Pelajari Coping Mechanism yang Baik dan Buruk agar Tidak Salah Langkah
Untuk tahu cara terbaik mengatasi stres, Moms dan Dads perlu memahami coping mechanism.
Memangnya apa itu coping mechanism?
Yuk, pelajari pengertian dan contoh penerapannya berikut ini!
Baca Juga: Stres Baik dan Stres Buruk, Apa Bedanya?
Apa Itu Coping Mechanism?
Kehidupan yang Moms dan Dads jalani tidak lepas dengan stres psikologis.
Contohnya saja, saat harus menghadapi perceraian, perpisahan, kematian orang yang dicintai, atau kehilangan pekerjaan.
Bahkan, peristiwa yang dianggap "membahagiakan" pun dapat menimbulkan stres, contohnya menikah, memiliki anak, atau membeli rumah.
Semua stres psikologis yang timbul ini harus bisa dihadapi agar dapat menjalani hidup dengan baik.
Nah, penyesuaian diri terhadap stres ini sederhananya disebut dengan coping mechanism atau mekanisme koping.
Ini dapat ditunjukkan dengan kombinasi perilaku, pikiran, dan emosi tergantung pada situasinya.
Beberapa orang juga menggunakan coping mechanism untuk mengatasi kemarahan, kesepian, kecemasan, dan depresi.
Baca Juga: Gangguan Tidur karena Stres, Apa Penyebabnya?
Mengenal Coping Mechanism Baik dan Buruk
Menurut situs Good Therapy, secara garis besar coping mechanism terbagi menjadi dua, yakni adaptif dan maladaptif.
Dapat disebut juga mekanisme koping yang baik (positif) dan buruk (negatif).
Berikut ini jenis dan contoh mekanisme koping yang perlu Moms dan Dads dipahami, yaitu:
Coping Mechanism yang Baik
Nah, jenis koping mekanisme ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Mencari dukungan
Membicarakan peristiwa yang membuat stres dengan orang yang mendukung dapat menjadi cara yang efektif untuk mengelola stres.
Mencari dukungan eksternal alih-alih mengasingkan diri dan menginternalisasi efek stres, sehingga mampu mengurangi efek negatif dari situasi yang sulit.
Relaksasi
Sejumlah aktivitas santai membantu orang mengatasi stres.
Kegiatan santai mungkin termasuk berlatih meditasi, relaksasi otot progresif atau teknik menenangkan lainnya, menikmati pemandangan alam, atau mendengarkan musik lembut.
Pemecahan Masalah
Coping mechanism ini melibatkan identifikasi masalah yang menyebabkan stres.
Kemudian, mengembangkan dan menerapkan beberapa solusi potensial untuk mengelolanya secara efektif.
Hiburan
Menghibur diri dari situasi yang membuat stres dapat membantu orang mempertahankan perspektif dan mencegah situasi yang penuh stres menjadi berlebihan.
Aktivitas fisik
Olahraga dapat berfungsi sebagai jurus penghilang stres yang alami dan sehat.
Berlari, yoga, berenang, berjalan, menari, olahraga tim, dan banyak jenis aktivitas fisik lainnya dapat membantu orang mengatasi stres dan efek samping dari peristiwa traumatis.
Baca Juga: Kok Bisa Stres Saat Liburan? Intip Penyebab dan Tips Mengatasinya!
Coping Machanism yang Buruk
Tidak semua orang mengatasi stres yang dihadapi dengan koping mekanisme yang positif.
Beberapa orang mungkin malah memilih "jalan yang salah".
Berikut ada beberapa jenis mekanisme koping yang buruk beserta contohnya.
Melarikan Diri
Untuk mengatasi kecemasan atau stres, beberapa orang mungkin menarik diri dari teman dan menjadi terisolasi secara sosial.
Mereka mungkin menyibukkan diri dalam aktivitas seperti menonton televisi atau menghabiskan waktu berselancar di internet.
Hal ini sebenarnya disebut buruk jika dilakukan secara terus-menerus.
Baca Juga: Mengatasi Asma Akibat Stres, Ini Penjelasannya!
Menenangkan Diri Secara Tidak Sehat
Beberapa perilaku menenangkan diri sebenarnya sehat, tetapi dapat berubah menjadi kecanduan yang tidak sehat jika menjadi kebiasaan menggunakannya untuk menenangkan diri.
Beberapa contoh menenangkan diri yang tidak sehat dapat mencakup makan berlebihan, pesta minuman keras, atau penggunaan internet atau video game yang berlebihan.
Mati Rasa
Beberapa perilaku menenangkan diri bisa menjadi perilaku mati rasa (numbing).
Orang mungkin berusaha untuk menghilangkan stres mereka dengan makan junk food, konsumsi alkohol yang berlebihan, atau menggunakan obat-obatan.
Dorongan untuk Melakukan Tindakan Berisiko
Stres dapat menyebabkan beberapa orang mencari dorongan adrenalin, melalui perilaku kompulsif atau pengambilan risiko.
Misalnya, seperti perjudian, seks yang tidak aman, bereksperimen dengan obat-obatan, pencurian, atau mengemudi sembrono.
Menyakiti Diri Sendiri
Coping mechanism terakhir yang sebaiknya dihindari adalah melukai diri sendiri untuk mengatasi stres atau trauma yang ekstrem.
Baca Juga: Perhatikan 8 Gejala Kecemasan Fisik pada Anak!
Nah, itulah mekanisme koping yang perlu dipahami, supaya tidak salah jalan dalam mengatasi stres.
Jika kesulitan, jangan ragu untuk melakukan konseling dengan psikolog, ya.
- https://www.goodtherapy.org/blog/psychpedia/coping-mechanisms
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559031/
- https://careinmind.com.au/blog/unhealthy-coping-mechanisms/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.