Sembelit: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengatasinya
Sedang mengalami susah buang air besar atau sembelit beberapa waktu ini? Kondisi ini perlu segera diatasi, lho!
Ada banyak hal yang membuat seseorang bisa sulit buang air besar.
Mulai dari faktor yang ringan hingga parah dan mengindikasikan suatu penyakit.
Pengobatan yang ditempuh pun disesuaikan dengan penyebab sembelit.
Yuk, cari tahu serba-serbi sembelit atau konstipasi, mulai dari definisi hingga cara mengatasinya sampai tuntas!
Baca Juga: 10 Arti Mimpi Buang Air Besar yang Perlu Moms Ketahui
Apa Itu Sembelit?
Sembelit atau konstipasi adalah kondisi susah buang air besar (BAB).
Ini bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala yang umum terjadi dan dapat memengaruhi setiap orang pada segala usia.
Gejala ini biasanya dapat ditangani di rumah dengan melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup yang sehat.
Penderitanya sering kali membutuhkan waktu yang lebih lama saat sedang buang air besar (BAB) karena konsistensi feses yang terbilang keras.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya kurang mengonsumsi makanan yang mengandung serat.
Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi sulit buang air besar.
Pada beberapa kasus bahkan ada yang mengalami sembelit kronis yang terjadi secara terus menerus.
Baca Juga: Cari Tahu 7 Penyebab Sakit Perut setelah Makan Pisang
Gejala Sembelit atau Konstipasi
Makanan yang membuat BAB keras bisa berbagai macam dan menimbulkan gejala perut nyeri.
Gejala paling umum dari konstipasi adalah ketika penderitanya harus mengejan sekuat tenaga untuk mengeluarkan feses.
Selain hal tersebut, berikut beberapa gejala lain yang sering kali terjadi:
- Buang air besar kurang dari 3 kali seminggu
- Tekstur feses cenderung kering dan keras
- Feses sangat keras dan sulit dikeluarkan melalui anus
- Terasa ada sumbatan pada rektum
- Mengalami sakit perut dan kram
- Perut terasa kembung dan mual
- Perut terasa tidak lega meski telah buang air besar
Sembelit dapat dianggap sebagai penyakit kronis jika penderitanya mengalami 2 atau lebih gejala tersebut selama 3 bulan terakhir.
Baca Juga: Ini 5 Cara yang Harus Moms Lakukan Saat Anak Susah Buang Air Besar
Penyebab Sembelit
Penyebab susah BAB bisa dari gaya hidup tidak sehat hingga mengonsumsi makanan kurang serat.
Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab sembelit yang perlu Moms perhatikan.
1. Kurang Mengonsumsi Makanan Berserat
Penyebab sembelit yang pertama adalah jarang mengonsumsi makanan yang mengandung serat.
Serat dalam makanan terbagi menjadi 2, yaitu serat yang dapat larut dan yang tidak larut.
Serat yang dapat larut bekerja dengan memperlambat proses pencernaan guna membantu dalam penyerapan makanan.
Sedangkan, serat yang tidak dapat larut bekerja dengan menarik air ke dalam saluran pencernaan.
Keberadaan serat tidak larut ini berguna membantu kotoran dapat dengan mudah melewati usus dan keluar melalui anus.
2. Efek Samping Obat-Obatan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menjadi salah satu penyebab dari sulitnya buang air besar.
Saat Moms berkonsultasi ke dokter, beritahu jenis obat-obatan apa saja yang sedang atau pernah dikonsumsi sebelum mendapatkan penanganan yang tepat.
Beberapa contoh obat yang dapat menyebabkan sembelit adalah meliputi:
- Obat pereda nyeri
- Obat antispasmodik (untuk kejang)
- Obat antidepresan
- Obat penenang
Sejumlah suplemen zat besi, obat antikonvulsan (untuk epilepsi), dan obat anti-parkinson pun menjadi penyebab susah BAB.
Baca Juga: Disangka Pura-pura Sakit Perut, Balita Ini Ternyata Menderita Kanker Langka Mematikan
3. Irritable Bowel Syndrome with Constipation (IBS-C)
Irritable Bowel Syndrome with Constipation (IBS-C) adalah gangguan pencernaan umum yang mempengaruhi 7-21% dari populasi masyarakat di dunia.
Gejalanya sering kali ditandai dengan adanya sakit perut, kembung, dan perubahan tekstur serta frekuensi buang air besar.
Pada beberapa kasus, IBS-C dapat disebabkan karena adanya infeksi pada perut, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan genetik.
4. Kebiasaan Menunda Buang Air Besar
Kebiasaan menunda-nunda buang air besar menjadi salah satu hal yang dapat menyebabkan konstipasi terjadi.
Untuk itu, bila sudah merasakan tanda-tanda ingin BAB, segeralah menuju ke kamar mandi untuk mengeluarkan kotoran dari dalam pencernaan.
Selain itu, ada beberapa makanan penyebab sembelit yang juga bisa membuat seseorang susah BAB.
5. Disfungsi Dasar Panggul
Disfungsi dasar panggul merupakan ketidakmampuan untuk mengendurkan dan mengoordinasikan otot-otot dasar panggul dengan benar agar dapat buang air besar.
Gejala yang biasanya terjadi, yaitu sembelit, tidak dapat menahan BAB dan urine, serta sering buang air kecil.
Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan perawatan seperti terapi biofeedback, terapi fisik dasar panggul, dan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter.
Baca Juga: 5+ Makanan Penyebab BAB Berdarah, Salah Satunya karena Makanan Pedas!
6. Jarang Melakukan Olahraga
Meski Moms sudah sering mengonsumsi makanan yang sehat dan kaya serat, konstipasi bisa tetap menyerang jika Moms jarang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.
Sebuah studi pada tahun 2019 yang diterbitkan di Scandinavian Journal of Gastroenterology, menjelaskan bahwa aktif berolahraga seperti kardio dapat mengurangi risiko sembelit.
Untuk itu, agar dapat terhindar dari masalah konstipasi, rutinlah berolahraga setidaknya 3 kali dalam seminggu.
7. Bertambahnya Usia
Seiring bertambahnya usia, risiko mengalami sembelit juga meningkat.
Penyebab pasti dari hal ini masih belum jelas, namun diduga bahwa kecepatan pencernaan lansia bekerja lebih lambat.
Kondisi medis, mengonsumsi obat-obatan, dan asupan serat yang rendah dapat menjadi faktor tambahan konstipasi pada lansia.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Korejat, Termasuk Obat Sakit Mata dan Sakit Gigi yang Alami
8. Perubahan Rutinitas
Adanya perubahan aktivitas harian dapat membuat seseorang akan mengalami sulit buang air besar.
Hal ini bisa terjadi saat Moms dan Dads melakukan perjalanan jauh, yang membuat waktu melakukan rutinitas mengalami perbedaan dari biasanya.
Makan dan tidur pada waktu yang berbeda dari yang biasa dilakukan dapat meningkatkan risiko sembelit.
9. Terlalu Sering Menggunakan Obat Pencahar
Jika jadwal BAB tidak lancar seperti biasanya, jangan langsung mengonsumsi obat pencahar.
Mengonsumsi obat pencahar memang dapat membantu melancarkan buang air besar.
Akan tetapi, jika sering dikonsumsi dan menyebabkan ketergantungan, maka akan membawa dampak buruk bagi tubuh.
Jika terlalu sering mengonsumsinya, dapat membuat manfaat obat tidak lagi berefek pada tubuh, yang justru bisa semakin memperbesar risiko terjadinya sembelit
10. Kurang Minum Air Putih
Minum air yang cukup secara teratur dapat membantu mengurangi risiko sembelit.
Jenis minuman lain yang cocok untuk dikonsumsi selain air putih adalah jus buah atau sayuran.
Hindari mengonsumsi soda, kopi, dan alkohol, sebab dapat meningkatkan risiko dehidrasi yang otomatis memperburuk sembelit.
Baca Juga: 15 Gerakan Olahraga Mengecilkan Perut, Bye Perut Buncit!
Cara Diagnosis Sembelit
Dokter akan menyarankan untuk melakukan serangkaian tes, setelah memeriksa gejala, riwayat medis, dan kesehatan pasien.
Berikut beberapa tes yang dilakukan saat mendiagnosis sembelit.
1. Tes Laboratorium
Melakukan tes darah dan urine bertujuan untuk menunjukkan adanya tanda-tanda hipotiroidisme (kelainan hormon tiroid), anemia, dan diabetes.
Selain itu, pemeriksaan feses juga diperlukan guna memeriksa adanya infeksi, peradangan, dan kanker.
2. Tes Pencitraan
Beberapa tes pencitraan, seperti tes MRI dan CT Scan dilakukan untuk mengetahui penyebab susah BAB.
Hdengan tujuan untuk mengidentifikasi bila terdapat masalah lain pada tubuh yang menjadi penyebab terjadinya konstipasi.
3. Kolonoskopi
Kolonoskopi merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui adanya penyakit pada saluran pencernaan, seperti kanker usus besar.
Proses pemeriksaannya adalah dengan cara memasukkan tabung fleksibel yang panjang dan tipis, dengan ukuran seperti jari kelingking.
Tabung tersebut terdapat kamera kecil dan cahaya, yang dimasukkan melalui anus untuk melihat lebih jelas ke dalam rektum dan usus.
Baca Juga: 4 Buah untuk Diare yang Enak dan Ampuh!
Cara Mengatasi Sembelit
Agar tidak mengganggu kehidupan sehari-hari, segera atasi sembelit dengan beberapa cara berikut ini.
1. Menjaga Pola Makan Sehat
Seperti yang telah diketahui, makanan untuk mengatasi sembelit adalah yang mengandung serat atau fiber.
Berikut beberapa makanan yang kaya akan serat dan baik untuk mengatasi konstipasi.
- Buah-buahan, seperti kiwi, apel, pir, buah tin, dan jeruk
- Sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, dan sawi
- Ubi jalar
- Oatmeal
Biji-bijian seperti chia seed pun kaya akan serat yang bisa melancarkan proses BAB.
2. Lakukan Olahraga secara Teratur
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meringankan ketidaknyamanan konstipasi sekaligus dapat mengobatinya.
Moms bisa mencoba olahraga ringan seperti lari, bersepeda, atau berenang.
Tak perlu berlama-lama, olahraga per harinya bisa dilakukan minimal 30 menit saja, lho.
Baca Juga: Bagaimana Cara Merawat Organ Pernapasan? Ini 9 Tips yang Bisa Diterapkan
3. Mengonsumsi Makanan dan Minuman dengan Probiotik
Makanan atau minuman dengan kandungan probiotik bisa Moms konsumsi untuk mengatasi sembelit.
Probiotik merupakan bakteri baik yang memberi keuntungan bagi kesehatan pencernaan.
Ini dapat ditemukan di beberapa makanan fermentasi, seperti tempe, yoghurt, kombucha, dan lainnya.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan probiotik tidak hanya baik untuk pencernaan, lho.
Namun juga ampuh dalam mengatasi peradangan, mendukung kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh.
4. Mengonsumsi Obat Resep dari Dokter
Beberapa jenis obat di apotek dapat digunakan untuk mengatasi konstipasi, namun harus mengikuti resep dari dokter
Beberapa obat-obatan yang biasa diresepkan, seperti lubiprostone, prucalopride, plecanatide, laktulosa, dan linaclotide.
Dokter akan memilih jenis obat yang paling cocok untuk pasien berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Mengejan Keras, Konstipasi Atau Grunting Baby Syndrome?
5. Terapi Alternatif
Selain mengonsumsi obat-obatan dan menjalani hidup sehat, menambahkan terapi alternatif dapat membantu mempercepat proses penyembuhan sembelit
Dalam sebuah tinjauan studi tahun 2015 yang diterbitkan di Journal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, ditemukan bahwa terapi akupunktur dan perawatan menggunakan bahan herbal dapat mengatasi sulit BAB.
Manfaat akupuntur untuk mengobati ragam penyakit pun tak perlu diragukan lagi, lho.
6. Tindakan Operasi
Tindakan operasi dapat dilakukan sebagai langkah akhir dalam mengatasi masalah sembelit.
Biasanya, pembedahan direkomendasikan bila sembelit yang dialami diakibatkan oleh masalah struktural di usus besar.
Beberapa contoh gangguan pada usus besar, antara lain adalah:
- Penyumbatan di usus besar (obstruksi usus)
- Penyempitan di sebagian usus (striktur usus)
- Robekan di anus (fisura ani)
- Turunnya dinding rektum (prolaps rektum)
Tindakan pembedahan juga diperlukan bagi pasien yang mengalami kanker di area usus besar, rektum, dan anus.
Baca Juga: Kolitis Ulseratif: Kenali Penyebab, Gejala, dan Perawatan untuk Kondisi Radang Usus yang Satu Ini
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Dilansir dari Cleveland Clinic, segera lakukan pemeriksaan kepada dokter ahli jika mengalami beberapa hal berikut ini.
- Terdapat darah di dalam feses
- Berat badan menurun tanpa sebab
- Nyeri luar biasa saat buang air besar
- Sulit buang air besar selama 3 minggu
Baca Juga: Sakit Perut Saat Hamil, Ini 10+ Penyebab dan Cara Mengatasinya
Itulah ulasan tentang gangguan pencernaan sulit buang air besar yang jika tidak ditangani dapat mengganggu aktivitas penderitanya.
Agar tidak mengalami hal tersebut, selalu konsumsi makanan beserta tiap hari dan terapkan gaya hidup sehat, ya!
- https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-constipation
- https://www.healthline.com/health/constipation-medication#TOC_TITLE_HDR_1
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/318694#probiotics
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6379309/ - Frontiers in Medicine
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/constipation/treatment
- https://health.gov/sites/default/files/2019-09/2015-2020_Dietary_Guidelines.pdf
- https://www.verywellhealth.com/constipation-symptoms-4690932
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/constipation/symptoms-causes
- https://www.everydayhealth.com/constipation/guide/
- https://www.hindawi.com/journals/ecam/2015/396396/
- https://www.medicinenet.com/constipation/article.htm
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4059-constipation
- https://www.nhs.uk/conditions/constipation/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation/symptoms-causes/syc-20354253
- https://www.healthline.com/health/constipation#outlook
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/150322#children
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3652936/ - CMAJ
- https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0072608
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/constipation
- https://gastro.org/practice-guidance/gi-patient-center/topic/constipation/
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Constipation.aspx
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30843436/
- https://www.webmd.com/digestive-disorders/dietary-fiber-the-natural-solution-for-constipation
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.