Bacaan Surah An Naml Ayat 30 Lengkap dengan Kandungannya
Terdapat kandungan dalam surah An Naml Ayat 30 yang dapat dipraktikkan oleh umat Islam, yakni yang berkaitan dengan keteladanan dari kisah Nabi Sulaiman.
Sebelum membahasnya, perlu diketahui sebelumnya tentang surah An Naml secara keseluruhan.
Surah ini berasal dari bahasa Arab النّمل (Naml) yang berarti ‘Semut’. Ini adalah surah ke-27 dalam Al-Qur'an.
Surah ini terdiri atas 93 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah.
Dinamai dengan An-Naml yang berarti semut, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml (semut) dari raja semut.
Dia mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, agar tidak terlindas oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya yang akan melewati tempat itu.
Baca Juga: 13+ Keutamaan Majelis Ilmu dan Adabnya, Muslim Wajib Tahu!
Bacaan Surat An Naml Ayat 30
Ini adalah bacaan surah An Naml ayat 30 beserta tulisan Arab, latin, dan juga artinya:
اِنَّهٗ مِنْ سُلَيْمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
(Innahụ min sulaimāna wa innahụ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm)
Artinya: “Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, ‘Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS An Naml: 30)
Baca Juga: 23 Doa Sehari-hari Islami untuk Diajarkan pada Si Kecil
Tafsir Surah An Naml Ayat 30
Ada beberapa tafsir yang dapat menjadi rujukan untuk mengetahui tafsir surah An aml ayat 30.
Dilihat dari Tafsir Kemenag, menunjukkan bahwa ayat tersebut menjelaskan tentang cerita mengenai Ratu Bilqis.
Setelah Ratu Balqis membaca surat Nabi Sulaiman yang disampaikan burung Hud-hud itu, dia kemudian mengumpulkan pemuka-pemuka kaumnya dan mengadakan persidangan.
Dalam persidangan itu, Ratu Balqis menyampaikan isi surat tersebut dan meminta pertimbangan kepada yang hadir.
"Wahai pemimpin kaumku, aku telah menerima surat yang mulia dan berarti dikirimkan oleh seseorang yang mulia pula."
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Ratu Balqis merundingkan dan memusyawarahkan isi surat Sulaiman dengan pemuka-pemuka kaumnya.
Sekalipun yang melakukan permusyawaratan itu adalah Ratu Balqis dan pemuka-pemuka kaumnya yang belum beriman, tetapi tindakan Ratu Balqis itu disebut oleh Allah SWT dalam firman-Nya.
Hal ini menunjukkan bahwa prinsip musyawarah itu adalah prinsip yang diajarkan Allah SWT kepada manusia, dalam menghadapi persoalan-persoalan yang akan dihadapi di dalam kehidupan.
Oleh karena itu, siapa pun yang melakukannya, maka tindakan itu adalah tindakan yang dipuji oleh Allah SWT.
Dalam ayat ini disebutkan bahwa surat Sulaiman yang dikirimkan kepada Ratu Balqis itu disebut kitabun karim (surat yang mulia) karena:
- Surat itu ditulis dalam bahasa yang baik dan memakai stempel sebagai tanda surat resmi
- Surat itu berasal dari Sulaiman, sebagai seorang raja sekaligus nabi
- Surat tersebut dimulai dengan Bismillahir Rahmanir Rahim
Menurut suatu riwayat, surat Sulaiman tersebut merupakan surat yang pertama kali dimulai dengan basmalah.
Cara membuat surat seperti yang dilakukan Nabi Sulaiman ini adalah cara yang baik untuk dicontoh oleh setiap kaum Muslimin ketika membuat surat.
Ada beberapa hal yang terjadi berkat keistimewaan surat Sulaiman, di antaranya:
- Surat itu disampaikan burung hud-hud dalam waktu yang singkat kepada Ratu Saba’
- Kemampuan burung hud-hud menerima pesan dan menangkap pembicaraan dalam perundingan Ratu Saba’ dengan pembesar-pembesarnya
- Surat itu dapat dimengerti dan dipahami oleh penduduk negeri Saba’
- Para utusan pemuka kaum Saba’ dapat menyatakan pendapat mereka dengan bebas
- Tidak ada sesuatu yang menghalangi mereka mengemukakan pendapat masing-masing.
Dengan demikian, hasil perundingan itu adalah hasil yang sesuai dengan pikiran dan pendapat rakyat negeri Saba’.
Baca Juga: 9 Kumpulan Doa Nabi Musa, Kisah saat Melawan Firaun
Makna dan Kandungan Surah An Naml Ayat 30
Salah satu kandungan dari surah An Naml ayat 30 ini adalah dapat menjadi doa untuk menundukkan orang yang keras kepala, yakni dengan membaca ayat 30-31:
30. إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
31. أَلَّا تَعْلُوا۟ عَلَىَّ وَأْتُونِى مُسْلِمِينَ
Artinya: “Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadau sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS An-Naml: 30-31)
Selain itu, terdapat pula beberapa makna dan kandungan surah An Naml ayat 30 lainnya, yakni:
- Menurut penelitian STAIN Ponorogo menunjukkan, dalam dialog Nabi Sulaiman dan burung Hud-hud dalam Surah An Naml ayat 30 ini termasuk dalam kepemimpinan yang demokratis
- Selain itu, terdapat kesesuaian antara kepemimpinan yang digambarkan Nabi Sulaiman kepada burung Hud-hud dengan kepemimpinan dalam pendidikan Islam
- Menceritakan kisah burung hud-hud dan Ratu Bilqis
- Al-Qur'an sebagai rahmat dan petunjuk bagi orang-orang beriman
- Prinsip musywarah merupakan hal yang disukai oleh Allah SWT sebagai cara untuk menghadapi permasalahan dalam kehidupan
- Kemampuan burung Hud-hud yang luar biasa
- Keberadaan surat Sulaiman dengan isi yang begitu mulia, yang bisa membuat Ratu Bilqis terpana
Baca Juga: 10 Rekomendasi Buku untuk Muslimah, Cocok untuk Moms!
Demikianlah pembahasan mengenai surah An Naml ayat 30.
Semoga umat Islam dapat memetik hikmah di dalamnya, hingga masuk dalam golongan orang-orang yang bertaqwa.
- https://worldquran.com/
- http://etheses.iainponorogo.ac.id/1031/1/ABSTRAK%20Bab%201-2.pdf
- https://risalahmuslim.id/quran/an-naml/27-30/
- https://www.abusyuja.com/2020/10/surat-naml-pokok-kandungan-keutamaan-manfaat.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.