05 Desember 2024

Ciri Anak Memiliki Sifat Temperamental dan Cara Mengatasinya

Orang tua harus ekstra sabar untuk menghadapinya, ya!

Setiap anak memang memiliki sifat yang berbeda-beda. Namun, bagaimana jika anak Moms memiliki sifat temperamental?

American Academy of Pediatrics menyebutkan, bagi sebagian besar, temperamen adalah kualitas bawaan anak.

Di tahun awal kehidupannya, hal ini mungkin akan sedikit dipengaruhi oleh pengalaman, kesehatan, dan interaksinya dengan orang lain dan lingkungan.

Pada anak yang memiliki sifat temperamental, mungkin mereka lebih sulit atau tidak mampu mengelola mengekspresikan emosi yang dirasakan.

Untuk itu, peranan orang tua sangat penting untuk mengarahkan anak dengan baik.

Penyebab Anak Temperamental

Sifat temperamental bisa disebabkan oleh beberapa faktor, Moms, berikut penjelasannya:

1. Faktor Biologis

Faktor biologis memainkan peran penting dalam membentuk perilaku anak. Secara genetik, sifat emosional atau temperamental dapat diturunkan dari orang tua.

Selain itu, ketidakseimbangan hormon, seperti hormon stres (kortisol), dapat membuat anak lebih mudah merasa marah atau gelisah.

2. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga yang tidak harmonis, seperti adanya konflik atau pertengkaran antara orang tua, dapat memengaruhi kestabilan emosi anak.

Anak yang tumbuh di lingkungan penuh tekanan cenderung merasa tidak aman dan melampiaskannya melalui kemarahan.

Selain itu, kurangnya perhatian atau kasih sayang dari orang tua dapat membuat anak merasa terabaikan, sehingga mereka menggunakan ledakan emosi untuk menarik perhatian.

3. Pengaruh Pola Asuh

Pola asuh yang tidak seimbang, baik terlalu overprotektif maupun kurang disiplin, dapat memengaruhi perilaku anak.

Orang tua yang terlalu melindungi sering kali membuat anak frustrasi karena merasa tidak memiliki kendali atas hidupnya.

Sebaliknya, pola asuh yang membiarkan anak tanpa aturan atau batasan juga dapat membuat mereka kesulitan memahami konsekuensi dari perilaku mereka.

4. Pengaruh Sosial

Lingkungan sosial, seperti sekolah atau pergaulan teman sebaya, juga bisa menjadi pemicu anak temperamental.

Anak yang merasa tertekan oleh tuntutan akademik, atau menghadapi kritik dari guru dan teman, bisa merasa tidak dihargai dan menjadi lebih mudah marah.

5. Stres atau Tekanan Psikologis

Tekanan psikologis dari berbagai situasi dapat memengaruhi kemampuan anak dalam mengelola emosinya.

Misalnya, tuntutan akademik yang berlebihan atau ekspektasi tinggi dari orang tua bisa membuat anak merasa tertekan dan mudah frustrasi.

Perubahan besar dalam hidup, seperti pindah rumah, perceraian orang tua, atau kehilangan orang yang dicintai, juga dapat menyebabkan anak merasa cemas dan tidak stabil secara emosional.

6. Kebutuhan Dasar Tidak Terpenuhi

Kebutuhan fisik yang tidak terpenuhi, seperti kurang tidur atau kelaparan, dapat memengaruhi suasana hati anak secara signifikan.

Anak yang lelah karena kurang tidur akan lebih mudah marah karena otaknya tidak mendapatkan istirahat yang cukup.

Begitu pula dengan rasa lapar yang membuat anak kehilangan energi dan sulit untuk mengendalikan emosinya, sehingga perilaku temperamental lebih sering muncul.

Ciri Anak dengan Sifat Temperamental

Mengenal Anak dengan Sifat Temperamental
Foto: Mengenal Anak dengan Sifat Temperamental (Orami Photo Stock)

Sebelum memahami ciri-ciri anak dengan sifat temperamental, sebaiknya Moms memahami terlebih dulu mengenai pengertian temperamen.

Di dalam ilmu psikologi, temperamen adalah suatu aspek kepribadian yang berkaitan dengan disposisi dan reaksi emosional serta kecepatan dan intensitasnya.

Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada suasana hati yang berlaku atau pola suasana hati seseorang.

Tidak ada temperamen yang baik dan buruk. Namun, ingatlah bahwa temperamen masa anak-anak membentuk perilaku mereka di masa yang akan mendatang.

Jadi, membimbing anak dengan cara yang benar akan membentuk karakter mereka ketika sudah dewasa.

Seorang anak dikatakan memiliki sifat temperamental apabila memiliki beberapa karakter, seperti:

  • Reaksinya lebih intens dan emosional
  • Ketika marah, cenderung akan meledak-ledak
  • Bisa menjadi sangat keras kepala
  • Tidak sabaran dan cenderung membuat ulah
  • Tidak menyukai orang baru
  • Tidak mampu menyesuaikan diri di situasi yang baru
  • Merasa sulit bergaul dengan teman sebaya

Jika anak memiliki sifat-sifat tersebut, bisa jadi ia adalah anak yang temperamental.

Simak ulasan berikutnya untuk mengetahui cara menangani anak temperamental.

Baca Juga: 13 Cara Menenangkan Anak Rewel, Jangan Terbawa Emosi!


Cara Menangani Anak dengan Sifat Temperamental

Anak yang memiliki sifat temperamental tidak mampu mengontrol diri untuk mengatasi rasa frustasi dan amarahnya.

Namun, sebenarnya mereka membutuhkan bantuan untuk mampu menunjukkan dan mengelola emosinya dengan baik.

Di sini, peranan orang tua sangat dibutuhkan dalam menangani anak dengan sifat temperamental.

Tentunya, hal ini membutuhkan kesabaran yang ekstra, ya, Moms.

1. Tenangkan Anak Tanpa Amarah

Tenangkan Anak Tanpa Amarah
Foto: Tenangkan Anak Tanpa Amarah (todaysparent.com)

Cara menangani anak dengan sifat temperamental harus berhati-hati.

Hindari memarahi anak ketika mereka sedang tantrum, karena hal tersebut bisa membuat kondisi semakin rumit.

Berikan waktu pada anak untuk meluapkan emosinya yang meledak-ledak.

Gunakan waktu jeda untuk membuat anak tenang atau ingatkan tentang peraturan di rumah.

Misalnya, ingatkan anak untuk tidak melempar barang dan minta ia meredakan dirinya sendiri terlebih dahulu.

Berikan nada suara yang tenang dan intonasi yang lembut, dan bilang anak untuk berbicara dengan orang tua tanpa merengek atau berteriak.

Pada masa-masa ini, kesabaran orang tua pastinya akan lebih diuji lagi.

Namun, sebaiknya Moms menarik napas dalam-dalam setiap memiliki keinginan untuk memarahi anak.

Usahakan untuk tetap tenang, agar anak juga menjadi tenang dengan sendirinya.

Jika anak temperamental dan rewel, Moms perlu mencoba cara menenangkan anak dengan lebih intens.

2. Tanyakan Hal yang Membuat Anak Kesal

Setelah Si Kecil cukup tenang, cara meredakan anak dengan sifat temperamental selanjutnya dengan menanyakan apa yang membuat anak kesal atau marah.

Dilansir dari National Health Service, mendorong anak untuk menjelaskan mengapa mereka marah atau kesal akan membantu agar Si Kecil tidak terlalu merasa frustrasi.

Moms bisa meminta anak untuk menuliskan emosi dengan kata-kata, untuk memberi tahu apa yang salah dan apa yang membuat Si Kecil marah.

Atau jika anak sudah bisa menulis, Moms bisa memintanya untuk meluapkan emosi melalui tulisan.

Cara ini dinilai mampu membantu menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah.

Nah, bagaimana jika anak masih belum mau untuk mengutarakan isi hatinya?

Sebaiknya, Moms tidak memaksa anak untuk berbicara saat itu juga. Berikan anak waktu selama yang ia mau.

Moms juga bisa mengatakan padanya bahwa akan menunggu sampai ia benar-benar siap.

3. Menjadi Pendengar yang Pengertian

Ibu dan Anak
Foto: Ibu dan Anak (Freepik.com/freepik)

Ketika anak mau untuk meluapkan isi hatinya dan mengutarakan apa yang membuatnya emosi, Moms sebaiknya menjadi pendengar yang baik.

Katakan padanya, Moms mengerti apa yang ia rasakan. Hindari memberikan tanggapan yang terkesan meremahkan permasalahan yang dimiliki oleh anak.

Jika Moms merasa Si Kecil berjuang untuk berbicara, tawarkan bantuan untuk membantu menemukan jawaban jika ada masalah yang harus dipecahkan, konflik yang harus diperbaiki, atau permintaan maaf yang harus diucapkan.

Berikan pengertian pada anak bahwa emosi yang tidak diinginkan adalah alasan untuk berperilaku buruk.

Tegaskan bahwa tidak apa-apa jika Si Kecil marah. Namun, tidak baik adanya untuk berteriak-teriak atau berbuat semaunya.

Berikan arahan tentang bagaimana sebaiknya meluapkan emosi dengan baik.

Moms juga dapat menjadi role model dalam pengelolaan emosi, yang menjadi contoh baik untuk diikuti oleh Si Kecil.

4. Temukan Cara Meluapkan Amarah

Cara terakhir untuk menangani anak dengan sifat temperamental, yaitu menemukan cara meluapkan amarah yang lebih bijak dan aman.

Cara ini dilakukan agar Si Kecil tidak marah dengan meninju dinding, memukul, atau melempar barang.

Namun, Moms dapat menyarankan beberapa cara yang positif bagi anak untuk melampiaskan emosinya.

Misalnya, melakukan banyak lompatan, menari di dalam kamar, bernyanyi, pergi keluar, dan melakukan jungkir balik adalah pilihan yang baik.

Si Kecil juga bisa meluapkan emosinya dengan menulis atau menggambar tentang hal yang sangat mengecewakan baginya.

Itulah cara mengatasi anak dengan sifat temperamental yang bisa Moms lakukan.

Pastikan Moms juga memahami tahapan perkembangan emosi anak untuk memudahkan Moms dalam mengenali kondisi emosinya.

Semoga membantu, ya!

  • https://www.momjunction.com/articles/child-temperament-types-traits-and-ways-to-deal_00713576/
  • https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/behaviour/dealing-with-child-behaviour-problems/
  • https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/gradeschool/Pages/How-to-Understand-Your-Childs-Temperament.aspx

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.