Selain Cacing Pita, 4 Parasit Ini Tidak Kalah Berbahaya
Bahaya cacing pita mungkin telah lama menjadi pembicaraan. Apalagi baru saja ditemukan cacing dalam ikan kaleng kemasan.
Dalam berita yang dipublikasikan oleh CNN, seorang dokter di Napa, California menemukan cacing pita di otak pasiennya dan hampir merenggut nyawa sang pasien. Luis Ortiz menderita sakit kepala terburuk dalam hidupnya, sebelum ahli bedah menemukan geliat cacing pita dalam kista pada otaknya.
Kista berhasil diangkat dan Ortiz menjalani pemulihan penuh. Beberapa hari sebelumnya, dalam England Journal of Medicine seorang peneliti dari Centers for Disease Control (CDC) mengumumkan, bahwa cacing pita juga bisa menjadi penyebab kanker paru-paru.
Kondisi tersebut membuat nyawa seorang pria Kolombia akhirnya terenggut. Tumor paru-paru yang membunuhnya di tahun 2013 berasal dari cacing pita yang telah hidup dalam sistem tubuhnya. Namun ternyata ada beberapa jenis parasit lain yang sama berbahayanya dengan cacing pita.
Toxoplasmosis
Menurut data CDC, toksoplasma menyerang lebih dari 1 juta orang di Amerika. Sekali Moms terinfeksi, artinya kita terinfeksi seumur hidup. Hal itu disebabkan karena toksoplasma mampu melewati dinding usus untuk menuju ke seluruh otot dan organ utama, sehingga menimbulkan masalah kesehatan seperti demam, penyakit mata, mengganggu sistem imun yang bisa berujung pada kematian.
Kasus terinfeksi toksoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kurangnya berat badan bayi saat lahir. Kasus toksoplasma pada ibu hamil telah mendapat perhatian khusus, karena terdapat sekitar 4.000 kasus setiap tahunnya. Sumber utama parasit ini adalah kotoran kucing.
Moms bisa saja menelan parasit setelah membersihkan kandang kucing atau memakan makanan apapun yang terkontaminasi oleh kotoran kucing. Misalnya, Moms memakan sayuran mentah di mana kucing sering membuang kotorannya di kebun sayuran tersebut. Bila tak dicuci dengan bersih, maka sayur bisa menjadi penghantar toksoplasma. Selain itu, parasit ini juga berkembang biak pada daging mentah atau setengah matang.
Baca juga: Heboh Ikan Sarden Bercacing, Seperti Ini Gejala yang Terjadi Jika Termakan dan Tips Menghindarinya
Cacing gelang
Tak hanya kucing, anjing juga bisa menularkan parasit berupa cacing gelang pada pemiliknya. Ini disebabkan karena larva cacing gelang mampu menginfeksi anjing dan kucing, bahkan saat usianya masih sangat muda.
Disebut Toxocara Canis (T. Canis) pada anjing dan Toxocara Cati (T. Cati) pada kucing, telur cacing gelang berkembang dalam kotoran. Bila Moms memakan atau memasukkan sesuatu yang mengandung telur cacing pita tadi ke dalam mulut, maka telur akan melakukan perjalanan menuju organ dan jaringan pada tubuh, menetas, dan menginfeksi. Meski menurut CDC hanya ada sekitar 70 orang yang terinfeksi setiap tahun, namun parasit ini perlu diwaspadai karena memiliki risiko.
Trikomoniasis
Merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas Vaginalis (T. Vaginalis). CDC menyatakan, bahwa ini merupakan penyakit menular seksual yang paling umum dan masih bisa disembuhkan. Hampir 3,7 juta orang Amerika yang terinfeksi dan 70% dari penderita tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda, sehingga semakin banyak orang yang terinfeksi akibat seks bebas.
Gejala yang umum terjadi ialah terasa nyeri atau panas saat buang air kecil, rasa gatal pada kemaluan, bahkan timbul kemerahan. Ini dapat diobati dengan obat antimikroba yang diresepkan oleh dokter. Karena begitu mudah terinfeksi, maka Anda disarankan untuk melakukan seks yang aman dan bersih.
Baca juga: 11 Ikan Kaleng Merk Lokal Mengandung Cacing, Apa Bahayanya Jika Tertelan?
Triatomine
Penyakit ini ditularkan oleh serangga bernama triatomine yang telah terinfeksi parasit Trypanosoma Cruzi. Banyak ditemukan di Meksiko dan Amerika Tengah maupun Selatan, sehingga banyak ditemukan pada orang-orang yang tinggal di sana, berlibur, atau bermigrasi dari wilayah itu ke tempat lain.
CDC memperkirakan setidaknya ada 300 ratus orang yang hidup dengan penyakit ini di Amerika, namun kebanyakan dari mereka tak menyadarinya. Sebab, butuh waktu bertahun-tahun hingga penyakit ini menimbulkan infeksi kronis seperti penyakit jantung, gagal jantung, serta masalah pencernaan serius.
Sumber: Kompas.com/Ayunda Pininta
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.