Ketahui Anatomi serta Ciri-ciri Spermatozoa yang Baik dan Sehat, Juga Cara Meningkatkan Kualitasnya
Spermatozoa, atau sel sperma, adalah sebuah sel yang dihasilkan dari sistem reproduksi pria saat ejakulasi.
Fungsi sel sperma ini untuk membuahi ovum agar dapat membentuk zigot yang akhirnya berkembang menjadi embrio.
Pria yang menghasilkan sel sperma yang berkualitas dapat menunjang terjadinya keberhasilan dalam kehamilan.
Mengutip dari Medlineplus, sistem reproduksi pria menghasilkan sperma pada tubulus seminiferus di dalam setiap testis.
Fungsi tubulus seminiferus selain memproduksi sperma juga berfungsi hormon testosteron.
Pada kepala sperma mengandung DNA yang saat bergabung dengan DNA sel telur dapat menghasilkan kehamilan.
Sperma perlu mencapai rahim dan saluran tuba agar bisa membuahi sel telur wanita.
Baca Juga: Bagaimana Proses Pembentukan Sperma Terjadi?
Struktur Spermatozoa
Foto: freepik.com/kjpargeter
Pada sel sperma yang matang, panjangnya sekitar 0,05 mililiter. Berbagai bagian dari sel ini adalah kepala, badan, dan ekor.
Berikut penjelasan terkait struktur atau anatomi spermatozoa:
1. Kepala Sperma
Kepala sel sperma ditutupi oleh sesuatu yang menyerupai topi dan berisi inti materi genetik padat yang terdiri dari 23 kromosom.
Selain itu, kepala spermatozoa mengandung enzim hyaluronidase.
Enzim ini dapat menghancurkan asam hialuronat pada sel telur agar sperma lebih mudah untuk penetrasi.
2. Tubuh Sperma
Tubuh yang menjadi bagian tengah pada sperma ini berguna sebagai penghubung antara kepala dan ekor.
Selain itu, leher hingga tubuh spermatozoa mengandung mitokondria yang mampu memasok energi untuk sperma beraktivitas.
Dengan begitu, pergerakannya menuju sel telur dapat lebih kuat.
3. Ekor Sperma
Bagian belakang dari sperma ini terbuat dari serat protein yang mampu membuat gerakan layaknya gelombang.
Hal ini agar sel ini dapat berenang lebih cepat saat memasuki saluran reproduksi wanita.
Selain itu, ekor ini juga dapat memasok energi tambahan agar penetrasi lebih mudah dilakukan.
Mengutip dari laman North Arizona University, sperma mampu berenang dengan kecepatan rata-rata sekitar 3 mm per menit.
Meski begitu, beberapa sel sperma mungkin lebih cepat dari yang lain. Sel ini mungkin harus menggerakkan ekornya 1000 kali untuk mencapai target sejauh 1,25 cm.
Produksi Spermatozoa
Foto: alodokter.com
Sel sperma ini diproduksi oleh testis yang membutuhkan sekitar 72 hari untuk 1 sperma tumbuh.
Produksi sperma juga memerlukan suhu 3 - 5 derajat di bawah suhu tubuh. Skrotum (kantong pembungkus testis) memiliki termostat bawaan yang dapat menjaga sperma pada suhu yang tepat saat disimpan.
Jika menjadi terlalu dingin di luar, skrotum akan membawa testis lebih dekat ke tubuh untuk tetap hangat.
Maka dari itu, testis perlu memastikan sperma agar berkembang pada suhu yang dibutuhkan, yaitu 35° - 36° C.
Kandungan pada Spermatozoa
Sel sperma mengandung berbagai nutrisi kecil yang mungkin jumlahnya lebih dari 30.
Beberapa nutrisi tersebut antara lain, seperti fruktosa, asam askorbat, kolesterol, kreatin, asam sitrat, asam laktat, nitrogen, vitamin B12, serta berbagai garam dan enzim.
Kandungan pada sperma ini juga termasuk sisa-sisa nutrisi dari tubuh, seperti air, gula, protein, vitamin C, seng, dan prostaglandin.
Perlu diketahui jika air mani adalah campuran sperma dan sekresi vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral.
Selama hidup, pria dapat menghasilkan lebih dari 12 triliun sperma.
Masa Hidup Spermatozoa
Foto: pexels.com/Deon Black
Mengutip dari Britannica, sperma yang disimpan di saluran reproduksi wanita yang tidak mencapai sel telur akan mati.
Meski begitu, sel sperma dapat hidup dalam tubuh manusia selama 2 atau 3 hari setelah masuk ke dalam tubuh wanita.
Sel ini juga dapat disimpan dalam keadaan beku selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Bahkan kemampuan untuk membuahi sel telur masih tetap efektif saat dicairkan.
Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu
Cara Menilai Kualitas Spermatozoa
Foto: unsplash.com/Dainis Graveris
Perlu diketahui ada beberapa hal yang dinilai untuk mengetahui kualitas sel sperma yang dihasilkan sehat atau tidak.
Beberapa hal yang menjadi penilaian adalah jumlah, bentuk sperma, dan kecepatan dalam bergerak.
Semua hal tersebut dapat diketahui dengan pemeriksaan sperma.
Hal ini biasanya dilakukan pada pasangan yang belum mendapatkan keturunan meski sudah berhubungan seksual dengan benar dan rutin.
Ciri ciri Sperma yang Baik dan Sehat
Berikut penjelasan lebih lengkapnya dan perbedaan antara sperma yang normal dan tidak normal.
Penjelasan ini akan sekaligus menjawab pertanyaan sperma yang bagaimanakah yang mampu membuahi sel telur?
1. Jumlah Sperma
Jumlah sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi berada di kisaran 15 - 120 juta sel per mililiter air mani.
Apabila jumlahnya di bawah rata-rata, peluang terjadinya kehamilan lebih kecil.
2. Bentuk Sperma
Sperma yang normal bentuk kepalanya oval dengan ekor yang panjang. Jika ada perbedaan dari hal tersebut, tingkat keberhasilan pembuahan dapat menurun.
Jumlah sperma yang normal harus lebih banyak agar mampu mencapai sel telur.
3. Kecepatan Bergerak
Sperma yang sehat mampu bergerak cepat ke sel telur dan melakukan pembuahan.
Pembuahan sel telur dapat terjadi ketika paling tidak sekitar 50% sperma yang dihasilkan dapat bergerak normal dalam waktu 1 jam setelah dihasilkan.
Baca Juga: Ingin Program Hamil? Berikut Tes Kesuburan bagi Wanita dan Pria
Hubungan Kualitas Spermatozoa dengan Kesuburan Pria
Foto: unsplash.com/Kelly Sikkema
Kualitas sperma yang dihasilkan berbanding lurus dengan tingkat kesuburan pria.
Saat sperma yang dihasilkan sehat, tentu peluangnya lebih tinggi untuk mendapatkan pembuahan. Hal ini dapat membuat seorang pria mengalami infertilitas.
Istilah tersebut berarti adanya gangguan terkait kesuburan yang ditandai dengan tidak terjadinya pembuahan selama 12 bulan meski melakukan hubungan seksual tanpa alat pengaman.
Seseorang yang mengalami hal ini ada baiknya melakukan pemeriksaan kesuburan.
Penyebab Menurunnya Kualitas Spermatozoa dan Cara Meningkatkan Kesuburan Pria
Dalam studi di jurnal Environmental Science and Pollution Research tahun 2021, diketahui bahwa polusi lingkungan dapat memengaruhi jumlah sperma, volume, konsentrasi, vitalitas, hingga DNA sperma.
Sementara itu, menurut penelitian di jurnal di Advances in Nutrition tahun 2018, pemberian nutrisi sehat yang didapat melalui makanan berpengaruh pada kualitas sperma dan kesuburan pria.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa asam lemak dapat meningkatkan jumlah sperma dan selenium dapat meningkatkan motilitas (kecepatan pergerakan) sperma serta morfologi sperma.
Karena itu penting sekali mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk meningkatkan kesuburan pria, serta diimbangi juga dengan olahraga dan tidur yang cukup.
- https://www.britannica.com/science/sperm
- https://www2.nau.edu/gaud/bio301/content/spmtz.htm
- https://medlineplus.gov/ency/imagepages/19471.htm
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33196997/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30462179/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.