Ternyata Ini Alasannya Anak Ingin Menempel Terus dengan Orang Tua
Saat mengantuk, anak maunya dikeloni Moms. Waktu mandi dan makan, maunya sama Moms juga. Bahkan untuk memakaikan sepatu saja harus sama Moms, padahal ada Dads. Balita lengket sekali dengan orang tua sampai Moms susah melakukan hal lain!
Meski merepotkan, ternyata balita menempel dengan Moms adalah hal alami dan normal. Menurut peneliti kelekatan dari University of Minnesota, Alan Sroufe, sebagaimana dikutip dari essentialbaby.co.au ini merupakan hasil evolusi.
Dulu, nenek moyang kita memanjat pohon dan melompati bebatuan demi melarikan diri dari predator. Bayi dan balita bergantung pada orang tua mereka untuk berlindung. Menurut Sroufe, perilaku ini sangat penting dimiliki primata yang bersifat nomaden.
Baca Juga: Apa Dampaknya Bila Orang Tua dan Anak Jarang Mengobrol?
Balita Lengket dengan Orang Tua, Tandanya Bagus
Foto: practicalparenting.com.au
Balita lengket dengan orang tua adalah tanda bahwa Moms dan Si Kecil memiliki hubungan yang sehat.
Kelekatan ini berdasarkan rasa aman. Ketika balita merasa takut atau tidak pasti, ia akan kembali ke Moms demi perlindungan.
Bayi dan balita yang memiliki kelekatan rasa aman dengan pengasuhnya menjadikan orang yang mengasuhnya sebagai “kapal induk” untuk menjelajah dunia.
Pengasuh – bagi bayi dan balita – adalah orang yang menurut pengalaman mereka bisa dipercaya, selalu ada dan peka terhadap kebutuhan mereka.
“Tahu kalau kita punya tempat untuk kembali di saat sulit membuat kita mampu keluar, menjelajah, dan melakukan apapun,” kata Jude Cassidy, psikolog dan pakar kelekatan di University of Maryland, Amerika Serikat.
Dari sudut pandang orang tua, anak perlu ingin selalu dekat dengan orang tua agar Moms bisa merawat mereka.
Kelekatan adalah lem yang mengikat orang tua dan anak dan memberikan perasaan seperti di rumah, nyaman, dan merasa dimiliki.
Balita yang lekat karena rasa aman berada di antara dua kutub, yakni kemandirian dan kebergantungan. Karena itu, ia bisa sangat menempel kepada Moms, tapi juga sesekali tak mau diganggu oleh Moms.
Anak yang tidak memiliki kelekatan karena rasa aman dengan pengasuh mereka merasa pengasuh tidak dapat diandalkan saat dibutuhkan. Bayi dan balita yang seperti ini tidak terlalu menempel di situasi menakutkan sekalipun.
Baca Juga: Sadarilah Moms, 6 Hal Ini Penyebab Anak Jadi Manja
Mengapa Anak Tidak Mau dengan Orang Lain?
Foto: cafemomstatic.com
Di usia enam bulan, anak mulai memilih satu pengasuh utama. Mereka tidak mau dengan orang asing dan menunjukkan preferensi yang jelas kepada siapa mereka mau dekat.
Hasil perkembangan otak yang sehat ini membuat balita memiliki insting malu sehingga mereka tidak selalu mau diurus oleh orang lain.
Ini adalah cara alamiah untuk memastikan anak mengikuti orang yang bertanggung jawab mengurus mereka.
Sampai kira-kira usia enam tahun, balita belum sepenuhnya berkembang sebagai individu mandiri.
Mereka sangat bergantung kepada orang lain untuk mengurus diri sendiri. Karena itu, lengket dengan pengasuh adalah salah satu keasyikan terbesar bagi otak balita
Jadi, ketika menghadapi perpisahan dengan pengasuh, termasuk saat tidur, anak bisa mengalami frustrasi, tantrum, resistensi, dan pertentangan.
Haruskah Menuruti Anak yang Ingin Menempel Terus?
Foto: happyyouhappyfamily.com
Saat anak seakan tak mau lepas dari Moms, haruskah Moms menuruti semua permintaannya? Ya, menurut Sroufe, selama permintaan mereka bisa dikabulkan. Terutama jika balita lengket karena stres.
“Mereka akan menempel pada Moms selama yang mereka butuh, lalu mereka akan kembali bermain dan mengeksplor,” jelas Sroufe.
Jadi, bersabarlah saat anak lengket dengan Moms. Suatu hari nanti, saat anak sudah mandiri dan asyik dengan dunianya, Moms akan merindukan masa-masa ini.
(EMA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.