18 Januari 2024

Sperma Encer Apakah Sulit Punya Anak? Ini Kata Dokter!

Konsistensi sperma tidak bisa menjadi acuan kesuburan
Sperma Encer Apakah Sulit Punya Anak? Ini Kata Dokter!

Foto: Freepik

Sperma encer sering menjadi topik perbincangan di antara pasangan yang berencana memiliki anak, khususnya terkait dengan pertanyaan: Sperma encer apakah sulit punya anak?

Kualitas sperma, termasuk konsistensi dan jumlahnya berperan penting dalam proses konsepsi.

Sperma encer bisa menjadi indikasi dari berbagai kondisi kesehatan yang mungkin memengaruhi kesuburan.

Hal ini mencakup seperti jumlah sperma yang rendah, motilitas sperma yang buruk, atau masalah hormon.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kesuburan tidak dapat dinilai hanya dari karakteristik fisik sperma, seperti keencerannya saja, tanpa analisis medis yang lebih komprehensif.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi atau ahli fertilitas untuk mendapatkan informasi lebih akurat mengenai kondisi kesuburan.

Yuk, simak jawaban dari sperma encer apakah sulit punya anak di bawah ini yang sudah dilengkapi dengan jawaban dokter spesialis.

Baca Juga: Sperma Tumpah Setelah Berhubungan Intim, Apakah Bisa Hamil?

Sperma Encer Apakah Sulit Punya Anak?

Sperma Encer Apakah Sulit Punya Anak
Foto: Sperma Encer Apakah Sulit Punya Anak (Orami Photo Stock)

Menurut dr. William, Sp. And, Dokter Spesialis Andrologi, RS Pondok Indah, Jakarta, konsistensi sperma (seperti sperma encer) tidak dapat dijadikan sebagai indikator utama kesuburan.

Nah, sebelum itu, Moms dan Dads perlu mengetahui bahwa ada perbedaan istilah antara ‘semen’ dan ‘sperma’.

Semen (ejakulat) merupakan gabungan antara sel sperma dan cairan mani hasil produksi kelenjar-kelenjar tertentu selama aktivitas seksual.

"Perlu juga diluruskan bahwa semen encer merupakan hal yang sangat subjektif dan tidak bisa dijadikan sebagai acuan kesuburan seorang laki-laki," jelas dr. William.

"Tanpa dilakukan pemeriksaan analisis semen secara lengkap di laboratorium, tidak bisa dipastikan."

Istilah ‘semen encer’ sangat subjektif karena konsistensi encer menurut pengamatan seseorang bisa jadi berbeda untuk dengan orang lain.

Jika pemeriksaan laboratorium menunjukkan jumlah sel sperma di bawah normal (kurang dari 16 juta sel/mililiter), hal ini bisa menjadi penyebab kesulitan memiliki keturunan.

Baca Juga: Bolehkah Memberikan Hati Sapi untuk MPASI? Ini Kata Dokter

Apakah Sperma Encer Itu Buruk?

Ilustrasi Sperma
Foto: Ilustrasi Sperma (alodokter.com)

Jika semen encer karena terbukti jumlah sel sperma di dalamnya di bawah normal (kurang dari 16 juta sel/mililiter), maka perlu dilihat terlebih dahulu angka pastinya.

"Jika memang jumlah sel sperma sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata dr. William.

Untuk mengetahui kualitas sperma secara pasti, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi untuk melakukan pemeriksaan laboratorium berupa analisis semen, ya Dads.

Penting untuk memperhatikan hasil pemeriksaan laboratorium lainnya, termasuk volume semen.

Jika volume semen kurang dari 1,4 mililiter, memiliki bau yang tidak biasa, atau berwarna yang tidak sesuai dengan norma (seperti tidak putih mutiara), ini perlu diperhatikan.


Tindakan medis yang dilakukan bergantung pada penyebab turunnya kualitas sperma seseorang.

Beberapa tindakan medis yang dapat membantu meningkatkan kualitas sperma meliputi pemberian suplemen dan vitamin, terapi pengobatan, serta terapi hormon.

Baca Juga: Kata Dokter soal Efek Samping Susu Formula Soya pada Bayi

Ciri-ciri Sperma Tidak Subur

Sperma Encer
Foto: Sperma Encer (Orami Photo Stock)

Penting bagi Moms dan Dads untuk mengetahui indikator sperma yang tidak subur setelah memahami hubungan antara sperma encer dan kesuburan.

Berikut ciri-cirinya menurut dr. William, Sp. And.

Secara makroskopis (dapat dilihat dengan mata), semen yang dikategorikan kurang baik adalah semen yang memiliki salah satu atau lebih dari ciri berikut:

  • Semen yang telah dikeluarkan membutuhkan waktu lebih dari 60 menit untuk dapat mencair sempurna
  • Setelah mencair sempurna, semen memiliki viskositas (panjang penjuluran) lebih dari 2 sentimeter
  • Volume semen kurang dari 1,4 mililiter
  • Berwarna selain putih mutiara, misalnya kuning, hijau, merah, atau cokelat
  • Berbau amis

Secara mikroskopis (dilihat menggunakan bantuan mikroskop), semen yang kurang baik memiliki salah satu atau lebih ciri berikut:

  • Jumlah sel sperma berada di bawah normal (kurang dari 16 juta sel/mililiter)
  • Jumlah sel sperma yang bergerak cepat dan maju berada di bawah normal (kurang dari 30 persen)
  • Jumlah sel sperma yang berbentuk normal kurang dari 4 persen.

Sedangkan, konsistensi semen yang baik memiliki ciri berikut:

  • Saat pertama dikeluarkan, semen kental seperti gel dan dalam waktu kurang dari 60 menit akan mencair secara perlahan.
  • Setelah mencair sempurna, viskositas yang normal harus kurang dari 2 sentimeter saat semen ditarik dengan batang pengaduk.

Baca Juga: 10+ Tanda Bayi Alergi Makanan MPASI Menurut Dokter Anak

Gaya Hidup terhadap Kualitas Sperma

Ilustrasi Sperma
Foto: Ilustrasi Sperma (Orami Photo Stock)

Nah, jadi sperma encer apakah sulit punya anak? Jawabannya adalah tidak juga ya, Moms.

Hal ini harus diperiksakan ke dokter karena indikator subur tidak hanya dilihat dari konsistensi sperma.

Lebih lanjut, dr. William menjelaskan bahwa gaya hidup tidak sehat sangat memengaruhi kualitas sperma, seperti:

  • Berat badan berlebih (terutama jika lemak di bawah perut cukup banyak) dapat meningkatkan suhu alat kelamin sehingga produksi sperma kurang optimal.
  • Terlalu sering mengonsumsi junk food dapat memengaruhi kesehatan secara umum (termasuk sperma) serta mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.
  • Memiliki kebiasaan merokok (konvensional maupun elektrik dengan vape) dan mengonsumsi alkohol berlebih dapat menurunkan kualitas sperma karena meningkatkan kadar zat berbahaya dalam tubuh.
  • Sering tidur larut (begadang) dapat menurunkan kadar hormon testosteron yang salah satunya berperan dalam memproduksi sel sperma.

"Ada banyak bahan makanan yang dapat menjaga dan meningkatkan kualitas sperma," jelas dr. William.

"Secara umum, sebaiknya tetap berpegang pada prinsip gizi seimbang, yaitu konsumsi makronutrien dan mikronutrien yang cukup."

Usahakan untuk mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang warnanya bervariasi karena masing-masing memiliki kandungan nutrisi yang berbeda dan saling melengkapi, ya Dads.

Baca Juga: Menurut Dokter Spesialis soal Gangguan Kognitif pada Lansia

Cara Menjaga Kualitas Sperma

Ilustrasi Sperma
Foto: Ilustrasi Sperma (Freepik.com/freepik)

Nah, seperti yang sudah dijelaskan dr. William, secara umum, menjaga kualitas sperma dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan jasmani, seperti:

  • Menjaga berat badan ideal
  • Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang (konsumsi makronutrien dan mikronutrien yang cukup)
  • Olahraga secara teratur
  • Menghindari kebiasan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Menjaga kebersihan alat kelamin agar terhindar dari infeksi.

"Menjaga kualitas sperma juga perlu disertai dengan menjaga kesehatan psikis, yaitu dengan memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup, serta menghindari stres berlebih," tambahnya.

Itulah informasi seputar sperma encer apakah sulit punya anak sesuai dengan penjelasan dokter.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.