Tifus saat Hamil, Harus Bagaimana?
Tifus saat hamil adalah salah satu penyakit yang cukup mengganggu. Karenanya, Moms perlu untuk selalu menjaga kesehatan di masa kehamilan.
Ketika seorang ibu hamil, dia perlu merawat dirinya sendiri karena banyak komplikasi yang dapat timbul selama masa kehamilan.
Baca Juga: Ini Makanan Yang Baik Dikonsumsi Untuk Penderita Penyakit Tifus
Penyebab Tifus saat Hamil
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah- Bintaro Jaya, dr. M. Charnain Ibrahim, Sp. OG, menjelaskan penyebab tifus pada ibu hamil.
"Tifus atau typhoid, disebabkan bakteri Salmonella Typhi. Makanan, minuman, serta toilet yang tidak higienis adalah penyebab terinfeksi bakteri ini," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk menghindarinya adalah dengan menjaga kebersihkan makanan dan minuman, serta menjaga kebersihan toilet.
Baca Juga: Hati-hati Tifus dan Hepatitis A Jika Anak Sering Makan Sembarangan!
Cara Mengatasi Tifus saat Hamil
Cara mengatasi tifus saat hamil adalah dengan melihat dari gejala yang ditimbulkan, seperti demam, muntah, diare, nyeri perut, serta tidak nafsu makan.
"Jika gejalanya ringan, cukup istirahat dan makan makanan yang lembut dan bersih. Namun bila gejalanya parah, perlu perawatan dan pemberian infus juga antibiotik," terang dr. Charnain.
Mengutip jurnal Chemiotherapia, dalam mengobati tifus pada ibu hamil juga bisa dengan empat rejimen obat yang berbeda: kloramfenikol, ampisilin, kotrimoksazol, serta kombinasi kloramfenikol dan ampisilin.
Baca Juga: 6 Obat Alami untuk Mengatasi Gejala Tifus pada Anak
Dampak Tifus saat Hamil pada Janin
Kekhawatiran utama para ibu hamil saat terserang tifus yaitu jika ada pengaruh dari bakteri tifus tersebut pada janin.
"Pada kehamilan, bakteri Salmonella Typhi dapat melewati plasenta dan menular pada bayi. Dampak pada janin adalah dapat membuat pertumbuhan berat janin kurang sampai bayi terlahir prematur," jelas dr. Charnain.
Dalam jurnal Obstretic Medicine, demam tifus saat hamil dapat berisiko infeksi uteroplasenta, keguguran, dan penularan intrauterin vertikal yang mengarah ke tifoid neonatal.
Untungnya, kondisi ini bisa dicegah dengan diagnosis dini, dan terapi antimikroba untuk mengurangi risiko tersebut.
Nah, itulah bebetapa hal yang perlu Moms ketahui tentang tifus saat hamil. Sebelum hal tersebut terjadi, sebaiknya Moms hindari faktor penyebabnya ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.