Kenali 5 Tanda Tahi Lalat Yang Berbahaya Pada Anak
Kanker kulit pada anak memang termasuk jarang terjadi, tapi setiap orang tua harus tetap waspada dengan tanda tahi lalat yang berbahaya pada anak ya, Moms.
Menurut American Academy of Dermatologist, tahi lalat biasa sebenarnya tidak berbahaya dan hanya terbentuk dari kumpulan melanosit di bawah kulit.
Tahi lalat yang bertambah gelap atau membesar seiring dengan pertumbuhan Si Kecil juga masih terbilang wajar.
Tanda Tahi Lalat yang Berbahaya pada Anak
Namun, ada kalanya tahi lalat menunjukkan perkembangan abnormal yang berbahaya dan perlu segera dievaluasi oleh dokter.
Supaya bisa lebih waspada, perhatikan dulu berbagai tanda tahi lalat berbahaya berikut ya, Moms.
1. Bentuk Asimetris
Foto: Ololrmc.com
Tanda tahi lalat yang berbahaya pada anak yang pertama adalah bentuknya yang asimetris atau tidak beraturan, dimana bentuk setengah bagian tahi lalat tidak sama dengan setengah bagian lainnya.
Moms bisa bandingkan dengan tahi lalat normal yang umumnya memiliki bentuk bulat atau oval, baik dalam keadaan datar dengan kulit ataupun bentuknya sedikit menonjol dan disertai rambut.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Tahi Lalat?
2. Pembatas Tidak Beraturan
Foto: Independent.co.uk
Pembatas di sekeliling tahi lalat juga rupanya bisa menunjukkan tanda tahi lalat yang berbahaya pada anak. Sebelumnya Moms harus tahu dulu, kalau tahi lalat normal memiliki pembatas yang tegas dengan bentuk, warna, dan tekstur yang sama.
Menurut National Cancer Institute, Moms perlu waspada jika ada tahi lalat di tubuh Si Kecil dengan pembatas yang bentuknya tidak beraturan, warnanya melebar keluar, menonjol, atau bergelombang.
3. Warna Tidak Konsisten
Foto: Nhs.uk
Tahi lalat normal sebenarnya tidak selalu berwarna coklat, terkadang ada pula tahi lalat yang berwarna hitam, pink, merah, dan bahkan biru.
Selama warna pada satu tahi lalat konsisten dan tidak bercampur dengan warna lain, maka masih bisa dianggap normal.
Yang berbahaya adalah tahi lalat yang memiliki lebih dari satu warna, misalnya berwarna hitam di satu sisi dan berwarna coklat di sisi lainnya.
Baca Juga: Ini Tanda Tahi Lalat Balita Harus Diperiksakan ke Dokter
4. Berukuran Besar
Foto: Parenting.firstcry.com
Menurut American Cancer Society, tahi lalat yang berukuran diameter di bawah 6 milimeter masih bisa dianggap normal selama warna, ukuran, dan bentuk pembatasnya konsisten.
Anak yang memiliki tahi lalat berukuran lebih besar dari itu, baik bawaan lahir ataupun muncul setelah lahir, perlu segera dievaluasi oleh dokter untuk memastikan kondisinya aman.
5. Berubah Drastis
Foto: Parenting.firstcry.com
Warna atau ukuran tahi lalat biasanya akan berubah perlahan seiring dengan pertumbuhan anak, tapi Moms perlu waspada dan segera memeriksakan Si Kecil ke dokter kalau melihat ada perubahan drastis pada tahi lalat.
Perubahan yang bisa terjadi diantaranya adalah penyebaran pigmen dari pembatas tahi lalat, bengkak atau kemerahan tepat di luar batas pembatas tahi lalat, tahi lalat terasa gatal atau sakit, mengeluarkan darah, muncul benjolan atau tonjolan, atau permukan menjadi bersisik.
Baca Juga: Tahi Lalat pada Bayi, Apakah Berbahaya?
Selain mengenali tanda tahi lalat berbahaya pada anak, Moms juga bisa mengajarkan Si Kecil kebiasaan menjaga kesehatan kulit yang baik seperti memakai topi dan tabir surya saat beraktivitas di bawah matahari dan mengecek kondisi kulitnya setiap 6 bulan sekali.
Bagaimana menurut Moms, apa lagi yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit anak?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.