari penggunaan kota Bandung sebagai markas militer Sekutu dan menjaga kota dari kekuasaan kolonial, Kolonel A.H. Nasution yang memimpin divisi militer di Bandung memerintahkan untuk melakukan taktik bumi hangus.
Pada tanggal yang ditetapkan, tepatnya 23 Maret 1946 ribuan bangunan dibakar, meninggalkan Bandung dalam keadaan hancur dan terlihat seperti lautan api.
Baca Juga: 20 Makanan Khas Nusantara dengan Filosofi Unik dan Kekinian
4. Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah salah satu pertempuran dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang berlangsung dari 15-19 Oktober 1945.
Pertempuran ini melibatkan rakyat Semarang yang terdiri dari personel Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan para pemuda untuk melawan sisa pasukan Jepang dari Angkatan Darat ke-16 yang masih berada di Jawa.
Pertempuran ini terjadi dalam konteks pasca-kekalahan Jepang di Perang Dunia II dan kedatangan pasukan Sekutu yang bertugas untuk melucuti senjata Jepang serta menghadapi usaha Belanda melalui NICA untuk kembali menguasai Indonesia.
Tensi meningkat ketika pasukan Jepang menolak menyerahkan senjata mereka kepada pihak Indonesia, bersikeras akan menyerahkannya hanya kepada tentara Sekutu.
Konflik bermula saat dr. Kariadi, seorang dokter dan kepala laboratorium, ditembak oleh pasukan Jepang. Ini menyulut kemarahan warga Semarang dan memicu mereka untuk mengambil tindakan.
Mayor Kido Shinichiro, pemimpin pasukan Jepang, memerintahkan serangan ke pusat Kota Semarang pada 15 Oktober, yang dengan cepat disambut oleh perlawanan dari TKR dan pemuda lokal.
Pertempuran berlanjut di beberapa titik kota, termasuk Kintelan, Pandanaran, Jombang, dan Simpang Lima, dan meluas ke berbagai bagian kota.
Pasukan Jepang berhasil menduduki beberapa area strategis, namun TKR dan pemuda terus memberikan perlawanan.
Akhirnya, pada 19 Oktober 1945, pertempuran berakhir dengan kedatangan pasukan Sekutu dan NICA yang bertujuan mengurus tawanan perang dan pasukan Jepang di Jawa Tengah.
5. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa adalah salah satu peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia yang berlangsung dari 20 November hingga 15 Desember 1945.
Pertempuran ini terjadi di Ambarawa, sebuah lokasi strategis di Jawa Tengah, antara pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang didukung oleh rakyat setempat melawan pasukan Sekutu, yang terutama terdiri dari tentara Inggris dan anggota NICA yang mewakili Belanda.
Awal mula pertempuran ini berakar dari insiden di Magelang, di mana pasukan Sekutu yang semula diizinkan oleh pemerintah Indonesia untuk menangani masalah tawanan perang, ternyata membawa serta anggota NICA dan berusaha memperkuat posisi Belanda di Indonesia.
Kejadian ini memicu ketegangan yang berujung pada pertempuran setelah pasukan Sekutu mengkhianati beberapa kesepakatan awal dengan pemerintah Indonesia, termasuk janji untuk tidak melibatkan NICA dalam operasi militer mereka.
Pertempuran di Ambarawa memuncak ketika pasukan Sekutu mencoba menguasai wilayah tersebut untuk mendapatkan pijakan yang lebih kuat di Jawa Tengah, dengan tujuan akhir untuk menguasai Yogyakarta dan Surakarta.
Rakyat dan tentara Indonesia menunjukkan perlawanan sengit, dengan memanfaatkan pengetahuan lokal dan dukungan luas dari masyarakat.
Puncak dari pertempuran terjadi pada awal Desember 1945, saat pasukan Indonesia di bawah pimpinan Kolonel Sudirman berhasil melakukan serangan balasan yang efektif, memaksa pasukan Sekutu mundur dan meninggalkan Ambarawa.
Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan strategis bagi Indonesia sehingga mengukuhkan tekad nasional untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Baca Juga: 14 Sosok Pahlawan Nasional Wanita Indonesia dan Kisahnya
Itulah beberapa contoh perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah.
Semoga cerita di atas bisa menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Tanah Air sehingga jiwa nasionalismenya semakin tinggi.
- https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Pertempuran_Medan_Area#:~:text=Pertempuran%20Medan%20Area%20disebabkan%20oleh,perkelahian%20antara%20kedua%20belah%20pihak.
- https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Pertempuran_Lima_Hari_di_Semarang
- https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Bandung_Lautan_Api#:~:text=Bandung%20Lautan%20Api%20adalah%20peristiwa,Sekutu%20dan%20Belanda%20(NICA).
- https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Pertempuran_Ambarawa
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.