17 Ciri-Ciri Kucing Mau Mati, Ini yang Harus Moms Lakukan!
Apakah Moms tahu apa saja ciri-ciri kucing mau mati?
Ciri-ciri kucing mau mati bisa Moms lihat dengan gerak-gerik dan perilakunya.
Dilansir dari Daily Paws, kucing yang hidup di alam liar terbiasa untuk tidak menunjukkan bahwa dirinya sedang terluka atau sakit.
Sebab mereka menganggap menunjukkan kelemahannya bisa menjadi target bagi predator dan saingannya.
Namun, Moms tidak perlu cemas, sebab kebanyakan kucing peliharaan akan menunjukkan dirinya sedang kesulitan atau sedang tidak dalam kondisi baik.
Yuk, Moms cari tahu di sini ciri-ciri kucing mau mati, agar Moms lebih peka!
Ciri-Ciri Kucing Mau Mati
Ini dia Moms ciri-cirinya. Apakah kucing Moms menunjukkan ciri-ciri di bawah ini?
1. Penurunan Berat Badan Secara Drastis
Menurut Pet MD, penurunan berat badan bisa menjadi ciri-ciri kucing mau mati terlebih biasanya kondisi ini sering menyerang kucing yang sudah tua.
Sebab kucing yang sudah tua berpotensi kehilangan massa otot.
Seiring bertambahnya usia, pencernaan kucing menjadi kurang mampu dalam mencerna dan membentuk protein sehingga massa otot pun berkurang.
Walaupun kucing Moms makan dengan baik, tidak menutup kemungkinan bahwa berat badannya akan terus menurun sampai hari-hari terakhirnya.
Sama seperti manusia, kucing senior juga akan merasakan sakit dan menjadi sangat kurus.
Umumnya cachexia merupakan kondisi yang sering menyebabkan penurunan berat badan ekstrem yang disebabkan oleh kanker.
Sel kanker di kucing akan membelah diri dengan cepat sehingga menyebabkan simpanan lemak dan otot kucing diserap oleh sel kanker tersebut.
Jika kucing Moms sudah menunjukkan tanda penurunan berat badan yang drastis, segera bawa ke dokter hewan, ya Moms!
2. Terlalu Sering Bersembunyi
Malansir dari Pet Angel, bersembunyi dan tidak menampakkan diri juga bisa menjadi tanda kucing mau mati.
Kucing yang bersembunyi biasanya memiliki tanda penyakit yang agak susah mendiagnosisnya.
Kucing yang bersembunyi memang sebuah perilaku umum yang akan dilakukan semua kucing.
Namun, jika si kucing terus menerus bersembunyi bahkan bersembunyi di tempat yang jarang ia kunjungi, maka ini bisa menjadi tanda.
Apabila keseharian kucing hanya bersembunyi, bahkan tidak keluar saat dipanggil untuk makan atau sekadar bermain, Moms perlu curiga, ya!
Kemungkinan itu ciri-ciri kucing mau mati. Waspada ya, Moms!
3. Suhu Tubuh Rendah
Suhu kucing yang sehat biasanya berkisar antara 37 sampai 38 derajat Celsius.
Menurut Care Credit, salah satu ciri-ciri kucing mau mati adalah suhu tubuhnya di bawah standar.
Saat jantung melemah, organ tubuh lainnya turut melemah bahkan tidak berfungsi.
Hal ini menyebabkan suhu tubuh terus berkurang hingga di bawah 37 derajat.
Moms bisa menggunakan termometer digital untuk memeriksa suhunya. Bisa dimasukkan ke dalam telinga atau melalui dubur.
Selain menggunakan termometer, mengukur suhu tubuh kucing juga bisa dilakukan dengan merasakan cakarnya.
Apabila terasa dingin saat disentuh, hal ini bisa menjadi tanda jantungnya melemah.
Jantung melemah menunjukkan ciri-ciri kucing mau mati.
4. Menunjukkan Respon yang Buruk
Bagi kucing yang sedang sakit, tidak menunjukkan respon yang baik bisa menjadi ciri-ciri kucing mau mati.
Biasanya jika hewan sakit, mereka akan menunjukkan respon yang baik terhadap obat.
Sayangnya jika kucing Moms memiliki tanda mau mati, si kucing tidak akan menunjukkan respon yang baik terhadap obat yang ia konsumsi.
Terlebih jika dosis obat sudah cukup tinggi.
Tidak merespon obat saat diberikan untuk penyembuhan penyakitnya, bisa menjadi tanda bahwa tubuhnya rusak dan tidak lagi bisa menggunakan obat secara normal.
5. Perubahan Penampilan dan Menjadi Bau
Biasanya kucing yang dipelihara dalam rumah memiliki penampilan yang cantik dan tidak berbau menyengat karena terus dirawat.
Terlebih, kucing juga bisa merawat dan membersihkan dirinya sendiri.
Tapi ketika mendekati akhir hayat, kucing kehilangan energi untuk merawat dirinya sendiri dan mulai menunjukkan dirinya berantakan.
Tidak jarang ciri-ciri kucing mau mati akan mengeluarkan bau menyengat akibat racun yang menumpuk saat organ mereka berhenti bekerja dengan baik.
Baunya bisa semakin memburuk dari waktu ke waktu.
6. Tidak Tertarik dengan Barang Favoritnya
Ketika kesehatan si kucing menurun, tentunya mereka akan kehilangan minat pada hal-hal yang dulunya pernah menjadi favoritnya.
Mereka tidak lagi responsif terhadap mainan, makanan, hingga Moms yang biasa mengajak mereka bermain.
Bahkan bisa jadi si kucing berhenti menunjukkan rasa bahagia ketika dibelai.
7. Tidak Mau Makan dan Minum
Saat kucing sedang sakit, Ia akan kehilangan nafsu makan.
Beberapa obat yang diberikan untuk anabul juga bisa mengganggu indera penciumannya.
Untuk mengatasi hal ini, cobalah menghangatkan makanan kucing atau memberikan makanan basah.
Sebab, makanan basah biasanya memiliki aroma yang lebih kuat dan bisa menarik perhatian anabul.
Selain itu, jika kucing tidak tertarik minum, Moms bisa menyuapinya dengan sendok sedikit demi sedikit.
Dalam beberapa kasus, kondisi sakit yang parah benar-benar akan menghilangkan nafsu makan dan minum kucing.
8. Lesu dan Sulit Bergerak
Lesu dan sulit bergerak juga bisa menjadi indikasi kucing yang sedang sakit dan akan mati.
Penyakit yang dialami kucing bisa membuatnya enggan bergerak.
Hal ini bisa dipengaruhi oleh kondisi sakit yang dialaminya.
Kucing cenderung lebih banyak tidur, terlihat lemas, dan tidak memberikan respon saat diajak berinteraksi.
Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya Moms memeriksa kondisi kesehatan anabul ke klinik hewan.
9. Berhenti Merawat Dirinya Sendiri
Dalam kondisi sakit, kucing akan berusaha menyembuhkan dirinya.
Bahkan tanpa diberikan obat sekali pun, kucing akan berusaha untuk sembuh dengan caranya sendiri.
Namun, jika sakit yang dialami sudah cukup parah, maka mungkin akan memberikan respon yang kurang baik.
Menurut VCA Animal Hospital, kucing yang sakit mungkin akan berhenti merawat dirinya sendiri.
Misalnya, berhenti menjilati tubuhnya. Jika hal ini terjadi, bisa jadi anabul juga akan kehilangan nafsu makan dan tidak merespon saat diobati.
Sakit yang dialaminya mungkin mengganggu sistem pencernaan dan indera penciuman, sehingga membuatnya tak mampu mencerna obat dengan baik.
10. Perubahan Pola Pernapasan
Perubahan pola pernapasan pada kucing ditandai dengan napas sesak, sulit bernapas, suara napas yang berat, dan tidak teratur.
Jika kucing tidak bernapas secara normal, bisa jadi ada masalah dalam tubuhnya yang jika dibiarkan bisa membuat anabul sakit parah.
Jika tak segera ditangani, penyakit pernapasan bisa membuat kucing Moms mati.
11. Mengalami Kejang
Kejang pada kucing bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti keracunan, penyakit hati, terkena parasit, tekanan darah tinggi, tumor otak, hingga trauma.
Kondisi tersebut tentu bisa mengancam nyawa anabul jika terus dibiarkan dan tidak mendapat penanganan medis.
Bahkan, setelah serangkaian kejang yang parah pada kucing, Ia akan mati dalam beberapa jam.
Ini merupakan salah satu ciri-ciri kucing mau mati lainnya.
12. Memberikan Tanda Kepada Pemiliknya
Bagi Moms yang memelihara anabul, tentu sudah mengenalnya dengan sangat dekat.
Dalam beberapa kasus, ciri-ciri kucing mau mati mungkin akan diperlihatkan dengan sejumah tanda kepada kita.
Misalnya, kucing akan berubah menjadi sangat manja, selalu ingin diperhatikan, dan ingin selalu dekat dengan kita.
Namun, tanda-tanda tersebut biasanya juga disertai dengan kondisi lain.
Misalnya, penyakit pada kucing atau trauma yang terjadi sebelumnya.
13. Jadwal Tidur Berubah
Perubahan pola tidur bisa jadi salah satu ciri-ciri kucing mau mati. Hal ini disebabkan karena kucing yang sakit, akan sulit tidur.
Mereka juga sulit melakukan relaksasi saat ciri-ciri kucing mau mati terlihat.
Sebaliknya, kucing yang sekarat mungkin mengalami kelemahan fisik yang signifikan, sehingga mereka tidak memiliki energi untuk beraktivitas seperti biasanya.
Hal ini dapat menyebabkan mereka tidur lebih banyak untuk menghemat energi.
Namun, perlu diingat bahwa hal ini tidak selalu terjadi dan bisa juga disebabkan oleh faktor lain.
Oleh karena itu, jika kucing Moms mengalami perubahan pola tidur mendadak, segeralah hubungi dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.
14. Sering Mengeong
Kucing yang sekarat mungkin mengalami kecemasan dan kebingungan karena mereka tidak memahami apa yang terjadi pada mereka.
Mengeong adalah cara mereka untuk mengekspresikan ketakutan dan kebingungan mereka.
Mengeong juga bisa berarti kucing sedang mencari perhatian ke pemiliknya. Hal ini karena mereka mungkin merasa kesepian dan takut.
15. Detak Jantung Abnormal
Ciri lain pada kucing yang sekarat adalah detak jantung yang abnormal. Hal ini bisa terjadi karena gagal organ, seperti gagal jantung atau gagal ginjal, dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur.
Shock juga bisa menjadi penyebab detak jantung tidak beraturan.
Ini adalah kondisi medis serius yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan aliran darah ke organ vital.
Shock dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur dan bahkan kematian.
16. Respon yang Buruk Saat Diobati
Umumnya, tubuh kucing akan merespon secara baik saat akan diobati. Akan tetapi, untuk anabul yang sedang sekarat, akan sulit mengkonsumsi obat.
Pil yang ditelan akan dimuntahkan kembali, dan reaksi-reaksi lainnya.
Penyebabnya, organ anabul yang sudah rusak, kesulitan dalam mencerna obat. Terlebih jika obat tersebut diberikan dalam dosis yang tinggi.
17. Inkontinensia
Inkontinensia, atau ketidakmampuan untuk mengontrol kandung kemih atau usus, adalah gejala umum pada kucing yang sekarat.
Salah satu penyebabnya adalah saraf kucing yang sudah mulai rusak.
Selain itu, penyakit ginjal juga dapat menyebabkan inkontinensia pada kucing.
Penyakit ginjal adalah kondisi yang menyebabkan ginjal tidak berfungsi dengan baik, dan dapat menyebabkan penumpukan racun dalam darah.
Racun ini dapat merusak saraf dan otot-otot kandung kemih dan usus, yang dapat menyebabkan inkontinensia.
Ciri-Ciri Kucing Mau Mati karena Keracunan
Berikut beberapa ciri-ciri yang mungkin menunjukkan bahwa kucing mengalami keracunan:
- Muntah
Muntah sering kali menjadi tanda awal keracunan pada kucing. Ini bisa terjadi segera setelah menelan racun atau beberapa jam kemudian. - Diare
Selain muntah, diare juga umum terjadi pada kucing yang keracunan. Feses mungkin berair atau berdarah. - Kelemahan dan Lesu
Kucing yang keracunan mungkin terlihat sangat lemah dan lesu, tidak berenergi seperti biasanya. - Perubahan Nafas
Nafas yang cepat atau lambat, terengah-engah, atau kesulitan bernafas bisa menjadi tanda keracunan. - Kejang-kejang
Beberapa racun dapat menyebabkan kucing mengalami kejang-kejang atau gerakan yang tidak terkendali. - Air Liur Berlebihan
Kucing yang keracunan mungkin mengeluarkan air liur secara berlebihan atau berbusa. - Perubahan Perilaku
Perilaku kucing bisa berubah drastis, seperti menjadi sangat gelisah atau sebaliknya, sangat lemas dan tidak responsif. - Gusi dan Lidah Berwarna Aneh
Gusi dan lidah kucing yang sehat biasanya berwarna merah muda. Perubahan warna menjadi biru, abu-abu, atau putih bisa menunjukkan keracunan. - Tremor atau Gemetaran
Tremor atau gemetaran pada otot bisa menjadi tanda bahwa sistem saraf kucing terpengaruh oleh racun. - Kehilangan Keseimbangan
Kucing mungkin tampak kehilangan keseimbangan, berjalan dengan terhuyung-huyung, atau jatuh.
Cara Menghadapi Kucing Mau Mati
Apabila Moms sudah membawa kucing ke dokter dan sudah tidak bisa menerima perawatan medis, Moms harus mempersiapkan diri untuk kehilangan si kucing.
Biasanya, dokter paham ciri-ciri kucing mau mati. Jangan memaksakan dirinya untuk terus bertahan.
Hal ini karena kucing pun merasa kesulitan untuk menghadapi tubuhnya yang mungkin sudah lagi tidak bisa berkompromi.
Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan agar si kucing mati dengan nyaman.
- Menyediakan tempat tidur yang lembut, hangat dan nyaman.
- Menemani Si kucing sambil mengajaknya berbicara dan mengungkapkan bahwa Moms dan keluarga menyayanginya.
- Menjaga kebersihan tempat tidur mereka terutama jika si kucing mati karena sakit.
- Konsultasikan dengan dokter hewan jika si kucing menunjukkan ciri-ciri mau mati karena masih ada harapan untuk si kucing bisa diselamatkan.
- Membantu si kucing dalam membersihkan bulunya sekaligus menyisirnya agar terlihat lebih baik di akhir hayatnya.
- Jika si kucing masih bisa beraktivitas sedikit, berikan makanan yang memiliki bau menyengat sehingga bisa meningkatkan selera makannya.
- Pastikan ia mendapatkan kemudahan untuk ke tempat tidur, air, makanan, atau kotak pasir.
- Berikan mereka hadiah terakhir sebagai bentuk apresiasi karena sudah menghibur Moms dan keluarga semasa hidupnya.
Itu dia Moms informasi seputar ciri-ciri kucing mau mati.
Moms harus peka jika si kucing menunjukkan perilaku yang tidak biasa sehingga Moms bisa segera membawanya ke dokter hewan.
Apabila si kucing sudah tidak bisa diselamatkan, biarkan mereka menikmati hari-hari terakhirnya bersama Moms dan keluarga agar mereka tidak merasa kesepian.
- https://www.dailypaws.com/living-with-pets/end-of-life-care/signs-a-cat-is-dying
- https://www.petangel.com.au/is-it-time-to-say-goodbye-signs-your-pet-cat-is-dying/
- https://www.thesprucepets.com/grieving-the-loss-of-your-cat-552081
- https://vcahospitals.com/know-your-pet/managing-the-sick-cat
- https://www.petmd.com/cat/general-health/signs-your-cat-is-dying
- https://www.carecredit.com/well-u/pet-care/signs-a-cat-is-dying/
- https://cuddleclones.com/blogs/all/signs-of-a-dying-cat-stages
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.