5 Tanda Wanita Alergi Air Mani Setelah Hubungan Seks
Alergi semen juga dikenal sebagai hipersensitivitas plasma seminal manusia (HSP), yakni reaksi alergi terhadap protein yang ditemukan pada sebagian besar sperma pria.
Alergi semen atau alergi air mani termasuk kondisi langka yang lebih sering terjadi pada wanita, memengaruhi sekitar 40.000 wanita di Amerika Serikat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa alergi terhadap sperma sendiri mungkin terjadi. Kondisi ini juga dikenal sebagai sindrom penyakit pasca-orgasmik.
Baca Juga: Penelitian Tunjukkan Virus Corona Bisa Bertahan dalam Air Mani, Berikut Penjelasannya
Penyebab Alergi Air Mani
Foto: shutterstock.com
Alergi air mani disebabkan oleh protein yang ditemukan dalam sperma pria. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa obat atau alergen makanan tertentu yang ditemukan dalam sperma dapat memicu gejala.
Selain berhubungan seks tanpa pengaman, faktor risiko untuk alergi air mani atau HSP (human seminal plasma hypersensitivity) tidak jelas.
Alergi air mani mungkin terjadi pada wanita yang tidak memiliki gejala sebelumnya setelah terpapar cairan mani. Moms juga mungkin mengalami gejala alergi semen dengan satu pasangan dan bukan yang lain.
Meskipun alergi sperma dapat berkembang kapan saja, banyak wanita mengaku mulai merasakan gejalanya pada awal usia 30-an. Bahkan banyak wanita dengan gangguan ini juga mengalami vaginitis berulang sebelum diagnosis.
Baca Juga: Ini 4 Posisi Seks yang Aman dan Nyaman Saat Hamil
Gejala Alergi Air Mani
Meskipun kejadiannya cukup langka, berikut ini 5 gejala seseorang mengalami alergi air mani.
1. Perasaan Terbakar
Foto: shutterstock.com
Alergi air mani atau alergi sperma dapat muncul segera setelah pasangan ejakulasi dan Moms mungkin akan mengalami luka bakar, kemerahan, bengkak dan melepuh di vagina.
Mengutip The Healthy, Sherry A. Ross, MD, dokter kandungan di Santa Monica, California mengatakan alergi air mani bukan satu-satunya penyebab dengan gejala-gejala tersebut.
Jadi, bicarakan dengan dokter sebelum mengambil kesimpulan. Menurut sebuah laporan di Mount Sinai Journal of Medicine, hipersensitivitas plasma mani hanya memengaruhi hingga sekitar 40.000 wanita di Amerika Serikat.
Jika dicurigai sebagai alergi air mani, dokter perlu menyingkirkan alergi lain, seperti reaksi terhadap kondom, spermisida atau tampon beraroma, penyakit menular seksual dan infeksi.
2. Ada Rasa Gatal
Foto: shutterstock.com
Rasa gatal di vagina biasanya biasanya disangkat sebagai bentuk infeksi jamur. Menurut data Office of Women's Health, diperkirakan 75 persen wanita akan mengalami infeksi jamur dalam hidupnya.
Karena itulah, infeksi jamur jauh lebih umum daripada alergi air mani. Tetapi, jika vagina tidak mengeluarkan cairan berwarna putij dan rasa gatal hanya muncul setelah berhubungan seks.
Peter Rizk, MD, pakar kesuburan untuk Premier Fertility Center di Houston, mengatakan itu bisa jadi alergi semen dan konsultasilah dengan dokter untuk menemukan jawabannya.
Baca Juga: 5 Makanan yang Cocok Dikonsumsi Sebelum Melakukan Seks, Dapat Tingkatkan Libido!
3. Belum Pernah Terjadi pada Pasangan Sebelumnya
Foto: shutterstock.com
Setiap pria memiliki kualitas semen yang berbeda-beda. Ada kemungkinan antibodi Moms bereaksi terhadap satu protein tertentu dalam air mani pasangan baru yang belum pernah terpapar sebelumnya.
Karena itulah, Moms hanya merasakan gejala alergi semen sekarang. Dr. Rizk mengatakan itu sangat normal terjadi pada satu orang.
Sehingga itu sebabnya sulit untuk mendiagnosis alergi air mani. Karena reaksi ini khusus untuk protein dalam air mani pasangan. Namun, ada perawatannya.
Seorang dokter dapat menurunkan rasa sensitif seseorang pada semen pasangannya dengan memasukkan sedikit cairan mani ke dalam vagina atau memberikan suntikan alergi pada individu tersebut dengan protein air mani.
4. Gejala Muncul Setelah Hubungan Seks Tanpa Kondom
Foto: shutterstock.com
Jika Moms alergi terhadap lateks, gejala hanya akan muncul ketika pasangan menggunakan kondom. Pada hipersensitivitas plasma seminalis, yang terjadi adalah sebaliknya.
Moms hanya akan mengalami gejala jika berhubungan seks tanpa kondom dan semen langsung menyentuh vagina. Jika Moms ingin hamil dengan pasangan tapi alergi air mani, maka ada beberapa langkah yang dapat diambil.
Sampel semen dapat dikumpulkan dan dicuci di laboratorium infertilitas untuk menghilangkan plasma yang menyebabkan alergi, lalu dinseminasi intrauterin.
Baca Juga: (Alergi Sperma) Cairan Semen Memengaruhi Peluang Kehamilan
5. Kesulitan Bernapas
Foto: shutterstock.com
Alergi semen bukan termasuk masalah pernapasan. Tapi, saat keadaan semakin panas dan berat, Moms bisa mengalami kesulitan bernapas.
"Seseorang akan berpikir ada sesuatu yang salah," kata Dr. Rizk.
Sementara reaksi alergi parah berpotensi mengancam jiwa. Dr. Rizk menekankan bahwa dia tidak pernah mendengar reaksi mematikan terhadap semen. Tapi gejalanya mungkin cukup buruk hingga menyeret Moms ke UGD.
Itu di Moms, penyebab dan gejala jika mengalami alergi semen atau air mani. Meskipun jarang terjadi, segera konsultasikan ke dokter bila Moms mengalami hal ini ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.