22 September 2021

Serba-serbi Pijat Titik Refleksi Kaki, Bisa Bikin Tidur Lebih Pulas, lho!

Simak manfaat pijat titik refleksi kaki

Siapa sih, yang tidak suka dipijat? Apalagi jika terapis pijat tersebut mengetahui berbagai titik refleksi kaki. Wah! Pasti peminatnya tidak sedikit. Pijat titik refleksi kaki itu sering kali disebut dengan refleksiologi.

Apa Itu Refleksiologi?

Dilansir dari WebMD, refleksiologi adalah teknik pijat atau akupresur yang memberi tekanan tertentu pada telapak kaki, tangan, bahkan telinga seseorang.

Penekanan pada beberapa titik refleksi kaki, tangan, dan telinga tersebut diyakini dapat membantu memberi rasa relaksasi dan menjaga sistem kerja tubuh menjadi lebih baik.

Meski demikian, pijat refleksi sebenarnya bukanlah metode medis. Belum banyak penelitian mendalam yang mengonfirmasikan cara kerja dari metode ini.

Namun, tetap saja banyak orang yang menyukai teknik pijatan ini karena hasil akhir yang biasanya langsung terasa setelah pijat titik refleksi kaki.

Baca juga: Berbahaya, Ini 4 Dampak Negatif Anak Kurang Tidur

Titik Pijat Refleksi Kaki, Tangan, dan Telinga

Pijat Kaki Pegal
Foto: Pijat Kaki Pegal (Orami Photo Stocks)

Photo: Orami Photo Stock

Menurut University of Minnesota, sejarah awal refleksiologi sebenarnya sulit dilacak.

Hal ini disebabkan refleksiologi merupakan terapi yang sudah lama dipraktikkan sejak era sebelum masehi.

Kabarnya titik refleksi kaki, tangan, dan telinga ini dipelajari pada tahun 1000 sebelum masehi di Kerajaan Tiongkok.

Semua ilmu tentang titik-titik terpenting tubuh dituangkan dalam buku kuno yang jika diterjemahkan bertajuk “Metode Pemeriksaan Kaki”.

Perjalanan panjang teknik pijat refleksiologi berlanjut ketika Marco Polo menerjemahkan tulisan dalam buku kuno tersebut ke dalam bahasa Italia pada tahun 1300-an.

Itulah yang menjadi penanda perkenalan ilmu refleksiologi di Eropa.

Pada tahun 1582, sebuah buku tentang zona terapi refleksiologi diterbitkan di Eropa oleh Dr. Adamus dan Dr. A’tatis.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele Sakit Telinga pada Anak, Ini Cara Mengatasinya

Ilmu pengetahuan ini berlanjut ke tahun 1917 ketika William H. Fitzgerald, MD (dikenal juga sebagai Bapak Refleksiologi) menemukan bahwa ada 10 zona titik kesehatan yang membentang mulai dari tubuh bagian bawah hingga ke tubuh bagian atas.

Seluruh titik-titik kesehatan tersebut saling berhubungan.

Penelitian Dr. Fitzgerald ini pun dilajutkan oleh Dr. Shelby Riley. Ia mengembangkan “peta tubuh” manusia yang menjelaskan setiap titik refleksi kaki, tangan, dan telinga.

Sedangkan Eunice Ingham, selaku Physiotherapist yang bekerja untuk Dr. Riley menemukan titik tubuh paling sensitif pada ilmu refleksiologi terletak pada area kaki.

Wanita ini pun lantas menggambarkan “peta tubuh” khusus area kaki yang diperkenalkan ke komunitas non medis pada tahun 1930-an.

“Peta tubuh” khusus area kaki yang digambarkan oleh Ingham inilah yang hingga saat ini masih digunakan oleh banyak ahli refleksiologi.

Bagaimana Cara Kerja Refleksiologi pada Titik Refleksi Kaki?

Banyak orang merasa enggan untuk melakukan pijat titik refleksi kaki karena dinilai tidak nyaman dan nyeri.

Namun, terapis pijat refleksiologi seringkali menyatakan bahwa jika titik area kaki terasa sakit saat dipijat, hal ini menandakan aliran darah orang yang dipijat tidak lancar atau ada masalah kesehatan di area tersebut.

Apakah Moms dan Dads sudah pernah melakukan pijat refleksiologi? Lalu, apa yang akan dialami oleh Moms dan Dads saat melakukan pijat refleksiologi?

Pada saat Moms dan Dads melakukan pijat refleksi kaki, terapis akan memulai pijat “pemanasan” dengan menghangatkan area kaki menggunakan handuk hangat.

Kemudian, kaki akan dipijat perlahan untuk melenturkan semua otot di area kaki.

Baca juga: Anak Keseleo? Jangan Sembarangan Dipijat! Lakukan Pertolongan Pertama Ini

Setelah otot kaki terasa lebih rileks, terapis akan mulai memberi tekanan titik-titik refleksi pada kaki seseorang.

Terkadang ada beberapa area di titik refleksi kaki yang terasa seperti “deposit kristal”.

Jika dipijat, rasanya seperti permukaan pasir di dalam kulit. Inilah yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri saat dipijat.

Diyakini, “deposit kristal” tersebut menyebabkan saraf terblokir dan perlu “dipecah” melalui pijat refleksi.

Rasa sakit akan menghilang setelah “deposit kristal” tersebut sudah “dipecahkan” karena dinilai aliran darah sudah kembali lancar.

Siapa Saja yang Harus Menghindari Pijat Refleksi Kaki?

Detoks Kaki Dianggap Efektif Hilangkan Racun Tubuh - kata peneliti soal detoks kaki.jpg
Foto: Detoks Kaki Dianggap Efektif Hilangkan Racun Tubuh - kata peneliti soal detoks kaki.jpg (Orami Photo Stock)

Photo: Orami Photo Stock

Pijat refleksi kaki kiri dan pijat refleksi kaki kanan sebenarnya aman dilakukan oleh siapa saja.

Meski aman, dilansir dari laman Taking Charge of Your Health & Wellbeing, jika Moms dan Dads sedang berada atau memiliki riwayat di bawah ini, pijat refleksi kaki sebaiknya dihindari oleh mereka yang:

  • Memiliki riwayat asam urat.
  • Kaki pernah mengalami cedera dan sedang dalam masa penyembuhan.
  • Moms sedang menjalani kehamilan. Pijat refleksi kaki kiri dan pijat refleksi kaki kanan diyakini akan memicu kontraksi dini.
  • Memiliki riwayat penyakit kronis seperti osteoarthritis yang merusak radang sendi dan kaki.
  • Memiliki riwayat penyumbatan aliran darah karena pembekuan darah.

Kenali Zona Titik Refleksi Kaki Kiri dan Kanan

Secara garis besar, ada 4 zona titik refleksi kaki kiri dan titik refleksi kaki kanan yang dapat memengaruhi kesehatan dan peredaran darah tubuh manusia. Apa saja?

Zona Kepala

sakit kepala belakang.jpg
Foto: sakit kepala belakang.jpg (Orami Photo Stock)

Photo: Orami Photo Stock

Titik refleksi kaki untuk zona kepala berada di ujung kaki, mulai dari jari-jari kaki hingga batas lengkung kaki.

Dilansir dari laman Doctor Oz, penekanan pada area ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi aliran darah di leher sehingga sakit kepala dapat lebih diminimalkan.

Zona Perut

Titik refleksi kaki di area tengah telapak kaki akan memengaruhi berbagai organ di area perut.

Penekanan pada area ini akan memengaruhi pankreas, ginjal, serta sistem pencernaan.

Zona Dada

Titik refleksi kaki di bawah jari kaki hingga ke bagian tengah telapak kaki akan memengaruhi area sekitar dada.

Sebut saja mulai dari berbagai area jantung hingga paru-paru.

Zona Panggul

Bagaimana dengan titik refleksi kaki di area tumit? Pemijatan di area ini akan membantu memengaruhi area area punggung bawah, pinggul, rektum, dan kaki.

Baca juga: Wajib Dicoba! Ini 6 Jenis Minyak Pijat yang Dapat Meremajakan Kulit

Manfaat Pijat Refleksi Kaki

sakit perut
Foto: sakit perut (Freepik.com)

Photo: Orami Photo Stock

Di Indonesia, pijat refleksi sangatlah menjamur. Terapis refleksi sangat banyak, tak terkecuali peminat pijat refleksi itu sendiri.

Banyak orang percaya, bahwa pijat refleksi kaki kiri dan pijat refleksi kaki kanan dapat membantu memberi berbagai manfaat bagi kesehatan seseorang.

Seperti yang sudah disinggung di atas, manfaat pijat refleksi kaki belum banyak dibahas dan diteliti lebih mendalam.

Sehingga, kualitas penelitian tersebut masih perlu dipertanyakan kebenarannya.

Meski demikian, ada banyak manfaat pijat refleksi kaki yang dipercaya banyak orang.

Beberapa masalah kesehatan di bawah ini dipercaya dapat diatasi dan diminimalkan dengan bantuan terapi titik refleksi kaki:

1. Sakit Kepala

Pijatlah mulai dari lengkung jari kaki hingga ke ujung jari kaki. Lakukan dengan bantuan ibu jari tangan, lakukan gerakan melingkar.

Jangan lupa untuk menggunakan minyak zaitun untuk mempermudah jemari “meluncur” saat pijat.

Cara lain untuk membantu menjaga kesehatan area leher dan kepala adalah dengan menggunakan handuk hangat sebagai medianya.

Sisipkan handuk hangat tersebut di antara jari kaki.

Pegang kedua ujung handuk dan lakukan gerakan naik turun (seperti jungkat jungkit) untuk merangsang saraf di antara jari kaki.

Pemijatan di area ibu jari kaki dipercaya dapat membantu otak melepaskan hormon endorphin sehingga Moms dan Dads menjadi lebih relaks.

Baca juga: Membentak Anak, Memengaruhi Psikologis dan Kesehatan Otak Sejak Dini

2. Sulit Tidur

Pijatan pada titik refleksi kaki juga bisa membantu tidur yang lebih nyenyak.

Pijatlah samping luar ibu jari kaki. Area ini dipercaya memiliki hubungan dengan kelenjar pineal.

Kelenjar inilah yang mengatur produksi hormon melatonin, sebagai hormon khusus yang membuat Moms dan Dads mengantuk. Akhirnya, tidur deh!

3. Gejala Pra Menstruasi dan Kram Perut saat Menstruasi

Apakah Moms seringkali terganggu dengan kram perut saat sebelum menstruasi dan saat menstruasi?

Tenang, pijat titik refleksi kaki bisa membantu mengatasi problem ini.

Caranya, tekan permukaan ibu jari kaki dan telapak kaki bagian tengah secara bersamaan. Lakukan penekanan perlahan menggunakan ibu jari tangan.

Ulangi sebanyak 5 kali penekanan. Lakukan gerakan ini setidaknya sehari tiga kali.

Agar nyaman, Moms juga bisa meletakkan botol yang berisi air panas yang dibalut handuk untuk mengompres area perut.

4. Pegal Punggung

Punggung seringkali terasa pegal karena postur tubuh dan kebiasaan membungkuk?

Pijatlah telapak kaki bagian dalam yang memiliki cekungan. Berikan tekanan di area tersebut sambil menggerakkan tekanan dari arah ibu jari ke tumit.

5. Flu dan Sinus

Redakan masalah hidung dan sinus dengan melakukan pijat titik refleksi kaki di area ibu jari.

Caranya, lakukan pijatan pada lengkung ibu jari hingga ke puncak ibu jari. Lakukan perlahan dengan gerakan naik dan turun.

Gerakan pemijatan ini dipercaya mampu membantu meminimalkan masalah hidung mampet dan sakit kepala (bahkan sakit kepala sebelah) yang sering dialami orang yang sedang flu.

Nyeri atau Pegal Setelah Pijat: Kenapa, Ya?

menghilangkan-pegal-di-kaki-dan-paha.jpg
Foto: menghilangkan-pegal-di-kaki-dan-paha.jpg

Photo: Orami Photo Stock

Pijat tubuh sebenarnya dilakukan untuk berbagai alasan. Sebut saja mulai dari membuat badan rileks atau menghilangkan rasa lelah.

Tak jarang, pijat (bahkan pijat titik refleksi kaki) dilakukan saat badan terasa kurang sehat.

Namun, tak jarang juga, kebanyakan orang merasakan otot-otot mereka justru sakit setelah dipijat. Apakah kondisi tersebut normal?

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, Tracy Segall, LMT, selaku Terapis Pijat menyatakan otot yang terasa sakit dan kencang setelah pijat sebenarnya normal.

Apalagi jika Moms dan Dads sudah lama tidak dipijat atau malah belum pernah pijat sama sekali.

Sama seperti olahraga, pijat adalah salah satu terapi yang “memaksa” darah dan oksigen masuk ke dalam otot untuk membawa nutrisi baru sekaligus membuang toksin.

Proses penekanan yang dilakukan secara berulang inilah yang dapat memicu peradangan sementara pada area tertentu tubuh.

Meski demikian, peradangan ini hanya akan berlangsung beberapa jam hingga satu setengah hari.

Baca Juga: Manfaat Pijat Bayi Baru Lahir dan Waktu yang Tepat untuk Melakukannya

Saat tubuh terasa tidak nyaman setelah dipijat, Moms dan Dads dalam melakukan cara yang sama seperti ketika setelah berolahraga.

Sebut saja mulai dari mengompres area yang tidak nyaman dengan handuk hangat, menggunakan koyo tempel, mandi berendam dengan air hangat, minum vitamin E, omega 3, hingga minum vitamin B.

Itulah beberapa hal yang perlu Moms dan Dads ketahui seputar pijat dan pijat titik refleksi kaki.

Sama seperti pijat pada umumnya, pijat titik reflesi kaki memang dapat membantu seseorang mendapatkan tingkat relaksasi tertentu dan membantu istirahat tidur.

Namun, jika Moms dan Dads ingin mencoba cara lain untuk tetap bugar dan sehat selain jalur medis, tak ada salahnya untuk mencoba pijat titik refleksi kaki kiri dan pijat titik refleksi kaki kanan.

Jangan lupa untuk tetap memerhatikan do’s and don’ts-nya ya!

  • https://health.clevelandclinic.org/why-does-my-body-feel-worse-after-a-massage/
  • https://www.doctoroz.com/wellness/reflexology-foot-chart
  • https://www.takingcharge.csh.umn.edu/explore-healing-practices/reflexology/are-there-times-when-i-shouldn-t-have-reflexology
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10660924/
  • https://www.takingcharge.csh.umn.edu/history-reflexology

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.