31 Desember 2019

Tetanus pada Bayi Baru Lahir: Penyebab, Penanganan, dan Dampaknya

Bisa menyebabkan kematian pada bayi

Simak penjelasan tentang tetanus pada bayi yang baru lahir berikut ini.

Menanti kelahiran buah hati merupakan masa-masa paling menyenangkan sekaligus mendebarkan. Namun yang namanya bayi yang baru lahir, tentu masih sensitif terhadap lingkungan di sekitarnya.

Kita bisa mengharapkan bayi lahir dengan keadaan sehat, namun tidak menutup kemungkinan ada infeksi yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Salah satu infeksi yang mungkin terjadi adalah infeksi tetanus.

Baca Juga: Manfaat Tes Glukosa Pada Bayi Baru Lahir

Tetanus pada bayi ini disebut dengan Neonatal Tetanus. Kebanyakan bayi yang menderita penyakit ini meninggal. Tetanus neonatal sangat umum di daerah pedesaan di mana sebagian besar persalinan berada dilakukan di rumah tanpa prosedur steril yang memadai.

Apa penyebab dari tetanus pada bayi dan bagaimana penanganannya? Simak di bawah ini.

Penyebab Tetanus pada Bayi

tetanus pada bayi baru lahir
Foto: tetanus pada bayi baru lahir

Foto: womenshealth.gov

Dilansir dari laman World Health Organization, tetanus pada bayi ini biasanya diperoleh melalui paparan spora bakteri Clostridium tetani yang secara universal hidup di tanah.

“Tetanus pada bayi yang baru lahir biasa terjadi karena pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir yang tidak bersih atau steril,” ujar Dr. dr. Debbie Latupeirissa, Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi dan Tropik Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.

Pemotongan ini biasanya dilakukan oleh penolong persalinan yang tidak terlatih sehingga menggunakan alat-alat pemotong tali pusat yang tidak steril yaitu alat yang kotor dan tercemar tanah misalnya.

Baca Juga: Tanda-Tanda Tali Pusat Bayi Terkena Infeksi

Penanganan terhadap Tetanus pada Bayi

tetanus pada bayi baru lahir
Foto: tetanus pada bayi baru lahir

Foto: parents.com

Menurut dr. Debbie Latupeirissa, penanganan terhadap tetanus pada bayi ini bisanya dengan menggunakan alat-alat yang steril saat melakukan pemotongan tali pusat.

Selain itu, hal ini juga bisa dicegah sebelumnya, caranya melakukan pencegahan dengan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pada ibu hamil.

Penanganan Tetanus pada Bayi yang Terlambat

tetanus pada bayi baru lahir
Foto: tetanus pada bayi baru lahir

Foto: happiestbaby.com

Penyakit tetanus adalah penyakit yang menyebabkan kekakuan pada otot mulai dari daerah kepala hingga tungkai bawah. Bila kekakuan terjadi pada otot dada dapat menyulitkan bayi bernapas dan bisa menyebabkan kematian.

Bayi juga akan sulit minum ASI/susu formula apabila terjadi kekakuan pada sekitar mulut/mulut mencucu. Jika terjadi, dapat menyebabkan bayi kekurangan cairan dan nutrisi.

“Selain itu, juga dapat terjadi aspirasi ASI dan susu formula yang diminum ke paru sehingga dapat terjadi radang paru (pneumonia) dan sepsis,” ucap Dr. dr. Debbie Latupeirissa.

Baca Juga: Kotoran Mata Bayi Menumpuk, Infeksi Atau Penyumbatan Air Mata?

Kekakuan pada seluruh otot tidak dapat diatasi dengan obat pelemas otot yang biasa, diperlukan obat-obatan pelemas otot untuk seluruh tubuh termasuk untuk otot-otot pernapasan bayi sehingga bayi yang terkena tetatnus perlu menggunakan alat bantu napas atau ventilator.

Dampaknya pada Tumbuh Kembang Bayi

tetanus pada bayi baru lahir
Foto: tetanus pada bayi baru lahir

Foto: happiestbaby.com

Pada umumnya angka kematian tetanus neonatorum termasuk tinggi sehingga jarang ada bayi yang hidup dalam waktu lama.

Bila gejala tetanus neonatorumnya ringan, dapat diberikan anti tetanus serum maka gejala sisa yang terjadi dapat hilang, sehingga tidak mempengaruhi perkembangan bayi. Pertumbuhan sangat dipengaruhi dari pengobatan yang diberikan saat bayi sakit.

Nah, itulah penjelasan tentang tetanus pada bayi yang baru lahir. Oleh karena itu, higienitas saat melahirkan penting untuk dijaga.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.