Berapa Lama Siklus Menstruasi yang Normal?
Wanita yang masih berada pada masa subur atau belum memasuki masa menopause akan mengalami menstruasi setiap bulannya. Adapun siklus menstruasi yang normal pada setiap wanita akan berbeda-beda.
Menurut jurnal yang ditulis dalam Nature Research, siklus menstruasi wanita dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor keturunan, indeks massa tubuh, masalah hormonal, tingkat stres yang dirasakan, serta gaya hidup sehari-hari.
Mengetahui siklus menstruasi sering dilakukan bagi wanita yang sedang menjalani program hamil. Alasannya, dengan mengetahui siklus menstruasi, maka dapat ditentukan juga tentang masa subur atau waktu yang tepat untuk pembuahan.
Sebenarnya, ada atau tidak ukuran siklus menstruasi yang normal? Sebaiknya Moms simak ulasan berikut ini, ya.
Baca Juga: 5 Cara Alami Mengatasi Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
Pembagian Siklus Menstruasi yang Normal
Foto: her
Faktanya, siklus menstruasi memang memiliki tujuan yaitu reproduksi, terlepas dari apakah Moms ingin segera mempunyai anak atau tidak. Hal ini diungkapkan langsung oleh Dr. Lauren Streicher, dokter kandungan dari Northwestern University Feinberg School of Medicine.
“Siklus menstruasi memiliki satu tujuan, yaitu reproduksi. Seluruh siklus menstruasi diatur untuk mempersiapkan tubuh untuk kemungkinan kehamilan,” ujar Dr. Lauren.
Sebelum tahu siklus menstruasi yang normal perhatikan siklus menstruasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Fase Folikular
Fase pertama ini dimulai pada hari pertama periode menstruasi terakhir dan berlanjut hingga masa subur. Fase pertama dari siklus ini dapat berbeda untuk setiap wanita, bisa berlangsung dari 7 hari hingga 40 hari. Di fase ini, hormon estrogen melonjak di saat sel telur bersiap untuk dilepaskan.
2. Fase Luteal
Fase kedua dimulai dari hari ovulasi dan sebelum dimulainya menstruasi. Fase luteal memiliki garis waktu yang lebih tepat dan biasanya hanya berlangsung 12-16 hari dari hari ovulasi. Pada fase ini, hormon progesteron diproduksi, memuncak, dan kemudian turun.
Baca Juga: Benarkah Siklus Menstruasi Tidak Teratur Bikin Susah Hamil?
Penjelasan Tentang Siklus Menstruasi yang Normal
Foto: hindustantimes
Studi dari American Pregnancy Association menjelaskan siklus menstruasi diukur dari hari pertama periode menstruasi hingga hari pertama pada periode berikutnya. Nah, rata-rata siklus menstruasi yang normal antara 28-32 hari, tetapi beberapa wanita mungkin memiliki siklus yang jauh lebih pendek atau lebih lama.
Bagaimana dengan mengukur masa ovulasi atau masa subur. Studi yang sama mengungkapkan, ovulasi dapat dihitung dengan memulai dari hari pertama periode menstruasi berakhir atau dengan menghitung 12-16 hari dari periode menstruasi berikutnya. Sebagian besar wanita berovulasi antara hari 11-21 dari siklus menstruasi mereka.
Pada masa-masa ovulasi inilah, disarankan untuk melakukan hubungan seksual karena meningkatkan peluang kehamilan. Setiap bulannya, waktu ovulasi dapat berbeda tergantung pada keadaan masing-masing Moms, ya.
Baca Juga: Siklus Menstruasi Pendek Bikin Perempuan Susah Hamil?
Siklus Menstruasi Tidak Lancar, Apa Sebabnya?
Foto: slickwellness
Ketidakseimbangan hormon sering menjadi alasan seorang wanita alami siklus menstruasi tidak lancar. Sebenarnya, penyebab yang mendasari bisa berbeda-beda pada setiap orang. Semua bisa tergantung pada gaya hidup dan kondisi medis.
“Setidaknya 30 persen wanita memiliki siklus menstruasi tidak teratur selama masa subur mereka. Salah satu penyebabnya bisa karena olahraga yang terlalu berat dan diet yang ekstrem,” ujar Dr. Amy Autry, profesor klinis ilmu kebidanan dari San Francisco.
Adapun beberapa penyebab lainnya yang dapat terjadi adalah memiliki gangguan makan, stres, sedang mengonsumsi pil KB, serta faktor usia.
Hati-hati juga, Moms, siklus menstruasi yang tidak lancar sering dikaitkan dengan beberapa jenis penyakit seperti polycystic ovary syndrome (PCOS) dan gangguan tiroid.
Sebaiknya segera periksakan kesehatan Moms ketika siklus menstruasi tidak lancar selama beberapa bulan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.