Surah Adz Dzariyat Ayat 56, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Tafsirnya!
Dalam surah Adz Dzariyat ayat 56, disebutkan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah. Terdapat berbagai tafsir untuk menjelaskan maksud dari ayat tersebut.
Surah Adz Dzariyat ( الذاريات ) sendiri memiliki arti angin yang menerbangkan. Ini adalah surah ke-51 dalam Alquran. Surah ini tergolong ke dalam surah Makkiyah, dan terdiri atas 60 ayat.
Dinamakan Adz Dzariyat karena diambil dari perkataan ‘الذاريات ‘ yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Surah ini termasuk ke dalam Juz 26 dan 27.
Baca Juga: Surah Al Baqarah 2 Ayat Terakhir, Ini Bacaan Lengkap dan Keistimewaannya, Yuk Amalkan!
Bacaan Surah Adz Dzariyat Ayat 56 Beserta Tulisan Latin dan Artinya
Foto: Orami Photo Stock
وَ مَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَ الۡاِنۡسَ اِلَّا لِیَعۡبُدُوۡنِ
(Wamaa khalaqtul jinna wal-insa ilaa liya’buduun(i))
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,” (QS Adz Dzariyat: 56)
Baca Juga: Bacaan Surah Maryam Ayat 30 Lengkap dengan Tafsir dan Kandungannya
Tafsir Surah Adz Dzariyat Ayat 56
Foto: Orami Photo Stock
Meski hanya terdiri beberapa kata saja, ayat ini mengandung makna yang luar biasa, terutama dalam hal beribadah kepada Allah SWT. Terdapat beberapa tafsir untuk surah Adz Dzariyat ayat 56 dari beberapa sumber. Berikut ulasannya.
1. Tafsir Ringkas Kemenag
Menurut tafsir dari Kementrian Agama RI, dalam surah Adz Dzariyat ayat 56 Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk beristiqamah dalam mengajak umatnya mengesakan-Nya, karena sesunguhnya itulah tujuan penciptaan manusia.
Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk kebaikan-Ku sendiri. Aku tidak menciptakan mereka melainkan agar tujuan hidup mereka adalah beribadah kepada-Ku karena ibadah itu pasti bermanfaat bagi mereka.
2. Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi mengatakan: “(Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku) pengertian dalam ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan kenyataan, bahwa orang-orang kafir tidak menyembah-Nya.
Karena sesungguhnya tujuan dari ayat ini tidaklah memastikan keberadaannya. Perihalnya sama saja dengan pengertian yang terdapat di dalam perkataanmu, ‘Aku runcingkan pena ini supaya aku dapat menulis dengannya.’ Dan kenyataannya terkadang kamu tidak menggunakannya.
3. Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir mengatakan: “Sesungguhnya Aku menciptakan mereka agar Aku memerintahkan mereka untuk menyembah-Ku, bukan karena Aku membutuhkan mereka.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA: 'melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Adz-Dzariyat: 56) Yakni agar mereka mengakui kehambaan mereka kepada-Ku, baik dengan sukarela maupun terpaksa'.
Demikianlah menurut apa yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Menurut Ibnu Juraij, makna yang dimaksud ialah melainkan supaya mereka mengenal-Ku.
Ar-Rabi' ibnu Anas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Adz-Dzariyat: 56) Yakni kecuali untuk beribadah.
As-Saddi mengatakan bahwa sebagian dari pengertian ibadah ada yang bermanfaat dan sebagian lainnya ada yang tidak bermanfaat.
Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Niscaya mereka akan menjawab, "Allah.” (Az-Zumar: 38; Luqman: 25)
Ini jawaban dari mereka termasuk ibadah. Akan tetapi, hal ini tidak memberi manfaat bagi mereka karena kemusyrikan mereka.
Ad-Dahhak mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ayat ini (Adz-Dzariyat: 56) adalah orang-orang mukmin.”
4. Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab mengatakan: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk suatu manfaat yang kembali kepada-Ku, tetapi mereka Aku ciptakan untuk beribadah kepada-Ku. Dan ibadah itu sangat bermanfaat untuk mereka sendiri.”
Baca Juga: Bacaan Surah Ar Rad Ayat 8 Lengkap dengan Makna dan Kandungannya
Hakikat Penciptaan Manusia dalam Islam
Foto: Orami Photo Stock
Dalam surah Adz Dzariyat ayat 56, Allah SWT menyatakan tujuan dari penciptaan jin dan manusia, yakni untuk beribadah atau menyembah-Nya sesuai dengan tafsir yang dijelaskan oleh para ulama di atas.
Hanya disebutkan jin dan manusia dalam ayat itu ternyata karena keduanya memiliki kemampuan dan kebebasan berpikir, serta bertindak dalam hidupnya.
Oleh karena itu, baik jin dan manusia perlu untuk diingatkan kembali tentang hakikat penciptaannya. Sehingga tidak salah mengambil langkah dalam menjalani kehidupannya.
Menurut hasil penelitian IAIN Ponorogo, ibadah dalam tafsir al-Mishbah adalah ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya akibat adanya rasa keagungan dalam jiwa seseorang terhadap kepada siapa ia mengabdi.
Jin disebutkan terlebih dahulu karena didasari pada waktu penciptaannya. Sebab, jin diciptakan terlebih dahulu dibandingkan dengan manusia.
Saat Adam AS diciptakan, para makhluk yang lebih dahulu diciptakan telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk sujud sebagai bentuk penghormatan dan penyambutan manusia.
Di antara yang diperintahkan adalah Iblis, dari golongan jin. Ayat ini merupakan pesan penting bagi jin dan manusia agar dalam menjalani kehidupannya tidak dilepaskan dari hakikat penciptaannya.
Oleh karena itu, segala aktivitas dan perbuatan harus dilandasi niat untuk ibadah. Selain untuk mendapat pahal, ini dilakukan sema-mata agar mendapat keridhoan dari Allah SWT.
Makna ibadah dalam konteks kehidupan tidak terbatas pada aspek-aspek khusus seperti salat, zakat, puasa dan haji saja, tapi termasuk semua aspek kehidupan.
Hakikat ibadah adalah tunduk dan taat kepada Allah SWT untuk melaksakan segala perintahnya dan menjauhi yang dilarang-Nya. Ini menunjukkan bahwa jin dan manusia harus mengikuti aturan-Nya.
Bukan hanya itu, di dalam surah Adz Dzariyat ayat 56 menunjukkan penjelasan mengenai pendidikan khususnya di dalam Islam.
Pendidikan adalah sebuah proses pengembangan potensi yang dimiliki manusia. Secara sederhana, dapat dikatakan, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia.
Dalam proses itu, tentaunya manusia harus mengetahui hakikat penciptaannya. Oleh karena itu, pendidikan harus bertujuan mengantarkan manusia pada pemahaman tersebut sehingga menyadari hakikat dirinya.
Dalam dunia tasawuf Islam terdapat ungkapan yang menyatakan ‘Kenalilah dirimu, maka kamu (akan) mengenal Tuhanmu’.
Pengenalan terhadap diri sendiri akan mengantarkan manusia untuk mengenal tuhannya sebagai Pencipta. Dari situ, manusia akan mengetahui apa saja hak Tuhan yang menjadi kewajiban manusia.
Maka dalam surah Adz Dzariyat ayat 56 secara tersirat memberikan pesan tentang tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia yang taat dan patuh, khususnya kepada sang Pencipta.
Selain itu, pendidikan menurut ayat ini bertujuan membentuk manusia yang memahami dan mengenal Tuhan. Ini juga akan mengantarkan manusia pada keimanan yang akan menjaga manusia agar tetap berada dalam ketaatan.
Demikian penjelasan mengenai surah Adz Dzariyat ayat 56. Semoga umat Islam selalu mengingat hakikat penciptaannya agar terus berserah diri dan beribadah kepada Allah SWT.
- https://risalahmuslim.id/quran/adz-dzaariyaat/51-56/
- https://quranhadits.com/quran/51-az-zariyat/az-zariyat-ayat-56/
- http://etheses.iainponorogo.ac.id/14212/1/ARVIN%20NH_PERPUS.pdf
- https://dirmanrasyid.wordpress.com/2020/10/18/tafsir-tarbawy-tujuan-pendidikan-dalam-qs-al-zariyat-ayat-56/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.