Susu Formula Menyebabkan Obesitas? Ini Menurut Ahli!
Banyak alasan di balik bayi diberikan susu formula. Ada Moms yang tidak dapat menyusui ekslusif karena ASI yang sedikit sehingga bayi tidak mendapatkan nutrisi yang mencukupi.
Adapula yang memutuskan untuk memberikan bayi susu formula karena tergiur dengan promosi susu formula yang seringkali menyatakan memiliki nutrisi sama dengan ASI.
Melihat hal ini, World Health Organisation (WHO) pun memberikan himbauannya. Karena menurut penelitian yang WHO jalankan, bayi minum susu rentan obesitas, dalam hal ini terkait susu formula.
Baca Juga: 4 Fakta Tentang Susu Formula Bayi
Susu Formula Menyebabkan Obesitas
Foto: Jens Johnsson – Unsplash.com
WHO menjalankan studi terhadap 16 negara di Eropa untuk melihat bayi minum susu rentan obesitas, yaitu susu formula. Berdasarkan data yang dikumpulkan dan setelah melakukan penyesuaian demografi, anak yang tidak pernah mendapatkan ASI ekslusif 22% lebih mungkin untuk mengalami obesitas.
Sedangkan anak yang mendapatkan ASI ekslusif setidaknya kurang dari enam bulan, 12% lebih mungkin untuk obesitas dibandingkan dengan anak yang mendapatkan ASI ekslusif selama enam bulan pertama.
Perlindungan terhadap anak secara ekslusif mendapatkan ASI selama enam bulan (tanpa susu formula atau MPASI) bahkan lebih tinggi, yaitu 25%. Data ini berasal dari hampir 30,000 anak yang dimonitor sebagai bagian dari program WHO Childhood Obesity Surveillance initiative (Cosi).
Baca Juga: Bolehkah Susu Formula Dibekukan Layaknya ASIP?
Mempromosikan ASI
Foto: Jonathan Borba – Pexels.com
Penelitian mengenai bayi minum susu rentan obesitas ini dipresentasikan pada European Congress on Obesity di Glasgow dan dipublikasikan dalam jurnal Obesity Facts.
Dalam jurnal ini juga disebutkan beberapa kemungkinan alasan bayi rentan obesitas saat mengonsumsi susu formula. Salah satunya adalah kemungkinan menyusui secara ekslusif akan mengurangi kemungkinan bayi diberi MPASI lebih awal, karena MPASI biasanya memiliki tingkat energi tinggi.
Selain itu, susu formula yang berasal dari susu sapi memiliki tingkat protein lebih tinggi yang dapat memicu perkembangan sel lemak.
Untuk itu, Kepala WHO European bagian pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, Dr Joao Breda, menghimbau pemerintah untuk lebih berbuat banyak dalam mempromosikan pentingnya ASI ekslusif.
“Menyusui ekslusif memiliki efek perlindungan yang sangat kuat. Buktinya ada dalam penelitian ini. Manfaatnya sangat luar biasa, sehingga kita perlu membagikan (informasi) ini ke lebih banyak orang,” ungkap Dr Joao, seperti dikutip dari independent.co.uk.
Baca Juga: Cara Tepat Menyiapkan Susu Formula untuk Si Kecil
Manfaat ASI
Foto: phduet - freepik.com
Selain fakta bahwa bayi minum susu rentan obesitas, dalam hal ini susu formula, Moms juga perlu mengetahui banyaknya manfaat ASI ekslusif lainnya.
Pemberian ASI ekslusif dapat melindugi bayi dari infeksi dan menyeimbangkan nutrisi, termasuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak, leukemia, dan alergi. Selain itu, ASI ekslusif juga diklaim membantu bayi mengurangi risiko diabetes saat menginjak usia dewasa.
Moms juga akan mendapatkan waktu dan kedekatan dengan bayi yang lebih berkualitas dengan menyusui ekslusif. “Susu manusia (ASI) khusus tercipta untuk bayi manusia.
Tidak hanya berperan sebagai vaksin pertama bayi untuk melindunginya dari infeksi, tapi juga memiliki efek kesehatan jangka panjang. Termasuk berperan sebagai pertahanan pertama terhadap epidemi obesitas,” ungkap Direktur Program Unicef, Sue Ashmore, seperti dikutip dariunicef.org.uk.
Baca Juga: Waspadai Tanda-tanda Bayi Alergi Susu Formula
WHO merekomendasikan bayi mendapatkan ASI ekslusif selama enam bulan pertama, selanjutnya mendapatkan tambahan MPASI dengan tetap memberi ASI ekslusif hingga bayi berusia dua tahun atau lebih.
Dengan mengetahui bayi minum susu rentan obesitas, dalam hal ini susu formula, maka dapat kembali meyakinkan Moms untuk memastikan bayi mendapatkan ASI yang lengkap.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.