09 April 2020

5 Penyakit yang Lebih Banyak Menyerang Perempuan Daripada Laki-Laki

Ternyata, ada beberapa penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki

Tubuh perempuan seringkali memiliki hal-hal menakjubkan.

Terlebih, pria dan wanita memiliki perbedaan dalam anatomi, hormon, dan pembentukan.

Penyakit yang Lebih Banyak Menyerang Perempuan daripada Laki-Laki

Namun, menjadi wanita juga berarti Anda lebih rentan terhadap penyakit tertentu.

Berikut ini 5 penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki.

1. Penyakit Jantung

penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki - shutterstock - 1.jpg
Foto: penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki - shutterstock - 1.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu baik pria maupun wanita.

Tetapi wanita lebih mungkin meninggal setelah serangan jantung daripada pria, dan memiliki faktor-faktor lain yang dapat membuat kondisi ini lebih serius.

Gerald E. Beckham, MD mengatakan wanita lebih banyak memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, fibrilasi atrium, atau yang lainnya.

Selain itu, wanita sering memiliki gejala nyeri dada yang atipikal yang dapat menyebabkan keterlambatan presentasi dan diagnosis, yang menyebabkan hasil yang lebih buruk.

Baca Juga: Waspada! Ini Tanda-tanda Awal Gejala Serangan Jantung

2. Masalah Urologi

penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki - shutterstock - 2.jpg
Foto: penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki - shutterstock - 2.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Wanita lebih rentan terkena penyakit yang berhubungan dengan urologi. Dikutip dari National Institute of Health, hal ini disebabkan uretra yang pendek.

“Uretra wanita berada dekat dengan vagina dan rektum tempat banyak bakteri hidup, yang menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi untuk infeksi saluran kemih,” kata Leslie Gonzalez, MD, seorang OB/GYN, PIH Health.

"Melahirkan, usia, dan obesitas semuanya meningkatkan insiden inkontinensia untuk wanita," tambahnya.

3. Alzheimer

penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki - shutterstock - 3.jpg
Foto: penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki - shutterstock - 3.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

The Office of Disease Prevention and Health Promotion US mencatat bahwa banyak wanita yang menderita penyakit Alzheimer.

Risiko Alzheimer meningkat seiring bertambahnya usia dan faktor lain seperti hormon selama menopause pun berperan menurut penelitian di JAMA Neurology dan Cure Alzheimer's Fund.

Baca Juga: Ini Kebiasaan yang jadi Penyebab Alzheimer dan Cara Mencegahnya, Yuk Pelajari!

4. Osteoartritis

penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki - shutterstock - 4.jpg
Foto: penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki - shutterstock - 4.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

"Wanita memiliki risiko osteoarthritis sekitar tiga kali lebih tinggi daripada pria," kata Gina Tran, MD, PIH Health Family Medicine.

"Wanita cenderung memiliki sendi yang lebih fleksibel dan tendon elastis daripada pria. Wanita juga cenderung memiliki pinggul yang lebih luas, yang dapat mempengaruhi keselarasan lutut dan menyebabkan tekanan pada mereka," tambahnya.

US Centers for Disease Control and Prevention mencatat bahwa wanita berusia di atas 50 tahun memiliki risiko yang tinggi terkena penyakit ini.

5. Stroke

penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki - shutterstock - 5.jpg
Foto: penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki - shutterstock - 5.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Sekitar 55.000 lebih banyak wanita yang mengalami stroke daripada pria dalam setahun dan lebih banyak wanita yang meninggal karena penyakit tersebut menurut American Heart Association.

"Risiko stroke lebih tinggi serang perempuan yang menggunakan pil kontrasepsi oral, terapi penggantian hormon dengan estrogen dosis tinggi, serta pada wanita hamil dan wanita yang baru melahirkan anak," kata Diana Greene-Chandos, MD, asisten profesor Bedah Saraf dan Neurologi di The Ohio State University Wexner Medical Center.

"Kadar hormon yang lebih tinggi diketahui memiliki efek pro-koagulan, sehingga darah dapat membeku lebih mudah dengan kadar yang lebih tinggi," tambahnya.

Baca Juga: 4 Mitos Salah Kaprah Seputar Stroke, Termasuk yang Bisa Terjadi Pada Ibu Hamil

Nah, Moms. Penyakit-penyakit ini bisa dikurangi risikonya dengan cara mempertahankan pola makan sehat dan olahraga. Jadi, selalu jalani hidup sehat ya, Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.