Suka Mengonsumsi Madu Saat Hamil, Adakah Bahayanya?
Madu menjadi makanan alami yang sudah menjadi obat alami bagi banyak orang. Saat tak enak badan, madu menjadi pilihan untuk membuat badan kembali fit. Lantas, apakah Moms boleh mengonsumsi madu saat hamil?
Madu Sebenarnya Mengandung Bahaya
Foto: parenting.firstcry.com
Pada dasarnya madu memiliki risiko tersendiri. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, madu merupakan makanan mentah, mengandung bakteri yang dapat menyebabkan botulisme.
Penyakit botulisme adalah penyakit yang menyebabkan kelumpuhan dalam tubuh dan disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan oleh strain spora bakteri yang disebut Clostridium botulinum.
Setelah spora bakteri berada di dalam tubuh, mereka menghasilkan neurotoksin botulinum, yang berbahaya bagi manusia dan menyebabkan kelumpuhan dalam tubuh.
Botulisme disebabkan oleh bakteri yang sebenarnya ada di tanah dan di atas debu sehingga ada di sekitar kita hampir setiap saat.
Namun, orang dewasa dan anak-anak berbeda dari bayi. CDC mencatat bahwa beberapa bayi lebih rentan terkena penyakit setelah mengkonsumsi spora botulisme.
Madu diketahui mengandung beberapa spora Clostridium, itulah sebabnya ia membawa risiko bagi bayi karena memakannya akan membuat spora itu langsung ke sistem pencernaan bayi.
Baca Juga: Mengatasi Heartburn dan 3 Manfaat Lain Madu untuk Kesehatan Ibu Hamil
Ibu Hamil Tetap Bisa Mengkonsumsi Madu
Foto: smallfootprintfamily.com
Namun Moms tak perlu khawatir sebab ibu hamil pada umumnya bisa mengkonsumsi madu.
Menurut Anita Sadaty, MD, seorang dokter obgin di North Shore University Hospital in Manhasset New York mengatakan sistem pencernaan wanita dapat mengatasi bakteri tersebut.
Usus orang dewasa lebih mungkin mampu menangani spora Clostridium karena mikrobioma pencernaan telah terbentuk dengan baik pada masa dewasa.
“Kemungkinan besar ada flora pelindung di usus orang dewasa yang akan mencegah spora tumbuh, sehingga mencegah botulisme berkembang,” tambahnya.
Lebih banyak flora pelindung juga berarti lebih sedikit ruang bagi bakteri untuk tumbuh. Sebagian besar waktu, botulisme tidak dapat tumbuh di saluran pencernaan yang sehat.
Meski sistem kekebalan tubuh Moms menurun selama kehamilan, tetapi pada kehamilan yang normal dan sehat tidak ada risiko botulisme yang meningkat.
Masalah juga mungkin botulisme tidak mungkin menular ke bayi. Sebuah studi tahun 2010 di Canadian Family Physician menjelaskan bahwa berat toksin botulinum kemungkinan besar membuatnya terlalu berat untuk melewati plasenta dan mencapai bayi.
Itu berarti bahwa bahkan jika Moms mengonsumsi madu saat hamil dan muncul masalah botulisme, mereka tidak akan mencapai janin.
Memang pada dasarnya masalah botulisme kala hamil memang sangat jarang terjadi. Meski ada banyak hal yang memunculkan bahaya madu pada ibu hamil, Moms perlu tahu bahwa ada pula manfaatnya.
Baca Juga: Cara Menaikkan Berat Badan dengan Sehat untuk Meningkatkan Kesuburan
Manfaat Madu pada Ibu Hamil
Foto: babycenter.in
Dalam studi yang dipublikasikan dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine mengungkapkan bahwa madu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Sifat antibakteri dan antioksidan madu dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Ini juga mengobati luka, luka, luka bakar ringan, dan mulas dengan menetralkan asam lambung.
Berikutnya adalah meredakan insomnia. Moms yang susah tidur saat hamil dapat mencobanya! Cobalah untuk minum susu yang dicampur dengan sendok madu sebelum tidur membantu Moms tidur nyenyak.
Sifat antivirus dari madu juga dapat menghambat aktivitas virus dalam tubuh mencegah pilek. Sifat anti-inflamasi dari madu menenangkan iritasi tenggorokan.
Tambahkan madu ke teh jahe atau lemon, dan minum hangat-hangat untuk meredakan sakit tenggorokan.
Apakah Moms juga suka mengonsumsi madu saat hamil?
Baca Juga: Sering Minum Es Saat Hamil, Apa Nanti Bayi Akan Berukuran Besar?
(GSA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.