24 Mei 2022

Tangkuban Perahu, Wisata Gunung dengan Pemandangan Menakjubkan!

Tangkuban Perahu juga punya kisah legenda

Bandung menawarkan hampir semua jenis wisata kepada para wisatawan lokal maupun internasional. Salah satu wisata alam paling legendaris yang bisa dikunjungi adalah Tangkuban Perahu.

Gunung Tangkuban Parahu terletak sekitar 20 hingga 30 km di Utara Kota Bandung.

Gunung ini menjadi salah satu gunung api yang masih aktif di Jawa Barat.

Meski tahun 2019, status Gunung Tangkuban Perahu sempat waspada selama berminggu-minggu, namun kini Gunung Tangkuban Perahu sudah bisa dikunjungi lagi.

Gunung Tangkuban Perahu memiliki ketinggian sekitar 2.084 meter dari permukaan laut.

Dalam sejarah geologi, Gunung Tangkuban Parahu ini merupakan sisa dari Gunung Purba di Indonesia.

Para ahli geologi menyebutkan, permukaan dataran tinggi di Bandung memiliki ketinggian kurang lebih 109 meter dari permukaan laut.

Permukaan ini sisa dari sebuah danau besar yang terbentuk akibat dari pembendungan sungai Citarum.

Baca Juga: Mengapa Ketiak Terasa Nyeri? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya di sini

Kawah Sekitar Tangkuban Perahu

Wisata tangkuban perahu.jpeg
Foto: Wisata tangkuban perahu.jpeg (Instagram.com/semuakegemaran)

Foto: Orami Photo Stock

Melansir situs resmi Pemerintah Provinisi Jawa Barat, hasil letusan terakhir Gunung Tangkuban Perahu pada 1910 itu membentuk sembilan kawah aktif.

Beberapa kawah tersebut mengeluarkan bau belerang yang menyengat, bahkan ada juga kawah yang dilarang dikunjungi karena asapnya mengandung racun.

Dari sembilan kawah aktif tersebut, terdapat tiga kawah yang menjadi daya tarik utama dari gunung yang selalu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang ini.

Berikut adalah kawah-kawah yang bisa Moms kunjungi di Gunung Tangkuban Perahu.

1. Kawah Ratu Tangkuban Perahu

Julukan kawah Ratu diberikan lantaran kawah ini memiliki ukuran paling luas dibandingkan kawah lainnya.

Total ukuran dari kawah ini mencapai 8 ribu meter persegi.

Salah satu daya tarik yang ditawarkan dari Kawah Ratu adalah pemandangan kontur dinding kawah yang sangat unik hingga sering dijadkan sebagai background foto banyak pengunjung.

Selain itu, jangan aneh dengan bau belerang yang menyengat saat tiba di kawasan kawah ya, Moms.

Karena itu salah satu dari ciri khas Gunung Tangkuban Perahu.

2. Kawah Domas Tangkuban Perahu

Kawah Domas adalah kawah lain yang perlu Moms sambangi ketika tiba di Tangkuban Perahu.

Daya tarik dari kawah domas adalah longsoran tebing di sekitar pinggiran kawah yang memiliki warna putih.

Namun, ada juga beberapa bagian dari rongga kawah yang memang memiliki tampilan warna kuning.

Di waktu-waktu tertentu, bagian rongga itu mengeluarkan asap belerang yang cukup pekat. 

Pengelola kawasan ini juga sering memberikan peringatan untuk tidak berada di rongga itu dalam waktu yang lama.

3. Kawah Upas Tangkuban Perahu

Di antara Kawah Ratu dan Kawah Domas, Kawah Upas bisa disebut sebagai kawah yang paling tidak populer di kalangan wisatawan.

Salah satu alasan pengunjung menghindari Kawah Upas adalah aroma belerang yang muncul dianggap terlalu menyengat.

Meski begitu kawah ini juga tetap menyuguhkan panorama yang sangat mengesankan.

Apalagi jarak dengan kawah lainnya hanya sekitar 1 kilometer.

Jika ingin mengunjungi Kawah Upas, pastikan untuk menggunakan alas kaki yang layak, ya Moms.

Baca Juga: 9 Pilihan Warna Cat Kamar Tidur Romantis, Coba Raspberry Pink atau Burgundy yang Manis!

Legenda Gunung Tangkuban Perahu

tangkuban perahu.jpg
Foto: tangkuban perahu.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Daya tarik lain yang dimiliki oleh Gunung Tangkuban Perahu adalah legenda di balik bentuk gunungnya yang seperti perahu terbalik.

Konon, Gunung Tangkuban Perahu adalah perahu yang ditendang oleh Sangkuriang yang marah karena tidak berhasil menikahi Dayang Sumbi.

Kisah Tangkuban Perahu bermula dari seorang putri raja yang memiliki paras sangat cantik bernama Dayang Sumbi.

Saking cantiknya, banyak raja yang berperang untuk memerebutkan hati Dayang Sumbi.

Akan tetapi, Dayang Sumbi memilih untuk mengasingkan diri disebuah bukit ditemani seekor anjing jantan bernama Tumang.

Satu hari kain Dayang Sumbi terjatuh.

Tanpa berpikir, dia mengucapkan kalimat yang menyatakan akan menikahi siapa pun yang mengambilkan kainnya. Ternyata, Tumang datang membawa kain.

Dayang Sumbi pun akhirnya menikah dengan Tumang dan memiliki anak bernama Sangkuriang.

Ketika beranjak dewasa dan sedang berburu, tidak sengaja Sangkuriang membunuh Tumang dan kemudian menyerahkan hatinya kepada Dayang Sumbi untuk dimasak.

Namun begitu mengetahui yang mereka makan adalah Tumang, Dayang Sumbi marah dan memukul kepala Sangkuriang hingga luka.

Sangkuriang yang marah memutuskan pergi meninggalkan ibunya.

Ketika dewasa, tidak sengaja Sangkurian bertemu kembali dengan Dayang Sumbi.

Namun dia tidak mengenali perempuan cantik di hadapannya adalah ibunya.

Begitu juga dengan Dayang Sumbi yang tidak mengenali Sangkuriang sebagai anaknya.

Sampai Dayang Sumbi mengenali luka di kepala Sangkuriang.

Meski begitu, Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahi Dayang Sumbi.

Dayang Sumbi pun bersedia menikah dengan Sangkuriang, dengan syarat Sangkuriang harus membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam.

Sangkuriang pun menyanggupinya dan bergegas mengerjakan permintaan Dayang Sumbi.

Namun, Dayang Sumbi memohon kepada Sang Yang Tunggal untuk menggagalkan tugas Sangkuriang,

Sangkuriang yang gusar karena tidak berhasil mengerjakan tugas dalam semalam, menendang perahu sudah susah payah dikerjakannya.

Ia ke arah utara dan berubah warna menjadi Gunung Tangkuban Parahu.

Baca Juga: 8 Jenis Bunga Azalea, Tanaman Hias Cantik yang Punya Arti Berbeda Berdasarkan Warnanya

Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Tangkuban Perahu

tangkuban perahu
Foto: tangkuban perahu (pinterest.com)

Foto: pinterest.com

Tangkuban Parahu yang memiliki area seluas 171,40 hektar ini juga punya banyak spot menarik untuk dijelajahi.

Nah, buat Moms yang berencana ke Tangkuban Perahu, berikut daftar aktivitas yang bisa dilakukan selama berada di dalam kawasan tersebut yaitu:

1. Pesona Kawah

Kawah Ratu merupakan bagian dari Tangkuban Perahu yang memiliki luas sekitar 8.000 hektare.

Jalan menuju Kawah Ratu bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi, motor, ataupun mobil.

Moms bisa menikmati pemandangan yang indah, seakan diajak melihat sebuah mangkok raksasa yang dalam, lekukan dinding kawah, dan dasar kawah akan terlihat dengan jelas.

Tempat ini cocok untuk dijadikan spot foto, dengan pemandangan alam yang indah.

Selain Kawah Ratu Moms bisa mengunjungi Kawah Domas.

Kawah ini berjarak sekitar 1,2 km dari Gunung Tangkuban Perahu dan belum banyak dikunjungi wisatawan.

Beberapa bagian tebing ada yang berwarna kuning, tepatnya pada rongga yang mengeluarkan asap belerang.

Kawah ini memiliki sumber air mata panas yang berbentuk kolam kecil.

Wisatawan bisa merendam kaki dan bersantai menikmati hangatnya air belerang.

2. Cuaca Dingin dan Bau Belerang

Hawa di Tangkuban Perahu cenderung dingin, karena tak jarang kabut putih dan tebal sering turun.

Jangan lupa menggunakan baju yang hangat kalau ke sana.

Jika Moms masih merasa dingin, di sekitar kawah ada yang menjual minuman bandrek.

Jangan lupa memakai masker, selain menjadi protokol kesehatan tetapi juga karena kawah yang masih aktif menimbulkan bau belerang yang menyengat.

Baca Juga: Pemijatan Ibu Hamil, Ini yang Harus Moms Ketahui!

3. Berkeliling Naik Kuda

Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) gunung Tangkuban Parahu juga menyediakan penyewaan kuda.

Selain sebagai sarana olahraga, kegiatan berkuda juga akan terasa asik, sebab akan menyusuri rimbunnya hutan Cikole yang memiliki pemandangan hijau asri nan menyejukkan.

4. Kuliner

Kuliner khas Tangkuban Oerahu adalah ketan bakar yang sudah terkenal cita rasa yang nikmat.

Ketan dibakar lalu diberi santan, agar lebih terasa gurih.

Ketan biasanya dibungkus kecil menggunakan daun pisang, lalu dibakar.

Aroma dari ketan yang dibakar menggunakan daun pisang mengeluarkan aroma yang luar biasa harum, sehingga membuat siapapun tergoda untuk mencobanya.

Menyantap ketan bakar harus ditemani oleh segelas susu hangat yang membuat tubuh jadi lebih segar dan hangat.

Selain ketan bakar, Moms bisa mencoba tahu susu yang tidak kalah nikmat rasanya.

Ada lagi oncom raos, yang merupakan kuliner khas Bandung, terbuat dari olahan kacang fermentasi.

5. Fauna Endemik

Tak hanya menawarkan panorama kawah, Tangkuban Perahu juga menyimpan sejumlah flora dan fauna endemik.

Seperti elang Jawa, macan dahan, surili (salah satu spesies monyet), lutung Jawa, bunga cantigi, pakis emas, hingga anggrek hutan.

Baca Juga: 4 Cara Menanam Pepaya dan Kepercayaan Menurut Feng Shui!

Lokasi Tangkuban Perahu

tangkuban perahu
Foto: tangkuban perahu (instagram.com)

Foto: Instagram.com/wisatatangkubanperahu

Gunung Tangkuban Perahu berlokasi di Cikahuripan, Lembang.

Jaraknya sekitar 30 km ke arah utara dari Kota Bandung dan bisa ditempuh dengan motor maupun mobil.

Namun yang perlu diingat, sebaiknya Moms tidak mengunjungi Tangkuban Perahu saat liburan, jika tidak ingin terjebak macet selama berjam-jam di jalan.

Lokasi Gunung Tangkuban Perahu ini  dekat dengan wisata Dusun Bambu Lembang, yang berada di Jalan Raya Tangkuban Perahu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, Moms bisa menggunakan jalur Bandung-Ledeng-Lembang atau melewatu jalur alternatif dari Dago dan Pagerwangi yang jaraknya sekitar 5 km.

Dari Lembang hanya 11 km ke arah Subang untuk dapat mencapai gerbang utama masuk objek wisata Gunung Tangkuban Parahu.

Sementara jika Moms ingin melakukan sedikit petualangan dengan menggunakan angkutan umum, Moms bisa memulainya dari Stasiun Kota Bandung menuju Lembang dengan menggunakan angkutan L300.

Dari Lembang, Moms bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan jurusan Lembang-Cikole.

Jangan sungkan untuk meminta supir mengantar Moms sampai pinggir Kawah Tangkuban Perahu, ya.

Baca Juga: Alami Vagina Lembap? Tengok Penyebab dan Perawatan yang Dianjurkan

Harga Tiket Masuk Gunung Tangkuban Perahu

tangkuban perahu
Foto: tangkuban perahu (travelingyuk.com)

Foto: travelingyuk.com

Setelah ditutup ledi awal tahun 2020 akibat pandemi Corona, tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu sudah dibuka untuk umum sejak Juni 2020.

Sama seperti kawasan wisata lain, untuk menikmati panorama yang ada di Gunung Tangkuban Perahu, Moms perlu menyiapkan sejumlah uang untuk membayar tiket masuk.

Pihak pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Prahu menerapkan harga tiket yang berbeda berdasarkan hari dan asal.

  • Tarif hari kerja

Wisatawan lokal yang berkunjung pada weekday akan dikenai tarif sebesar Rp22 ribu per orang.

Sementara wisatawan mancanegara dikenakan biaya masuk Rp201 ribu per orang.

Untuk parkir motor di hari kerja, Moms perlu membayar Rp13 ribu.

Sementara jika menggunakan mobil, Moms perlu mengeluarkan uang sebesar Rp26 ribu

  • Tarif hari libur

Tarif masuk untuk wisatawan lokal di akhir pekan atau liburan adalah Rp31 ribu per orang.

Sedangkan wisatawan mancenagara dikenakan tarif Rp301 ribu per orang.

Selain itu Moms juga perlu mengeluarkan biaya parkir kendaraan yang juga berbeda.

Di akhir pekan dan liburan, tarif motor meningkat hingga Rp18 ribu.

Sementara mobil dikenai biaya Rp36 ribu.

Baca Juga: 20 Spot Kece di Tempat Wisata Kebun Raya Bogor, Ada Belasan Taman dan Bisa Sewa Sepeda!

Berwisata ke Bandung memang rasanya tidak lengkap jika tidak mengunjungi tempat-tempat wisata alam.

Namun yang perlu Moms ingat, sebaiknya mengagendakan liburan di weekday supaya tidak terjebak macet selama berjam-jam.

Selamat menikmati pemandangan di Tangkuban Perahu, Moms!

  • https://jabarprov.go.id/index.php/potensi_daerah/detail/152#
  • https://twatangkubanparahu.com/harga-tiket-masuk-tangkuban-parahu/
  • https://twatangkubanparahu.com/fauna-endemik/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.