11 Tes Kesehatan Mental untuk Mendeteksi Masalah Kejiwaan!
Kesehatan mental yang baik adalah salah satu faktor pendukung kebahagiaan dalam hidup. Karenanya, penting untuk melakukan tes kesehatan mental.
Penelitian di International Journal of Family Medicine and Primary Care menemukan, gangguan kesehatan mental sama bahayanya dengan penyakit fisik.
Belakangan ini telah banyak website yang menyediakan tes kesehatan mental secara online.
Namun, penting diketahui bahwa hasil tes kesehatan mental tersebut tidak bisa menjadi patokan yang serius tanpa pengawasan dokter, psikolog, atau psikiater.
Jika Moms tertarik ingin mencoba tes kesehatan mental, yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Baca Juga: Mengenal Gangguan Bipolar: Ciri, Jenis, Penyebab, dan Cara Pengobatannya
Ragam Tes Kesehatan Mental
Tes kesehatan mental adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji fungsi pengetahuan atau kognitif seseorang.
Umumnya, tes ini dilakukan dengan memeriksa penampilan, rentang perhatian, orientasi, keterampilan bahasa, memori, serta keterampilan penilaian pasien.
Tes ini banyak macamnya, mulai dari tes kepribadian, bipolar, hingga psikolog.
Berikut ini cara melakukan tes kesehatan mental atau cek mental health yang bisa Moms lakukan:
1. Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)
Tes MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory adalah tes psikologi yang dilakukan untuk menilai kepribadian dan psikopatologi.
Melansir Frontiers in Psychology, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mental, sehingga ahli profesional bisa menentukan ada atau tidaknya gangguan mental pada orang yang menjalani tes MMPI ini.
Tidak hanya untuk kebutuhan dalam dunia psikologi klinis saja, tes ini juga sering digunakan untuk kepentingan lain.
Sebagai contoh, tes MMPI juga digunakan pada berbagai kasus hukum.
Seperti pada kasus kriminal untuk menilai pembelaan dari tersangka atau dalam kasus perebutan hak asuh anak menilai karakter dari kedua orang tua.
Terdapat 3 tes MMPI, yaitu tes MMPI-2, tes MMPI-2-RF, dan tes MMPI-A.
Dalam tes kesehatan mental ini, responden akan diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan.
Jumlah pertanyaan yang harus dijawab tergantung pada tipe tes MMPI yang diambil.
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut nantinya akan dikonversi oleh psikiatri atau ahli psikologi klinis ke dalam bentuk laporan.
2. Tes Sehat Jiwa
Saat ini sudah banyak website tes kesehatan mental, karenanya Moms harus teliti dan memilih jenis tes yang terstandar serta diakui oleh pada ahli, seperti tes sehat jiwa.
Tes sehat jiwa merupakan instrumen untuk mendeteksi dini kesehatan jiwa yang sudah diakui oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kemenkes RI.
Dalam tes psikologi online ini terdapat 3 cara mendekteksi dini, yaitu CAGE terkait kecanduan alkohol, Reporting Questionnaire (SRQ 20) terkait gangguan mental, dan Geriatric Depression Scale (GDS 15) untuk skrining depresi pada usia lanjut.
Namun, perlu diingat bahwa hasil tes tersebut tidak bisa dijadikan sebagai patokan serius, ya, Moms.
Baca Juga: Amitriptilin untuk Atasi Depresi: Fungsi, Jenis, Dosis, dan Efek Samping
3. Pemeriksaan Medis Kejiwaan
Tes kesehatan mental selanjutnya adalah pemeriksaan langsung yang dilakukan oleh dokter, psikolog, atau psikiater.
Pemeriksaan kejiwaan rutin akan memeriksa kondisi kejiwaan pasien secara menyeluruh dan rinci.
Sedangkan pemeriksaan kejiwaan darurat, lebih berfokus pada gejala, riwayat kelainan, dan perilaku pasien saat menjelang munculnya gangguan kejiwaan.
Pemeriksaan medis kejiwaan bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan mental dan perilaku pada seseorang.
Ini dilakukan karena tidak semua gangguan kejiwaan dapat dideteksi dengan mudah.
Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk alasan lain, yaitu saat diminta pihak berwajib atau pengadilan guna melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka tindak kriminal.
Dokter dan psikolog akan melakukan pemeriksaan medis dengan melakukan wawancara dan observasi, baik dengan pasien ataupun dengan keluarga pasien.
Baca Juga: Mengenal PTSD, Masalah Kesehatan Mental Akibat Trauma
Moms mungkin juga diminta untuk mengisi kuesioner tertulis standar atau untuk melakukan tes verbal.
Tes ini umumnya dirancang untuk menilai:
- Masalah tertentu seperti depresi.
- Seberapa baik Moms dapat berpikir, bernalar, dan mengingat.
- Seberapa baik Moms dapat melakukan aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, berpakaian, dan berbelanja.
Jika diperlukan, pasien akan diminta untuk menjalani pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah dan urine di laboratorium atau dengan pencitraan, misalnya CT scan dan MRI otak.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengevaluasi mengenai fungsi mental dan hal spesifik terkait kejiwaan pasien, seperti kepribadian, tingkat kecerdasan (IQ), dan kecerdasan emosional (EQ).
Baca Juga: Jangan Sembarang Konsumsi Obat Penenang Depresi, Perhatikan Hal Ini!
4. Airlangga Safe Space
Saat ini, sudah ada banyak situs tes kepribadian psikologi online yang dapat diakses secara gratis.
Kehadiran berbagai situs tes kepribadian online telah membantu banyak orang untuk lebih mengenal diri sendiri.
Salah satunya yakni Airlangga Safe Space yang menghadirkan berbagai macam jenis tes kesehatan mental yang tersedia.
Ini adalah sebuah platform tes psikologi online yang bertujuan memberikan edukasi serta meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental di kalangan mahasiswa Universitas Airlangga.
Tes kepribadian (personality test) tak hanya bicara soal karakter, kepribadian, dan emosional seseorang.
Tapi juga memberi gambaran pekerjaan apa yang cocok dengan orang tersebut.
5. Lalui Bersama
Lalui Bersama (Laluibersama.com) merupakan sistem kalkulator kesehatan mental yang dibentuk oleh kelompok Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk khalayak umum.
Moms tidak perlu menjadi civitas universitas untuk menggunakan tesnya.
Kalkulator mental Lalui Bersama menggunakan metode DASS (Depression, Anxiety, dan Stress Scale) yang mengharuskan Moms mengisi 21 pertanyaan.
Hasil tes dapat langsung dilihat segera setelah Moms mengisi jawaban hingga tuntas.
6. Pijar Psikologi
Pijar Psikologi adalah organisasi non-profit yang fokus di dalam bidang kesehatan mental.
Berbeda dengan tes kesehatan mental yang memberikan gambaran umum, lembaga ini menyediakan skrining untuk kondisi depresi melalui laman: pijarpsikologi.org/tes-kesehatan-mental.
Tes skrining depresi dari Pijar Psikologi menggunakan metode Beck’s Depression Inventory (BDI).
Moms harus menjawab 21 pertanyaan yang dapat memberikan informasi apakah Moms mengalami gejala-gejala depresi.
7. Satu Persen
Satu Persen merupakan startup yang berfokus di bidang pendidikan untuk masyarakat Indonesia.
Tidak seperti bidang pendidikan lainnya, Satu Persen bertujuan untuk mengajarkan pendidikan dalam aspek pengetahuan dan kemampuan yang tidak diajarkan di dalam sekolah.
Dengan segenap tim psikolognya, kalkulator mental online Satu Persen memiliki tersedia dalam berbagai jenis.
Ini laman yang bisa dikunjungi: satupersen.net/quiz/tes-sehat-mental.
Moms bisa mencoba Tes Sehat Mental untuk mengetahui kesehatan mental secara umum.
Selain itu, startup ini juga menawarkan berbagai tes seperti tes kecemasan, tes attachment, hingga tes tingkat resiliensi.
Beragam tes ini bebas biaya dan hasil dapat dibaca secara langsung setelah pengisian tes.
Tes ini tidak direkomendasikan untuk individu yang sedang berada dalam situasi yang mengancam nyawa.
8. STEPI Tes
Apakah Moms pernah mendengar tes depresi STEPI (Schizophrenia Test and Early Psychosis Indicator)?
Ini adalah cek mental health dengan tujuan mengidentifikasi gejala skizofrenia pada seseorang.
Skizofrenia adalah satu dari contoh gangguan psikologis yang gejalanya berupa halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, hingga perubahan sikap yang mendadak.
Mendiagnosa orang dengan skizofrenia perlu bantuan ahli profesional, termasuk dengan melakukan tes psikologi online.
Pada tes ini, penderita akan diminta untuk menjawab 17 pertanyaan seputar kehidupan sehari-harinya dan kecenderungan terhadap halusinasi maupun delusi.
9. BDI (Beck Depression Inventory)
Tes depresi lainnya adalah BDI atau Beck Depression Inventory.
BDI merupakan tes kesehatan mental yang digunakan untuk melihat seberapa jauh tingkat depresi pada seseorang.
Dalam tes ini, terdapat 21 pertanyaan pilihan ganda yang perlu dijawab oleh orang yang menjalani tes.
Hasil dari skor yang terlihat akan menentukan tingkat keparahan depresi yang dialami.
Misalnya, skor 0-9 menunjukkan bahwa seseorang tidak mengalami depresi.
Sementara itu, skor 10-18 menunjukkan depresi ringan-sedang, lalu, 19-29 menunjukkan depresi sedang-berat, dan 30–63 menunjukkan depresi berat.
Baca Juga: 12+ Penyebab Depresi yang Jarang Disadari, Waspada!
10. PHQ-9 (Patient Health Questionnaire–9)
PHQ-9 dimaksudkan sebagai alat untuk membantu dokter mengidentifikasi dan mendiagnosis depresi.
Tetapi, alat ini bukan pengganti diagnosis oleh dokter terlatih.
Ini digunakan oleh beberapa dokter dan organisasi untuk menyaring pasien untuk depresi yang tidak terdiagnosis.
PHQ-2 terdiri dari 2 pertanyaan pertama yang diajukan pada PHQ-9.
Tidak hanya itu, PHQ-9 juga kerap dipakai untuk menilai tingkat keparahan depresi seseorang dan memantau respons terhadap pengobatan tertentu.
11. Yale-Brown Obsessive Compulsive Scale (Y-BOCS)
Y-BOCS adalah tes skrining OCD (Obsessive Compulsive Disorder) yang dapat membantu menentukan tingkat keparahan gejala OCD.
Hasil dari pemeriksaan akan digunakan untuk membantu memutuskan apakah Moms perlu menemui dokter atau profesional kesehatan mental lebih lanjut.
Tersedia berbagai pertanyaan kuosioner yang perlu dijawab seseorang dalam melakukan tes psikologi online, khususnya bagi penderita OCD.
Seberapa Akurat Tes Kesehatan Mental Online?
Tes kesehatan mental online dapat menjadi alat yang berguna untuk membantu individu memahami keadaan mental mereka saat ini.
Namun, penting untuk dicatat bahwa akurasi dan keandalan tes ini bervariasi dan tidak dapat digunakan sebagai pengganti diagnosis profesional.
Tes kesehatan mental online umumnya tidak dirancang untuk mendiagnosis gangguan psikologis.
Sebagian besar tes ini lebih berfungsi sebagai alat bantu untuk mengenali gambaran diri dan potensi masalah yang mungkin ada.
Hasil tes harus diikuti dengan pemeriksaan medis yang lebih komprehensif untuk mendapatkan penanganan yang tepat jika diperlukan.
Manfaat Tes Kesehatan Mental
Manfaat tes kesehatan mental pada dasarnya adalah mendeteksi lebih cepat atau menentukan risiko seseorang untuk mengalami gangguan mental, seperti:
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Gangguan bipolar
- Gangguan makan
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
Berikut ini manfaat tes kesehatan mental:
- Mendiagnosis kondisi kesehatan mental.
- Membedakan antara masalah kesehatan mental dan fisik.
- Menilai seseorang yang dirujuk karena masalah di sekolah, pekerjaan atau rumah.
Baca Juga: 15 Jenis Phobia yang Paling Umum Diderita Orang di Dunia
Seberapa Penting Tes Kesehatan Mental?
Tes kesehatan mental sangat penting karena beberapa alasan, yang semuanya berkontribusi pada:
- Pengenalan
- Pengelolaan
- Pencegahan kondisi kesehatan mental yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.
Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa tes kesehatan mental itu penting:
1. Deteksi Dini
Tes kesehatan mental dapat membantu dalam mendeteksi gejala awal dari gangguan kesehatan mental.
Deteksi dini ini penting karena memungkinkan individu untuk mendapatkan bantuan dan intervensi yang tepat lebih awal.
2. Diagnosis yang Akurat
Untuk menentukan diagnosis yang akurat dan relevan, tes kesehatan mental sering kali menjadi langkah pertama yang penting.
Ini membantu dokter dalam merencanakan strategi pengobatan yang tepat berdasarkan kebutuhan individu.
3. Perencanaan Pengobatan yang Efektif
Setelah diagnosis dilakukan, tes kesehatan mental dapat membantu dalam mengidentifikasi jenis perawatan efektif untuk pasien.
4. Mengurangi Stigma
Tes kesehatan mental meningkatkan kesadaran dan pemahaman, membantu mengurangi stigma terkait gangguan mental.
Ini mendorong lebih banyak orang untuk mencari bantuan dan dukungan ketika mereka membutuhkannya.
5. Pemahaman Diri
Melalui tes kesehatan mental, individu dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kondisi mereka sendiri.
Termasuk pemicu, gejala, dan strategi coping yang efektif. Ini memungkinkan mereka untuk mengambil langkah aktif dalam mengelola kesehatan mental mereka.
6. Pencegahan
Dalam beberapa kasus, tes kesehatan mental dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor risiko tertentu untuk gangguan kesehatan mental.
Hal ini memungkinkan individu dan profesional kesehatan untuk mengambil langkah pencegahan untuk mengurangi kemungkinan gangguan tersebut berkembang.
Baca Juga: Cegah Stres, Ini 5 Persiapan Mental Sebelum Kehamilan
Nah, itu dia jenis dan manfaat tes kesehatan mental yang perlu Moms ketahui.
Ingat, beberapa tes di atas tidak bisa dijadikan acuan utama dalam mendeteksi adanya masalah pada kondisi mental.
Bagaimanapun juga, yang bisa menilai dengan sebenar-benarnya adalah orang yang ahli. Dalam hal ini, yakni psikolog atau psikiater.
Jadi, jangan langsung mengecap diri mengalami gangguan kesehatan mental hanya berdasarkan tes psikologi yang dilakukan secara online, ya, Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6857396/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6069678/
- https://www.healthline.com/health/mental-status-tests#test-reasons
- https://www.betterhelp.com/advice/general/what-is-the-mmpi-test-and-what-does-it-say-about-you/
- https://www.apa.org/topics/testing-assessment-measurement/understanding
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/servicesandsupport/assessments-and-evaluations-for-mental-illness-treatment
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20191009/0932024/targetkan-indonesia-sehat-jiwa-kemenkes-fokus-upaya-pencegahan/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.