7 Contoh Sumber Cahaya Buatan, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!
Saat ini, kehidupan manusia diterangi oleh dua sumber cahaya, yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan.
Salah satu contoh dari kemajuan dalam sumber cahaya buatan adalah lampu LED (Light Emitting Diode).
Lampu LED telah menggantikan secara bertahap lampu pijar konvensional dan menjadi simbol peralihan kita menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Sumber cahaya buatan ini telah membawa inovasi dalam desain pencahayaan yang mudah ditemukan dipasaran bebas,
Penasaran apa saja contoh sumber cahaya buatan? Jika ya, simak penjelasannya di bawah ini, ya.
Baca Juga: 3+ Jenis Lampu dan Tips Memilih Lampu Rumah
Penjelasan Sumber Cahaya Buatan
Sumber cahaya buatan merujuk pada perangkat atau teknologi yang diciptakan manusia untuk menghasilkan cahaya.
Baik dalam bentuk cahaya tampak maupun spektrum cahaya yang lebih luas, seperti sinar ultraviolet (UV) atau inframerah.
Tujuan utama dari sumber cahaya buatan adalah untuk memberikan penerangan, baik dalam lingkungan rumah tangga, komersial, industri, maupun dalam berbagai aplikasi teknologi.
Sumber cahaya buatan telah digunakan dalam berbagai konteks, seperti penerangan ruangan, perangkat elektronik, telekomunikasi, perangkat medis, dan hiburan.
Dalam perkembangannya, teknologi pencahayaan buatan telah mengalami evolusi yang signifikan.
Mulai dari lampu pijar klasik hingga teknologi terbaru seperti lampu LED dan OLED.
Ini dikarenakan sumber cahaya buatan telah mengalami perkembangan pesat seiring dengan kemajuan teknologi, sehingga terjadi beberapa perubahan yang menyesuaikan.
Baca Juga: Ini 27+ Contoh Benda Cair dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh Sumber Cahaya Buatan
Sumber cahaya buatan berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh lebih rinci tentang sumber cahaya buatan.
1. Api
Api adalah salah satu sumber cahaya buatan yang sudah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno.
Prinsip dasar dari api adalah pembakaran bahan bakar, seperti kayu, batu bara, atau bahan bakar cair, yang menghasilkan panas dan cahaya.
Ketika bahan bakar teroksidasi dengan oksigen dari udara, mereka melepaskan energi dalam bentuk panas dan cahaya. Proses ini menghasilkan nyala api yang kita lihat.
Di masa lalu, kayu adalah bahan bakar yang paling umum digunakan.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, proses pembakaran menggunakan bahan bakar seperti gas alam, minyak bumi, batu bara, dan banyak lagi.
2. Lampu Pijar
Lampu pijar adalah salah satu jenis sumber cahaya buatan yang paling dikenal dan telah digunakan secara luas selama lebih dari satu abad.
Prinsip kerja lampu pijar didasarkan pada pemanasan sebuah benang halus yang terbuat dari tungsten atau bahan lain yang memiliki sifat tahan panas yang tinggi.
Ketika arus listrik mengalir melalui filament, resistensi dari bahan ini menyebabkan pemanasan. Suhu tinggi inilah yang membuat filament berpendar dan menghasilkan cahaya.
Salah satu kelemahan utama lampu pijar adalah bahwa sebagian besar energi yang digunakan diubah menjadi panas daripada cahaya.
Ini membuatnya kurang efisien dalam mengkonversi energi listrik menjadi cahaya, dan sebagian besar energi terbuang dalam bentuk panas.
Kemudian filament dalam lampu pijar pada akhirnya akan terbakar dan putus, yang menyebabkan lampu mati.
Umur pakai lampu pijar relatif lebih singkat dibandingkan dengan teknologi pencahayaan modern lainnya.
Baca Juga: Semut Rangrang: Habitat, Karakteristik dan Cara Memberantas
3. Lampu LED
Lampu LED (Light Emitting Diode) adalah salah satu jenis sumber cahaya buatan yang paling revolusioner dan canggih dalam dunia pencahayaan modern.
Lampu LED bekerja dengan menggerakkan elektron melalui bahan semikonduktor, seperti gallium nitride.
Ketika elektron berpindah dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lebih rendah, mereka melepaskan energi dalam bentuk cahaya.
Proses ini dikenal sebagai elektroluminesensi. Warna cahaya yang dihasilkan tergantung pada jenis dan komposisi bahan semikonduktor.
Salah satu keunggulan utama lampu LED adalah efisiensinya yang tinggi dalam mengkonversi energi listrik menjadi cahaya.
Lampu yang satu ini menghasilkan lebih sedikit panas daripada lampu pijar, sehingga lebih sedikit energi terbuang dalam bentuk panas, membuatnya jauh lebih hemat energi.
Kelebihannya juga Lampu LED memiliki umur pakai yang sangat panjang dibandingkan dengan lampu pijar atau lampu fluoresen.
Bahkan ini dapat bertahan hingga puluhan ribu jam, yang berarti mereka tidak perlu sering diganti, menghemat biaya dan sumber daya.
4. Senter
Senter adalah salah satu contoh sumber cahaya buatan yang dirancang untuk memberikan cahaya portabel pada situasi yang memerlukan penerangan tambahan.
Benda ini umumnya menggunakan lampu pijar kecil atau lampu LED sebagai sumber cahaya.
Kemudian senter biasanya menggunakan baterai sebagai sumber daya, meskipun ada juga yang menggunakan sumber daya tahan lama seperti baterai isi ulang atau baterai lithium-ion.
Beberapa model senter modern dapat diisi ulang melalui USB atau tenaga surya.
Salah satu fitur utama senter adalah kemudahan untuk dibawa kemana-mana.
Hal ini dibuktikan bahwa dapat dengan mudah dibawa di tangan, diselipkan di saku, atau diikatkan pada kepala menggunakan tali kepala.
Baca Juga: 17 Rekomendasi Wisata Puncak Bogor untuk Keluarga, Sejuk!
5. Korek Api
Korek api adalah contoh sederhana dari sumber cahaya buatan yang digunakan untuk menghasilkan cahaya.
Cara kerjanya adalah dengan cara membakar bahan yang mudah terbakar, seperti lilin, sumbu, atau korek kayu.
Korek api menggunakan bahan bakar yang mudah terbakar, seperti lilin yang terbuat dari lilin lebah atau lilin parafin, atau kayu yang telah diracik khusus untuk pembuatan korek api.
Bahan bakar ini menghasilkan cahaya dan panas ketika dibakar.
6. Lilin
Contoh sumber cahaya buatan selanjutnya adalah lilin. Benda yang satu ini memiliki prinsip yang serupa dengan kroek api.
Prinsip dasar dari lilin adalah pembakaran bahan bakar yang mudah terbakar, seperti lilin lebah atau lilin parafin, untuk menghasilkan cahaya dan panas.
Bahan bakar ini disusun menjadi batangan lilin dengan sumbu di tengahnya.
Di dalam lilin, terdapat sumbu yang terbuat dari bahan yang bisa menyerap dan menghantarkan bahan bakar ke tempat yang akan dibakar.
Sumbu ini merupakan bagian penting dari lilin karena membantu mempertahankan pembakaran yang stabil.
Ketika lilin dinyalakan, sumbu mulai membakar bahan bakar. Proses pembakaran ini menghasilkan panas, cahaya, dan uap air.
7. Kembang Api
Kembang api adalah salah satu contoh sumber cahaya buatan selanjutnya yang memiliki keunikan.
Berbeda dari beberapa contoh sebelumnya, kembang api memiliki banyak warna yang digunakan untuk tujuan hiburan dan perayaan.
Kembang api bekerja dengan prinsip pembakaran campuran bahan kimia yang menghasilkan nyala api dan berbagai warna yang indah.
Bahan kimia ini mencakup senyawa logam, seperti stronsium untuk warna merah, natrium untuk warna kuning, dan barium untuk warna hijau.
Terdapat juga bahan pengisi, pemicu, dan pengikat yang membantu mengendalikan waktu dan intensitas efek kembang api.
Ketika kembang api dinyalakan, bahan kimia di dalamnya mulai membakar dengan cepat.
Proses pembakaran ini menghasilkan panas yang tinggi dan gas yang eksplosif.
Ketika gas-gas ini melepaskan energi, mereka menciptakan nyala api yang memancarkan cahaya dan panas.
Baca Juga: 10 Ciri Anak Kinestetik, Gaya Belajar, dan Cara Mendukungnya
Demikian itulah informasi seputar sumber cahaya buatan yang bisa Moms ketahui. Jangan lupa untuk ajarkan pada Si Kecil, ya!
- https://studiousguy.com/artificial-light-sources/#1_Light_Bulbs
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.