Milk Blister: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah dan Mengatasi
Banyak ibu menyusui mengalami milk blister atau yang juga dikenal sebagai blebs susu atau jerawat payudara saat menyusui.
Milk blister ini adalah bintik-bintik putih kecil, yang terlihat seperti lepuh berisi susu. Hal ini terjadi ketika pori-pori puting tersumbat.
Menurut dr Meutia Ayuputeri, konselor laktasi RS Pondok Indah – Pondok Indah, milk blister merupakan peradangan ringan akibat sumbatan pada kulit puting.
Sumbatan pada kulit puting ini dapat diiringi dengan saluran ASI yang dibelakangnya tersumbat (terasa seperti benjolan).
Masalah dalam proses menyusui ini biasanya dialami oleh ibu baru.
Meski berukuran kecil, Moms yang mengalami milk blister akan merasakan sakit yang teramat sangat ketika Si Kecil menyusu dari puting ibu.
Rasa nyeri seperti ditusuk jarum akan ibu rasakan.
Baca Juga: 23 Buah Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui, Tinggi Nutrisi!
Penyebab Milk Blister
Milk blister terjadi karena susu dalam saluran susu yang tertutupi oleh epidermis sehingga memicu respons peradangan.
Penyebab mendasar dari masalah menyusui ini mungkin karena kelebihan pasokan ASI, sehingga menyebabkan tekanan pada area payudara.
“Milk blister dapat terjadi akibat ASI yang mandek di salurannya karena pengosongan ASI yang kurang tuntas,” ucap dr Meutia.
Penyebab lainnya biasa datang dari saluran yang tersumbat.
Masalah kancing baju, mengisap, atau lidah bayi dapat menyebabkan lecet karena gesekan pada ujung puting.
Sariawan (ragi), juga bisa menyebabkan bintik ini timbul.
Sariawan kadang-kadang muncul sebagai bintik-bintik putih kecil pada puting, tetapi juga dapat muncul sebagai bintik-bintik putih yang lebih besar yang menghalangi satu atau lebih saluran susu.
Jika Moms memiliki lebih dari satu lecet pada saat yang bersamaan, cari tahu penyebabnya.
Sariawan pada daerah puting ini sering disertai dengan rasa sakit seperti terbakar dan rasa sakit ini akan memburuk setelah menyusui Si Kecil atau memompa ASI.
Akibat dari milk blister ini, tentu ASI ibu tidak akan keluar dengan lancar.
Kondisi ini memungkinkan susu tidak mengalir keluar dengan lancar, juga dapat menyebabkan saluran tersumbat dan bahkan mastitis.
Jadi, Moms harus segera menanganinya.
Namun, penyebab Milk blister itu sendiri bisa bermacam-macam dan meliputi:
- Masalah menggendong bayi atau cara menghisap.
- Suplai susu berlebih.
- Tekanan berlebih pada area payudara tertentu.
Baca Juga: Obat Sakit Kepala untuk Ibu Menyusui Berbahan Kimia dan Alami yang Aman
Gejala Milk Blister
Milk blister berbentuk tidak beraturan dan akan rata saat diberi tekanan.
Meskipun penyakit ini terlihat jelas, biasanya tidak menyakitkan.
Namun, beberapa wanita melaporkan beberapa ketidaknyamanan saat menyusui.
Mengutip buku Counseling the Nursing Mother (2020) yang ditulis Judith Lauwers dan Anna Swisher, umumnya milk blister tampak seperti bintik putih atau kuning kecil seukuran kepala peniti di puting susu, dan sering kali menyerupai jerawat whitehead.
Kulit di sekitar milk blister mungkin akan merah dan meradang menyebabkan Moms merasa sakit saat menyusui.
Baca Juga: Kenali Kondisi Mastitis, Payudara Bengkak dan Sakit pada Ibu Menyusui
Cara Mencegah dan Mengatasi Milk Blister
Sebelum mengobati, tentu Moms pasti ingin tahu terlebih dahulu caranya agar milk blister ini tidak sampai terjadi.
1. Gendong Bayi dalam Posisi yang Benar
Menggendong bayi dalam posisi yang benar saat menyusui merupakan langkah pencegahan terjadinya milk blister.
Beberapa posisi menyebabkan lebih banyak gesekan dan tekanan pada puting dibandingkan posisi lainnya.
Cobalah menggendong bayi di samping tubuh atau di depan tubuh untuk meminimalkan tekanan.
2. Bersihkan Puting setelah Menyusui
Selama menyusui, Moms harus membersihkan puting secara teratur untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit.
Pastikan puting selalu dalam keadaan bersih.
Lap puting dengan kain lembap untuk menghilangkan ASI yang tersisa dari payudara dan mencegah pori-pori tersumbat.
3. Tetap Terhidrasi
Ketika sedang menyusui, sangat penting untuk Moms tetap terhidrasi.
Minumlah setidaknya 8 gelas air sehari untuk mendorong aliran ASI dengan lancar dan mencegah dehidrasi.
Baca Juga: Menyusui Lebih dari 2 Tahun, Ini Dampaknya bagi Ibu dan Anak
4. Gunakan Bra yang Nyaman
Bra yang ketat atau terbuat dari bahan sintetis, dapat mengiritasi puting dan berkontribusi pada pembentukan milk blister.
Beberapa pakaian tidur atau bantalan payudara juga dapat menyebabkan iritasi.
5. Mengobati Sariawan dengan Cepat
Jika Moms mengalami infeksi payudara, sebaiknya cari pengobatan medis.
Hal ini mencegah terjadinya milk blister dan komplikasi lainnya.
6. Pastikan Area Puting Tetap Lembut
Menjaga area puting tetap lembap dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan saat Moms mengalami milk blister. Berikut caranya:
- Oleskan minyak zaitun pada bola kapas dan letakkan di atas puting di dalam bra.
- Oleskan cuka ke bantalan payudara dan letakkan di atas puting.
- Rendam payudara dalam 2 sendok teh garam epsom yang dicampur dengan 1 cangkir air, 4 kali sehari.
Menjaga payudara tetap lembut dan sering menyusui dapat membantu mengurangi milk blister.
Baca Juga: Cara Atasi Infeksi Jamur pada Puting saat Menyusui
7. Pijat Puting
Pijat lembut puting untuk melepaskan milk blister. Selain itu, coba tekan di belakang puting.
Perawatan ini bekerja paling baik jika dilakukan setelah mandi, mandi, atau berendam air garam, karena kulit akan sangat lembut.
Jangan terlalu menekan puting sehingga menyebabkan nyeri.
8. Sering Menyusui
Pemberian makan yang lebih teratur dapat merangsang aliran ASI melalui saluran ASI.
Tindakan rahang dan mulut bayi adalah cara paling efektif untuk mendorong jenis gerakan ini.
Jaga bayi dalam posisi yang benar saat menyusui untuk menghilangkan penyakit ini.
Letakkan dagu dan mulut bayi tepat di atas lepuh agar bayi dapat menyusu sekuat mungkin di sekitar area tersebut.
Menyusui lebih sering menghilangkan dan mencegah penyumbatan.
9. Perubahan Pola Makan
Makan makanan yang sehat dan seimbang dapat meningkatkan sistem kekebalan dan membantu melawan beberapa infeksi jamur yang menyebabkan milk blister.
Selain makan lebih banyak buah dan sayuran, Moms juga harus terus mengonsumsi multivitamin prenatal apa pun selama periode pasca persalinan.
Penting untuk mendiskusikan penggunaan suplemen selama menyusui dengan dokter.
10. Konsultasi ke Dokter
Moms mungkin perlu menghubungi profesional jika Si Kecil tidak dapat menempel pada puting dengan benar.
Baca Juga: 15 Fakta Puting Payudara, dari Bentuk, Warna, hingga Ukuran
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
Milk blister biasanya sembuh dengan pengobatan alami.
Jika tidak kunjung membaik, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter, terutama jika payudara sangat nyeri, mengganggu proses menyusui, atau menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Tanda-tanda infeksi yang harus diwaspadai adalah demam, menggigil, nyeri tubuh, kelelahan, nyeri payudara lokal, rasa hangat, atau bengkak.
Nah, itulah serba-serbi milk blister dan bagaimana menanganinya.
Selamat mencoba ya Moms dan jangan lupa selalu menjaga kebersihan payudara.
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/321714#when-to-see-a-doctor
- https://www.healthline.com/health/parenting/milk-blister
- https://www.google.com/books/edition/Counseling_the_Nursing_Mother/CwuHLmH2R4IC
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.