Spondilitis TB: Definisi, Penyebab, dan Gejalanya
Spondilitis tb atau dikenal sebagai Potts disease adalah penyakit menular langka pada tulang belakang yang biasanya disebabkan oleh infeksi ekstraspinal.
Beberapa gejala yang mungkin dialami penderita spondilitas tb adalah merasa nyeri dibagian tulang belakang. Kondisi tersebut akan berkembang menjadi malaise, penurunan nafsu makan dan juga berkeringat di malam hari.
Jika merasakan hal tersebut, jangan ragu untuk datang ke pusat kesehatan ya Moms. Nantinya, Moms akan diminta untuk melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosa kondisi Moms.
Baca juga: Kenali Anatomi dan Fungsi Sumsum Tulang Belakang pada Tubuh, Yuk!
Definisi Spondilitis TB
Foto: Orami Photo Stock
Spondilitis TB adalah tuberkolosis yang menyerang tulan belakang dan juga sendi. Kondisi ini terjadi ketika mycobacterium menyebar ke sumsum tulang belakang.
North American Journal of Medical Studies menyebut, presentasi klinis tuberkulosis tulang belakang bervariasi.
Manifestasinya tergantung pada durasi penyakit, keparahan penyakit, lokasi lesi, dan adanya komplikasi terkait termasuk deformitas dan defisit neurologis.
Pada penyakit tanpa komplikasi, pasien biasanya datang dengan nyeri punggung. Sementara kondisi yang disertai komplikasi akan menunjukan gejala lain seperti ketidakstabilan, deformitas dan defisit neuro.
Rasa nyeri pada Spondilitis tb biasanya terjadi akibat adanya inflamasi, destruksi tulang dan juga ketidakstabilan.
Gejala lain dari penyakit ini adalah penurunan berat badan atau nafsu makan, demam, dan malaise/kelelahan.
Baca juga: Mengenal Craniosynostosis, Kelainan Tulang Tengkorak pada Bayi
Penyebab TBC Tulang Belakang
Foto: Orami Photo Stock
Penyebab utama TBC tulang atau spondilitis tb adalah menyebarnya virus TBC ke luar paru-paru.
Setelah Moms tertular TBC, ia dapat melakukan perjalanan melalui darah dari paru-paru atau kelenjar getah bening ke tulang, tulang belakang, atau persendian.
Spondilitis TB biasanya terjadi ketika suplai vascular berlebihan di sekitar tulang belakang.
Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tidak seperti tuberkulosis paru, penelitian menunjukkan bahwa tuberkulosis tulang atau tulang belakang mungkin tidak menyebar melalui udara.
Infeksi dapat menyebar melalui darah jika bersentuhan dengan cairan atau nanah tubuh orang yang terinfeksi.
Jenis TBC ini jarang terjadi dan biasanya paling sering terlihat di tempat-tempat dengan infeksi AIDS yang meluas. TBC tulang menyerang orang dengan AIDS karena sistem kekebalan tubuh mereka melemah oleh virus.
Baca juga: Tulang Rusuk Belakang Sakit, Jangan Dianggep Sepele!
Gejala Spondilitis TB
Foto: Orami Photo Stock
Seringkali, para penderita spondilitis TB tidak memperhatikan gejalanya. TBC tulang sangat sulit didiagnosis karena gejalanya tidak muncul sampai infeksi parah atau lanjut.
1. Nyeri Tulang Belakang
Nyeri punggung adalah gejala paling awal dan paling umum.
Pasien dengan penyakit Pott biasanya mengalami sakit punggung selama berminggu-minggu sebelum mencari pengobatan dan rasa sakit yang disebabkan oleh TB tulang belakang dapat muncul sebagai tulang belakang atau radikular.
Meskipun segmen tulang belakang toraks dan lumbar hampir sama terpengaruh, tulang belakang toraks sering dilaporkan sebagai tempat yang paling sering terkena.
Keterlibatan toraks dan lumbal terdiri dari 80-90% dari situs TB tulang belakang.
2. Paralysis
Gejala lain yang mungkin terjadi saat Moms mengalami Spondilitis TB adalah paralysis atau kesulitan menggerakan salah satu bagian tubuh.
Pada Moms yang menderita TBC tulang belakang mungkin akan mengalami kelumpuhan dari bagian pinggang ke bawah.
Selain itu, Moms mungkin jug akan mengalami kelumpuhan pada empat bagian badan bersamaan dengan organ tertentu.
3. Kyphosis
Kifosis adalah suatu kondisi di mana tulang belakang bagian atas mengembangkan kurva berlebihan yang membuat punggung lebih bulat dari biasanya.
Kondisi ini akan membuat punggung Moms terlihat turun atau bungkuk. Kadang-kadang disebut "roundback," atau dalam kasus serius, "hunchback."
Jurnal PLoS genetics menjelaskan hunchback atau bungkuk adalah aktor transkripsi bifungsional yang dapat mengaktifkan dan menekan ekspresi gen dalam perkembangan Drosophila.
Baca juga: Seperti Apa Tahapan Perkembangan Tulang Anak?
Diagnosis Spondilitis TB
Foto: Orami Photo Stock
Ada banyak cara untuk mendiagnosis spondilitis TB. Mulai dari pemeriksaan bakteri, biopsi hingga radiologi dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi tulang belakang Moms.
1. Kultur Bakteri
Kultur jaringan merupakan salah satu tes yang akan dilakukan dokter saat mencurigai Moms mengalami spondilitis TB.
Dokter akan mengambil sampel darah atau dahak dan mengujinya untuk mengetahui apakah terdapat Mycobacterium tuberculosis yang menjadi penyebab utama spondilitis TB.
2. Biopsi
Dokter mungkin akan meminta Moms melakukan biopsy. Nantinya, dokter akan melakukan pengambilan bagian dari jaringan yang terinfeksi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Tes Cairan Tubuh
Dokter juga mungkin mengambil cairan pleura, yang mengelilingi dan melindungi paru-paru untuk memeriksa infeksi.
Selain itu, dokter juga mungkin mengambil cairan serebrospinal dari sekitar sumsum tulang belakang. Untuk tuberkulosis tulang atau sendi, dokter mungkin mengambil cairan sinovial atau sendi untuk pengujian.
4. Tes PCR
Sampel yang diambil dokter juga dapat diuji menggunakan PCR.
Tes ini meningkatkan materi genetik mikobakterium dan membantu mencari infeksi dari sejumlah kecil cairan.
5. Tes Imunologi
Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan dokter adalah menggunakan sampel darah atau cairan tubuh untuk memeriksa antibodi terhadap tuberkulosis atau, dalam beberapa kasus, AIDS.
6. Tes Radiologi
Jika Moms memiliki gejala seperti kelainan bentuk tulang. Untuk memeriksa kondisi ini Moms mungkin memerlukan tes radiologi seperti X-ray, CT scan, atau MRI.
Baca juga: 12 Cara Mengatasi Telinga Berdengung Plus Mengenal Penyebabnya
Pengobatan Spondilitis TB
Foto: Orami Photo Stock
Tanpa pengobatan, Spondilitis tulang dapat menyebabkan kematian.
Beberapa perawatan yang akan dijalankan Moms saat didiagnosis menderita spondilitis TB antara lain.
1. Konsumsi Obat Tuberkolisis
Karena disebabkan oleh virus yang sama, dokter mungkin akan memberikan obat tuberkolosis, seperti rifampisin, streptomisin, kanamisin, isoniazid, protionamida, sikloserin, dan pirazinamid. Ini adalah jenis obat antituberkulosis yang paling umum.
Mereka dapat menembus cairan serebrospinal dan menyerang bakteri. Mungkin diperlukan waktu 6 sampai 12 bulan untuk menyembuhkan TBC tulang.
2. Kortikosteroid
Obat-obatan kortikosteroid mungkin diresepkan untuk mencegah komplikasi seperti peradangan di sekitar sumsum tulang belakang atau jantung.
3. Operasi
Jika spondilitis TB sudah tingkat lanjut dan melibatkan kelaianan bentuk tulang, dokter mungkin akan menyarankan untuk prosedur operasi. Tindakan ini dianggap dapat menurunkan risiko penyebaran virus pada tubuh.
Dalam banyak kasus, operasi tulang belakang diperlukan, seperti laminektomi, di mana sebagian tulang belakang diangkat.
Baca juga: 3 Kelainan Bentuk Tulang Belakang Akibat Kebiasaan Duduk Anak, Yuk Cari Tahu!
Gangguan Tulang Belakang
Foto: Orami Photo Stock
Tidak semua nyeri yang ada di tulang belakang merupakan gejala spondilitis TB. Karena ada beberapa kondisi yang memang menyebabkan gangguan pada tulang belakang Moms.
Berbagai kondisi dapat mempengaruhi tulang belakang di mana saja dari leher ke punggung bawah. Berikut gangguan tulang belakang yang perlu Moms ketahui.
- Radang sendi
- Penyakit cakram degeneratif
- Disk hernia
- Stenosis tulang belakang
- Spondilosis
- Spondilitis ankilosa
- Sakit punggung
- Invaginasi basilar, kesan basilar, dan pengendapan kranial
- Sakit punggung dan punggung kronis
- Kifosis
- Mielopati
- Sakit leher
- Osteoporosis dan patah tulang belakang
- Radikulopati
- Kifosis Scheuermann
- Skoliosis
- Kanker sumsum tulang belakang
- Cedera tulang belakang
- Deformitas tulang belakang
- Fraktur tulang belakang
- Tumor tulang belakang
- Spondilolistesis
Kondisi tersebut dapat diobati dengan berbagai jenis pengobatan tergantung tingkat keparahannya masing-masing.
Jika sudah mengalami kondisi tersebut, Moms jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Sakit Tulang Belakang, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Demikian penjelasan mengenai spondilitis TB dan juga gangguan tulang belakang yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat ya Moms.
- https://www.webmd.com/lung/what-is-skeletal-tuberculosis
- https://www.healthline.com/health/bone-tuberculosis#treatment
- https://www.physio-pedia.com/Pott%27s_Disease#cite_note-Hidalgo_and_Cunha-1
- https://utswmed.org/conditions-treatments/spine-disorders/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3759066/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.