10 Penyebab Bad Mood dan Cara Efektif Menghilangkannya
Pernahkah Moms mengalami bad mood? Kondisi suasana hati yang tidak baik ini bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari, lho.
Tanpa suasana hati yang baik, melakukan kegiatan bisa menjadi hal sulit sekaligus melelahkan.
Oleh karenanya, kita perlu mencari tahu penyebab dan solusinya.
Perlu Moms ketahui bahwa mood atau suasana hati adalah bagian dari ritme emosi dalam diri kita, tetapi sedikit kurang intens dibandingkan emosi.
Biasanya suasana hati ini memiliki pemicu, seperti peristiwa atau pengalaman tertentu.
Tidak hanya dapat memengaruhi diri sendiri dalam berkegiatan, bad mood juga bisa berdampak pada hubungan kita dengan orang lain.
Jadi, sebaiknya Moms mencari tahu apa yang menjadi penyebab bad mood dan dapat mengatasinya secara tepat.
Baca Juga: Suasana Hati Memengaruhi Kinerja Otak? 8 Cara Ini Bisa Mengatasinya!
Penyebab Bad Mood
Ada banyak sekali kemungkinan yang mendasari bad mood, apa saja? Berikut di antaranya yang mungkin Moms alami.
1. Stres
Salah satu penyebab suasana hati yang buruk yaitu stres.
Ketika Moms mengalami stres, tingkat hormon, pola tidur, dan kebiasaan makan semuanya berubah.
Hal ini dapat mengakibatkan perubahan suasana hati.
Adanya tekanan dalam diri kita dapat membuat kehidupan berubah drastis, dari bahagia dan manis menjadi sedih dan pahit.
Itulah mengapa stres bisa sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Suasana hati yang buruk akibat stres dapat membuat Moms kurang termotivasi dalam berkegiatan.
Bahkan, cenderung rentan untuk membuat kesalahan karena kurangnya fokus dan minat dalam melakukan aktivitas tertentu.
2. Pengaruh Obat-obatan Tertentu
Penyebab bad mood lainnya yaitu bisa saja karena pengaruh konsumsi obat-obatan tertentu.
Hal ini dapat terjadi karena obat sering mengubah cara kita berpikir dan merasa.
Jadi, tidak heran apabila Moms merasa perubahan suasana hati setelah mengonsumsi obat tertentu.
Salah satu jenis obat yang mungkin menyebabkan bad mood ialah kortikosteroid, yang diresepkan untuk meredakan peradangan di tubuh.
Perubahan suasana hati akibat obat ini dapat berupa euforia hingga kecemasan, kemarahan, dan depresi.
Perasaan tersebut dapat bolak-balik dalam urutan cepat dan tampaknya muncul tanpa alasan dan tanpa provokasi.
Dengan kata lain, seseorang yang menerima obat kortikosteroid mungkin merasa sangat sedih atau marah dan sama sekali tidak tahu mengapa.
Baca Juga: Nyeri Ovulasi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
3. Kadar Gula Darah yang Rendah
Siapa sangka, kadar gula darah dalam tubuh Moms juga ternyata bisa memengaruhi perubahan suasana hati, lho!
Misalnya ketika kadar gula darah dalam tubuh cenderung rendah, kita mungkin akan lebih mudah untuk merasakan bad mood.
Ketika tubuh kehabisan gula darah, suasana hati Moms dapat terpengaruh sehingga berubah menjadi kurang stabil.
4. Kurang Tidur
Ketika Moms mengalami kurang tidur, tentu akan sulit untuk beraktivitas dengan baik keesokan harinya.
Tidak jarang, kurangnya tidur juga bisa menyebabkan kita mengalami bad mood.
Dengan tidur, tubuh bisa kembali segar karena ini merupakan metode istirahat yang paling efektif untuk dilakukan.
Apabila tubuh tidak mendapatkan tidur yang cukup, Moms pun akan merasakan kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan mudah marah.
Dalam studi di Journal of Sleep Research Society disebutkan bahwa masalah tidur dapat berkontribusi pada masalah psikologis.
Misalnya, insomnia kronis dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan mood, seperti depresi atau kecemasan.
Baca Juga: Apa Arti Mood, Mood Booster, dan Mood Swing? Cek di Sini Perbedaannya!
5. Dehidrasi
Kondisi lain yang bisa menyebabkan Moms mengalami bad mood ialah dehidrasi atau kurangnya cairan dalam tubuh.
Bahkan, dehidrasi ringan pun dapat memengaruhi suasana hati dan kemampuan kita untuk berkonsentrasi.
Berdasarkan studi di The Journal of Nutrition pada 25 orang wanita sehat, ditemukan bahwa dehidrasi ringan meredam suasana hati, meningkatkan kelelahan, dan menyebabkan sakit kepala.
Oleh sebab itu, Moms perlu memerhatikan konsumsi cairan yang cukup setiap hari. Dengan cara minum banyak air putih.
Moms juga sebaiknya memahami tanda dehidrasi yang berbahaya. Misalnya gejala dehidrasi yang ditandai dengan urin berwarna gelap.
Sedangkan tubuh yang terhidrasi dengan cukup, biasanya akan menghasilkan urin warna kuning muda.
6. Hormon
Penyebab lain yang mungkin saja dapat memengaruhi suasana hati Moms yakni hormon.
Tidak hanya dapat berperan dalam perubahan suasana hati, hormon juga dapat memiliki efek yang kuat pada kimia otak dan kesehatan mental.
Pasalnya, hormon adalah pembawa pesan kimia dalam tubuh yang mengirimkan pesan melalui aliran darah, membawa informasi dari satu organ ke organ berikutnya.
Pada wanita, hormon yang berperan penting dalam kesehatan dan emosi yaitu estrogen, progesteron, dan testosteron.
Sementara pada pria, kondisi hormon testosteron yang rendah dapat memengaruhi suasana hati.
7. Pramenstruasi
Seperti yang Moms ketahui, siklus menstruasi seorang perempuan terjadi setiap bulan.
Nah, salah satu tanda menonjol yang dialami menjelang menstruasi ialah perubahan suasana hati.
Gejala emosional selama pramenstruasi ini pun dapat bervariasi.
Mulai dari kesedihan, sifat lekas marah, kecemasan, hingga amarah yang meledak-ledak.
Bahkan, bisa menyebabkan seorang perempuan menjadi lebih murung daripada biasanya.
Gejala pramenstruasi yang memengaruhi suasana hati ini disebut juga sebagai Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).
PMDD sangat mirip dengan Premenstrual Syndrome (PMS), namun gejalanya lebih parah dan cenderung melibatkan emosi.
Bagi sebagian orang, hal itu menyebabkan perubahan suasana hati yang intens termasuk munculnya bad mood dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Lalu, mengapa hal ini terjadi? Perubahan hormon yang terjadi selama paruh kedua siklus menstruasi disebut sebagai pemicu utamanya.
Ovulasi terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi. Selama waktu ini, tubuh Moms melepaskan sel telur, menyebabkan kadar estrogen dan progesteron turun.
Pergeseran hormon ini dapat menyebabkan gejala fisik dan emosional yang biasa disebut sebagai PMS.
Perubahan kadar estrogen dan progesteron juga memengaruhi kadar serotonin. Ini adalah neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati, siklus tidur, dan nafsu makan.
Tingkat serotonin yang rendah dapat berhubungan dengan perasaan sedih dan mudah tersinggung, kesulitan tidur dan mengidam makanan yang tidak biasa.
8. Kehamilan
Bad mood yang Moms alami juga bisa saja disebabkan oleh adanya kehamilan.
Selama mengandung, tingkat hormon pasti meningkat untuk mendukung pertumbuhan bayi.
Nah, pada gilirannya perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh Moms tercermin dalam bentuk perubahan suasana hati.
Itulah mengapa ibu hamil dapat mengalami beberapa episode perubahan suasana hati.
Mulai dari merasa bahagia hingga merasa sangat hampa dalam kehidupannya secara tiba-tiba.
Kondisi ini sangatlah umum dan biasanya cenderung terjadi lebih banyak pada trimester pertama dan menjelang akhir trimester ketiga.
Baca Juga: 12+ Aktivitas Mood Booster yang Mudah dan Ampuh, Catat!
9. Menopause
Selain karena menjelang menstruasi dan kehamilan, wanita juga bisa mengalami bad mood sebagai gejala menopause.
Lagi-lagi, hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon dalam tubuh Moms.
Menjelang menopause, seorang perempuan akan lebih mungkin untuk mengalami perasaan cemas, stres atau bahkan depresi.
Bahkan, menopause juga bisa menyebabkan Moms mengalami masalah tidur yang dapat memperparah suasana hati.
10. Demensia
Penyebab lain dari perubahan suasana hati dalam diri Moms ialah demensia.
Penderita demensia yang merasa frustasi karena tidak dapat mengingat banyak hal membuatnya memiliki suasana hati buruk.
Perubahan suasana hati akibat demensia juga bisa berupa depresi, kecemasan, atau sikap apatis.
Selain karena perasaan frustasi atau kecemasan berlebih akan penyakitnya, penderita demensia mungkin saja mengalami kerusakan pada bagian otak sehingga memengaruhi tubuh dalam mengendalikan emosi.
Cara Mengatasi Bad Mood
Lantas, adakah cara untuk mengatasi suasana hati yang buruk ini? Tentu saja ada, Moms.
Berikut beberapa tips yang dapat Moms coba untuk mengatasi bad mood sehingga perasaan menjadi lebih baik.
1. Hirup Udara Segar
Ketika suasana hati Moms tidak begitu baik, cobalah untuk pergi keluar rumah dan cari udara segar.
Misalnya dengan pergi ke taman atau mungkin berlibur ke tempat wisata alam.
Berada di alam dapat membantu kita dalam meningkatkan suasana hati dan bahkan menidurkan sistem saraf.
Dalam studi di Journal of Enviromental Health and Preventive Medicine pun menyebutkan bahwa lingkungan hutan berkaitan dengan konsentrasi kortisol yang lebih rendah, denyut nadi yang lebih rendah, tekanan darah yang lebih rendah, aktivitas saraf parasimpatis yang lebih besar, dan aktivitas saraf simpatik yang lebih rendah daripada lingkungan kota.
2. Lakukan Aktivitas Fisik
Tips lain yang bisa Moms coba untuk memperbaiki suasana hati yang buruk ialah dengan melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.
Olahraga merupakan cara alami untuk melepaskan hormon endorfin, yang dapat menghilangkan rasa sakit dan stres.
Pelepasan endorfin di otak kita bisa terasa seperti melepaskan pasukan untuk melawan suasana hati yang buruk.
Tidak hanya itu, studi di Journal of Clinical Psychiatry menemukan bahwa perbaikan suasana hati ini diduga disebabkan oleh peningkatan sirkulasi darah ke otak akibat olahraga.
Terdapat juga pengaruh pada sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) sehingga menyebabkan reaktivitas fisiologis terhadap stres.
Bagi Moms yang belum terbiasa untuk olahraga rutin, bisa coba cara sederhana sebagai permulaan.
Misalnya olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda. Bisa juga dengan belajar olahraga di rumah melalui internet.
Baca Juga: 6 Penyebab Mood Swing dan Cara Mengatasi yang Tepat
3. Mendengarkan Musik
Cara lain yang mudah untuk Moms lakukan dalam memperbaiki suasana hati ialah mendengarkan musik favorit.
Mendengarkan musik yang merupakan kebalikan dari suasana hati Moms juga akan bekerja secara efektif.
Misalnya ketika kita merasa sedih, cobalah untuk mendengarkan musik yang penuh dengan semangat dan ceria.
Jika Moms merasa cemas atau khawatir tentang sesuatu, cobalah untuk mendengarkan musik yang menenangkan.
Dengan begitu, suasana hati kita dapat membaik.
Selain itu, mendengarkan musik klasik dapat membantu.
Studi di Journal of The Arts in Psychotherapy menemukan bahwa, mendengarkan musik klasik selama 10 menit meminimalkan suasana hati yang negatif.
Hal ini karena mendengarkan musik bisa menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan kadar hormon stres kortisol.
Itu dia Moms, penyebab suasana hati yang buruk serta kiat mudah untuk mengatasinya.
Apabila tips di atas tidak juga memperbaiki suasana hati Moms yang buruk, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Terkadang, suasana hati yang buruk secara terus-menerus bisa menjadi gejala gangguan kesehatan mental tertentu.
Jadi, mintalah dukungan dari psikolog atau psikiater untuk membantu Moms dalam mengatasinya, ya.
- https://www.calmsage.com/possible-causes-of-severe-mood-swings/
- https://health.usnews.com/health-care/patient-advice/articles/powerful-ways-to-overcome-anger-or-a-bad-mood
- https://psychcentral.com/blog/7-simple-ways-to-break-your-bad-mood
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1978360/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22190027/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19568835/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1470658/
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0197455611000475
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.